Disusun Oleh :
Febriana Dwi Utami (NIM 1850400001)
Silvia Ayu Pratiwi (NIM 1850400010)
Aninda Nurul Aini (NIM 1850400012)
Ira Liana Sari (NIM 1850400017)
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr. Wb
Puji syukur Penyusun haturkan kepada Allah SWT yang senantiasa telah
memberi kesehatan, kesempatan, dan karunianya sehinnga Penyusun dapat
menyelesaikan Tugas Makalah ini tanpa halangan suatu apapun. Ucapan
Terimakasih Penyusun berikan kepada Pembimbing makalah yang telah yang
telah membimbing dan mengarahkan Penyusun untuk menyusun makalah ini.
Tugas Makalah ini diajukan untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
pada Program Studi Teknologi Hasil Pertanian. Penyusun menyadari dalam
menyelesaikan makalah ini tentu banyak kekurangan yang tidak disadari, maka
dari itu Penyusun mengharapkan masukan, saran, dan kritik yang bersifat
membangun atau memperbaiki.
Akhirnya, Penyusun berharap semoga Makalah ini dapat berguna
semestinya.
Wassalamualaikum. Wr. Wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul…………………………………………………………. i
Kata Pengantar…………………………………………………………. ii
Daftar Isi……………………………………………………………….. iii
Daftar Tabel……………………………………………………………. iv
Daftar Gambar…………………………………………………………. v
I Perubahan Makanan Selama Penyimpanan
A. Pendahuluan………………………………………………….. 1
B. Tinjauan Pustaka……………………………………………… 1
C. Metodologi Percobaan………………………………………... 3
1. Bahan 3
2 Alat 3
3. Cara Kerja 3
D. Hasil dan Analisis Hasil………………………………………. 3
E. Pembahasan…………………………………………………… 4
F. Kesimpulan……………………………………………………. 5
G. Daftar Pustaka……………………………………………. 6
Lampiran 8
II. Pengaruh Perlakuan Pendahuluan Terhadap Penyimpanan
A. Pendahuluan 9
B. Tinjauan Pustaka……………………………………………… 9
C. Metodologi Percobaan………………………………………… 11
1. Bahan 11
2 Alat 11
3. Cara Kerja 11
D. Hasil dan Analisis Hasil………………………………………. 14
E. Pembahasan…………………………………………………… 15
F. Kesimpulan……………………………………………………. 18
G.Daftar Pustaka…………………………………………………. 19
Lampiran 20
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tren kuliner menjadi salah satu hal yang semakin diminati akhir-akhir
ini. Tidak hanya makanan tradisional, namun juga makanan asing dari luar
negeri. Dimsum merupakan salah satu contoh makanan asing yang mulai
diminati di Indonesia. Dimsum termasuk kedalam chinese food. Dim sum
(tradisional: 點心, sederhana: 点心 hanyu pinyin: dianxin) adalah istilah dari
bahasa Kantonis dan artinya adalah "makanan kecil" (Wikipedia, 2019).
Di m s u m pada dasarnya adalah bakpao mini dengan
b e r b a g a i i s i (seperti kuning telur ikan asin), pangsit berbagai isi
(termasuk xiao long bao), hakaw, dan gulungan tepung beras atau biasa
disebut cheong fun dengan isi berbagai macam daging (ayam, sapi, babi
atau udang). Walaupun pada awalnya dimsum merupakan makanan
untuk sarapan pagi warga Cina Kanton (Hong Kong). namun, kini dimsum
menjadi santapan kapan saja. Bisa untuk makan siang, makan malam bahkan
sebagai camilan di sore hari. Selain itu porsi penyajiannya dalam piring kecil
dan mempunyai banyak varian serta cara pemasakannya bisa dikukus atau
digoreng, membuat d i m s u m i n i m e n j a d i s a n t a p a n y a n g s a n g a t
kondisional (Prasanti dkk, 2014).
Saat ini, kesadaran masyarakat akan makanan sehat semakin meningkat.
Banyak masyarakat yang mulai beralih dan berusaha menerapkan pola hidup
sehat. Tidak terlepas dari konsumsi makanan sehat.
1.2 Tujuan :
Tujuan dari pembuatan usaha produk dimsum ayam ini adalah sebagai berikut
:
1. Mengetahui cara pembuatan dimsum ayam
2. Menambah pengalaman kewirausahaan terutama di bidang kuliner
1
BAB 2
GAMBARAN UMUM USAHA
2
2. Tidak dapat diproduksi dalam jumlah banyak
3. Harga yang kurang bersahabat untuk jajanan kaki lima
4. Harga bahan baku yang terbilang cukup mahal
c. Opportunity
1. Belum banyak pesaing sejenis di pasaran
2. Konsumen yang membeli karena penasaran pada rasa dimsum
d. Treat
1. Tidak semua konsumen menyukai jajanan asing
2. Konsumen takut mencoba makanan yang belum pernah dicoba
3. Gaya hidup masyarakat yang masih menyukai junk food
3
pelajar SD/SMP/SMA/SMK , dan masyarakat secara umum. Selain
offline, produk ini juga dapat dipesan secara online.
