KELOMPOK II
TP. 2023/2024
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................5
C. Tujuan..................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................6
A. Pengertian Tempe..............................................................................6
D. Manfaat Tempe..................................................................................10
A. Kesimpulan........................................................................................11
B. Saran..................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12
LAMPIRAN.....................................................................................................13
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tempe?
2. Bagaimana proses pembuatan tempe?
3. Bagaimana peran Rhizopus oligosporus dalam pembuatan tempe?
4. Apa Manfaat Tempe?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian tempe.
2. Untuk mengetahui proses pembuatan tempe.
3. Untuk mengetahui peran Rhizopus oligosporus dalam pembuatan
tempe.
4. Untuk mengetahui manfaat tempe.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tempe
Tempe merupakan bahan makanan hasil fermentasi kacang kedelai atau jenis kacang-
kacangan lainnya menggunakan jamur Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae. Tempe
umumnya dibuat secara tradisional dan merupakan sumber protein nabati. Tempe mengandung
berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh seperti protein, lemak, karbohidrat, dan mineral.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan
dimanfaatkan tubuh. Hal ini dikarenakan kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis
senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia
(Kasmidjo, 1990). Tempe adalah produk fermentasi yang amat dikenal oleh masyarakat
Indonesia terutama di Jawa. Tempe terbuat dari kedelai rebus yang difermentasi oleh jamur
Rhizopus selama fermentasi, biji-biji kedelai terperangkap dalam rajutan miselia jamur
membentuk padatan yang kompak berwarna putih (Steinkraus, 1983).
Tempe merupakan makanan hasil fermentasi tradisional berbahan baku kedelai dengan bantuan
jamur Rhizopus oligosporus. Mempunyai ciri-ciri berwarna putih, tekstur kompak dan flavor
spesifik. Warna putih disebabkan adanya miselia jamur yang tumbuh pada permukaan biji
kedelai. Tekstur yang kompak juga disebabkan oleh miselia-miselia jamur yang
menghubungkan antara biji-biji kedelai tersebut. Terjadinya degradasi komponen-komponen
dalam kedelai dapat menyebabkan terbentuknya flavor spesifik setelah fermentasi (Kasmidjo,
1990). Tempe memiliki beberapa keunggulan dibandingkan kacang kedelai. Pada tempe,
terdapat enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe selama proses
fermentasi, sehingga protein, lemak dan karbohidrat menjadi lebih mudah dicerna. Kapang
yang tumbuh pada tempe mampu menghasilkan enzim protease untuk menguraikan protein
menjadi peptida dan asam amino bebas (Astawan, 2008). Tempe juga mengandung superoksida
desmutase yang dapat menghambat kerusakan sel dan proses penuaan. Dalam sepotong tempe,
6
terkandung berbagai unsur yang bermanfaat, seperti protein, lemak, karbohidrat, serat, vitamin,
enzim, daidzein, genes teinserta komponen antibakteri dan zat antioksidan yang berkhasiat
sebagai obat, diantaranya genestein, daidzein, fitosterol, asam fitat, asam fenolat, lesitin dan
inhibitor protease (Cahyadi, 2006).
7
Selama proses fermentasi, kedelai akan mengalami perubahan baik fisik
maupun kimianya. Protein kedelai dengan adanya aktivitas proteolitik kapang
akan diuraikan menjadi asam-asam amino, sehingga nitrogen terlarutnya akan
mengalami peningkatan. Kadar air kedelai pada saat sebelum fermentasi
mempengaruhi pertumbuhan kapang. Selama proses fermentasi akan terjadi
perubahan pada kadar air dimana setelah 24 jam fermentasi, kadar air kedelai
akan mengalami penurunan menjadi sekitar 61% dan setelah 40 jam fermentasi
akan meningkat lagi menjadi 64%.
8
3) Kedelai yang telah dibuang kulitnya direbus lagi dengan air baru
dan bersih selama ± 30 menit sampai titik didih tercapai.
Kemudian rebusan kedelai ditiriskan pada tampah yang beralaskan
daun Pisang atau serbet, lalu didinginkan.
4) Setelah rebusan kedelai dingin dan mulai kering, taburkan ragi
tempe sebanyak 1 sendok makan untuk 1 kg kedelai yang telah di
siapkan sampai benar-benar merata.
5) Kedelai yang sudah dicampur ragi tempe, di lakukan 2 perlakuan
yang berbeda dalam pembungkusan :
6) Perlakuan pertama, dibungkus dengan daun pisang yang telah
dilayukan.
7) Perlakuan yang kedua, kedelai yang telah diberikan ragi dibungkus
dengan menggunakan plastik, setelah kedelai masuk dalam plastik
ujung dari plastik di rekatkan dengan cara mendekatkan ujung dari
plastik yang tebuka ke api dari lilin. Setelah plastik tertutup bagian
sisi dari plastik tersebut di lubangi menggunakan jarum atau lidi.
8) Setelah itu disimpan selama dua hari.
9) Pengamatan dilakukan pada hari kedua, untuk melihat hasil yang
didapatkan dari pembuatan Tempe.
9
Kedelai yang telah difermentasi menjadi tempe akan lebih mudah dicerna.
Selama proses fermentasi karbohidrat dan protein akan dipecah oleh kapang
menjadi bagian-bagian yang lebih mudah larut, mudah dicerna dan ternyata
bau langu dari kedelai juga akan hilang. Selama fermentasi, asam amino
bebas juga akan mengalami peningkatan dan peningkatannya akan mencapai
jumlah terbesar pada waktu fermentasi 72 jam. Kandungan serat kasar dan
vitamin akan meningkat pula selama fermentasi kecuali vitamin B1 atau
yang lebih dikenal dengan thiamin.
10
8) Mencegah masalah gizi ganda (akibat kekurangan dan kelebihan
gizi) beserta berbagai penyakit yang menyertainya, baik infeksi
maupun degenera
9) Mencegah timbulnya hipertensi.
10) Kandungan kalsiumnya yang tinggi, tempe dapat mencegah
osteoporosis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tempe merupakan bahan makanan hasil fermentasi kacang
menggunakan jamur Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae. Tempe
umumnya dibuat secara tradisional dan merupakan sumber protein nabati.
Tempe mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh seperti
protein, lemak, karbohidrat, dan mineral. Proses pembuatan tempe
melibatkan tiga faktor pendukung, yaitu bahan baku yang dipakai (kedelai),
mikroorganisme (kapang tempe), dan keadaan lingkungan tumbuh (suhu,
pH, dan kelembaban).
Peran Rhizopus oligosporus dalam pembuatan tempe :
1. Protein kedelai dengan adanya aktivitas proteolitik kapang akan
diuraikan menjadi asan-asam amino, sehingga nitrogen terlarutnya
akan mengalami peningkatan.
11
2. Kedelai yang telah difermentasi menjadi tempe akan lebih mudah
dicerna.
3. Karbohidrat dan protein akan dipecah oleh kapang menjadi bagian-
bagian yang lebih mudah larut, mudah dicerna.
B. Saran
Tempe memiliki manfaat yang sangat penting dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kita harus selalu mengkonsumsi tempe, mengingat
manfaat tempe sangat banyak dalam tubuh kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://artha-harianja.blogspot.com/2013/06/makalah-pemanfaatan-bioteknologi-
untuk.html
12
LAMPIRAN
13
14
15