Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN

USAHA PEMBUATAN PADA PRODUK TAHU


KUNING

DISUSUN OLEH : ANDRIANSYAH


NIM : 20200050040

FAKULTAS SISTEM INFORMASI


UNIVERSITAS NUSAPUTRA
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas analisis strategi pengembangan usaha pembuatan
produk tahu kuning. Tugas ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk membantu usaha
pembuatan tahu kuning dalam menentukan strategi yang tepat untuk meningkatkan bisnis dan
mencapai keberhasilan dalam jangka panjang.
Analisis ini merupakan evaluasi menyeluruh terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja usaha pembuatan tahu kuning. Dari hasil analisis ini, diharapkan dapat
ditemukan solusi yang tepat dan efektif untuk mengatasi masalah yang dihadapi dan
meningkatkan kinerja usaha pembuatan tahu kuning.
Kami berharap hasil dari tugas ini dapat memberikan manfaat dan masukan bagi
pihak yang berkepentingan, seperti pengelola usaha, investor, dan stakeholder lainnya.
Dengan demikian, kami berharap usaha pembuatan tahu kuning dapat terus berkembang dan
berhasil dalam jangka panjang.
Akhir kata, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian tugas ini. Kami berharap hasil analisis ini dapat memberikan
sumbangsih bagi pengembangan usaha pembuatan tahu kuning.

I
DAFTAR ISI
 
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB  I  PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1.Latar Belakang .......................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3.Tujuan Penulisan  .................................................................................. 2
 
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3
2.1.Asal – usul Tahu ................................................................................... 3
2.2.Manfaat Tahu ........................................................................................ 3
2.3. Menghitung Harga Pokok Produksi Tahu ............................................ 3
2.4.Cara Pemasaran ..................................................................................... 6
 
 
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 12
3.1. Kesimpulan ......................................................................................... 12
3.2. Saran ................................................................................................... 12
 
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................13
.

II
BAB I

PENDAHULUAN

 
1.1.Latar Belakang
Tahu Kuning atau dikenal dengan sebutan Tahu Takwa adalah tahu yang berwarna
kuning, Melihat peluang bisnis saat ini Kebutuhan akan makanan merupakan bisnis yang
menjadi kebutuhan utama setiap orang, karena
bahwa di setiap kota sekarang banyak sekali masyarakat yang memilih untuk
mendirikan usaha kecil (UMKM). karena bisnis UMKM ini terbilang mudah untuk
didirikan, karena dengan modal yang sedikit anda sudah bisa memulai bisnis dengan
keuntungan yang besar dan tingkat resiko yang tidak terlalu besar.
Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia merupakan Negara Agraris yang subur
beriklim tropis. Sehingga penduduk Indonesia dapat memanfaatkannya dengan menanam
berbagai macam tanaman. Salah satunya adalah kacang kedelai. Kacang kedelai tersebut
banyak mengandung gizi yang sangat dibutuhkan bagi kesehatan jasmani. Selain dapat
dikonsumsi kedelai dapat diolah menjadi berbagai macam makanan seperti tahu.
Karena pada kenyataannya proses pembuatan tahu tidaklah terlalu rumit, oleh karena
itu banyak masyarakat yang menjadikan pembuatan tahu sebagai penghasilan keluarga.
Oleh karena itu dibuatnya karya ilmiah ini agar masyarakat atau pembaca dapat
mengetahui proses pembuatan tahu dan bisa dijadikan pedoman baginya untuk memulai
usaha.
Prosedur pembelian bahan pada usaha produksi tahu ini Berdasarkan informasi dari
bagian poduksi, bagian pembelian mempersiapkan kebutuhan bahan–bahan yang hendak
dibeli. Selanjutnya bagian pembelian langsung mendatangi tempat supplier/agen untuk
meminta sample bahan. Setelah bahan-bahan yang telah dibeli tersebut diterima,
kemudian dilakukan pengecekan berdasarkan surat pengiriman barang atau yang diterima
baik jumlah, kualitas, dan apakah terdapat bahan-bahan yang rusak. Bila deketahui ada
bahan yang cacat atau rusak maka jumlah yang rusak tersebut nantinya dikembalikan
pada supplier setelah sebelunnya diambil bagian yang baik atau tidak rusak. Strategi yang
digunakan usaha produksi tahu UKM Krisna Karya Mulya adalah dengan pembelian cara
biasa, dimana pembelian dilakukan untuk memenuhi keperluan biasa atau rutin setiap
hari.

