Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PERCOBAAN

PRAKTIK FERMENTASI PEMBUATAN TEMPE

Disusun Oleh :

ZAHRA PUTRI ANDHINI

Absen : 32

KELAS : IX – A (ruang b)

MADRASAH TSANAWIYAH DARUL HASANAH

KOTA SEMARANG

2020

1
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul Praktik Fermentasi Pembuatan Tempe

Disusun Oleh : Zahra Putri Andhini

Telah disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui

Kepala Madrasah MTs Darul Hasanah Pembimbing

Hasan As’ari, S. Pd, M. Kom Halimah, S. Pd

2
LEMBAR PERSEMBAHAN

Seirimg dengan terselesainya laporan percobaan ini saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Halimah, S. Pd selaku guru pengampu Bahasa Indonesia.


2. Bapak dan Ibu tercinta yang selama ini tidak bosan-bosannya memberi bantuan moril dan
material kepada saya.
3. Kepada tema dan semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik
serta hidayah-Nya kepada saya, sehingga pada kesempatan ini saya dapat menyelesaikan laporan
percobaan ini tepat pada waktunya. Laporan Percobaan yang berjudul “Praktik Fermentasi
Pembuatan Tempe” disusun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

 Kepala Madrasah MTs Darul Hasanah, Bapak Hasan As’ari, S. Pd, M. Kom yang telah
memberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas karya tulis ini.
 Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Ibu Halimah, S. Pd yang telah membimbing
dalam menyelesaikan tugas karya tulis ini.
 Bapak dan Ibu Guru yang tak pernah berhenti mendoakan, mengorbankan segalanya dan
memotivasi Putra/Putri untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.

Saya menyadari bahwa laporan percobaan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan serta
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya
harapkan.

Akhir kata saya berharap semoga Laporan Percobaan Praktik Fermentasi Pembuatan Tempe ini
bermanfaat bagi kita semua.

Semarang, 11 September 2020

Zahra Putri Andhini

4
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................................................2
LEMBAR PERSEMBAHAN......................................................................................................................3
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................4
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................5
BAB I..........................................................................................................................................................6
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................6
A. Latar Belakang....................................................................................................................................6
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................6
C. Tujuan Praktikum................................................................................................................................6
D. Metode................................................................................................................................................6
BAB II.........................................................................................................................................................7
LANDASAN TEORI...................................................................................................................................7
A. Pengertian Fermentasi.........................................................................................................................7
B. Mikroorganisme pada Fermentasi.......................................................................................................7
BAB III........................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN..........................................................................................................................................8
A. BAHAN DAN ALAT PRAKTIKUM.................................................................................................8
3. LANGKAH-LANGKAH.....................................................................................................................8
BAB IV.....................................................................................................................................................10
PENUTUP.................................................................................................................................................10
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................10
B. Saran.................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11

5
6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab fermentasi pada
substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi ini dapat menyebabkan perubahan sifat
bahan pangan, sebagai akibat dari pemecahan kandungan-kandungan bahan pangan tersebut.
Jika cara-cara pengawetan pangan yang lain misalnya pemanasan, pendinginan,
pengeringan, iradiasi dan lain-lainnya ditujukan untuk mengurangi jumlah mikroba, maka
proses fermentasi adalah sebaliknya, yaitu memperbanyak jumlah mikroba dan menggiatkan
metabolismenya di dalam makanan. Tetapi jenis mikroba yang digunakan sangat terbatas
yaitu disesuaikan dengan hasil akhir yang dikehendaki.
Beberapa contoh makanan hasil fermentasi adalah tempe, tauco, dan kecap yang dibuat
dari kedelai, oncom dari bungkil kacang tanah, ikan peda, terasi, sayur asin, keju dan yoghurt
dari susu, anggur minum, brem dan lain-lainnya.
Pada proses pembuatan tempe, fermentasi berlangsung secara aerobik dan non
alkoholik. Mikroorganisme yang berperan adalah kapang (jamur), yaitu Rhizopus oryzae,
Rhizopus oligosporus, dan Rhizopus arrhizus.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana analisis pada prinsip fermentasi yang terjadi pada kedelai hingga menjadi tempe?

C. Tujuan Praktikum
Percobaan ini bertujuan agar pratikan mampu menganalisis dan memahami prinsip
fermentasi yang terjadi pada kedelai hingga menjadi tempe.

