Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

Karya Ilmiah
“Langkah Langkah Membuat Tape Singkong”
Disusun guna memenuhi tugas akhir semester genap mata
pelajaran IPA

Disusun Oleh :
Nama : MUHAMMAD HILMY AZIZ
Kelas :XL
No. absen  : 18

1.    Judul : Langkah-langkah Membuat Tape Singkong


2.    Tujuan : Untuk mengetahui bagaimana cara membuat tape dengan
fermentasi
3.    Waktu : Sabtu, 11 Februari 2021 s/d Senin, 13 Februari 2021
4.    Alat & Bahan :
a.    Alat
-       Panci (untuk mengukus)
-       Kompor
-       Ayakan Tepung
-       Nampan / tampah
-       Sendok dan garpu
-       Plastik
-       Daun pisang

b.    Bahan
-       Singkong
-       Ragi Tape

5.    Langkah-langkah / Cara Kerja :


-       Siapkan semua bahan.
-       Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
-       Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
-       Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci sampai kira – kira
terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
-       Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga
singkong ¾ matang, kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan
garpu.
-       Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah,
kemudian didinginkan
-       Tunggu sampai sudah benar – benar dingin
-       Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong ke dalam nampan lalu
taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan
-       Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian dimasukkan kedalam plastik es. Singkong
ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
-       Setelah singkong dimasukkan ke dalam plastik es, diamkan selama 1-2 hari hingga
sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.

6.    Hasil pengamatan :


 Dibuat tanggal : Sabtu,11 Februari 2023
 Selesai : Senin, 13 Februari 2023
 Tekstur : Lembek, lembut
 Warna : Putih
 Bau : Menyengat
 Rasa : Manis

7.    Pembahasan :
Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya terjadi dikarenakan enzim pada ragi
Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang
mengganggu proses pemecahan enzim tersebut, juga terjadi karena pembersihan pada
bahan yang tidak terlalu bersih yang berdampak pada rasa tape.
Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakatIndonesiaProses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang
dilakukan oleh jamur  Saccharomyces cerivisiae. Jamur ini memiliki kemampuan dalam
mengubahkarbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol dan karbondioksida
SelainSaccharomyces cerivisiae,dalam proses pembuatan tape ini terlibat pulam
mikrorganismelainnya, yaitu Mucor chlamidosporus dan  Endomycopsis fibuligera.
Keduamikroorganisme ini turut membantu dalam mengubah pati menjadi gula
sederhana(glukosa)
Menurut Gandjar, (2003) Proses pembuatan Tape setelah melakukan penelitian
selama tiga hari, tentang pemanfaatan bioteknologi khususnya yaitu pembuatan tape
mengunakan ragi.
Proses pembuatan tape singkongsebagai berikut :
1.      Penyiapan
Bahan Baku Seleksi singkong yang kualitasnya bagus, untuk singkong umur
optimumny aadalah 10 bulan jika lebih dari 1 2 bulan akan banyak seratnya.
Singkong yang digunakanuntuk pembuatan tape harus singkong yang baru
dipanen karena singkong yang telahdisimpan memberikan kualitas yang tidak
diharapkan.
2.      Pemasakan dan Pendinginan
Pemasakan menentukan tekstur dan penampakan produk olahan tape yang akan
dihasilkan. Pengukusan singkong hingga matang akan menghasilkan tekstur tapai
yanglebih lembut dibandingkan dengan pengukusan singkong yang setengah matang
akanmenghasilkan tekstur tapei yang lebih keras. Pendinginan berfungsi untuk
mengontrol kondisi prosesPemasakan yang kurangakan merusak kehidupan organisme
dari inokulum yang diberikan Sementara, pendinginan yang terlalu lama akan
menyebabkan kontaminasi Pengukusan singkong dilakukan dalam waktu 05 jam untuk
melunakkan singkong dan agar enzim mikroba dapat bekerja dengan baik.