1.2.Rumusan Masalah
1.      Bagaimana asal usul dari tahu?
2.      Apa manfaat dari tahu?

1
3.      Bagaimana tahap proses pembuatan tahu?
4.      Bagaimana cara pemasarannya?
 
1.3.Tujuan Penulisan
1) Untuk menambah pengetahuan tentang cara pembuatan tahu kedelai serta memperkaya
pengetahuan dan wawasan
2)  Mengetahui hal apa saja yang diperlukan dalam proses pembuatan tahu
3) Menghitung Harga Pokok Produksi Tahu
4) bagaimna Cara Pemasaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

 
2.1.  Asal Usul Tahu
Tahu dibuat dari kacang kedelai yang fermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda
dengan tempe yang asli Indonesia, tahu berasal dari China, seperti halnya kecap, tauco,
bakpau, dan bakso.
Tahu adalah kata serapan dari bahasa Hokkian, tauhu (hanyu pinyin: doufu) yang
secara harfiah berarti “kedelai yang difermentasi”. Di Jepang dikenal dengan nama tofu.
Dibawa para perantau China, makanan ini menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara,
lalu juga menyebar ke seluruh dunia.
Tahu pertama kali mucul di Tiongkok sejak zaman Dinasti Han  sekitar 2200 tahun
yang lalu. Penemunya adalah Liu An yang merupakan seorang bangsawan, cucu Kaisar
Han Gaozu Liu Bang yang mendirikan Dinasti Han.
Liu An adalah ilmuan, filosof, penguasa, dan ahli politik. Ia tertarik pada ilmu kimia dan
Meditasi Tadiom. Para ahli sejarah berpendapat bahwa kemungkinan besar Liu An
melakukan pengenalan makanan non daging melalui tahu. Dan kemungkinan besar Liu
An mendapatkan tahu dengan nigari atau air lant dan menjadi kental seperti tahu saat ini.
 
2.2.Manfaat Tahu
1)      Manfaat Tahu Mencegah Penyakit Jantung.
2)      Manfaat Tahu Meningkatkan Produksi Energy.
3)      Manfaat Tahu Mencegah Osteoporosis.
4)      Manfaat Tahu Membantu Menurunkan Berat badan.
5)      Manfaat Tahu Membantu Pasien Diabetes dengan Masalah Ginjal.

2.3. Menghitung Harga Pokok Produksi Tahu


Bahan dasar yang diperlukan dari pembuatan tahu adalah kedelai dan garam.
Menghitung Harga Pokok Produksi Tahu
Unsur - unsur biaya dalam menghitung harga pokok produksi adalah
sebagai berikut:
a. Biaya bahan baku Bahan baku yang digunakan untuk
membuat tahu adalah kedelai yang cukup tersedia untuk
diperoleh.
Untuk mengetahui nilai bahan baku yang digunakan adalah sebagai berikut:

3
• kedelai per 5 hari 1 ton sama dengan 1.000 Kg × Rp 8.300 / Kg = Rp
8.300.000,- jumlah produksi : 10 kali x 150
• kaleng per 5 hari = 3.000 biji tahu, 1 kaleng = 200 biji tahu jadi 3.000 biji tahu
yang dihasilkan dalam 5 hari produksi. biaya bahan baku per kaleng adalah :
Rp 8.300.000/ 3000 = Rp 2766,66, biaya pengiriman Rp 1.660.000/3000 = Rp
553,33