D. Metode
Internet, Googling.

7
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Fermentasi
Fermentasi bahan pangan adalah hasil kegiatan dari beberapa spesies mikroba seperti
bakteri, khamir dan kapang. Mikroba yang melakukan fermentasi dengan memberikan hasil
yang dikehendaki dapat dibedakan dari mikroba-mikroba penyebab penyakit dan penyebab
kerusakan. Mikroba fermentasi mendatangkan hasil akhir yang dikehendaki, misalnya
bakteri akan menghasilkan asam laktat, khamir menghasilkan alkohol, kapang menghasilkan
tempe (Muchtadi; 1989).

B. Mikroorganisme pada Fermentasi


Jenis kapang digunakan dalam khususnya bagi beberapa jenis kayu dan fermentasi bahan
pangan khususnya di Asia, seperti kecap, miso, tempe dan lain-lainnya. Jenis kapang yang
banyak memegang peranan penting dalam fermentasi bahan makanan tersebut adalah
Aspergillus, Rhizopus dan Penicillium (Setiadi; 2002). Tempe adalah sumber protein yang
penting bagi pola makanan di Indonesia, terbuat dari kedelai.

8
BAB III

PEMBAHASAN

A. BAHAN DAN ALAT PRAKTIKUM


1. Bahan :
- Kacang Kedelai
- Ragi Tempe
- Air Secukupnya
2. Alat :
- Kompor gas - Garpu
- Wajan - Sendok
- Baskom 3 buah - Sendok Kayu
- Penyaring 2 buah - Panci
- Lilin - Kantong Plastik cap Jerapah
- Korek - Rak lemari es
- Timbangan

3. LANGKAH-LANGKAH
1. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan penimbangan untuk
mendapatkan 0,5 kg kacang kedelai.
2. Melakukan pencucian kacang kedelai, dengan mengganti air cucian sebanyak 3 kali
agar mendapatkan kacang kedelai yang steril dan bersih.
3. Melakukan perendaman kacang kedelai selama ± 24 jam.
4. Langkah selanjutnya adalah mulailah meremas – remas kedelai agar kulit arinya lepas
dari kacang kedelai.
5. Setelah kulit ari dengan kacang kedelai lepas langkah selanjutnya adalah menuangkan
kacang kedelai ke dalam panci dan beri air secukupnya, kacang kedelai direbus ± 30
menit.
6. Setelah direbus ± 30 menit, buang air yang tersisa di dalam panci kemudian, simpan
kembali panci yang tinggal berisikan kacang kedelai diatas kompor. Aduk – aduk

9
jangan sampai hangus, proses ini dilakukan untuk mengeringkan kacang kedelai
jangan terlalu lama karena kacang mudah hangus.
7. Tuang kacang kedelai ke wadah yang memudahkan kacang kedelai menjadi dingin.
8. Setelah dingin, taburkan ragi tempe sebanyak 0,5 gram untuk 0,5 kg kacang kedelai,
atau sekitar ½ sdm, dan aduk secara rata.
9. Siapkan plastik dengan ukuran sesuai selera. Masukkan kacang kedelai ke dalam
plastik hingga ketebalan 2 – 3 cm.
10. Press plastik, dapat menggunakan lilin.
11. Kemudian lubangi plastik yang telah berisi kacang kedelai dengan menggunakan
garpu kira – kira 8 lubang untuk setiap sisi atas dan sisi bawah.
12. Simpan tempe di dalam lemari.
13. Setelah 36 jam tempe siap diolah.

10
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa tempe sangat tergantung dari hasil
fermentasi jenis bahan utama/substratnya yaitu kedelai, macam mikroba yang aktif dan
kondisi di sekelilingnya yang mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme mikroba
tersebut, dan hal ini dapat dikatakan bahwa pengolahan kedelai hingga menjadi tempe
sesuai dengan hasil akhir yang dikehendaki.

B. Saran
Pemberian keterangan/pengarahan yang dilakukan asisten/pembimbing sudah
baik akan tetapi pratikan masih mengharapkan pada percobaan selanjutnya para
asisten/pembimbing untuk dapat memberikan keterangan/pengarahan lebih spesifik lagi
dalam hal pengolahan dan penyajian bahan yang dicoba. Dengan adanya
keterangan/pengarahan yang lebih baik lagi yang diberikan asisten/pembimbing dapat
menjadi pengetahuan dan bahan percobaan bagi pratikan nantinya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Muchtadi,T.R. 1989. Teknologi Proses Pengolahab Pangan. Bogor. PAU Pangan dan Gizi, IPB.
Setiadi. 2002. Kepekaan Terhadap Pengolahan Pangan. Bandung. Pusat Dinamika
Pembangunan UNPAD.

12

Anda mungkin juga menyukai