Hari/ Tanggal pelaksanaan : Selasa,22 maret 2022 Kelas/Kelompok : XII IPS 1 / 5 Disusun Oleh : Dena A, Ihda H, M. Julkarnaen, Nurdika Kh, Salsabila, Sulaeman D, Wulan A. 1. Pendahuluan Tape ketan merupakan salah satu produk makanan hasil fermentasi khas Indonesia yang terbuat dari beras ketan. Tape merupakan produk bioteknologi hasil fermentasi ragi. Ragi mengubah sifat organoleptik dari singkong atau ketan hingga diperoleh produk yang disebut tape. Tape ketan adalah produk olahan melalui proses fermentasi pada bahan pangan dengan kandungan karbohidrat. Fermentasi merupakan proses pengawetan makanan alami, di mana mikroorganisme seperti ragi dan bakteri mengubah karbohidrat, seperti pati dan gula menjadi alkohol atau asam. Alkohol atau asam berfungsi sebagai pengawet alami dan bisanya akan memberikan rasa yang kuat dan kekenyalan pada makanan yang difermentasi. Dalam proses pembuatan tape terjadi perubahan dari karbohidrat menjadi glukosa oleh jamur Aspergilus oryzae, kemudian glukosa diubah menjadi alkohol oleh jamur Saccharomyces cerevisiae, sedangkan rasa asam pada tape terjadi karena alkohol diubah menjadi asam asetat oleh bakteri Acetobacter aceti. Secara historis, tape ketan berasal dari daerah Kuningan, Jawa Barat. 2. Metode a. Alat : 1. Panci 2. Wadah 3. Sendok 4. Daun pisang 5. Pengaduk 6. Kompor b. Bahan: 1. 1 liter ketan hitam 2. 1/4 liter ketan putih 3. 3 butir ragi tape yang masih baru (jemur) 4. 3 sdm gula pasir dilarutkan dengan 1/2 gelas air matang . c. Langkah- langkah : 1. Campur ketan hitam dan putih dalam baskom, cuci bersih lalu rendam semalam. 2. Cuci kembali ketan sampai bersih, lalu tiriskan. 3. Kukus ketan sampai setengah matang, angkat, siram dengan air dingin sampai rata, pastikan semua bagian ketan kena air dingin, tiriskan. 4. Kukus kembali ketan sampai matang, angkat dan dinginkan sampai benar-benar dingin. 5. Parut atau haluskan ragi yang sudah dijemur, ayak di atas ketan yang sudah dingin sampai rata. 6. Letakkan di wadah yang kering dialasi dengan daun pisang lalu siram dengan air gula tadi lalu simpan dalam wadah tertutup selama 2-3 hari, tape ketan siap disajikan. 3. Hasil dan Pembahasan Setelah melakukan praktikum, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi pada tape ketan terjadi selama 3-4 hari. Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan terjadi ditempat yang tertutup rapat. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alcohol yang dihasilkan dari air tape . 4. Kesimpulan, Saran dan Dokumentasi a. Kesimpulan Pembuatan tape ketan memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tape ketan . Agar pembuatanTape Ketan berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak . Alat-alat yang berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih menggunakan air hujan bisa mengakibatkan tape tidak berhasil dibuat. Dalam pembuatan tape ini menghasilkan tape yang lunak dan air tape yang menggandung alkohol akibat dari fermentasi dari ragi dan jumlah berat tape yang dihasilkan juga 2 kali lipat dari bahan baku beras ketan yang dibuat. b. Saran Dalam pembuatan tape ketan faktor yang menunjang keberhasilan adalah sedikit banyaknya udara dan kualitas ragi yang digunakan semangkin sedikit udara yang masuk dalam proses fermentasi selama 3-4 hari akan menghasilkan ketan yang lunak dan air yang banyak itu juga di pengaruhi oleh kualitas ragi yang digunakan. Selama proses yang kami kerjakan tidak ada kendala yang berat karena kami melakukan pembuatan tape ketan sesuai langkah yang kami buat sebelumnya.Dalam proses pembuatan tape ketan juga mempunyai mitos bahwa ”bagi perempuan yang sedang datang bulan diharapkan tidak dibolehkan membuat tape ketan ini karena hasil yang didapatkan adalah kegagalan”. Walaupun ini tidak logis tetapi faktanya bisa terjadi. c. Dokumentasi