Anda di halaman 1dari 20

USAHA KERIPIK TEMPE DUA SAUDARA Di DESA GEMBONG KECAMATAN

BOJONGSARI KABUPATEN PURBALINGGA

LAPORAN STUDI LAPANGAN

Diajukan Sebagi Praktikum Proyek Kewirausahaan

Oleh :
ANTO TRIANTORO
1704020001

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2020
PENGESAHAN LAPORAN STUDI LAPANGAN

1. Judul : Usaha Keripik Tempe Dua Saudara Di Desa Gembong,


kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga.
2. Pelaksana Studi
a.Nama : Anto Triantoro
b.NIM : 1704020001
c. ProgramStudi : Agroteknologi
d. Fakultas : Pertanian
e. Tempat Studi lapangan : Perusahaan Keripik Tempe Dua saudara di
desa Gembong, Kecamatan Bojongsari,
Kabupaten Purbalingga
3. Jangkawaktupelaksanaan : 1 Hari

Purwokerto, 10 desember 2020

Dosen Pengampu Pembimbing Lapangan

Arif Prashadi Santosa, S.Tp, M.Sc Yuli Sutarti


NIP.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan Laporan
Studi lapangan dengan judul “Usaha Keripik Tempe Dua Saudara Di Desa
Gembong, kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga.”. Dengan segala upaya
sehingga terselesainya Laporan Studi Lapangan ini sebagai salah satu syarat
akademis guna Menyelesaikian mata kuliah Proyek Kewirausahaan, Fakultas
Pertaian Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Studi lapangan ini dilaksanakan tidak lepas dari dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis dengan segala kerendahan hati
menyampaikan penghargaan dan rasa terimakasih yang mendalam kepada:

1. Bapak Sutarmo Abdurrouf selaku Pemilik usaha Keripik tempe dua saudara.

2. Bapak Arif Prashadi Santosa, S.Tp, M.Sc. selaku Dosen Pengampu Mata
kuliah Proyek Kewirausahaan
3. Ibu Yuli Sutarti selaku pembimbing lapangan di Perusahaan Keripik Tempe
dua saudara
4. Kedua orang tua penulis yang mendoakan penulis sehingga selalu dalam
lindungan Allah SWT serta mendukung selalu dalam melanjutkan perjuangan
dibidang pendidikan.

Semoga Allah AWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan dan semoga
Laporan Studi Lapangan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis sadar bahwa dalam penulisan Laporan Kerja Praktik ini masih
terdapat kekurangan, kesalahan dalam penulisan oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik sebagai masukan agar dapat bermanfaat dalam
penyusunan Laporan Studi lapangan yang selanjutnya.

Purwokerto, 10 Desember 2020

Penulis
iii
DAFTAR ISI

HALAMANSAMPUL........................................................................................i
HALAMANPENGESAHAN..............................................................................ii
KATAPENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTARISI.................................................................................................…...iv
DAFTARGAMBAR............................................................................................vi
DAFTARLAMPIRAN.......................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 RumusanMasalah..................................................................................3
1.3 Tujuan...................................................................................................3
1.4 Manfaat.................................................................................................3
BAB 2 MEODOLOGI PENELITIAN
2.1 Sasaran penelitian..................................................................................4
2.2 lokasi dan waktu penelitian....................................................................4
2.3 metodologi.............................................................................................4
2.4 Metode pengumpulan data.....................................................................4
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Sejarah dan perkembangan perusahaan.................................................6
3.2 Kondisi Umum.......................................................................................6
3.3 Struktur organisasi.................................................................................7
3.4 Produk......................................................................................................7
3.5 harga.........................................................................................................7
3.6 Tempat usaha............................................................................................8
3.7 Promosi....................................................................................................8
3.8 Analisis SWOT........................................................................................8
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan............................................................................................10
4.2 saran.......................................................................................................10

iv
DAFTARPUSTAKA...........................................................................................11
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................12

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur organisasi Perusahaan...........................................................7

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.foto kegiataan produksi...................................................................12

ix
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Kacang kedelai merupakan salah satu tanaman polong-polongan yang
menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu,
dan tempe. Di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama,
meskipun Indonesia harus mengimpor sebagian besar kebutuhan kedelai. Ini
terjadi karena kebutuhan Indonesia yang tinggi akan kedelai putih. Kedelai
putih bukan asli tanaman tropis sehingga hasilnya selalu lebih rendah dari
Jepang dan Cina. Konsumsi kedelai di Indonesia mencapai 2,2 juta ton per
tahun; dari jumlah itu sekitar 1,6 juta ton harus diimpor.

