Anda di halaman 1dari 11

GETUK GORENG ASLI HAJI TOHIRIN

MAKALAH PROYEK KEWIRAUSAHAAN


Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Proyek kewirausahaan

Oleh
BELLA ARYA SHELASATI / 1704020025

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Getuk Goreng
Asli Haji Tohirin”.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Proyek
Kewirausahaan. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Purwokerto, 11 Desember 2020

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum, kewirausahaan merupakan kemampuan seseorang dalam
melakukan atau menciptakan sesuatu yang baru yang dibuat secara kreatif dan
inovatif sehingga dapat memberikan manfaat bagi orang lain dan memiliki
nilai tambah. Salah satu kegiatan kewirausahaan yaitu dengan berdagang.
Berdagang dengan menciptakan sesuatu yang baru dengan kreatif dan inovatif
salah satunya seperti usaha getuk goreng Asli Haji Tohirin yang
memanfaatkan hasil jualan yang tidak laku kemudian diolah kembali sehingga
menghasilkan rasa yang khas. Usaha getuk goreng Asli Haji Tohirin terdapat
di daerah Sokaraja kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Getuk goreng menjadi
salah satu cemilan khas Banyumas yang terbuat dari singkong dan
ditambahkan dengan gula jawa. Getuk di Jawa Tengah pertama kali
dipopulerkan oleh Sanpirngad sejak tahun 1918.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana awal mula usaha getuk goreng Asli Haji Tohirin?
2. Bagaimana perkembangan usaha getuk goreng Asli Haji Tohirin?
3. Bagaimana analisis 4P dari usaha getuk goreng Asli Haji Tohirin?
4. Bagaimana analisis SWOT dari usaha getuk goreng Asli Haji Tohirin?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui awal mula usaha getuk goreng Asli Haji Tohirin.
2. Mengetahui perkembangan usaha getuk goreng Asli Haji Tohirin.
3. Mengetahui analisis 4P dari usaha getuk goreng Asli Haji Tohirin.
4. Mengetahui analisis 4P dari usaha getuk goreng Asli Haji Tohirin.

1.4 Manfaat
Makalah ini bermanfaat sebagi sumber informasi mengenai usaha getuk
goreng Haji Tohirin.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka


Di Indonesia, ubi kayu atau singkong (Manihot esculenta) merupakan
sumber bahan pangan pokok setelah padi dan jagung (Badan Penelitian dan
Pengembangan pertanian, 2011). Singkong memiliki kandungan gizi seperti
karbohidrat, vitamin B1, fosfor, vitamin C, zat besi, protein dan vitamin B1
(Salim, 2011). Singkong memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Tabel
di bawah ini merupakan kandungan gizi yang terdapat dalam 100 gram
singkong.

Tabel 1. Kandungan Gizi dalam 100 gram singkong


Zat Gizi Jumlah
Energi (kalori) 146
Protein (gram) 1,2
Lemak (gram) 0,3
Karbohidrat (gr) 34,7
Kalsium (Ca) 33,0
Fosfor (P) 40,0
Besi (Fe) 0,70
Thiamin (mg) 0,12
Riboflavin (mg) 0,06
Niacin (mg) 2,2
Vitamin C (mg) 30,0
Air (gram) 62,5

(Koswara, 2013)

Singkong dapat diolah menjadi beraneka macam makanan seperti


gaplek, tepung tapioka, getuk, tape, peuyeum, keripik singkong, dll
(Koswara, 2013). Singkong memiliki beberapa manfaat yaitu dapat
memberikan efek untuk epitelisasi kembali kulit yang mengalami kerusakan
jaringan sel akibat luka bakar, antihipertensi, antiinflamatori, dan bioetanol.
Selain itu, singkong juga dapat memiliki manfaat lain seperti antidiabetes,
antidiare dan antikanker. Hal ini disebabkan adanya kandungan skopoletin
(Achsan et al, ).

