Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PEMBUATAN BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL


“TAPE SINGKONG“
Disusun untuk memenuhi syarat ujian praktek IPA
Guru Pembimbing : Heni Kusuma Ningrum, S.Pd.

Disusun oleh:

KELAS: IX C
Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu ATTAQWA
Kabupaten Bekasi-Jawa Barat
Tahun Pelajaran 2017 / 2018

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah hirobbil alamin, atas rahmat Allah SWT pertama-tama
kami ucapkan puji sukur kepada Allah SWT yang telah memperkenankan kami
menyusun laporan ini. Shalawat serta salam kami curahkan kepada junjungan
kami Baginda tercinta Rasululah SAW.

Kehidupan manusia semakin berkembang dan sejahtera karena adanya


bioteknologi yang semakin berkembang. Melalui laporan ini kami ingin
menjelaskan secara sederhana tentang proses pembuatan tape khususnya bagi
generasi muda. Laporan ini membantu untuk lebih jauh mengetahui tentang
bagaimana proses pembuatan tape singkong dan manfaat yang ada di balik tape
singkong sebagai proses fermentasi makanan.

Seperti pepatah mengatakan bahwa, “Tak ada gading yang tak retak”
demikian pula dengan laporan ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan
kesalahan, karena itu kepada para pembaca khususnya guru mata pelajaran IPA
dimohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi bertambahnya wawasan
kami dalam mata pelajaran IPA.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bekasi, 19 Januari 2018

Kelompok Tape Singkong 2

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

ii
BAB I PENDAHULUAN 1
I.1 Latar Belakang 1
I.2 Tujuan 1
BAB II METODE PRAKTIKUM 3
II.1 Waktu dan Tempat 3
II.2 Alat dann 3
II.3 Prosedur Kerja 4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 7
III.1 Data Hasil Pengamatan 7
III.2 Pembahasan 7
BAB IV PENUTUP 9
IV.1 Kesimpulan 9
IV.2 Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan


suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia. Bioteknologi dibagi menjadi 2,
yaitu, bioteknologi konvensional(tradisional) dan bioteknologi modern.
Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme berupa
bakteri, jamur, dll. Sedangkan bioteknologi modern biasanya menggunakan
teknologi-teknologi yang dapat membantu kita dalam proses pengklomingan,
kultur jaringan.
Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan
makanan yang cukup tua. Syarat tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah
tangga. Indonesia sangat kaya akan produk-produk penghasil fermentasi. Salah
satunya tape.
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing
lagi. Tape dibuat dari beras , beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon).
Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu
mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol,
pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah saccharomycess
cerevisiae.

1.2 Tujuan Praktikum

 Tujuan Umum :
Untuk memenuhi syarat ujian praktek IPA.

1
2

 Tujuan Khusus :
1. Untuk mengetahui proses pembuatan tape
2. Untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi
3. Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan tape
singkong.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
II.1  Waktu dan Tempat Praktikum

 Waktu    : Minggu, 7 Januari 2018


 Tempat  : Blok AC 8 no 24

II.2  Bahan dan Alat

Bahan

Singkong Ragi

Alat

Panci kukus Toples Pisau Plastik

Garpu Kompor Piring

3
4

II.3  Prosedur Kerja

1.

Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.


2.

Cuci hingga bersih singkong yang telah dikupas kulitnya.


3.

Potong singkong yang telah dikupas.


4.

Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci


sampai kira-kira terisi seperempat isi panci.
5.

Masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga singkong


matang.
5

6.

Setelah matang, angkat singkong yang telah masak lalu taruh dipiring,
kemudian didinginkan.
7.

Setelah singkong benar-benar dingin, masukkan singkong ke dalam toples.


8.

Taburi dengan ragi yang telah dihaluskan.


9.

Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup dengan plastik
terlebih dahulu agar rapat sampai singkong ini benar-benar tertutup dan
mendapatkan hasil yang maksimal.
6

10.

Setelah singkong ditutup, diamkan selama 1-3 hari hingga sudah terasa
lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
BAB III
HASIL dan PEMBAHASAN

III.1 Data Hasil Pengamatan


Pada saat singkong belum di beri ragi maka teksturnya keras dan rasanya
tawar, ketika sudah di beri ragi maka teksturnya akan lebih lunak dan rasanya
manis agak asam. Saat tape sudah didiam kan selama 3 hari maka hasilnya akan
seperti berikut ini.

 Pada hari pertama baunya singkong rebus, warnanya putih, teksturnya


keras, rasanya singkong, dilakukan pada hari Minggu tanggal 7 Januari
pukul 14.00 WIB
 Pada hari ketiga sudah menjadi tape singkong, warnanya putih
kekuningan, teksturnya lembek, rasaya tape singkong, dilakukan pada
hari Selasa 10 Januari 2018 pukul 16.00 WIB

III.2 Pembahasan

Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar


singkong dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan
baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tape. Agar
pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan

7
8

harus bersih, terutama dari lemak atau minyak . Alat-alat yang berminyak jika
dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air
yang digunakan juga harus bersih.
Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis
pati menjadi glukosa dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta
perubahan gula menjadi alkohol dan asam organik. Reaksi dalam fermentasi
berbeda - beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang
dihasilkan. Secara singkat, glukosa yang merupakan gula paling sederhana,
melalui fermentasi akan menghasilkan etanol.
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Penjabarannya:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon
dioksida + Energi
Jenis tape : tape singkong (Saccharomyces cerevisae)
BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan
1. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional)
karena masih menggunakan cara-cara yang  terbatas.

2. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada
di dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga
singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa 
menjadi alkohol.

3. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereiceae) mengeluarkan


enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang
lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang
walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.

4. Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa


fermentasi yang terjadi pada tape singkong terjadi selama 2-3 hari. Selain
itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus
diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara
sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh
karena itulah, proses fermentasi pada singkong harus tertutup rapat.

IV.2 Saran
1. Sebaiknya alat – alat yang digunakan untuk membuat tape singkong dicuci
terlebih dahulu hingga bersih agar terhindar dari minyak dan lemak supaya
tidak terjadi kegagalan fermentasi.
2. Singkong yang digunakan sebaiknya masih baru ( tidak sampai 3-4 hari)
dan saat dipotong ujungnya berwarna putih.
DAFTAR PUSTAKA

Frahmina, “ Laporan Biologi Pembuatan Tape Singkong”,


http://frahmina.wordpress.com, diakses pada 09 Januari 2018 pukul 11.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai