Anda di halaman 1dari 17

KARYA ILMIAH

IDENTIFIKASI PROSES PEMBUATAN TEMPE


DAUN BUK ENDANG DI DESA SUNGAI DURIAN
KECAMATAN MARTAPURA

KELOMPOK BAHASA INDONESIA


1. DELLA ANTIKA
2. KELVIN NICOLA
3. M. BAGAS PRASETYA. Y.
4. RYAND REVALDI
5. SATRIA BIDARROHMAN
6. TRIANA SEPTIANI

GURU PEMBIMBING : NOVI HANDAYANI, S.Pd.

SMA NEGERI 2 MARTAPURA


TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum WR. WB.


Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang senantiasa memberi sehala
nikmath bagi kita semua, sehingga kita bisa mengikuti proses pembelajaran.
Dalam kegiatan hari ini kami akan mengindentifikasi mengenai proses pembuatan
Tempe Daun Buk Endang di Desa Sungai Durian Kecamatan Martapura. Selama
pembelajaran, diharapkan siswa mampu memahami karya ilmiah yang kami
identifikasi, kami juga mengharapkan kritik & saran dari kalian atas karya ilmiah
yang kami buat. Kami menyadari bahwa karya ilmiah yang kami buat masih
banyak kekurangan sehingga kami membutuhkan kritik & saran dari kalian
semua.

ii
Grap Pertanyaaan
Assalamualaikum Buk Endang selamat pagi, bolehkah kami melakukan
wawancara kepada ibuk, tentang tugas karya ilmiah proses pembuatan tempe
daun
1. Sejak kapan ibu memulai usaha pembuatan tempe daun tersebut ?
2. Apa saja sih buk bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan
tempe daun ?
3. Berapa banyak modal yang diperlukan dalam pembuatan tempe baik
jumlah banyak maupun sedikit ?
4. Bagaimana cara/tahapan pembuatannya ?
5. Diperlukan waktu berapa lama dalam pematangan tempe yang
semulanya kedelai, menjadi tempe sempurna ?
6. Dimana ibu memasarkan produk tempe hasil buatan ibu ?
7. Berapa banyak untung yang ibu dapatkan setiap penjualan ?

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
GRAB PERTANYAAN ................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan penelitian ................................................................................. 2
D. Manfaat penelitian ............................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 3
A. Tempe .................................................................................................. 3
1. Pengertian Tempe ............................................................................ 3
B. Manfaat Tempe .................................................................................... 3
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 4
A. Pelaksanaan Kegiatan........................................................................... 4
B. Alat Penelitian ...................................................................................... 4
BAB IV DOKUMENTASI KEGIATAN ..................................................... 5
A. Foto Dokumentasi................................................................................. 6
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 7
A. Kesimpulan .......................................................................................... 7
B. Saran .................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tempe merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia yang
sering banyak di temukan di berbagai daerah. Tempe banyak di konsumsi
oleh masyarakat karna rasanya yang enak dan banyak mengandung
menfaat dalam tempe. Tempe bias diolah bermacam-macam jenis
makanan baik digoreng, disambal, dijadikan perkedel temped an campuran
masakan lainnya. Kami melakukan identifikasi proses pembuatan tempe
karna tempe mudah ditemukan dan cara pembuatannya tidak terlalu rumit.
Tujuan dari identifikasi ini agar kami bias mengetahui bagaimana proses
dalam pembuatan tempe dari awal sampai akhir. Selain itu kami bias
mengetahui alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan tempe
dengan melakukan judul.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dinyatakan tersebut, penulis
merumuskan beberapa masalah yang akan di bahas dalam karya ilmiah
sebagai berikut :
1. Apa saja kendala yang di hadapi saat pembuatan tempe daun?
2. Bagaimana proses awal pembuatan tempe hingga bias menjadi tempe
asli yang semulanya kedelai.

1
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam kegiatan identifikasi proses pembuatan tempe
1. Untuk mengetahui bagaimana tahapan-tahapan proses pembuatan
2. Untuk mengetahui berapa takaran bahan yang digunakan untuk
membuat tempe daun
3. Untuk mengetahui berbagai kendala yang di hadapi dalam proses
pembuatan tempe daun

D. Manfaat Penelitian
1. Untuk menambah ilmu pengetahuan
2. Sebagai ajang melatih keterampilan dalam melakukan penelitian
3. Untuk mengembangkan pemikiran para siswa dalam melakukan suatu
penelitian karya ilmiah yang lebih baik.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tempe
1. Pengertian Tempe
Tempe merupakan makanan tradisional yang dihasilkan dari
fermentasi biji kedelai atau beberapa bahan lainnya. Fermentasi
menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus
oligosporus, Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer dan beberapa jenis
kapang Rhizopus lainnya (PUSIDO,2012). Dimana pada proses fermentasi
akan terjadi hidrolisis senyawa – senyawa kompleks menjadi sederhana,
sehingga baik untuk dicerna. Tempe merupakan makanan yang kaya akan
serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi ( Cahyadi 2007).Tempe
selain sebagai alternatif untuk mencukupi kebutuhan protein, juga
memiliki nilai obat seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi,
antioksidan untuk menangkap radikal bebas ( Sartika 2009). Menurut
Haryoko (2009) dalam (Dewi & Aziz, 2011), secara umum tempe
berwarna putih, dikarenakan pertumbuhan miselia kapang yang
merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat.
Tempe memiliki aroma yang khas dikarenakan adanya degradasi dari
komponen-komponen kedelai itu sendiri.

B. Manfaat Tempe
Ada beberapa manfaat tempe sebagai berikut:
a. Kandungan zat bezi, flavonoid yang bersifat antioksidan sehingga
mampu untuk menurunkan tekanan darah (Amani, 2014).
b. Kandungan kalsium yang tinggi, sehingga mampu untuk mencegah
terjdinya osteoporosis (Yoo, 2014).
c. protein, asam folat, dan Vitamin B12, sehingga bsa mencegah
terjadinya kanker dan juga proses penuaan dini (Muji, 2011).
d. Kandungan asam lemak jenuh dapat menurunkan kadar kolesterol
tubuh (Hassan, 2014).

3
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pelaksanaan Kegiatan
1. Tempat dan waktu kajian pengamatan tentang proses pembuatan
tempe daun dilakukan di Desa Sungai Durian Pada tanggal 27-30
Februari 2023
2. Metode Kajian
Dalam melakukan sebuah penelitian menggunakan 2 metode yaitu
metode pengamatan dengan cara mengamatoii kegiatan yang dilakukan
produser dalam mengelola cara pembuatan tempe daun, kedua dengan
metode wawancara dengan cara melakukan wawancara mengenai
pembuatan tempe daun, baik proses kendala serta hal yang
bersangkutan pada pengelolahannya.

B. Alat Penelitian
Dalam melakukan penelitian sebuah karya ilmiah yang sedang kami
lakukan kami menggunakan alat penelitian berupa handphone, pena, buku,
kamera.

4
BAB IV
DOKUMENTASI KEGIATAN

5
A. FOTO DOKUMENTASI

6
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian baik itu dari hasil angket yang di berikan
kepada para pengusaha home industri tempe serta wawancara, dengan para
pengusaha home industri tempe, kemudian pengamatan langsung dari obyek
penelitian maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang dilakukan oleh para
pengusaha home industri tempe masih dengan cara tradisional tanpa
ada pengembangan pemasaran, baik dari segi produk (product), tempat
(place), promosi (promotion), dan harga (price).
2. Faktor pendukung dari adanya home industri tempe yang ada di
kecamatan martapura adalah tempe merupakan salah satu makanan
tradisional yang bebas dari zat kimia, tanpa bahan pengawet dan
merupakan salah satu makanan yang kaya akan protein serta
mengandung banyak gizi yang dapat tahan hingga 3 hari. Selanjutnya,
tempe merupakan makanan tradisional yang disukai oleh orang dari
kalangan bawah serta kalangan atas, dan dari cara pembuatannyapun
tidak menggunakan alat tekhnologi yang canggih/modern. Sedangkan
faktor penghambatnya adalah terbatasnya ketersediaan bahan baku
kedelai, hambatan lain yang dihadapi oleh para pengusaha home
industri tempe adalah modal yang digunakan untuk pengembangan
usaha home industri tempe, serta tidak adanya pengetahuan tentang
pemasaran yang dimiliki oleh para pengusahahome industri tempe
yang ada di Kecamatan martapura kabupaten Oku timur.
3. Strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang dijalankan oleh para
pengusaha home industri tempe yang ada di Kecamatan Martapura
dapat disimpulkan bahwa dari produk yang di hasilkan oleh home
industri tempedi Kecamatan Martapura tidak adanya indikasi larangan
atau keharaman. Selanjutnya dari segi harga produk yang ditawarkan
kepada konsumen dapat dijangkau oleh konsumen. Pada aspek tempat
atau distribusi yang dilakukan oleh para pengusaha home industri