Tempe merupakan makanan tradisional yang telah lama dikenal di


Indonesia. Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan
menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai
di Indonesia dilakukan dalam bentuk tempe, 40% tahu dan 10% dalam bentuk
produk lain (seperti tauco, kecap dan lain-lain). Konsumsi tempe rata-rata per
orang per tahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg (Astawan, 2004).

Tempe diminati oleh masyarakat Indonesia, selain harganya relatif


murah dan enak rasanya, tempe juga memiliki kandungan protein nabati yang
tinggi. Melalui proses pembuatan tempe, kedelai menjadi lebih enak dimakan
dan meningkat nilai nutrisinya karena rasa dan aroma kedelai berubah sama
sekali setelah menjadi tempe, kadar protein yang larut dalam air akan
meningkat akibat aktivitas enzim proteolitik. Tempe lebih dapat diterima oleh
masyarakat setelah menjadi bahan pangan (dikonsumsi) dibanding masih
berupa kedelai. Tempe yang masih baik (baru) memiliki rasa dan bau yang
spesifik (Kasmidjo, 1990).

namun pada praktek penjualanya tempe dinilai tidak memberikan nilai


ekonomis pada pedagang dan produsennya sehingga perlu dilakukan olahan
lebih lanjut agar nilai jual tempe lebih tinggi, salah satunya ialah dengan
memolah tempe menjadi keripik tempe.

Kripik tempe dinilai cukup diminati oleh masyarakat tidak hanya anak

1
muda namun di semua kalangan. Karena keripik tempe yang teksturnya
renyah dan cocok untuk di nikmati sebagai camilan maupun teman makan.

2
1.2 RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:

1. Bagaimana cara membangun usaha hingga besar seperti perusahaan keripik


tempe dua saudara ?

2. Sepertia apa keadaan SWOT perusahaan keripik tempe tersebut?

1.3 Tujuan
Tujuan dari kerja praktik ini adalah :
1. Mengetahui cara membangun usaha keripik tempe
2. menganalisis SWOT dari perusahaan keripik tempe dua saudara

1.4 Manfaat
1. Menambah keterampilan dan pengetahuan tentang cara membuat keripik tempe
2. Memperoleh pengetahuan dasar bagaimana membuat perusahaan produk makanan
seperti keripik tempe dua saudara
3. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang dunia kerja.

3
BAB 2
METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Sasaran Penelitian


Yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah proses industri keripik
tempe Pak Sutarmo Abdurrouf. Sebuah industri yang mengelolah kacang kedelai
menjadi Keripik Tempe.

2.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian


Kunjungan industri ini dilaksanakan di industri pengolahan Keripik Tempe
dua Saudara milik Pak Sutarmo Abdurrouf yang bertempat di Desa Gembong,
kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga. Kunjungan industri ini
dilaksanakan pada Senin, 7 Desember 2020.

2.3 Metode Penelitian


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan metode deskriptif.
Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan suatu gejala atau peristiwa yang terjadi pada situasi sekarang.
2.4 Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara wawancara yaitu cara untuk
mendapatkan informasi dengan bertanya langsung pada Narasumber. Menurut
Esterbeg, wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikontribusikan makna dalam
suatu topik tertentu. Proses wawancara kami lakukan kepada Bu Yuli sebagai
Mandor atau Kariawan senior di perusahaan tersebut.
2. Observasi
Observasi adalah aktivitas peneliti melalui proses pengamatan dengan
menggunakan pancaindra. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang kelakuan manusia, keadaan, kondisi atau situasi dari objek yang diteliti
dan mencatat setiap keadaan yang diamatinya. Dengan observasi peneliti melihat
sendiri mengenai segala sesuatu atau segala kejadian yang ada di masyarakat.
Sehubungan dengan penelitian ini, kami lakukan observasi langsung ke tempat

4
pengolahan Keripik Tempe tersebut.

