Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

FERMENTASI TAPE SINGKONG

Disusun Oleh :

1. Ai Sutiani
2. Putri Sinta Sahara
3. Septian Ramdani
4. Galih Saputra

SMP NEGERI 1 PAGELARAN

CIANJUR

TAHUN AJARAN 2021/2022


Judul Laporan : Fermentasi Tape Singkong

Tujuan Laporan : untuk mengetahui cara pembuatan tape singkong

Landasan Teori :

Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar singkong
dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah
bibit jamur yang digunakan untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan
baik alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau
minyak . Alat-alat yang berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa
menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih.

Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati
menjadi glukosa dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula
menjadi alkohol dan asam organik. Reaksi dalam fermentasi berbeda - beda tergantung
pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa
(C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan
menghasilkan etanol (2C2H5O H).

Alat Dan Bahan Pembuatan Tape Singkong :

1. Alat :
 Baskom
 Panci
 Sendok nasi dan sendok makan
 Toples atau tempat fermentasi
 Piring

2. Bahan
 1 Kg Singkong
 Ragi tape, dihaluskan
 Daun pisang untuk alas
Cara Pembuatan :

1. Kupas dan cucilah singkong. Kukus singkong hingga matang. Setelah setengah
matang, tiriskan singkong hingga dingin.

2. Siapkan panci dan atur daun pisang pada dasar panci. Masukkan singkong yang
telah dingin ke panic
.

3. Taburkan ragi tape di atas singkong dalam panci

4. Tutuplah singkong dengan daun pisang. Kemudian tutup panci dengan rapat dan
simpan pada tempat yang hangat. Diamkan selama 3 hari.
Kesimpulan :

Pada tahap proses pembuatan tapai singkong, singkong yang sebelum


difermentasikan masih berbentuk awal (belum ada perubahan, teksturnya masih keras).
Tetapi setelah difermentasikan selama 2-3 hari, keadaan atau tekstur pada singkong
berubah menjadi lunak atau empuk.

Fermentasi yang terjadi pada tape ketan dan singkong terjadi selama 3-4 hari.
Selain itu, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya
proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak
memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat
lebih cepat dibandingkan dengan ketan/singkong yang diletakkan di tempat terbuka.
Lamanya proses fermentasi mempengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan. Semakin lama,
semain banyak kadar alkoholnya.

Rasa manis pada tape ketan ini karena terjadi perubahan dari karbohidrat yaitu
berupa pati dihidrolisis oleh mikroorganisme dalam ragi dipecah menjadi glukosa. Glukosa
menimbulkan rasa manis pada tape ketan. Semakin banyak glukosa yang dihasilkan maka
semakin tinggi rasa manis yang ditimbulkan. Pembentukkan glukosa merupakan tahapan
suatu rangkaian proses yang panjang. Dalam pemanfaatan proses fermentasi ini agar
mendapatkan rasa tape yang manis harus dikonsumsi pada waktu yang tepat yaitu sekitar
2-3 hari setelah pemeraman.

Anda mungkin juga menyukai