b. Biaya tenaga kerja langsung


Pada usaha tahu ini tenaga kerja yang digunakan adalah sebagian besar pria yang
tinggal di sekitar kecamatan Panarung. Pembuatan tahu ini tidaklah membutuhkan
keterampilan kusus hanya dibutuhkan karyawan yang mampu bekerja keras karena
pada tahap pembuatannya memerlukan tenaga yang cukup besar. Adapun
unsurunsur biaya tenaga kerja langsung per 5 (lima) hari adalah sebagai berikut:
1. Upah tukang : Rp 40.000 x 10 kali memasak = Rp 400.000,-
2. Upah pembantu : Rp 38.000 x 10 kali memasak = Rp 380.000,- Jumlah tukang 4
orang : 4 x 400.000 = Rp.1.600.000,-. Jumlah pembantu 6 orang : 6 x 380.000 =
Rp.2.280.000,- Jumlah produksi 150 kaleng per 5 hari Biaya tenaga kerja per kaleng adalah :
Tenaga kerja tukang :Rp 1.600.000/150 = Rp 10666,6. Tenaga kerja pembantu :Rp
2.280.000/150 = Rp 15200 c. Biaya Overhed Pabrik
Jenis-jenis biaya overhed yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:

1. Biaya overhead variabel


a. Kayu bakar: 1 pikup kayu bakar seharga Rp 200.00,

b. Biaya listrik Rp 1.333,33


Jumlah pemakaian listrik per bulan adalah Rp 1.600.000 : 5 hari produksi = Rp.320.000,- =
Rp
2.133,33
2. Biaya overhead tetap
a. Biaya penyusutan peralatan
Untuk menghitung biaya penyusutan maka perlu diketahui harga perolehan
dan taksiran umur ekonomis dari peralatan dengan menggunakan metode
garis lurus. Adapun jenis dan umur peralatan yang digunakan dalah sebagai
berikut :

Jenis dan Umur Peralatan Produksi Tahu Pada Usaha UKM Krisna Karya Mulya

No Jenis peralatan Umur Harga


1 Mesin penggiling 5 tahun Rp 5.000.000
2 Ketel uap Tungku 5 tahun Rp 4.000.000

4
3 masak Penyaring 5 tahun Rp 4.500.000
4 Pencetak 15 tahun Rp 500.000
5 Kotak kontener 3 tahun Rp 500.000
6 Rp 100.000

Jumlah produksi yang telah dihasilkan dalam kapasitas normal adalah 150 kaleng
per 5 (lima) hari. jadi nilai penyusutan peralatan ini adalah sebagai berikut:

 Mesin penggiling tahu


Penyusutan mesin penggiling tahu per tahun adalah : = Rp 1.000.000
Penyusutan mesin penggiling tahu per tahun adalah : = Rp 83.333,00
Penyusutan mesin penggiling tahu per hari adalah : = Rp 2.777,77
Penyusutan mesin penggiling tahu per 5 hari adalah : = Rp 13.888,85
Jadi biaya penyusutan mesin penggiling per 5 hari adalah: Rp 92,59
 Ketel uap
Penyusutan ketel uap per bulan adalah : Rp 66.666,66
Penyusutan ketel uap per hari adalah : Rp 2.222,22
Jadi biaya penyusutan ketel uap per 5 hari adalah: Rp 14,813
 Tungku masak
Penyusutan tungku masak per tahun adalah : Rp 900.000
Penyusutan tungku masak per 5 hari adalah : Rp 2.500 x 5 hari = 12.500
Jadi biaya penyusutan tungku masak per 5 hari adalah: Rp 83,33
 Penyaring
Penyusutan penyaring per bulan adalah :Rp 1.388,88
Penyusutan penyaring per 5 hari adalah : Rp 1.388,88 x 5 hari = Rp 6.944,4
Jadi biaya penyusutan penyaring per 5 hari adalah: Rp 46,29
 Pencetak
Penyusutan pencetak per tahun adalah : Rp 100.000
Penyusutan pencetak per bulan adalah :Rp.8.333,33
Penyusutan pencetak per 5 hari adalah : Rp 277,77 x 5 = Rp 1.388,88
Jadi biaya penyusutan pencetak adalah: Rp 9,25
 Kotak kontener
Penyusutan kotak kontener per tahun adalah : Rp 33.333,33
Penyusutan kotak kontener per bulan adalah :Rp 2.777,778