Singkong dapat diolah menjadi beraneka macam makanan, salah


satunya yaitu getuk. Getuk merupakan produk makanan semi basah, yaitu
makanan yang mempunyai nilai water activity (Aw) sebesar 0,6 hingga 0,9
dengan kadar air sebesar 10-40%, tekstur yang plastis sehingga mudah untuk
dibentuk dan dapat dikonsumsi secara langsung (Panwar et al., 2013). Getuk
terbuat dari umbi-umbian seperti singkong yang ditambahkan dengan gula
jawa ataupun gula pasir.

Getuk merupakan makanan khas dari Jawa yang berbahan dasar umbi-
umbian yang memiliki rasa yang khas serta memiliki kandungan karbohidrat
dan gizi yang tidak sedikit. Selain itu makanan ini memiliki harga yang
murah dan mudah dikembangkan karena tidak mengenal musim dalam
penanamannya (Fatmawati dkk, 2010). Secara umum getuk terbuat dari
singkong, gula pasir, margarin, pewarna, dan perisa (jika diinginkan).
Makanan ini biasanya disantap sebagai makanan selingan dan mempunyai
cita rasa yang legit dan manis (Nur Gomo, Arief T, 2010).
BAB III

METODE

3.1 Metode Pelaksanaan


Metode yang digunakan adalah metode pengamatan, wawancara
langsung dengan pemilik usaha

3.2 Sumber Data


Data yang digunakan yaitu data primer, data yang diperoleh dari hasil
wawancara.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Getuk goreng merupakan salah satu cemilan khas Banyumas yang terbuat
dari singkong. Salah satu getuk goreng yang cukup terkenal di kabupaten
banyumas yaitu getuk goreng Asli Haji Tohirin.

A. Awal Mula Merintis Usaha Getuk Goreng Asli Haji Tohirin

Awal merintis atau mengawali usaha getuk goreng ini, Bapak San Pringad
hanya berjualan ramesan. Seiring berjalannya waktu, bapak San Pringad
menambah dagangannya dengan jajanan, yang salah satunya jajanan getuk. Suatu
hari dagangannya tidak habis, kemudian bapak San Pringad berinisiatif
menggoreng getuk, dan dijual. Karena sepanjang jalan tempatnya berjualan, di Jl.
Jendral Soedirman, Sokaraja sering dilewati oleh pengendara jalan, sehingga
banyak orang yang mampir untuk membeli dagangannya, dan akhirnya getuk
goreng banyak peminatnya. Seiring berjalannya waktu, usaha tersebut diteruskan
oleh anaknya, yaitu Haji Tohirin.

B. Perkembangan Usaha Getuk Goreng Asli Haji Tohirin


Dalam meneruskan usaha bapak San Pringad, Haji Tohirin fokus pada
getuk goreng sehingga memperoleh masa keemasannya. Setelah mempunyai nama
dan sukses seperti sekarang ini, usaha getuk goreng Asli Haji Tohirin diteruskan
ketiga anaknya, yang sampai sekarang memiliki 7 cabang, yang artinya sudah
mempekerjakan banyak karyawan. Dari kesuksesannya, getuk goreng Asli Haji
Tohirin sudah mendapatkan Rekor Muri getuk goreng terbesar dengan panjang
500 cm, lebar 126 cm, dan tebal 10 cm pada tahun 2012. Getuk goreng Asli Haji
Tohirin ini sudah memiliki izin usaha PIRT (Produk Industri Rumah Tangga), dan
sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

