Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE DI DESA


KARANG KUMBANG

Laporan Hasil Penelitian Industri Tempe Di Desa Karang Kumbang,


Di Susun Sebagai Tugas Akhir Semester Ganjil Sebelum Memasuki Ujian
Akhir Semester Ganjil.

Pringsewu, 4 Desember 2023

Wali Kelas Waka Kurikulum

Nurwahidah Sulistianti, S.Pd Warsoyo,S.Pd


NIP: 1898003262005012005 NIP: 198304122009011021

Mengetahui,
Kepala Madrasah

Drs. Nukman, S.Pd., M.M


NIP: 196909032003121003

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan bagi kami sehingga dapat menyelesaikan
tugas penelitian industri pembuatan tempe di desa Karang Kumbang dengan tepat waktu tanpa
pertolongan-Nya tentu kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curah kan kepada baginda tercinta yaitu Nabi Muhaammad SAW yang
kita nantikan syafa’atnya di akhirat kelak
Kami sekelompok mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpah nikmat sehat-Nya,baik
itu berupa sehat fisik maupun pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
laporan hasil penelitian dengan judul HASIL PENELITIAN INDUSTRI TEMPE DI DESA KARANG
KUMBANG .
Laporan ini jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang
membangun senatiasa kami harapkan semoga laporan ini dapat berguna bagi saya dan kelompok saya
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pringsewu, 4 Desember 2023


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. TUJUAN........................................................................................................1
C. MANFAAT PENELITIAN............................................................................1
BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN....................................................2
A. TINJAUAN MATERI....................................................................................2
B. METODE PENELITIAN...............................................................................3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................4
A. BAHAN DAN ALAT....................................................................................4
B. PROSES PEMBUATAN...............................................................................4
BAB IV PENUTUP...................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Latar belakang diadakanya kunjungan industri ini agar siswa mengenal dunia kerja. Selain itu
siswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib kerja , industri yang lebih
memadai, dll.
Siswa juga diharapkan tidak menganggap kunjungan industri sebagi rekreasi, tapi menganggap
kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi industri secara langsung, dan
melihat urutan – urutan proses kerja di industri tersebut.
Kunjungan industri dipilih untuk menambah pengalaman siswa tentang dunia kerja. Siswa dituntut
untuk aktif menggali informasi tentang kunjungan industri untuk memperoleh pengetahuan tentang
dunia industri. Kunjungan industri dilakukan untuk memberikan gambaran kepada siswa tentang
industri dan proses produksi di bidang bisnis dan managemen. Siswa harus membandingkan proses
produksi di dunia kerja dengan ilmu yang diperoleh di sekolah. Siswa diwajibkan membuat laporan
atas informasi yang di peroleh selama kunjungan industri tentang home industry yang bersangkutan.
Kunjungan Industri ini adalah kegiatan yang di lakukan dengan tujuan untuk menambah
pengetahuan siswa dan menambah pengalaman. Laporan karya tulis ini merupakan tugas bagi semua
anggota kelompok. Dalam penyusunan karya ini, anggota diharapkan dapat melaporkan segala
pengetahuan dan pengalaman yang di peroleh selama menjalankan kunjungan industri pembuatan
tempe di Karang Kumbang.

B. TUJUAN
Tujuan dilakukannya kunjungan di home industry pembuatan tempe di dusun Karang Kumbang
adalah sebagi berikut:
1. Untuk memberikan informasi tentang cara pembuatan tempe
2. Dalam rangka untuk menuaikan tugas sekolah
3. Memperluas wawasan siswa/siswi tentang tempe
4. Saran belajar menulis berdasarkan pengalaman dan data
5. Memperluas pengetahuan penulis dan pembaca tentang tempe
6. Melihat secara langsung proses produksi dari awal sampai akhir.

C. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang didapat dari laporan penelitian ini adalah:
1. Untuk memperdalam dan mengembangkan ilmu pengetahuan seluas-luasnya,terutama dalam
bidang pembuatan makanan.
2. Untuk menambah wawasan kita,mengenai keberadaan temped an gizi yang terkandung didalamnya
sebagai makanan yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat.
1
BAB II
MATERI DAN METODE PENELITIAN

