Kelompok : 3
Nama anggota:
BAB 1
Adapun tujuan dalam Praktikum Pembuatan Tape Singkong adalah untuk mengetahui hasil dari
proses pembuatan tape singkong.
Adapun latar belakang dalam Praktikum Pembuatan Tape Singkong ini dapat kalian baca di
bawah ini
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape biasanya
dibuat dari beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan
fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme sebagai peran utama dalam
prosesnya, seperti tempe atau minuman alkohol, tapi pembuatan tape ini melibatkan banyak
mikroorganisme dalam proses fermentasinya.Tape singkong merupakan tape yang dibuat dari
singkong atau ketela pohon yang difermentasi. Makanan ini populer di Jawa dan dikenal di
seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat, tapai singkong ini
sering disebut sebagai peuyeum.
Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai (Saccharomyces
cerevisiae) yang membebani lalu dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya. Ada dua
teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak, dan tapai kering. Tapai
kering ini biasanya yang lebih legit dan dapat digantung tanpa takut mengalami kerusakan.Tape
merupakan salah satu makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia,
terutama orang sunda. Tape ini dibuat dengan cara difermentasikan selama 2 sampai 3 hari,
dengan bantuan bakteri saccharomyces cerivisiae, mucor chlamidosporus dan Endomycopsis
fibuligera, bakteri yang ada di ragi tapai.
BAB 2
(PROSES KERJA)
2.1Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam Pembuatan Tape Singkong ini adalah sebagai berikut:
alat:
1.Piti
2.koran
3.Nampan/Tampa
4.Kain lap
bahan:
1.Singkong
2.Daun pisang
3.Ragi
2.2Prosedur Kerja
Adapun langkah-langkah dalam Praktikum Pembuatan Tape Singkong adalah sebagai berikut:
Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci/dandang sampai terisi
kurang lebih seperempat, lalu panaskan hingga airnya mendidih
4.Setelah air mendidih, masukkan singkong ke dalam panci kukus yang sudah disiapkan tadi.
5.Kemudian kukus hingga singkong 3/4 matang, kira-kira daging singkong sudah bisa ditusuk
dengan garpu.
6.Jika sudah matang, angkat singkong yang telah 3/4 masak lalu taruh di nampan atau tampah
7.kemudian tunggu hingga dingin.
Setelah singkong benar-benar dingin, taburi dengan ragi yang telah dihaluskan.
8.Singkong yang telah diberi ragi ini, taburi gula sedikit untuk pemanis, kemudian dibungkus
dengan daun pisang.
10.Setelah jadi bungkusan kecil-kecil, kemudian disatukan menjadi satu dan dimasukkan ke
dalam wadah yang sudah dilapisi plastik dan daun pisang kemudian tutup rapat menggunakan
kain lap,koran, daun pisang. selama 2 sampai 3 hari hingga teras lunak dan manis.
BAB 3
3.1HASIL PERCOBAAN
•Hari ke-1 :Bau biasa, warna putih, tekstur keras, suhu ruang, rasa tawar.
•Hari ke-3 :Bau menyengat/asam, warna lembut/putih, tekstur lembut/lunak, suhu hangat, rasa
asam/kecut (Karena kebanyakan ragi).
3.2 Pembahasan
Pembuatan tape memerlukan ketelitian dan kebersihan yang tinggi agar dapat menjadi lunak
karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang
digunakan dalam proses pembuatan tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik, alat-alat
dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih, steril, terutama dari lemak atau minyak . Alat-
alat yang cocok jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan kegagalan dalam
proses fermentasi. Air yang digunakanpun juga harus bersih.
Perubahan biokimia yang penting pada proses fermentasi tape adalah hidrolisis pati menjadi
glukosa dan maltosa. Perubahan ini akan memberikan rasa manis serta perubahan gula menjadi
alkohol dan asam organik. dalam fermentasi berbeda – beda reaksi pada jenis gula yang
digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) melalui proses
fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5O H).
Penjabarannya:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi
Jalur biokimia yang terjadi, bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya
melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada
sebagian besar organisme. terakhir akan bermacam-macam produk Jalur akhir yang dihasilkan.
BAB 4
(PENUTUP)
4.1 Kesimpulan
1.Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional atau tradisional karena masih
menggunakan cara-cara yang sederhana.
2.Pada proses pembuatan tape, jamur akan mengubah glukosa menjadi alkohol. Proses
reaksinya, jamur ragi akan membutuhkan glukosa yang ada di dalam makanan sebagai makanan
untuk pertumbuhannya, sehingga pertumbuhan akan menjadi lunak.
3.Dalam pembuatan tape, ragi tape (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang
dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Hal ini lah yang
membuat tape terasa manis apabila sudah matang meskipun anpa diberi gula sebelumnya.
5.Setelah melakukan penelitian, ternyata dapat dikatakan bahwa fermentasi yang terjadi pada
tape singkong ini terjadi selama 2 sampai 3 hari.
6.Selain itu, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan agar proses
fermentasi tersebut berhasil. Pada saat proses fermentasi, singkong harus ditutup rapat. Karena
selama proses fermentasi tapi ini, tidak memerlukan oksigen. Lamanya proses fermentasi juga
memengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan.
Pict -