C. Analisis 4P Usaha Getuk Goreng Asli Haji Tohirin


a. Produk (Product)
Getuk goreng Asli Haji Tohirin memiliki berbagai produk yang dijual
yaitu Getuk Goreng, Kue Nopia, dan Keripik Tempe (Discontinue).
Untuk saat ini dari ke-7 cabang terdapat cabang yang belum memiliki
varian rasa, namun di cabang yang lain sudah terdapat varian rasa
seperti rasa durian, coklat, dan gula jawa. Bahan baku getuk goreng
diperoleh dari pengepul singkong di Wonosobo, gula jawa dari
somagede, minyak, serta bahan lainnya diperoleh dari supleir.
Teknologi yang diterapkan dalam produksi getuk goreng sampai saat
ini masih menggunakan cara tradisional dengan tujuan untuk
mempertahankan cita rasa yang khas. Proses produksi getuk goreng
Asli Haji Tohirin sudah memenuhi standar GMP. Pengemasan getuk
goreng menggunakan besek sejak awal. Selain besek, pernah dilakukan
pengemasan yang berbeda yaitu menggunakan mika, plastik, box
karton, namun banyak customer yang selalu meminta menggunakan
besek, sehingga pengemasan menggunakan besek tetap dipertahankan.
b. Harga (Price)
Produksi getuk goreng dalam satu hari bisa mencapau 100 kg hingga
200 kg. Unit yang laku dalam satu hari produksi bisa mencapai 100%,
sehingga dapat diperkirakan omset dan pendapatannya dalam satu
bulan yaitu sekitar kurang lebih 90.000.000,- hingga 180.000.000,.
Harga yang ditawarkan yaitu cukup relatif dan sebanding dengan rasa
yang khas yaitu sebesar 30.000,00.- /kg
c. Tempat (Place)
Getuk goreng Sokaraja H. Tohirin hanya dipasarkan di toko dan
cabang yang dimilikinya, di Jl Jendral Soedirman, Sokaraja Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah.
cabangnya.
d. Promosi (Promotion)
Promosi yang dilakukan getuk goreng Asli Haji Tohirin yaitu melalui
iklan di radio, serta melalui media sosila instagaram. Selain memiliki
instagaram sebagai usaha untuk promosi, getuk goreng Asli Haji
Tohirin juga menyediakan produknya melalui aplikasi grabfood,
gofood, sehingga memudahkan pembeli yang tidak sempat datang
langsung ke toko bisa memesan secara online. Yang menjadi pasar
dalam usahanya yaitu kebanyakan wisatawan yang menggunakan
kendaraan pribadi. Dalam melakukan usaha, tak lepas dari pesaing.
Getuk goreng Asli Sokaraja Haji Tohirin memiliki banyak pesaing/
kompetitor di sepanjang jalan. Namun dengan ciri khas yang sudah
dimilikinya, tidak menjadikan pesaing yang ada sebagai tantangan
yang cukup rumit bagi usahanya. Langkah yang dapat diambil untuk
terus mendapatkan peminat dari pelanggannya yaitu dengan terus
melakukan inovasi pada produknya, namun tidak menghilangkan cita
rasa yang khas serta ketradisionalannya.
D. Analisis SWOT Usaha Getuk Goreng Asli Haji Tohirin
a. Kelebihan
Dari segi rasa, getuk goreng Asli Haji Tohirin memiliki rasa yang khas
yaitu legit, manis, dan lembut. kemudian sudah bersertifikat Halal
MUI.
b. Kelemahan
Produk mudah ditiru, serta memiliki daya simpan yang pendek.
c. Kesempatan
peluang untuk melakukan usaha getuk goreng ini tergolong besar,
karena banyak yang berminat dan mudah di pasarkan.
d. Ancaman
Banyak produk yang mirip dengan getuk goreng, dan banyak pesaing.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dalam berwirausaha harus fokus dan konsisten dengan produk yang sudah
dimiliki, sehingga produk tersebut bisa bersaing dengan produk yang sama,
dan bisa mencapai kesuksesan. Seperti usaha Getuk Goreng Asli Haji
Tohirin. Usaha ini dilakukan dengan fokus dan sungguh sungguh sehingga
bisa mencapai masa keemasannya sampai saat ini.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai