Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRATIKUM

PEMERIKSAAN SAMPEL MAKANAN

MK:PENYEHATAN MAKANAN DAN MINUMAN

NAMA : ASTIANTI BUTON

NIM : 21134510005

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI D-III SANITASI

POLTEKKES KEMENTERIAN

KESEHATAN TERNATE

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT atas berkat rahmat dan karuniaNYA,penulis dapat
menyelasaikan judul laporan PEMERIKSAAN SAMPEL MAKANAN”penyehatan
makanan dan minuman menjadi bahan pangan bagi masyarakat penulisan laporan.sebagai
salah satu syarat dalam menyelesaikan hasil laporan,namum segala dukungan dan doa serta
bimbingan dari berbagai pihak.penulis menyadari masih jauh dikatakan sempurna,karna itu
penulis masih mengharapan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sebagai
masukan demi kesempurnaan agar dapat terus dilanjutkan dan bermanfaat untuk berbagai
pihak.

i
DAFTAR ISI

Cover
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI
................
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………….ii

BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................2
2.1 Pengertian Tempe.............................................................................................................2
2.2 Jenis-Jenis Tempe.............................................................................................................3
2.3 Manfaat Tempe.................................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................4
METODE PRAKTIKUM..........................................................................................................4
3.1 WAKTU DAN TEMPAT.................................................................................................4
3.2 ALAT DAN BAHAN.......................................................................................................4
3.3 PROSEDUR KERJA........................................................................................................5
BAB V........................................................................................................................................6
PENUTUP..................................................................................................................................6
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tempe adalah kedelai yang difermentasi oleh kapang Rhizopus spp. Komunitas mikrob
yang terdapat pada tempe tidak hanya terdiri dari kapang dan khamir saja, tetapi juga
berbagai jenis bakteri. Umumnya, tempe diproduksi dengan menggunakan metode yang
sama, akan tetapi beberapa pengrajin tempe menggunakan metode yang telah dimodifikasi
sehingga menghasilkan metode yang unik, salah satunya adalah adanya perebusan kedelai
tahap kedua pasca perendaman serta tipe inokulum (laru) yang digunakan.
Pengunaan metode dan tipe laru berbeda untuk fermentasi tempe berdampak pada
keragaman dan total bakteri yang terdapat pada produk akhir fermentasi. Akan tetapi, hingga
saat ini belum ada laporan mengenai pengaruh proses pembuatan tempe, bahan baku, ataupun
laru yang digunakan, terhadap komunitas bakteri yang terdapat pada tempe. Untuk
mengetahui komunitas bakteri tersebut, digunakan analisis metagenom yang dikombinasikan
dengan metode terkultur.
Apalagi tempe juga mudah diolah menjadi berbagai masakan lezat sesuai selera. Dalam
perkembanganya, tempe memiliki beberapa jenis berdasarkan bahan dasar yang digunakan
dalam pembuatannya. Diantaranya tempe kecipir yang dibuat dari kecipir, tempe bungkil
yang dibuat dari ampas kacang tanah, tempe benguk yang dibuat dari kara benguk, tempe
lamtoro dari lamtoro, tempe gembus dari ampas tahu, serta yang paling populer dari semua
jenis tempe adalah tempe kedelai yang dibuat dari kedelai seperti yang biasa kita dijumpai di
pasaran.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui koloni pada tempe

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Tempe

Tempe adalah bahan makanan yang terbuat dari biji kedelai atau beberapa biji-bijian
lainnya dengan campuran beberapa bahan yang disebut ragi tempe. Secara sederhana, tempe
merupakan bahan makanan yang dihasilkan dari fermentasi biji kedelai dengan menggunakan
ragi selama satu malam hingga membuatnya tampak lebih padat. Tempe biasanya berwarna
putih serta memiliki bau dan rasa yang khas.

Apabila dilihat dari asal pembuatannya, tempe dapat juga diartikan sebagai makanan
tradisional asli Indonesia. Di mana makanan ini mulanya hanya dikonsumsi masyarakat
Indonesia, tetapi sekarang juga oleh orang-orang di seluruh dunia. Rasanya yang gurih serta
teksturnya yang empuk dan renyah membuatnya banyak digemari. Apalagi tempe juga
mudah diolah menjadi berbagai masakan lezat sesuai selera. Dalam perkembanganya, tempe
memiliki beberapa jenis berdasarkan bahan dasar yang digunakan dalam pembuatannya.
Diantaranya tempe kecipir yang dibuat dari kecipir, tempe bungkil yang dibuat dari ampas
kacang tanah, tempe benguk yang dibuat dari kara benguk, tempe lamtoro dari lamtoro,
tempe gembus dari ampas tahu, serta yang paling populer dari semua jenis tempe adalah
tempe kedelai yang dibuat dari kedelai seperti yang biasa kita dijumpai di pasaran.

2.2 Jenis-Jenis Tempe

Dalam perkembangannya, tempe ternyata tidak hanya terbuat dari kedelai. Kemajuan
dibidang bioteknologi memungkinkan tempe kini dapat dibuat dari bahan-bahan dasar lain.
Misalnya, tempe kecipir (tempe yang dibuat dari kecipir, tempe lamtoro (dibuat dari
lamtoro), tempe kara benguk (dibuat dari kara benguk), tempe bungkil (dibuat dari ampas
kacang tanah), tempe gembus (dibuat dari ampas tahu), tembu turi (dibuat dari turi). Diantara
tempe-tempe tersebut, tempe yang terbuat dari kedelailah yang paling tertua dan populer
sehingga orang hanya menyebut makanan ini sebagai "tempe".

