Anda di halaman 1dari 15

PEMBUATAN TAPE SINGKONG

Laporan Percobaan
Untuk memenuhi tugas Ujian Praktik pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang
diampu oleh Ibu Lulu’diah Sri Purwati, M. Pd.

Disusun oleh:
1. Kanaya Aura Azkasha (no absen)
2. M. Fauriz Razaqi El Pasya (18)
3. Neng Puji Siti Rahmawati (20)
4. Pony Apjar Fajar (no absen)
5. Yulia Nurul Hikmah (31)

kelas : 9F

SMPN 36 BANDUNG
Tahun Pelajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan banyak
kenikmatan. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, beserta sahabat-sahabatnya beserta keluarganya. Semoga kita
semua mendapatkan syafaat, mendapatkan petunjuk segala kebaikan hingga hari
akhir nanti.

Alhamdulillah, setelah serangkaian langkah mengerjakan tugas praktek


pembuatan tape singkong selama kurang lebih tiga hari, laporan praktek ini kami
buat untuk mendukung kegiatan langkah-langlah praktek pembuatan tape singkong
yang telah kami lakukan.

Tugas di ini dibuat untuk mendukung uji praktek belajar penerapan


pembuatan produk "Bioteknologi" sederhana yang kini kami sajikan dalam bentuk
laporan untuk menjabarkan langkah pengerjaan yang lebih detail dari awal proses
hingga hasil akhir.

Semoga praktek percobaan pembuatan tape singkong ini bisa menambah


wawasan ilmu pengetahuan kami dalam hal materi pembuatan salah satu jenis
produk makanan dengan penerapan bioteknologi melalui proses fermentasi.

Kami menyadari dalam penyajian praktek dan juga penyampaian laporan ini
masih banyak kekurangan. Akan tetapi kami berharap apa yang kami sampaikan
dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran sangat kami
harapkan dari guru pembimbing dan teman-teman pembaca. Terimakasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Bandung, 08 Maret 2023


Tim Penyusun.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................... i


Daftar Isi .........................................................................................................
ii

Bab I PENDAHULUAN ........................................................................ 1


A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................... 2

Bab II UJI PRAKTEK PEMBUATAN TAPE SINGKONG ...................... 3


A. Tujuan .................................................................................... 3
B. Kajian Teori ............................................................................ 3
1. Pengertian Bioteknologi .................................................... 3
2. Pengertian Fermentasi ...................................................... 4
3. Manfaat Tape Singkong .................................................... 5
C. Alat dan Bahan ...................................................................... 6
D. Prosedur / Langkah-langkah ................................................ 6
E. Hasil Pengamatan ................................................................. 7
F. Pembahasan .......................................................................... 8

Bab III PENUTUP ................................................................................... 9


A. Simpulan ................................................................................ 9
B. Saran ...................................................................................... 10

Daftar Pustaka ........................................................................................................ 11


Lampiran Dokumentasi kegiatan praktek ................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan hasil bumi.
Terutama hasil pangan atau bahan makanan sebagai bahan dasar konsumsi
sehari-hari baik makanan pokok maupun makanan tambahan.
Salah satu bahan pangan yang banyak dijumpai adalah singkong.
Singkong merupakan salah satu jenis umbi akar yang mudah tumbuh subur di
alam Indonesia. Selain mudah ditanam, singkong juga dapat diolah menjadi
berbagai produk makanan, seperti keripik singkong, tape, kue-kue berbahan
dasar singkong, tepung singkong atau yang sering kita sebut dengan tepung
kanji, bahkan singkong bisa langsung menjadi makanan yang sangat nikmat
disajikan hanya dengan cara direbus atau digoreng saja.
Dan hampir semua masyarakat Indonesia mengenal dan menyukai
singkong tersebut karena selain mudah diolahnya, singkong juga relatif murah
harganya dan sangat terjangkau.
Maka dalam praktek kali ini kami mencoba untuk membuat salah satu
produk hasil fermentasi yang berbahan dasar singkong, yang biasa kita sebut
dengan "Tape Singkong". Sebagai uji praktek produk "Bioteknologi".

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Bioteknologi ?
2. Apa pengertian fermentasi ?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan produk
fermentasi ?
4. Apa manfaat dari tape singkong ?
2

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan tape singkong
2. Mengetahui Proses biokimia pada pembuatan tape singkong.
3. Untuk mengetahui cara penerapan bioteknologi dengan fermentasi tape
singkong.
4. Mengetahui nama mikroorganisme yang terlibat dalam proses pembuatan
tape singkong.
BAB II
UJI PRAKTEK PEMBUATAN TAPE SINGKONG

A. Tujuan
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai berbagai produk makanan
dengan penerapan bioteknologi sederhana maupun modern. Bahkan diantaranya
mungkin kita sering memakannya seperti roti, yogurt, tape, tempe, tahu dan yang
lainnya.
Akan tetapi, mungkin kita tidak atau belum mengetahui bagaimana
makanan tersebut bisa berubah aroma dan rasa dari bahan dasar sebelumnya.
Untuk itu dalam pelajaran kali ini, kami ingin mempraktekkan salah satu jenis
makanan dengan penerapan bioteknologi yaitu pembuatan tape singkong.
Tujuan dari praktek ini dibuat adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan mempraktekkan bagaimana proses pembuatan tape
singkong
2. Mengetahui proses biokimia pada pembuatan tape singkong.
3. Untuk mengetahui cara penerapan bioteknologi dengan fermentasi tape
singkong.
4. Mengetahui nama mikroorganisme yang terlibat dalam proses pembuatan
tape singkong.