3.      Peragian
Proses peragian bergantung dengan cara pencampuran singkong dengan ragi.
Apabila pencampuran tidak baik akan menyebabkan fermentasi kurang sempurna dan
menimbulkan kerusakan. Ragi yang ditambahkan biasanya kurang dari 1% atau10
gram perkilogram singkong yang digunakan.
4.      Fermentasi dan Penyimpanan
Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30 oC dan membutuhkan waktu
45 jam.
Fermentasi dilakukan di dalam keranjang yang dialasi daun pisang yang
bersih,dikerudungi dan ditutupi dengan daun rapat-rapat. Fermentasi yang tertutup akan
mencegah tejadinya kontaminasi. Suhu berpengaruh kepada kecepatan fermentasi,
meskipun suhu yang lebih rendah dari 25 oC akan menghasilkan produk dengan kadar
alkohol yang tinggi pada fermentasi 1 44 jam.
Tapai dapat bertahan selama 2 hingga 3 hari bila di fermentasi pada suhu
kamar. Apabila fermentasi dalam suhu kamar melebihi hasil yang didapatkan akan
rusak. Bila dikemas dengan cangkir plastik dan disimpan dalam lemari es akan
bertahan selama 2 bulan akan tetapi teksturnya akan rusak yaitu menjadi keras.
Nama nama mikroorganisme yang terlibat dalam proses pembutan tape
singkong adalah Chlamydomucor oryzae, Rhizopus oryzae, Mucor sp.,Candida
sp.,Saccharomyces cerevicae, Saccharomyces verdomanii,endomycopsis fibulegera 
Jenis fermentasi dalam pembutan tape singkong adalah:
a.       Berdasarkan tipe kebutuhan akan oksigen yaitu tipe anaerobik yaitu fermentasi yang
pada prosesnya tidak memerlukan oksigen
b.      Berdasarkan sumber mikroorganisme proses fermentasi pada tape yaitu: fermentasi
tidak spontan adalah fermentasi yang terjadi dalam bahan pangan yang dalam
pembuatannya ditambahkan mikrorganisme dalam bentuk starter atau ragi, dimana
mikroorganisme tersebut akan tumbuh dan berkembang biak secara aktif merubah
bahan yang difermentasi menjadi produk yang diinginkan
Proses biokimia pada pembuatan tape singkong:
c.       Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati menjadi glukosa dan
maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gulamenjadi alcohol dan asam organic.
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan
produk yang dihasilkan

Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yangmerupakan gula paling sederhana , melalui


fermentasi akan menghasilkan etanol(2C2H5O H). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh
ragi, dan digunakan pada produksi makanan
Persamaan Reaksi Kimia
 C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2+ 2ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai berikut:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) →Alkohol (etanol) +K arbon dioksida +Energi
(ATP)
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang
terlibat,tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap
awalrespirasi aerobik pada sebagian besar organism. Jalur terakhir akan bervariasi
tergantung produk akhir yang dihasilkan.  Tahap akhir dari fermentasi adalah konversi
piruvat ke produk fermentasi akhir .  Tahap ini tidak menghasilkan energi tetapi sangat
penting bagi sel anaerobik karena tahapini meregenerasi. nicotinamide adenine
dinucleotide (NAD+), yang diperlukan untuk glikolisis.Ia diperlukan untuk fungsi sel
normal karena glikolisis merupakan satu-satunyasumber ATP dalam kondisi anaerobik .
8.        Pertanyaan dan Jawaban
1)      Mengapa dalam pembuatan tape harus ditaburi dengan ragi? Apa yang terdapat pada
ragi tape?
Jawab: Ragi merupakan jamur yang berperan dalam melakukan fermentasi, Selama
pembuatan tape terjadi fermentasi amilum menjadi glukosa, glukosa menjadi alkohol,
bila terlalu lama alkohol akan berubah menjadi cuka yang terjadi karena kerja enzim-
enzim pada sel-sel ragi
2)      Mengapa ragi harus ditaburkan pada saat bahan dalam keadaan dingin ?
Jawab: Karena bila ditaburkan pada saat bahan panas, sel-sel ragi akan mati atau rusak,
sehingga tidak dapat melakukan fermentasi pada singkong. Jika tidak tersebar merata
fermentasi tape tidak terjadi secara merata pada singkong
3) Mngapa pembuatan tape, disebut memanfaatkan produk bioteknologi?
Jawab: Karena dalam pembuatan tape melibatkan peran organisme hidup (ragi) untuk
menghasilkan produk berupa tape dari singkong, dan penggunaan organisme ini untuk
mengubah zat organik menjadi zat organik lain.
Sumber : buku Ilmu Pengetahuan Alam k 13 kelas IX

9.        Kesimpulan :

1. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena


masih menggunakan cara-cara yang  terbatas.
2. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di
dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong
akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa  menjadi alkohol.
3. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim
yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih
sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun
tanpa diberi gula sebelumnya.
4. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi 
Saccharomyces cereviceae  tidak pecah apabila terdapat udara yang
mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.

Anda mungkin juga menyukai