MAKALAH BIOTEKNO
KATA PENGANTAR
Segala Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
“Pembuatan Tape Ketan“.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman
penulis masih sangat terbatas dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan makalah ini, pembaca dapat mengetahui cara
pembuatan tape yang baik dan benar, mengetahui proses beras ketan menjadi tape yang
melalui proses fermentasi dan mengetahui dengan baik proses fermentasi yang terjadi pada
tape sehingga pembaca dapat melestarikan bioteknologi konvensional (tradisional) serta
dapat mengembangkannya guna meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Penulis juga
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak untuk mewujudkan
kesempurnaan makalah ini.
Demikian makalah ini penulis buat agar bermanfaat bagi penulis serta bagi para
pembaca. Terima Kasih
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki beragam makanan tradisional yang tak kalah enaknya dengan
masakan modern. Rata-rata makanan tradisional khususnya di Indonesia menggunakan
bioteknologi konvensional (tradisional) dalam proses pembuatannya. Namun keberadaan
bioteknologi konvensional di Indonesia masih terkendala oleh beberapa masalah. Masalah-
masalah tersebut antara lain, harga bahan baku yang tinggi, kondisi cuaca yang tak
menentu, dan juga persaingan dengan makanan modern. Masalah-masalah tersebut
membuat makanan tradisional di Indonesia makin terkikis, misal makanan tradisional rata-
rata dijual di pasar tradisional meskipun beberapa swalayan juga menjualnya. Oleh karena
itu, masyarakat diharapkan untuk menjaga kelestarian makanan tradisional yang
menggunakan bioteknologi konvensional secara baik dan benar. Masyarakat juga
diharapkan untuk mengembangkan bioteknologi konvensional yang ada saat ini sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan.
Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan makanan
yang cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah tangga. Indonesia
sangat kaya akan produk-produk pangan hasil proses fermentasi. Salah satu contohnya tape.
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa dalam pembuatan tape memerlukan ragi ?
2. Apakah fermentasi makanan itu ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses pembuatan tape ketan.
2. Untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi.
3. Untuk mengetahui kelebihan tape ketan.
4. Untuk mengetahui kekurangan tape ketan.
D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan tentang bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menambah pengetahuan tentang proses fermentasi pada pembuatan tape ketan. (Dikutip
dari : http://phie-phiediaries.blogspot.co.id/2012/04/laporan-praktikum-biologi-
bioteknologi.html)
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan)
dan logos (ilmu). Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan
suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia. Bioteknologi adalah cabang biologi yang
mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap organisme, proses biologis
untuk meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi
kepentingan manusia.
Bioteknologi dibagi menjadi 2, yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi
konvensional. Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme berupa
bakteri, jamur, dll. Sedangkan bioteknologi modern biasanya menggunakan teknologi-
teknologi yang dapat membantu kita dalam proses pengkloningan, kultur jaringan. Salah
satu contoh dari bioteknologi konvensional adalah pembuatan tape. Dan salah satu contoh
dari bioteknologi modern adalah rekayasa genetika, pengkloningan, kultur jaringan. Ciri-ciri
utama bioteknologi adalah adanya benda biologi berupa benda mikroorganisme tumbuhan
atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri, dan produk yang
dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.
Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan mikroba yang masih
secara tradisional dalam produksi makanan dan tanaman ataupun pengawetan makanan,
sebagai contoh yaitu pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain. Generasi kedua adalah
proses berlangsung dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh pembuatan kompos dan
produksi bahan kimia. Generasi ketiga adalah proses dalam keadaan tidak steril, sebagai
contoh produkasi antibiotic dan hormon. Generasi keempat adalah generasi bioteknologi
baru, sebagai contoh produksi insulin.
B. Pengertian Fermentasi
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Fermentasi adalah proses produksi
energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah
salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa
akseptor elektron eksternal.
Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi
beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan
aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk
menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.
4
C. Teori – teori yang akan disajikan
1. Pemanfaatan Fermentasi.
2. Proses Pembuatan Tape Ketan.
5
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tape
Tape adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang dihasilkan dari proses
peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat, seperti singkong dan ketan. Tape bisa
dibuat dari singkong dan hasilnya dinamakan tape singkong. Dalam proses fermentasi tape,
digunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus
oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera.,
Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis;
serta bakteri Pediococcus sp., dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut
bekerja sama dalam menghasilkan tape.
Tape hasil fermentasi dari S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, berasa manis
keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket. Umumnya, tape diproduksi
oleh industri kecil dan menengah sebagai kudapan atau hidangan pencuci mulut.
6
Sendok Nasi
Proses-Prosesnya :
Beras Ketan dicuci bersih
Rendam Beras Ketan selama 1 jam
Bilas lagi Beras Ketan dengan air beberapa kali hingga bersih
Kemudian Kukus Beras Ketan sampai matang
Setelah matang diletakkan di atas baskom kemudian dinginkan
Setelah dingin kemudian dicampur ragi aduk sampai rata menggunakan sendok nasi
atau semacamnya
Masukkan Ketan yang sudah dicampur ragi ke dalam toples bungkus menggunakan
daun pisang
Selanjutnya simpan selama 2 sampai 3 hari untuk proses fermentasi
7
2. Kelemahan Tape
Konsumsi tape yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada darah dan
gangguan sistem pencernaan. Selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan dalam
pembuatan tape berpotensi menyebabkan penyakit pada orang-orang dengan sistem
imun yang terlalu lemah seperti anak-anak balita, kaum lanjut usia, atau penderita HIV3.
Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, konsumsi tape perlu dilakukan secara
terkendali dan pembuatannya serta penyimpanannya pun dilakukan dengan higienis.
Adapun efek negatif dari mengkonsumsi tape :
1. Konsumsi tape yang berlebihan akan membuat perut sakit karena saluran pencernaan
yang tidak kuat dengan efek alkohol.
2. Konsumsi tape secara berlebihan juga akan meningkatkan resiko gangguan pada darah
seperti keracunan darah atau penyakit lain.
3. Konsumsi tape yang tidak bersih bisa meningkatkan beberapa jenis potensi penyakit
yang disebabkan karena bakteri dan virus.
4. Tape tidak layak bagi anak-anak, balita dan orang dewasa yang menderita penyakit
gangguan kekebalan tubuh sehingga konsumsi tape harus dibatasi atau dicegah.
5. Konsumsi air dari tape yang berlebihan juga bisa menyebabkan keracunan dan mabuk.
(Dikutip dari : http://nyamenusanet.blogspot.co.id/2016/05/efek-positif-dan-negatif-
mengkonsumsi.html)
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam proses Pembuatan Tape Ketan dapat disimpulkan bahwa pembuatan tape harus
memerlukan beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus
oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera.
Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis;
serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp, dan lain-lain. Mikroorganisme tersebut
bekerja sama dalam menghasilkan tape.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini masih dibilang makalah ini kurang sempurna. Maka
dari itu penulis harap kedepannya bisa membuat makalah yang sempurna.
9
DAFTAR PUSTAKA
10