B. Kajian Teori
1. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi =
penerapan) dan logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang ilmu biologi yang
mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap organisme,
proses biologi untuk meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan
produk dan jasa bagi kepentingan manusia, bisa diartikan juga bahwa
Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayas genetika
secara terpadu untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan
manusia.
4

Bioteknologi dibagi menjadi dua yaitu bioteknologi konvensional


(tradisional) dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional biasanya
menggunakan mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dan lain-lain. Sedangkan
bioteknologi modern biasanya menggunakan teknologi-teknologi yang dapat
membantu kita dalam proses pengkloningan dan kultur jaringan.
Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis
pengolahan makanan yang cukup tua (tradisional). Secara tradisional banyak
dilakukan di tingkat rumah tangga atau home industri.
Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi.
Makanan ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, terutama di Jawa
Barat yang dikenal dengan sebutan "peuyeum" (bahasa Sunda).
Pembuatan tape melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tape.
Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape berupa jamur yaitu kapang
Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp, kemudian khamir
Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii,
Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis. Kedua kelompok mikroorganisme
tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape selama proses fermentasi.
Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim
amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula
yang lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering
dinamakan sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah
sebagian gula-gula sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang
menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Mikroorganisme Saccharomyces
cerevisiae ini akan mengubah zat organik menjadi zat organik lain, seperti yang
terdapat pada ragi yang dicampurkan saat proses pembuatan tape.

2. Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan
tanpa akseptor elektron eksternal.
5

Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang


digunakan dan produk yang dihasilkan. Gula adalah bahan yang umum dalam
fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan
hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari
fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang
umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir,
anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot
mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron
eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28°C-35°C dan membutuhkan
waktu kurang lebih sekitar 45 jam. Fermentasi dapat diperlambat jika dingin.
Fermentasi tape paling baik dilakukan pada kondisi mikro aerob. Pada kondisi ini
kapang tidak mampu tumbuh sehingga tidak dapat menghidrolisis pati. Namun
demikian pada kondisi aerob yang merupakan kondisi paling baik bagi kapang
dan khamir aroma tidak berkembang dengan baik karena tergantung dari
fermentasi alkohol dan pada kondisi ini fermentasi alkohol menurun. Fermentasi
yang tertutup akan mencegah terjadinya kontaminasi dari udara luar.
Secara singkat proses fermentasi dapat diuraikan sebagai berikut :

Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida +


Energi (ATP).

3. Manfaat tape singkong


Selain sebagai produk makanan tambahan dan bahan tambahan
produk makanan berbahan tape singkong, tape singkong mempunyai
manfaat lain yaitu :
Adapun manfaat tape singkong untuk tubuh, antara lain:
1. Meningkatkan Imunitas. ...
2. Mencegah Anemia. ...
3. Menguatkan Fungsi Otot.
4. Melancarkan Pencernaan dan Sebagai Probiotik.
5. Mencegah Hipertensi dan Penyakit Kardiovaskular.
6. Menurunkan Kadar Kolesterol.
6

7. Membunuh Radikal Bebas.


8. Anti Inflamasi

C. Alat dan Bahan


Alat: • Bahan:
- Pisau -1 kg singkong
- Panci kukus - 2 butir ragi tape
- Kompor - Daun pisang
- Baskom
- Talenan
- Sendok
- Piring

D. Prosedur / Langkah-langkah
a. Siapkan 1 kg singkong, kupas kulitnya lalu potong-potong sesuai keinginan,
kemudian keruk-keruk bagian permukaan singkong agar singkongnya tidak
berlendir.
b. Setelah itu cuci bersih singkongnya beberapa kali sampai tidak licin.
c. Lalu iapkan panci kukusan yang sudah diisi air dan didihkan diatas kompor.
d. Kemudian masukkan singkongnya ke dalam kukusan. Kukus sampai matang
selama 25 menit (jangan terlalu lembek).
d. Setelah singkongnya sudah matang lalu angkat, dan pindahkan ke
wadah/nampan. Dan biarkan hingga dingin.
e. Siapkan dua butir ragi tape dan taruh dalam piring
f. Setelah itu haluskan menggunakan sendok.
h. Siapkan wadah dan alasi dengan daun pisang.
i. Lalu singkong dilumuri dengan ragi sampai rata.
j. Setelah rata langsung tata di atas wadah yang sudah dialasi daun pisang
k. Setelah semuanya selesai lalu fermentasikan selama kurang lehih
selama 3 hari. Pastikan disimpan di tempat yang aman. Dan tutup
wadah dengan rapat agar tidak terkontaminasi dengan udara luar
l. Setelah kurang lebih 3 hari, tape singkong pun siap disajikan.
7