A. TINJAUAN MATERI

Tempe telah terkenal sejak dahulu kala. Dalam Cerata Centini, ditemukan kata tempe yang
menunjukkan bahwa makanan tradisional tersebut sudah terkenal sejak berabad-abad yang lalu,
terutama dalam budaya makan masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta. Pada
perkembangannya, teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia sejalan dengan penyebaran
masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru tanah air.
Di dalam situs wikipedia dijelaskan Tempe adalah jenis makanan yang dibuat dari
proses fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis
kapang Rhizopus, misalnya Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh.
arrhizus. Jenis fermentasi seperti tempe ini biasa disebut dengan istilah ragi tempe.
Fermentasi bahan pangan adalah hasil kegiatan dari beberapa spesies mikroba seperti bakteri,
khamir dan kapang. Mikroba yang melakukan fermentasi dengan memberikan hasil yang dikehendaki
dapat dibedakan dari mikroba-mikroba penyebab penyakit dan penyebab kerusakan. Mikroba
fermentasi mendatangkan hasil akhir yang dikehendaki, misalnya bakteri akan menghasilkan asam
laktat, khamir menghasilkan alkohol, kapang menghasilkan tempe (Muchtadi; 1989).
Fermentasi biasanya dilakukan dengan menggunakan kultur murni yang dihasilkan di
laboratorium. Kultur ini dapat disimpan dalam keadaan kering atau dibekukan, misalnya kultur murni
dari bakteri asam laktat untuk membuat keju. Kadang-kadang tidak digunakan kultur murni untuk
fermentasi sebagai laru (starter). Misalnya pada pembuatan tempe atau oncom digunakan hancuran
tempe dan oncom yang sudah jadi.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen).
Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi
yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan
tanpa akseptor elektron eksternal.
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang
dihasilkan. Secara singkat, glukosa yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan
menghasilkan etanol). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi
makanan, salah satunya diterapkan dalam proses pembuatan tempe.
Rhizopus oryzae merupakan jamur yang sering digunakan dalam pembuatan tempe. Jamur ini aman
dikonsumsi karena tidak menghasilkan toksin dan mampu menghasilkan asam laktat, mempunyai
kemampuan mengurai lemak kompleks menjadi trigliserida dan asam amino.Selain itu juga mampu
menghasilkan protease. Menurut Sorenson dan Hesseltine (1986), Rhizopus oryzae tumbuh baik pada
kisaran pH 3,4-6. Pada penelitian, semakin lama waktu fermentasi, pH tempe semakin meningkat

2
sampai pH 8,4, sehingga jamur semakin menurun karena pH tinggi kurang sesuai untuk pertumbuhan
jamur. Jamur juga membutuhkan air untuk pertumbuhannya, tetapi kebutuhan air untuk jamur lebih
sedikit dibandingkan dengan bakteri. Selain pH dan kadar air, jumlah nutrien dalam bahan juga
dibutuhkan oleh jamur. Ciri-ciri Rh. oryzae adalah hifa tidak bersekat (senositik), hidup sebagai
saprotrof, menguraikan senyawa organik. Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara membentuk
sporangium yang di dalamnya terdapat sporangiospora.
Rhizopus oligosporus menghasilkan enzim-enzim protease. Perombakan senyawa kompleks protein
menjadi senyawa-senyawa lebih sederhana adalah penting dalam fermentasi tempe, dan merupakan
salah satu faktor utama penentu kualitas tempe, yaitu sebagai sumber protein nabati yang memiliki nilai
cerna amat tinggi. Kandungan protein yang dinyatakan sebagai kadar total nitrogen memang tidak
berubah selama fermentasi.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan pada tanggal 26 November 2023, di rumah industry milik Ibu Partini, di
Karang Kumbang. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasi dan wawancara.
Penelitian observasi dilakukakan saat mengamati pembuatan tempe di rumah Ibu Partini dan
wawancara di lakukan di rumah milik Ibu Partini saat Ibu Partini membuat tempe.
Peneliti melakukan wawancara dengan cara memberikan pertanyaan yang sudah disiapkan
sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara di ketahui alat, bahan, cara dan kendala yang dihadapi oleh
pengrajin tempe di Desa Karang Kumbang.

3
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. BAHAN DAN ALAT

Bahan yang diperlukan


Dalam pembuatan tempe memerlukan bahan-bahan sebagai berikut :
1. Kedelai,
2. Ragi, setiap satu bungkus ragi tempe dapat digunakan untuk 5 kg kedelai.
3. Plastik, berukuaran ½ kg atau bisa juga dengan ukuran yang lebih besar, tergantung keinginan.

Alat-alat yang diperlukan


Dalam pembuatan tempe diperlukan alat-alat sebagai berikut :
1. Kompor gas atau pawon kayu, digunakan merebus kedelai sampai setengah matang.
2. Tong besar, digunakan untuk wadah merebus kedelai
3. Ceting besar, digunakan untuk menuntaskan kedelai setelah direbus dan setelah tuntas juga
digunakan untuk mencampur ragi.
4. Ember, digunakan untuk mencuci kedelai agar benar-benar bersih setelah ditampih.
5. Tampah kecil, digunakan untuk menempih agar kulit-kulit atau kotoran lainnya yang masih
tertinggal hilang dan kedelai menjadi bersih.
6. Rak, digunakan untuk menempatkan kedelai yang sudah diberi ragi setelah itu dibungkus.