5
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Sejarah dan perkembangan Perusahaan


Pada tahun 2005 awal mula merintis usaha keripik tempe ini, pertama kali
berjualan ikut dengan saudara, kemudian mulai mempunyai gagasan untuk
membuka usaha sendiri lalu mencoba mendirikan usaha sendiri kecil-kecilan
sederhana dengan awal produksi hanya 10 kg kedelai dan memakai penggorengan
1 tungku dengan bahan bakar kayu Dengan minta bantuan sebanyak 2 orang.
Kemudian penjualan mulai meningkat sedikit demi sedikit sehingga
menambah jumlah produksi menjadi 30 kg kedelai dan memakai penggorengan 2
dan mulai bisa merekrut kariawan sebanyak 4 orang. Seiring berjalannya waktu
karena peminatnya banyak dan pemasaran produk ini mulai melebar hingga
keluar kota. Karena produksinya mulai banyak sehingga pemilik usaha membuat
perizinan legalitas makanan PIRT serta penambahan kariawan. Kini dapat
memproduksi sebanyak 90 kg kedelai dengan jumlah kariawan 7 orang di bagian
penggorengan, 8 orang dibagian pengemasan produk, 5 orang sebagai penyedia
bahan dasar.
3.2 Kodisi Umum
Perusahaan Keripik tempe dua saudara ini terletak di Desa Gembong,
kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga.
Perusahaan ini memiliki bangunan yang dibagi menjadi 4, antara lain:
-Ruang pengemasan & penyimpanan
-ruang penggorengan keripik
-ruang untuk mencampur bumbu dan tempe
-ruang pencucian
-ruang produksi tempe

6
3.3 Strukut Organisasi

Pada Perusahaan ini memiliki strukur organisasi yang cukup sederhana

3.4 Produk
Kripik tempe dua saudara ini dari bahan dasar kedelai yang di beli di toko toko
terdekat atau kadang membeli di pasar kemudian diolah menjadi tempe. Setelah
menjadi tempe lalu tepe di iris tipis tipis di campur dengan bahan lain seperti
Tepung dan bumbu, setelah itu siap untuk diggoreng. Pada proses penggorengan
dilakukan sebanyak 2x sehingga di dapatkan tekstur yang tetap renyah. Setelah
digoreng sampai 2 kali kemudian di masukan pada mesin spiner agar sisa sisa
minyak pada keripik dapat dikurangi sehingga memperlama umur simpan dan
rasa. selanjutnya dibungkus mengguakan plastilk transparan bergambar yang
pada satu kemasan di isi dengan 5 keping keripik dan selanjutnya siap untuk
dijual.
Pada produksi kripik tempe ini masih menggunakan peralatan yang belum
moderen atau peralatan yang umum, namun ada beberapa alat khusus seperti
penggiing kedelai, bumbu dan tepung.

3.5 Harga
Usaha keripik tempe dua saudara ini mampu memproduksi bahan dasar
kedelai 90kg yang mana dari bahan tersebut bisa membuat keripik sebanyak 6000
bungkus. Untuk harga dari keripik temper tersebut dihargai Rp 2.000 per
bungkusnya. Dari produksi tersebut perusahaan mendapatkan omset sekitar 5 juta
sekali produksi dan mendapatkan laba kurang lebih 1 juta, namun hal tersebut
tidak pasti mengingan sepi ramainya pasar.

7
3.6 Tempat Usaha

Lokasi industri merupakan unsur penting dalam mendirikan sebuah industri,


karena sangat mempengaruhi untung ruginya industri tersebut. Maka tidak
mengherankan sekiranya penempatan industri lebih tertempu pada ruang-ruang
tertentu. Penentuan lokasi industri didasari beberapa faktor yang semua tujuannya
sama yaitu meminimalkan biaya produksi dan memudahkan konsumen dalam
memperoleh produk yang dihasilakan.
industri Kripik tempe dua saudara mengelolah produksinya dekat dengan
pemukiman warga. Hal ini disebabkan karena selain industri tersebut tidak
mengganggu kehidupan masyarakat, juga dekat dengan ruamah tetangga yang
mana tenaga kerja di perusahaan ini merupakan masyarakat setempat selain itu
dekat pula dengan pasar dan tidak terlalu jauh dari pusat kota puralingga sehingga
pemasaran produk bisa dilakukan semaksimal mungkin. Lokasi industri
pengolahan tahu pak Ngatamu berada di desa Gembong kecamatan Bojongsari
kabupaten purbalingga.