2
2.3 Manfaat Tempe

Ada banyak manfaat tempe yang mungkin belum Anda ketahui, padahal tiap hari
makanan ini sering dijumpai. Berikut manfaat tempe yang dimaksud:

1. Tempe bersifat antioksidan dan mampu menghambat pertumbuhan sel-sel ganas


(seperti kanker) dalam tubuh.

2. Tempe bersifat antihemofilia, artinya mampu mencegah kecenderungan sel darah


mudah pecah.

3. Tempe bersifat hipokolesterol, artinya mampu menurunkan kadar lemak dalam


tubuh.

4. Tempe dapat meningkatkan kadar isoflvaonoid (sumber vitamin B12) dan


menurunkan kadar lignan, sebagai senyawa kimia dalam tubuh manusia, berfungsi
menyeimbangkan metabolisme hormon streoid.

3
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


Hari/tanggal :Jumat-03-02-2023

Waktu :09:33-11:54

Tempat Pratikum: Laboratorium kampus B

3.2 ALAT DAN BAHAN


a.alat :

1.Tabung Reaksi

2.Cawan Petri

3.Pipet ukur

4.Alunan lumbang

5.Beaker glass

6.Elenmeyer

7.Api Bunsen

8.timbangan analitik

b.bahan :

1.Tempe

2.Nacl

3.Pca

4
4.Aquades

3.3 PROSEDUR KERJA


1. siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
2. . nyalakan api Bunsen
3. masukan Nacl sebanyak 9 ml ke masing masing tabung reaksi
4. kemudian potong tempe dan timbang sebanyak 8 gr dengan mengunakan
timbangan analitik
5. setelah di timbang kemudian masukan ke dalam alunan lumbang dan giling
sampai tempe tersebut halus
6. dan setelah halus tempe di masukan ke dalam beaker glass
7. dan tuangkan larutan Nacl ke dalam beaker glass yang telah dimasukan tempe
8. setelah itu aduk dan diamkan 1 menit
9. kemudian massukan sampel ke dalam 1 tabung reaksi dengan mengunakan pipet
ukur dan kemudian homogenkan
10. setelah itu ambil sampel yang ada pada tabung reaksi 1 dan tuangkan ke dalam
tabung reaksi 2 dan homogenkan setelah itu dari tabung 2 ke tabung 3 dan
homogenkan dari tabung 3 ke tabung 4 dan tabung 4 ke tabung 5
11. kemudian ambil sampel sebanyak 1 ml masukan ke dalam cawan petri setelah itu
tuangkan pca kedalam cawan petri dan di homogenkan
12. kemudian pada cawan 2,cawan 3,cawan 4,cawan 5 dilakukan dengan hal yang
sama
13. setelah itu diamkan selama 10 menit
14. kemudian bungkus dengan mengunakan kertas coklat dan masukan kedalam oven
dengan suhu

5
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dari hasil interperstasi pemeriksaan colony pada sampel tempe pada capet terdapat

1. Jumlah colony pada capet ke 1 sebanyak 118


2. Jumlah colony pada capet ke 2 sebanyak 200
3. Jumlah colony pada capet ke 3 sebanyak 58
4. Jumlah colony pada capet ke 4 sebanyak 204
5. Jumlah colony pada capet ke 5 sebanyak 89

Rumus =10-2x 10 +102 x100+103 x1000+104 x 10,000+105 x100.000 ÷5


118x10+200x100+58x1000+204x10.000+89x100.00÷5
1,180+20.000+58,000+2,040+8.900.000÷5
8,981.220÷5=1.796.244 colony
1.796.244÷5 = 359.248,8 colony

4.1 Pembahasan
Hasil pengamatan dari penghitungan dari ka 5 capet sampel sosis tersebut menunjukan
hasil tidak memenuhi syarat. Hasil dari penghitungan melalui rumus memiliki jumlah
mikroba di atas nilai ambang batas yang melebihi dari 100 maka bias di nyatakan tidak
memenuhi syarat.

6
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Tempe adalah bahan makanan yang terbuat dari biji kedelai atau beberapa biji bijian
lainnya dengan campuran beberapa bahan yang disebut ragi tempe. Secara sederhana, tempe
merupakan bahan makanan yang dihasilkan dari fermentasi biji kedelai dengan menggunakan
ragi selama satu malam hingga membuatnya tampak lebih padat. Tempe biasanya berwarna
putih serta memiliki bau dan rasa yang khas.

Jenis-Jenis Tempe

Dalam perkembangannya, tempe ternyata tidak hanya terbuat dari kedelai. Kemajuan
dibidang bioteknologi memungkinkan tempe kini dapat dibuat dari bahan-bahan dasar lain.
Misalnya, tempe kecipir (tempe yang dibuat dari kecipir, tempe lamtoro (dibuat dari
lamtoro), tempe kara benguk (dibuat dari kara benguk), tempe bungkil (dibuat dari ampas
kacang tanah), tempe gembus (dibuat dari ampas tahu), tembu turi (dibuat dari turi). Diantara
tempe-tempe tersebut, tempe yang terbuat dari kedelailah yang paling tertua dan populer
sehingga orang hanya menyebut makanan ini sebagai "tempe".

7
DAFTAR PUSTAKA

Arbianto,B.1976. arah arah baru dalam proses pembuatan tempe.departeme


kimia,ITB,Bandung

Kusumaningrum, H.D.,C.C Nurwitri, Suliantari, s.Nurjanah,dan R Dewanti. 2007.penuntun


pratikum mikrobiologi pangan.Departemen Ilmu dan Teknologi pangan Falkultas teknologi
Pertanian

8
LAMPIRAN

9
10
11

Anda mungkin juga menyukai