Anda di halaman 1dari 13

BIOTEKNOLOGI KONVESIONAL

Disusun Oleh:
Nazwa Thalita Humairah

MTsN 1 Kota Palu


Kata Pengantar

Assalamualaikum wr.wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Ariyah dan Wadi’ah” ini
dapat tersusun tepat waktu. Tidak lupa kami mengucapkan banyak
terima kasih atas bantuan dari pihak – pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi ataupun pikirannya.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya kami harap kepada
para pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih
baik.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, oleh


karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.....................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................1
A. Latar Belakang.........................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................3
A. Bioteknologi konvesional.........................................3

BAB III PENUTUP............................................................16


KESIMPULAN...................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.........................................................24

iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
penggunaan biologi untuk memecahkan permasalahan dan
membuat produk yang bermanfaatkan bagi manusia. Orang-
orang zaman dulu telah memanfaatkan proses biologis tersebut
untuk meningkatkan kualitas hidup. Proses bioteknologi,
awalnya dimulai oleh komunitas pertanian pada 6.000 sebelum
masehi (SM). Pada waktu itu mereka memanfaatkan proses
biologis mikroorganisme untuk membuat roti, minuman
beralkohol, membuat tempe, keju, dan mengawetkan susu.
Namun proses seperti itu bukanlah yang dimaksudkan dalam
sistem bioteknologi. Istilah pertama kali bioteknologi diterapkan
secara luas pada teknologi molekuler dan seluler mulai muncul
pada 1960-an dan 1970-an. Industri biotek baru mulai manyatu
pada pertengahan hingga akhir 1970-an di perusahaan farmasi.
Awalnya dimulai dengan memproduksi zat rekayasa genetika
terutama untuk keperluan medis dan lingkungan. Di tahun 1857
ditemukan hasil fermentasi dengan melibatkan mikroorganisme
oleh seorang peneliti Louis Pasteur. Pada 1920, proses
fermentasi dengan melibatkan mikroorganisme mulai digunakan
untuk membuat larutan kimia yang lebih kompleks, seperti
pembuatan alkohol.
B. Rumusan masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1.Bagaimana tinjauan umum, proses fermentasi, dan
mikroorganismeyang terlibat dalam proses pembuatan tempoyak?
2.Bagaimana tinjauan umum, proses fermentasi, dan mikroorganisme
yang terlibat dalam proses pembuatan tempe?
3.Bagaimana tinjauan umum, proses fermentasi, dan
mikroorganismeyang terlibat dalam proses pembuatan Makgeolli