Strategi pemasaran yang digunakan yaitu sebagai berikut :
1. Dari mulut ke mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak
memerlukan banyak biaya. Cukup dengan bercerita kepada teman-
teman dan keluarga untuk mempromosikan usaha dimsum ayam ini,
sehingga secara tidak langsung banyak masyarakat yang mengetahui
usaha dimsum ayam ini.
2. Pemberitahuan lewat media sosial
Promosi ini termasuk promosi yang cukup mudah karena hanya
diperlukan kuota dan smartphone untuk memposting foto produk ke
whatsapp story dan instagram. Mengingat hampir semua orang saat
ini memiliki akun sosial media, maka cara ini dianggap efektif dan
efisien untuk memasarkan produk.
4
BAB 3
PRODUK DAN PROSES PEMBUATAN
b. Peralatan
1. Talenan 7. Tabung gas
2. Pisau 8. Sendok
3. Baskom 9. Piring
4. Dandang 10. Blender
5. Kompor gas 11. Mangkok
6. Penjepit 12. Parutan keju
c. Cara Produksi
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan
2. Potong dadu daging ayam lalu diblender bersama bawang putih, telur,
garam, lada bubuk.
3. Setelah halus, tuangkan kedalam baskom lalu tambahkan tepung
tapioka, wortel, daun bawang yang sudah diiris dan penyedap rasa,
lalu diaduk sampai rata.
4. Setelah itu, masukkan sedikit adonan kedalam kulit pangsit kemudian
bentuk sesuai keinginan (biasanya bagian atas tidak terbungkus), lalu
beri parutan wortel di bagian atas dimsum yang tidak terbungkus.
Lakukan berulang sampai isian untuk dimsum habis.
5
5. Kemudian kukus dimsum pada dandang yang sudah dipanaskan
selama kurang lebih 15 menit.
6. Terakhir setelah 15 menit, angkat dan dimsum siap disajikan.
d. Target Produksi
Untuk produksi usaha dimsum ayam ini ditargetkan dapat
memproduksi 50 buah dimsum per harinya, atau sekitar 10 bungkus
dimsum.
6
- Piring Rp. 15.000/4 Rp. 3.750
- Mangkok Rp. 4.000/4 Rp. 1.000
- Blender Rp. 250.000/4 Rp. 62.500
- Parutan keju Rp. 6.000/3 Rp. 2.000
- Jepitan Rp. 5.000/3 Rp. 1.667
Total perbulan Rp. 176.167
Total Pertahun Rp. 2.114.004
7
Analisis Imbangan Penerimaan & Biaya (R/C)
RC = Total Penerimaan : Total Biaya
= Rp. 37.200.000 : Rp. 20.744.004
= Rp. 1.793
Analisis Imbangan Keuntungan & Biaya
Keuntungan : Biaya = Rp. 16.455.996 : Rp. 20.744.004
= 0.7932
Break Even Point (BEP)
Total Biaya
BEP Harga = x Harga Jual
Total Pendapatan 1Ta hun
Rp .20 .744 .004
= x Rp. 15.000
Rp.37 .200 .000
= Rp. 8.364
Artinya titik impas akan dicapai bila harga dimsum ayam sifa rata-rata sekitar
Rp. 8.364
Pengembalian Modal = Total Biaya : Keuntungan
= Rp. 20.744.004 : Rp. 16. 455.996
= 1.26
8
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan bahwa agar produk yang kita pasarkan dapat diterima
oleh semua kalangan, baik maka kita harus :
1. Membuat produk yang bermanfaat, berkualitas dan laku dijual dengan
harga terjangkau
2. Membuat produk lebih cepat dan lebih murah
3. Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang menguntungkan.
4.2 Saran
Disarankan bagi mahasiswa yang nanyinya akan memulai
berwirausaha untuk memperhatikan segala aspek yang berpengaruh terhadap
daya jual suatu produk. Seorang wirausaha memang perlu untuk menghadapi
suatu resiko, karena dari proses resiko itu sendirri nantinya akan membawa
sesuatu yang besar. Dan juga semangat, kerja keras, ulet, serta tidak putus asa
sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar terus berkarya
dengan usaha yang dijalankannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10