7
tempe yang ada di Kecamatan Martapura dalam memasarkan
produknya lebih mengutamakan lokasi atau tempat yang strategis dan
mudah dijangkau oleh konsumen. Kemudian dari segi promosi yang
dilakukan oleh para pengusaha tempe yang ada di Kecamatan
Martapura kurang maksimal dan optimal terhadap promosi yang
dilakukan, sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa Strategi
Bauran Pemasaran (marketing mix) pada home industri tempe di
Kecamatan Martapura Kabupaten Oku timur belum sepenuhnya sesuai
dengan tinjauan ekonomi Islam.

B. Saran
1. Sebaiknya para pengusaha home industri tempe hendaknya perlu
menyempurnakan kegiatan pemasaran, sehingga masyarakat luas lebih
mengetahui dan dapat menikmati produk tempe yang di produksi oleh
home industri di Kecamatan Martapura
2. Para pengusaha home industri tempe hendaknya mencari solusi agar
kedelai lokal yang biasanya bila digunakan hasilnya tidak bagus dan
cepat busuk, sehingga dengan adanya solusi tersebut bisa digunakan.
3. Dinas perindustrian dan perdagangan hendaknya tanggap dan lebih
memperhatikan serta membantu dalam hal membantu kredit modal,
memberikan pelatihan tentang proses pemasaran, serta dalam membuat
perizinan surat izin usaha.

8
DAFTAR PUSTAKA

Adamsan. 2009. Tempe dan Prosese Pembuatannya, tersedia:


http://www.ad4msan.com/"tempe-dan-proses-
pembuatannya.html, diakses tanggal 15 Oktober 2010,
pukul 16.02.
Agustina, mujiastutik. 2007. Pengaruh Perendaman Ekstrak Kulit dan
Bonggol Nanas Terhadap Kadar Protein dan Kualitas Tempe
Koro; Skripsi. Surakarta: UMS.
Anneahira. 2007. Manfaat Makanan Fermentasi Bagi Tubuh, tersedia:
http://www.anneahira.com/makanan-fermentasi.html, diakses tanggal 15
Oktober 2010, pukul 15.56.
Anonim. 2009a. Budidaya Tanaman Koro, tersedia: Budidayatanamankoro.
Pdf, diakses: tanggal 01 Oktober 2010, pukul 06.30.
2009b. Koro Pedang Pengganti Kedelai, tersidia: Koro Pedang
Pengganti Kedelai _ matanews.com.html, diakses: tanggal 01
Oktober 2011, pukul 06.45.
2009c. Ragi Roti Yeast, tersedia: http://www.google.com/imgres?
imgurl=http://4.bp.blogspot.com/_0in2
FGuS9ZY/SWWXdWlbWkI/AAAAAAAAACQ/uWPe0klknQw/
s400/yeast.JP
G&imgrefurl=http://fitricuisine.blogspot.com/2009/01/ragi-roti-
yeast.html, diakses tanggal 7 Februari 2011, pukul 20.00

2009d.Aneka Ria Tape, tersedia: http://www.google.com/imgres?


imgurl=http://img237.imageshack.us/i
mg237/4861/dscn4948yo1.jpg&imgrefurl=http://estherlita.multiply.
com
/photos/album/194/Aneka_Ria_Tape, diakses tanggal 7 februari
2011,
pukul 20.00.
2009e. Ragi Tempe Raprima, tersedia:

9
http://www.google.com/imgres?imgurl=http://siraindonesianprodu
cts.fi les.wordpress.com/2009/02/ragi-tempe-
raprima.jpg&imgrefurl=http://siraindonesianproducts.wordpress.c
om/c ategory/rare-products, diakses tanggal 7 Februari 2011,
pukul 20.0

2009f . USDA Nutrient Database for Standard Reference, tersedia:


http://www.nal.usda.gov/2009, diakses tanggal 2 Februari 2011, pukul
17.49.
Astawan, Made. 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-
Bijian.Jakarta : Penebar Swadaya.
Astawan, Made. 2004a. Tetap Sehat dengan Produk Makanan Olahan.
Solo: Tiga Serangkai.
Astawan, Made dan Tutik W, 2004b. Diet Sehat dengan Makanan Berserat.
Solo : Tiga Serangakai.
Auliana, rizqie. 2001. Gizi dan Pengolahan Pangan. Yogyakarta: Adi Cipta.
Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia
Pustaka
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.