C.Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1.Mengetahui tinjauan umum, proses fermentasi, dan mikroorganisme
iyang terlibat dalam proses pembuatan tempoyak?
2. Mengetahui tinjauan umum, proses fermentasi, dan
mikroorganismeyang terlibat dalam proses pembuatan tempe?
3. Mengetahui tinjauan umum, proses fermentasi, dan
mikroorganismeyang terlibat dalam proses pembuatan Makgeolli ?
Fermentasi pada Tempoyak
Untuk menghasilkan tempoyak, buah durian difermentasi dengan
penambahan garam yang melibatkan mikroorganisme bakteri asam
laktat (Irwandidan Che-Man, 1996; Morton, 1987; Battcock dan Ali,
1998; Gandjar, 2000;Yuliana, 2004). Fermentasi durian menjadi
tempoyak termasuk ke dalamfermentasi bakteri asam laktat.Bakteri yang
terlibat dalam proses fermentasi akan memproduksi beberapa jenis asam
organik. Menurut Ekowati (1998) asam-asam organik yang
terbentukmeliputi asam butirat 7,3% untuk substrat daging buah kuning
dan 6,2% untuksubstrat daging buah putih, asam laktat 1,6% (daging
buah putih) dan 1,7%
(daging buah kuning). Kadar asam asetat 0,34% untuk daging buah putih
dan0,27% untuk daging buah kuning, serta kadar asam malat dan sitrat
kurang dari0,01%.Fermentasi asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil
akhirnya adalahasam laktat. Peristiwa ini dapat terjadi dalam kondisi
anaerob.Reaksinya:C6H12O6
2 C2H5OCOOH + EnergiEnzimProsesnya:Glukosa
asam piruvat (proses Glikolisis).EnzimDehidrogenasi asam piravat akan
terbentuk asam laktat.2 C2H3OCOOH + 2 NADH2
2 C2H5OCOOH + 2 NAD piruvatdehidrogenasiEnergi yang terbentak
dari glikolisis hingga terbentuk asam laktat :8 ATP
2 NADH2
= 8 - 2(3 ATP) = 2 ATP.Penambahan garam menyebabkan penarikan air
dan bahan-bahan bergizidari jaringan bahan yang difermentasi, yang
kemudian akan digunakan sebagaisubstrat bagi pertumbuhan bakteri
yang terlibat dalam fermentasi. Fermentasidaging durian menjadi
tempoyak dapat dilakukan secara spontan dan atau dengan penambahan
kultur atau ragi. Umumnya pembuatan tempoyak di
masyarakatdilakukan secara tradisional dan sifatnya spontan tanpa
penambahan inokulumatau kultur murni.Fermentasi durian secara
spontan adalahfermentasi yangdilakukan mengikuti
kebiasaanmasyarakat yaitu fermentasi yang tidakdikontroldengan
penambahan starter atau kultur.Hal yang harus diperhatikan pada
pengolahan durian secara fermentasiadalah terciptanya kondisi
anaerobik sampai sedikit aerobik, karena fermentasimelibatkan bakteri
asam laktat yang bersifat aerofilik (kondisi sedikit aerobik).Dengan
demikian bahan fermentasi harus seimbang dengan wadah
fermentasisedemikian rupa sehingga hanya tersisa sedikit ruang antara
bahan dan tutupadah. Jika terlalu penuh, kemungkinan akan terjadi
desakan tutup oleh gas yangdihasilkan selama fermentasi, sedangkan
jika terlalu banyak ruang kosong kondisianaerobik kurang terbentuk
akibatnya terjadi peluang kontaminasi. Bakteri asamlaktat yang diduga
adalah
Lactobacillus casei
sub sp. Rhamnosus dan
Lactobacillus fersantum
.Penambahan garam pada pembuatan tempoyak di masyarakat sangat
bervariasi (2,5 % sampai dengan 30% b/b). Secara garis besar
kandungan garamyang ditambahkan dapat menghasilkan dua jenis
tempoyak yang berbeda yaitutempoyak asam jika kandungan garam
kurang dari 5% dan tempoyak asin jikadiberi penambahan garam lebih
dari 5%. Kandungan garam yang rendah akanlebih mendukung
pertumbuhan bakteri asam laktat sehingga produk akhirmempunyai
tingkat keasaman tinggi dalam waktu yang relatife lebih
cepatdibandingkan dengan tempoyak yang diberi garam tinggi. Namun
demikian,tempoyak yang dihasilkan dengan garam tinggi lebih awet
dibandingkan denganyang bergaram rendah. Penambahan garam pada
bahan akan menyebabkan pelepasan cairan dari bahan dasar. Cairan
tersebut mengandung gula, proteinterlarut, mineral dan zat-zat lain yang
dapat digunakan sebagai substrat oleh bakteri asam laktat (BAL).Larutan
garam juga berfungsi sebagai media selektif
pertumbuhanmikroorganisme. Pada kadar garam yang rendah, jumlah
dan jenis mikroba yangtumbuh lebih banyak, produksi asam lebih cepat
sehingga berpengaruh terhadapkeasaman total. Sedangkan pada
tempoyak yang diberi garam tinggi, hanya bakteri asam laktat selektif
yang dapat hidup sehingga tingkat keasaman berkurang dan secara
