Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN IPA TUGAS KELOMPOK KELAS IX.

A
PENERAPAN BIOTEKNOLOGI PANGAN

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


1. AISYAH FAIRUZZAHRAH
2. NAJMA AZKIYA AUFA ISLAMI
3. RAYI ELVINA INDRIANI
4. SALSABILLA EKA RAMADHANI

SMP NEGERI 56 KOTA BEKASI


TAHUN AJARAN 2023/2024
1. JUDUL LAPORAN :

MEMBUAT TAPE SINGKONG

2. TUJUAN :
 Untuk mengetahui proses pembuatan tape singkong yang baik dan higienis.
 Untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi.
 Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ragi terhadap tingkat kemanisan tape yang
dihasilkan.
 Untuk mengetahui manfaat mikroorganisme dalam pembuatan produk bioteknologi.

3. ALAT DAN BAHAN :


1. BAHAN :
1. 1 kilogram singkong
2. 2 liter air bersih
3. Ragi tape secukupnya
4. Daun pisang secukupnya

2. ALAT :
1. Kompor dan Panci pengukus
2. Tampah/Nampan
3. Baskom dan wadah
4. Pisau
5. Sarung tangan plastik
6. Masker
7. Lap kain
8. Sendok dan garpu
9. Alat penyaring
10. Kotak/wadah tertutup
11. Alat pencapit makanan
4. LANGKAH KERJA :
1. Kupaslah kulit singkong dan kikis bagian kulit ari singkong hingga kesat dan bersih.

2. Potonglah singkong yang telah dikupas sesuai kebutuhan.

3. Kemudian cuci singkong dengan air yang mengalir sampai benar-benar bersih.

4. Masukkan air bersih ke dalam panci pengukus sampai kira-kira terisi ¼ air, lalu
panaskan hingga mendidih. Setelah air mendidih masukkan singkong yang sudah
dipotong ke dalam panci pengukus.
5. Kukuslah singkong selama ± 30 menit. Kukus hingga singkong ¾ matang, kira-kira
sampai daging singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu.

6. Setelah singkong matang, angkat singkong yang telah ¾ masak dari panci pengukus,
kemudian singkong taruh di nampan/tampah yang sudah dialasi daun pisang.

7. Diamkan singkong yang sudah dikukus dengan cara diangin-anginkan sampai


singkong benar-benar dingin.

8. Sambil menunggu singkong kukus menjadi dingin, kita haluskan ragi tape sampai
benar-benar menjadi bubuk halus.
9. Setelah singkong benar-benar dingin kemudian taburi seluruh permukaan singkong
dengan ragi yang telah halus dan menggunakan alat penyaring hingga merata ke
seluruh permukaan singkongnya.

10. Setelah semua singkong selesai ditaburi ragi, kemudian tutup/bungkus dengan daun
pisang, lalu tutuplah kembali di dalam wadah yang tertutup. Tetapi jangan terlalu
rapat, berikan celah sedikit untuk sirkulasi udara supaya proses fermentasi/peragian
berlangsung sempurna.

11. Diamkan selama 2-3 hari jangan dibuka-buka ataupun diintip sampai singkong benar –
benar berubah menjadi tape sempurna (Sudah terasa lunak, manis, dan higienis).

12. Tape singkong siap disajikan. Tape yang sudah jadi terasa manis, teksturnya lembut
dan lunak. Tape singkong siap disantap langsung, digoreng dengan tepung, dibuat
bolu tape dan lain sebagainya sesuai selera.
5. HASIL DAN PEMBAHASAN :

 Tape merupakan makanan selingan yang cukup populer di Indonesia. Tape memiliki
rasa manis dan sedikit mengandung alkohol, memiliki aroma yang menyenangkan,
bertekstur lunak dan berair.
 Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape
dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan
makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang
berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan
banyak mikroorganisme.
 Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii,
Mucor sp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis
malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri
Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja
sama dalam menghasilkan tape.
 Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk
yang dapat digunakan oleh manusia. Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu,
bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern.
 Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan
tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai
respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
 Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar singkong
dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi
adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil
dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari
lemak atau minyak . Alat-alat yang berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan
tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih.
 Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati menjadi
glukosa dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula menjadi
alkohol dan asam organik.
6. KESIMPULAN :

1. Proses pembuatan tape dilakukan dengan berbagai tahapan yaitu penimbangan,


pencucian, perendaman, pengukusan, penambahan ragi dan pembungkusan.
2. Konsentrasi ragi yang terlalu banyak menyebabkan gula sederhana yang dihasilkan
selama proses fermentasi akan semakin berkurang, hal tersebut terjadi karena gula
akan diubah menjadi alkohol. Akibatnya rasa manis pada tape akan berkurang.
3. Pemeraman dilakukan pada ruangan yang tertutup atau gelap supaya dapat
menghasilkan tape singkong dengan kualitas terbaik.
4. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces Cereviceae) mengeluarkan enzim yang
dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh
karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula
sebelumnya.
5. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi
(Saccharomyces Cereviceae) tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu
proses pemecahan enzim tersebut.

Anda mungkin juga menyukai