E. Hasil Pengamatan
1. Kami mulai melakukan proses fermentasi singkong yang sudah dikukus dan
sudah dingin lalu dilumuri ragi pada hari Jumat siang, dan kami simpan serta
dibiarkan dalam wadah tertutup yang sebelumnya sudah dibungkus dengan
daun pisang selama kurang lebih tiga hari, tepatnya yaitu pada hari Senin pagi
berikutnya produk yang kami buat sudah kami buka dan kemudian kami cicipi
ternyata sudah bagus untuk dikonsumsi. Aroma alkohol khas tape sudah
keluar dan harum.
2. Tekstur dari tape singkongnya cukup bagus, artinya kelembekan cukup dan
tidak berair. Cita rasa cukup manis, walau sedikit saja ada rasa keasam-
asaman namun hal ini adalah lumrah pada produk tape singkong. Hal ini
mungkin disebabkan karena pengaruh dari kualitas ragi yang digunakan dan
wadah yang digunakan kurang tertutup rapat. Namun sejauh ini uji praktek
pembuatan tape singkong sudah cukup berhasil.

Maka dari hasil uji praktek pembuatan tape singkong tersebut walaupun tidak
terlalu sulit membuatnya, namun ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi
berhasil atau tidaknya hasil akhir dari proses pembuatan tape tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dan perlu diperhatikan dalam pembuatan tape
agar berkualitas baik adalah :
1. Kualitas ragi dan singkong merupakan faktor utama yang menunjang
keberhasilan pembuatan tape karena di dalam ragi terdapat mikroba yang
sangat berperan penting dalam proses fermentasi serta singkong yang baik
dapat menyediakan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan mikroba.
2. pH dan suhu juga sangat berpengaruh. Suhu yang digunakan dalam
fermentasi akan mempengaruhi mikroba yang berperan dalam proses
fermentasi, suhu optimal untuk fermentasi tape yaitu 28°C–35°C. Tingkat
keasaman sangat berpengaruh dalam perkembangan bakteri.
3. Penggunaan wadah (tempat) selama proses fermentasi berlangsung pun
sangat mempengaruhi keberhasilan pembuatan tape singkong. Maka harus
sebisa mungkin wadah yang digunakan higenis dan steril. Dan juga apabila
menggunakan tangan dalam proses peragian, tangan harus dicuci bersih dan
8

dalam keadaan kering. Atau lebih baik lagi menggunakan sarung tangan
plastik atau spatula.
4. Waktu yang diperlukan kurang lebih 2-3 hari sudah cukup untuk menghasilkan
produk tape singkong yang baik. Dan penggunaan wadah yang harus tertutup
rapat juga akan mempengaruhi, agar tidak terjadi kontaminasi dengan udara
luar.

F. Pembahasan
Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi
agar singkong dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung
dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tape. Agar
pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan
harus bersih, terutama dari lemak atau minyak . Alat-alat yang berminyak jika
dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air
yang digunakan juga harus bersih.
Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis
pati menjadi glukosa dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta
perubahan gula menjadi alkohol dan asam organik. Reaksi dalam fermentasi
berbeda - beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang
dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling
sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH).
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Penjabarannya:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida +
Energi
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang
terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari
tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan
bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

1. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional)


karena masih menggunakan cara-cara yang sederhana dan terbatas.

2. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada
di dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga
singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa
menjadi alkohol.

3. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan


enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang
lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang
walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.

4. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi


Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang
mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.

5. Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa


fermentasi yang terjadi pada tape singkong terjadi selama 2-3 hari. Selain
itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus
diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara
sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh
karena itulah, proses fermentasi pada singkong harus tertutup rapat.

6. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alkohol yang


dihasilkan.
10

B. Saran

Saran yang dapat kami sampaikan dalam praktek pembuatan tape


singkong ini yaitu sebelum melakukan praktek hendaknya kita mengenal
terlebih dahulu jenis singkong yang baik kualitasnya agar mendapatkan tape
singkong yang bagus. Begitu juga penggunaan ragi harus sesuai dengan
takaran yang dianjurkan, agar tape singkong yang dihasilkan manis dan tidak
berair atau tidak terlalu pekat aroma alkoholnya. Dan faktor higenis wadah,
alas daun pisang yang digunakan untuk membungkus tape serta kebersihan
tangan merupakan syarat mutlak bagi keberhasilan pembuatan tape singkong
tersebut.

Demikian laporan ini kami paparkan. Kami menyadari masih banyak


kekurangan dalam pembuatan laporan ini. Walau demikian, kami berharap
laporan ini dapat memberikan manfaat yang berguna. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-
hasanuddin/biologi/laporan-praktikum-tape/23615776.

https://www.academia.edu/42873610/LAPORAN_PRAK
TIKUM_PEMBUATAN_TAPE.

https://123dok.com/title/laporan-pratikum-pembuatan-
tape.
12

Anda mungkin juga menyukai