2. LUSI RAHMAWATI
KELAS : MIPA 1
KATA PENGANTAR
I. LATAR BELAKANG
II. PERUMUSAN MASALAH
III. TUJUAN
IV. MANFAAT
I. PEMBAHASAN
II. SIMPULAN
BAB 4 LAMPIRAN
I. DAFTAR PUSTAKA
II. DAFTAR GAMBAR ATAU LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Secara umum, Negara yang beranda di benua Asia, terkenal sebagai Negara
dengan keragaman kuliner. Seperti china, korea, dan lainnya tak terlepas pula di
Indonesia. Di Indonesia sendri hampir disetiap daerah memiliki makanan dengan
ciri khas tersendiri. Selain karena kekhasan dan keunikan makanan tiap daerah,
harga makanan yang murah juga membut Indonesia sebagai Negara wisata
kuliner yang tak jarang banyak sekali orang-orang yang melakukan wisata kuliner
yang bahkan pengunjunganya sampai pada warga mancanegara.
Salah satu makanan khas dari Indonesia adalah tapai. Tapai merupakan makanan
tradisional yang sangat populer dan digemari di masyarakat. Tidak. Hal ini tidak
lain karena rasanya yang nikmat, harga yang murah dan tentunya mengandung
gizi yang baik dan tentunya karena proses pembuatannya yang dapat dikatakan
sangatlah mudah sehingga dapat dibuat dirumah sendiri dikarenakan bahan yang
mudah didapatkan, serta proses pembuatannya hanya menggunakan peralatan
dapur sedernaha. Bahan pokok pembuatan tempe biasanya menggunakan beras
ketan, namun tidak hanya menggunakan beras ketan, tapai juga dapat dibuat dari
singkong, pisang dan bahan lainnya. Namun pada praktikum kali ini akan
dilakukan pembuatan tapai menggunakan beras ketan
Jika ditinjau dari proses pembuatan, dapat diketahui bahwa tapai merupakan salah
satu produk bioteknologi berbasis konvensional. Hal ini karena melibatkan
mikrobia eukariotik yaitu jamur yang biasanya diperoleh dari ragi artinya di
dalam ragi tersebut mengandung jamur yaitu Sacchoromiyces
cerevicae. Sacchoromiyces cerevicae berperan dalam mengubah karbohidrat
menjadi alcohol dan karbondioksoda melalui proses fermentasi. Melihat dari
konsumsi masyarakt yang gemar mengonsumsi tapai, maka penting diadakan
praktikum ini, selain itu, sebagai tambahan pengetahuan pembuatan produk
bioteknologi konvensional.
1
II. PERUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian bioteknologi
2. Apa pengertian tape singkong
3. Apa pengertian fermentasi
4. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi fermentasi
5. Bagaimana cara membuat tape singkong
2
BAB 2
LAPORAN HASIL EKSPERIMEN
TEMPAT DAN WAKTU
HARI TANGGAL : Sabtu,11 Januari 2020
Waktu : 10.00 sampai 14.00
TEMPAT : Desa Banjaran rt 04 rw 02 Kecamatan
Bojongsari Kabupaten Purbalingga
BAHAN:
1. 1 kg singkong
2. 2 keping ragi tape, haluskan
3. Daun pisang untuk alas
LANGKAH ATAU CARA KERJA
1. Cuci bersih semua peralatan yang akan digunakan,
kemudian ditirskan
2. Bersihkah singkong yang akan digunakan
3. Cuci singkong dengan air bersih, tiriskan
4. Kukus singkong hingga matang
5. Singkong yang telah matang diangkat lalu diletakkan
alam tampah yng telah disediakan
6. Dinginkan
7. Setelah dingin, campurkan dengan ragi yang telah
dihaluskan hingga merata
8. Bungkus dengan daun pisang
9. Simpan di tempat yang aman 2-3 hari
HASIL PERCOBAAN
Hasil dari percobaan ini yaitu singkong menjadi tape dengan
tekstur tidak terlalu lembek.
BAB 3
PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
PEMBAHASAN
1. Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan
lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa.
2. Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong
yang difermentasi. Makanan tradisional ini popular di
jawa
3. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel
dalam keadaan anaerobic (tanpa oksigen). Secara
umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik.
4. Faktor faktor yang mempengaruhi fermentasi yaitu:
a. Suhu
b. Oksigen
c. Substrat
d. Air
5. Cara membuat tape singkong yaitu:
a. Cuci bersih semua peralatan yang akan digunakan,
kemudian ditirskan
b. Bersihkah singkong yang akan digunakan
c. Cuci singkong dengan air bersih, tiriskan
d. Kukus singkong hingga matang
e. Singkong yang telah matang diangkat lalu diletakkan alam
tampah yng telah disediakan
f. Dinginkan
g. Setelah dingin, campurkan dengan ragi yang telah
dihaluskan hingga merata
h. Bungkus dengan daun pisang
i. Simpan di tempat yang aman 2-3 hari
KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat
menyimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi pada tape
singkong terjadi selama 2-3 hari. Selain itu juga, dalam proses
pembuatan tape ini ada hal hal yang harus diperhatikan supaya
proses fermentasi tersebut berjalan dengan sempurna. Proses
fermentasi pada singkong harus tertutup rapat. Lamanya proses
fermentasi juga mempengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan.
Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional
(tradisional).
Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa
yang ada dalam singkong, sehingga singkong menjadi lunak,
jamur tersebut akan mengubah kadar glukosa menjadi alkohol.
Ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang
dapat mengubah karbohidrat yang lebih sederhana pada
singkong mengakibatkan singkong terasa manis.
Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya enzim pada ragi
tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses
pemecahan enzim tersebut.
BAB 4
LAMPIRAN
1. https://id.scribd.com/document/341542642/Alat-Dan-Bahan-Pembuatan-Tape-Singkong
2. https://www.academia.edu/28151639/TUGAS_BIOLOGI_PEMBUATAN_TAPE_SINGKONG_