Dwinaningsih, Erna Ayu. 2010. Karakteristik Kimia dan Sensori Tempe


dengan Variasi Bahan Baku Kedelai/Beras dan Penambahan
Angkak Serta Variasi Lama Fermentasi; Skripsi. Surakarta:
UNS.

10
Entjang, Indian. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Cipta Aditya Bakti.
Gandjar, Indrawati dan Wellyzar, S. 2006. Mikrobiologi Dasar dan Terapan.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Hanafiah, Kemas Ali. 1994. Rancangan Percobaan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Hartoyo, 2000. Tempe Benguk. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Herliani, Leni. 2009. Excellence Of Food Ferment (Keunggulan Makanan
Fermentasi), tersedia: http:// Excellence of Food Ferment (Keunggulan
Makanan Fermentasi) _ adha panca wardhanu.html, diakses: tanggal
10 Februari 2011, pukul 15.45.

Jojo. 2008. Fermentasi, tesedia: http://jojo66.files.word


press.com/2008/03/6fermentasi.pdf, diakses: tanggal 01 Oktober 2010
pukul 06.45.
Maimunah, Hasan. 2001. Alqur’an dan Ilmu Gizi. Yogyakarta: Madani Pustaka.
Martoharsono, Harsono. 2006. Biokimia I. Yogyakarta: UGM Press.
Mashaw. 2008. Jenis Ragi dan Cara Penyimpanannya agar Tahan Lama/Awet,
tersedia: Jenis Ragi dan Cara Menyimpannya agar tahan Lama_awet «
http _banabakery.co.cc is about health campaign_files, diakses:
tanggal 12 Februari 2011 pukul 09.13.
Muchtadi, Deddy. 2010a. Kedelai Komponen untuk Kesehatan. Bandung:
Alfabeta.
2010b. Teknik Evaluasi Nilai Gizi Protein. Bandung:
Alfabeta. Nainggolan, R.A. 2001. Diet dan Juice Therapy. Bandung: Universal
Offset.
Purwono. 2005. Kacang Hijau. Jakarta: Penebar Swadaya.

Riardi, Lieke. 2007. Teknologi Fermentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.


Santoso, Soegeng dan Anne. 2004. Kesehatan dan Gizi: Jakarta: Rineka Cipta.

40
11
Sarwono, Bambang. 2010. Usaha Membuat Tempe dan Oncom. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Setiawati, Emie. 2009. Bekatul, Kacang Hijau, Tempe, tersedia http://tips-tips-
kesehatan.blogspot.com/2009/08/lebih-bergizi-tempe-campur-bekatul-
dan.html, diakses: tanggal 07 Mei 2011, pukul 10.00.
Siswono. 2004. Kaya Karbohidrat dan Protein, tapi Rendah Lemak, tersedia:
http://www.gizi.net/cgi- bin/berita/fullnews.cgi?
newsid1075436866,71832, diakses: tanggal 29 April 2011, pukul
14.35.
Suhendra, 2008. Kacang Koro Disiapkan jadi subtitusi Kedelai, tersedia:
http://www.detikfinance.com/read/2008/01/30/121903/886400/4/kacan
g-koro-disiapkan-jadi-substitusi-kedelai??topnews, diakses: tanggal 19
April 2011, pukul 20.09.

Sumantri, Adbulrohman. 2007. Analisis Makanan. Yogyakarta: Gajah Mada


University press.

Sunarjono, Hendro. 2010. Bertanam 30 Jenis Sayuran. Jakarta: Penebar Swadaya.


Suprapti, Lies. 2003. Pembuatan Tempe. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta.
Yogyakarta: Gajah Mada University press.

Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yasid, Estien dan Lisda Nursanti. 2010. Penuntun Praktikum Biokimia untuk
Mahasiswa Analisis. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Zulaekah, Siti. 2002. Ilmu Bahan Makan I. Surakarta: UMS Press

41
12
42

Anda mungkin juga menyukai