3.7 Promosi
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh industri Kripik Tempe dua saudara
ini adalah strategi dengan menitipkan barang daganganya ke warung atau toko
toko sehingga pembeli dapat menemukan keripik tersebut dengan mudah, selain
itu pemasaranya di pasarkan di pasar tradisional, serta sistem pemasarannya tidak
menggunakan media tertentu, ada juga yang sudah menjadi pelanggan tetap yang
setiap hari datang untuk membeli tetapi tidak sebanyak jika di titipkan ke toko.
Adapun nomor yang bisa di hubungi jika ingin memesan Keripik tempe tersebut;
0852 9050 1123

3.8 Analisis SWOT


SWOT adalah kependekan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan
Threats. Apa maknanya dalam konteks bisnis/perusahaan? Setiap praktik bisnis
tidak mungkin mencapai kesuksesan kalau tidak direncanakan secara matang.
Anda boleh mengatakan bahwa bisnis tanpa modal teori yang kaku pun masih bisa
menghasilkan keuntungan. Ya, bisnis akan menghasilkan keuntungan bagi
pelakunya, namun seperti apa, dan apakah akan bertahan apalagi meningkat?
Untung memang iya, tapi belum tentu bisa disebut sukses.
8
Semua pelaku bisnis pasti memiliki sejumlah tujuan yang ingin dicapai. Tanpa
adanya strategi yang jelas, sulit sekali mewujudkan semua tujuan itu. Strategi
itulah yang dikembangkan berdasarkan hasil analisis SWOT.

A) Strength (kekuatan)
perusahaan Keripik tempe dua saudara berdiri sejak 2005 sampai sekarang
berarti sudah berumur 15 tahun, cukup matang jika dikatakan sebagai
perusahaan sehingga kekuatan dari perusahaan ini salahsatunya ialah
perusahaan yang sudah mapan serta sudah mempuyai pelanggan tetap
sehingga perusahaan tetap beroperasi, selain itu keripik tempe dua saudara
juga mempertahankan kualitas mutunya dan harga sehingga dengan
seiringnya waktu kualitas tetap eksis produksi, disamping itu juga
pemasaran yang merambah ke luar kota sehingga pendapatanpun tetap
terjaga.
B) Weakness (kelemahan)
semaikin berkembangnya zaman maka semkin banyak pula jajanan yang
lebih menarik terutama bagi konsumen anak muda, anak muda cenderung
lebih memilih cemilan dengan tampilan kekinian dan instagramable
sedangkan kemasan produk ini cenderung tidak banyak berubah. Begitu
pula dengan farian rasa, semntara keripik tempe masih belum berinofasi
mengembangkan rasa/ hanya tersedia dlam rasa original.
C) Opportunities (peluang)
Dimasa sekarang camilan sudah seperti kebutuhan primer, sebagai contoh
jika sedang bersantai pasti tidak lepas dengan makan makanan kecil hingga
camilanpun menjadi pelengkap saat makan nasi, dengan haraga yang
murah tentunya sangat di buru oleh masyarakat
D) Threats (ancaman)
banyak anak anak muda yang lebih memilih berbelanja di mini market dan
memilih jajanan yang terkesan mewah menarik, dari kompetitor lain juga
banyak yang memproduksi serupa sehingga berdampak pada penurunan
penjualan. Oleh karena itu dengan harga yang ekonomis kripik dapat eksis
bertahan dengan mendistribusikan luas ke warung dan toko pedesaan yang
secara umum tempat tersebut jauh dari minimarket.

9
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
pemilik perusahaan keripik tempe dua saudara awalnya membuka usaha kecil
kecilan dengan awal produksi hanya 10 kg kedelai dan memakai
penggorengan 1 tungku dengan bahan bakar kayu Dengan minta bantuan
sebanyak 2 orang. Dengan tekun kini Bapak Sutarmo sudah mempunyai
kariawan sebanyak 20 orang dengan produksi mencapai 6000 bungkus
keripik tempe setiap harinya dan tekah mampu memasarkan hingga keluar
kota.
Perusahaan ini dapat eksis karena menjaga kualitas dan harganya sehingga
tetap di minati para konsumen sejak 2005 hingga kini,

4.2 Saran
Salah satu yang menjadi hal penting dalam industri adalah bagaimana strategi
pemasarannya. Strategi yang digunakan pak Sutarmo perlu ditingkatkan.
Seiring dengan perkembangan teknologi, maka dapat dilakukan pemasaran
lewat media sosial, sehingga produksi dapat bertambah. Selain itu inovasi
produk dan kemasan juga harus dilakukan mengingat tren makanan ringan
semain berubah

10
DAFTAR PUSTAK

Astawan M. 2004. Tetap Sehat dengan Produk Makanan Olahan.Solo :


Tiga Serangkai
Kasmidjo R. B. 1990. Tempe : Mikrobiologi dan Biokimia Pengolahan serta
pemanfaatannya. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

11
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Keripik tempe yang siap untuk dipasarkan

Pengemasan

12
Penggorengan kedua

pembuatan Tempe Proses Penggorengan pertama

13

Anda mungkin juga menyukai