B. PROSES PEMBUATAN

Proses Pemilihan
Bahan-bahan pembuat tempe sangat menentukan mutu dari tempe tersebut. Untuk memperoleh
hasil tempe yang enak tentunya diperlukan kedelai yang baik. Apabila dalam pembuatannya tidak
memperhatikan bahan-bahan yang diperlukan, maka jangan berharap untuk hasil yang memuaskan.
Sebab mutu bahan yang baik akan mempengaruhi tempe dan secara tidak langsung akan
mempengaruhi laba yang akan diperoleh.
Untuk mendapatkan kedelai yang baik dapat diketahui dari cirri fisiknya, antara lain yaitu kulit
kedelai tersebut bersih, biasanya mengkilap, tidak keropos, tidak berwarna hitam atau busuk. Karena
itu juga mempengaruhi rasa dan kwalitasnya. Biasanya untuk memisahakan kedelai dengan kotorannya
yaitu dengan ditampi. Kemudian kotoran yang sudah hilang dapat beliaumbil. Dengan pembersihan ini
maka hasil yang diperoleh akan jauh lebih baik.
Alat yang dibutuhkan dalam proses pembuatan tempe antara lain, dua tong besar untuk
merebus kedelai, lima ceting besar, alat pencetak tempe, plastik tempe, dan obat nyamuk.

Proses Pembuatan
Setelah mengalami tahap pemilihan yang baik, kemubeliaun baru memasuki tahap pencucian.
yaitu kedelai biasanya ditaruh pada baskom besar lalu dicuci sambil mengambil kotoran-kotoran dari
kedelai yang mengapung.
Tahap berikutnya yaitu tahap perebusan. Setelah dicuci sampai bersih, kedelai direbus dengan
menggunakan tong besar selama 2,5 jam (waktu perebusan juga disesuaikan dengan jumlah kedelai
yang akan direbus, waktu 2,5 jam itu untuk 8-10 kg kedelai), semakin banyak kedelai yang direbus
4
akan semakin lama membutuhkan waktu. Harap diperhatikan dalam perebusan ini, jangan sampai
kedelai terlalu matang, karena nanti tidak akan jadi kalau dibuat tempe.
Setiap harinya Ibu Partini dapat merebus kedelai hingga kurang lebih satu kwintal dan
membutuhkan waktu lima jam. Selanjutnya, kedelai yang setengah matang itu kemubeliaun direndam
dalam air selama satu malam. Ini berfungsi agar kulit yang masih melekat pada kedelai bisa lepas.
Setelah direndam, lalu pada pagi harinya dicuci lagi sampai bersih dari kulit kedelai, proses ini disebut
proses pengilesan. Kemubeliaun ditiriskan selama satu hari. Pada sore harinya kedelai yang sudah
bersih dari kulitnya itu selanjutnya diberi ragi tempe sambil ditampi supaya ragi merata. Dalam proses
peragian ini harus diperhatikan, ragi yang diberikan tidak boleh terlalu banyak karena tempe bisa
menjadi pahit. Setelah selesai tahap peragian, kedelai siap untuk dicetak.

Proses Pengemasan

Kemudian tempe memasuki tahap pencetakan. Ibu Partini menggunakan alat pencetak tempe
yang terbuat dari kayu. Tempe dibungkus dengan plastik yang terlebih dahulu sudah dilubangi agar
tempe mendapatkan udara dengan baik

Proses Pemasaran
Usaha ini sudah berdiri 40 tahun. Pada awalnya Ibu Partini mengikuti teman-temannya
berjualan tempe, kemudian Ibu partini mengikuti berjualan tempe karena masalah ekonomi. Awalnya
beliau hanya menjual kerumah terdekat dan sekarang Ibu Partini sudah menjual tempe nya ke berbagai
tempat seperti pasar dan tempat tempat penitipan penjualan tempe dan berkeliling ke rumah rumah.

5
BAB VI
PENUTUP

Kesimpulan
Dalam proses pembuatan tempe menuntut kerja yang berkesinambungan, sabar dan penuh
ketelatenan agar dapat menghasilkan tempe yang baik dan tidak mudah busuk.
Proses pembuatan tempe di Karang Kumbang dapat dikatakan berhasil, karena jumlah permintaan akan
tempe semakin meningkat. Namun karena keterbatasan dana maka usaha tersebut belum dapat
mencapai hasil yang maksimal. Untuk itu peran aktif pengurus koperasi desalah perlu ditingkatkan
demi suksesnya industri rumah tangga ini.

Kritik
Kepada para konsumen, jangan terlalu meremehkan keberadaan tempe sebagai lauk pauk. Karena
dalam tempe terkandung gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Saran
Bagi produsen tempe diharapkan dalam pengolahan tempe memperhatikan kebersihan, mengingat
tempe tersebut akan di konsumsi oleh mausia.

Anda mungkin juga menyukai