sensori, rasa asin menjadi dominan. Mikroorganisme pada fermentasi
Tempe
Salah satu mikroba yang paling banyak dimanfaatkan untuk membuat
produk-produk fermentasi adalah kapang. Beberapa jenis kapang
tertentuseperti
Neurospora sitophila
,
Aspergillus oryzae
,
Aspergillus niger
,dan
Rhizopus
banyak dimanfaatkan untuk membuat produk-produk dari bahan pangan
kacang-kacangan. Umumnya pembuatan produk kacang-kacangan
diataslebih banyak dikenal masyarakat secara tradisional. Produk-produk
seperti tempe,oncom, dan kecap adalah beberapa contoh produk
fermentasi menggunakanmikroba kapang.Proses pembuatan tempe
adalah proses peragian (fermentasi) oleh kapang
Rhizopus sp
,yaitu
R. orizae
,
R. chlamidosporus
. Spora kapang ini tumbuh padakedelai dan membentuk benang-benang
(miselium) yang mengikat biji-bijikedelai satu dengan lain sehingga
didapatkan massa yang kompak. Selama waktuinkubasi,
Rhizopus sp
yang digunakan adalah yang terdapat pada tempe yangsudah jadi atau
pada bekas pembungkusnya. Spora kapang ini juga dapatdiawetkan pada
daun waru ( Hibiscustiliaceus) Fermentasi pada Tempe
Rhizopus oryzae
sebagai mikroorganisme yang berperan dalam pembuatantempe dapat
meningkatkan gizi pangang.
Rhizopus oryzae
akan mengalamifermentasi yaitu proses produksi energi dalam sel
dalam keadaan aerobic.Proses fermentasi pada kedelai dapat
menyebabkan perubahan kimia protein karena adanya enzim proteolitik,
menyebabkan degradasi protein kedelaimenjadi asam amino. Sehingga
nitrogen terlarut meningkat dari 0,5 menjadi 2,5%,degradasi protein ini
juga menyebabkan peningkatan PH. Nilai PH tempe yang baik berkisar
antara 6,3-6,5. Aktivitas protease terdeteksi setelah fermentasi 12 jam
ketika pertumbuhan hifa kapang masih relatif sedikit. Hanya 5%
darihidrolisis protein yang digunakan sebagai sumber karbon dan
energi . Sisanyaterakumulasi dalam bentuk peptida dan asam amino.
Asam amino mengalami perubahan dari 1,02 menjadi 50,95 setelah
fermentasi 48jam. Proses perendamandan pemasakan juga
mempengaruhi hilangnya protein, selama perendaman protein turun
sebanyak 1,4%.Selama fermentasi protein kasar hanya sdikit yang
berubah tetapikelarutannya meningkat menjadi kira-kira 50% (jones
1975 dalam).Suhumeningkat selama fermentasi dan akan akan menurun
jika pertumbuhan jamurterhenti. PH meningkat, disebabkan oleh
penurunan protein. Fermentasi jugameningkatkan padatan terlarut,
peningkatan total solid ternyata dapatmeningkatkan daya cerna tempe
dibandingkan kedelai rebus. Selama fermentasiterjadi peningkatan PH
secara bertahap 5,0-7,5 disebabkan terbentuknya NH3 pada tahap
fermentasi. Pada proses fermentasi tempe juga terjadi perubahan
kimialemak, kapang akan menguraikan sebagian besar lemak dalam
kedelai selamafermentasi. Pembebasan asam lemak ditandai dengan
meningkatnya angka asam50-70 kali sebelum fermentasi. Lemak dalam
tempe tidak mengandung kolesterol,lemak dalam tempe juga tahan
terhadap ketengikan karena adanya antioksidanalami yang dihasilakn
oleh kapang. Adanya enzim pencernaan yang dihasilkanoleh kapang
tempe maka protein , lemak dan karbohidrat pada tempe menjadilebih
mudah dicerna didalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam
kedelaiFermentasi pada tempe dapat menghilangkan bau langu dari
kedelai yangdisebabkan oleh aktivitas dari enzim lipoksigenase. Jamur
yang berperanan dalam proses fermentasi tersebut adalah
Rhizopus oligosporus
. Beberapa sifat pentingdari
Rhizopus oligosporus
antara lain meliputi: aktivitas enzimatiknya,kemampuan menghasilkan
antibiotika, biosintesa vitamin-vitamin B,kebutuhannya akan senyawa
sumber karbon dan nitrogen, perkecambahan spora,dan penertisi miselia
jamur tempe ke dalam jaringan biji kedelaiFermentasi pada Makgeolli
Makgeolli dibuat dari fermentasi beras yang menjadikan minuman ini
berwarna putih seperti susu dan terasa manis. Kandungan alkohol di
dalamminuman ini cukup rendah, sekitar 6-8%. Makgeolli merupakan
minuman hasildari fermentasi alkohol.Fermentasi alkoholadalah proses
biologi dimana gulaseperti glukosa, fruktosa, dan sukrosadiubah menjadi
energi seluler dan jugamenghasilkan etanoldan karbon dioksidasebagai
produk sampingan.Berikut reaksi kimia yang terjadi pada pembuatan
makgeolli :Pati (amilum)+ Aspergillus oryzae= Glukosa
(C6H12O6)C6H12O6+ Saccharomyces cerevisiae= 2C2H5OH + 2CO2

BAB III PENUTUP


Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa:
1.Bioteknologi merupakan pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiahyang
menggunakan makhluk hidup atau organisme untuk menghasilkan
produk dan jasa guna kepentingan manusia.
2..Bahan baku pembuatan tempoyak terdiri dari buah durian dan
garam,mikroorganisme yang yang berperan dalam pembuatan tempoyak
termasukkedalam bakteri asam laktat.
3.Bahan baku pembuatan tempe terdiri dari kacang kedelai dan ragi
tempe,mikroorganisme yang yang berperan dalam pembuatan tempe
adalah kapang Rhizopus oryzae.
4.Bahan baku pembuatan makgeolli terdiri dari nasi, ragi gandum dan
ragiinstan kering, mikroorganisme yang yang berperan dalam
pembuatanmakgeolli adalah mikroorganisme Aspergillus oryzae Dan
Saccharomycescerevisiae.
5.Proses biokimia pada peembuatan produk bioteknologi konvensional
sepertitempoyak, tempe dan makgeolli memanfaatkan mikroorgaisme
tertentu danmelalui proses fermentasi tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
Abib. 2010.
Laporan Tetap Praktikum Teknologi Fermentasi ” Teknik Isolasi ”.
http://abibopusangkawana.blogspot.com/2010/10/laporan-tetap-
praktikum-teknologi.html.
Diakses pada tanggal 17 April 2014.Anonim. 2014. Makgeolli.
http://en.wikipedia.org/wiki/Makgeolli.
Diakses pada tanggal 17 April 2014.Kurniawan, Rizmahardian Ashari.
2008. Tempoyak
. http://chemicalzone.blogspot.com/2008/06/tempoyak.html.
Diakses pada tanggal 17 April2014. Nick. 2012. The Many Face of
Korean Rice Wine.
http://mistermakgeolli.com/.
Diakses pada tanggal 17 April 2014.Oktaviani, Christine. 2012. Makalah
bioteknologi.
http://christineoktaviani.blogspot.com/2012/01/makalah-
bioteknologi.html.
Diakses padatanggal 17 April 2014.Saputera, Rizky. 2012. Industri
Rumah Tangga.
http://www.scribd.com/doc/172959109/
. Industri-Rumah-Tangga.Diakses pada tanggal 17 April 2014.Ship,
Ebook. 2012. Cara Membuat Tempe dan Gambarnya.
http://ideusahawan.blogspot.com/2012/05/cara-membuat-tempe-dan-
gambarnya.html.
Diakses pada tanggal 17 April 2014

Anda mungkin juga menyukai