5
Penyusutan kotak kontener per hari adalah :Rp. 92,593
Jadi biaya penyusutan kotak kontener adalah : Rp 462,96
Jumlah total penyusutan = Rp 92,59 + Rp 14,81 + 83,33 + 46,29+ 9,25+ 462,96 =
Rp 709,23

Perhitungan Harga Pokok Produksi Tahu Per 5 Hari Metode full costing

Kalkulasi Harga Pokok Produksi Tahu dengan Metode Full Costing Pada UKM
Krisna Karya Mulya Palangka Raya

No Jenis biaya produksi Biaya perkaleng


1 Biaya bahan baku
a. Kedelai Rp 2.766,66
b. Ongkos Pembelian Bahan Baku Rp 553,33
Jumlah biaya bahan baku Rp 3.319,99
2 Biaya Tenaga Kerja Langsung
a. Upah Tukang Rp 10.666,6
b. Upah Pembantu Rp 15.200
JumlahBiaya Tenaga kerja langsung Rp 25.866,6
3 Biaya Overhead
No Jenis biaya produksi Biaya perkaleng
a. Biaya overhead Variabel
1) Kayu Bakar Rp 1.333,33
2) Biaya Listrik Rp 2.133,33
b. Biaya Overhead Tetap
1) Biaya Penyusutan Rp 768,49
2) Jumlah Biaya Overhead Rp 4.235,15
3) Harga Pokok Produksi Rp 33.421,74
Perkaleng

2.4.Cara Pemasaran
1.   Tetangga
Banyak tetangga sekitar yang memungkinkan membeli langsug ke rumah .
2.   Keliling

6
Penjualan tahu dengan keliling ke desa lain dengan menggunakan sepeda motor.
Penjualan dengancara keliling tersebut dilakukan setiap pagi hari dan sore hari.
3.   Pemasaran bagi orang-orang yang memiliki keperluan, misalnya hajatan, arisan,
syukuran dilakukan 2 hari sebelumnya.
strategi usaha yang dijalankan olehproduktahu mbak Nina dusun Purwo Bakti dapat dilihat
sebagai berikut :
1. Aspek pasar
Pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dengan pembeli, salah satu aspek
rencana bisnis yang perlu dikaji kelayakannya adalah aspek pasar, jika pasar yang akan dituju
tidak jelas, maka resiko kegagalan bisnis menjadi besar. Dalam memasarkan / menjual
produknyaproduktahu mbak Nina menentukan wilayah pemasaran (segmentasi pasar) secara
konvensional. Hal ini dipertegas saat penulis melakukan wawancara dengan KustiNina selaku
pemilik industri, beliau mengatakan bahwa, “…Hasil produksi yang dihasilkan
olehprodukbiasanya saya pasarkan pada pasar-pasar tradisional diwilayah Muara Bungo dan
diluar dari wilayah Bungo seperti Tebo, Bangko, Rimbo serta dusun-dusun yang ada di
daerah Bungo.”
Menurut Feri selaku karyawan pada bagian produksi mengatakan bahwa,
“…Untuk pasar kami masih menjangkau pada pasar-pasar tradisional, karena kalangan
menengah ke atas ataupun ke bawah juga banyak yang mengkonsumsi tahu sebagai lauk
pauk.”
Berdasarkan wawancara dengan pemilikprodukdiatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
untuk aspek pasar,produktahu mbak Nina memilih wilayah pasar (segmentasi pasar) secara
konvensional.Dan dapat dikatakan bahwaproduktahu mbak Nina telah memiliki aspek pasar
yang layak.
2. Aspek Internal Perusahaan
a) Aspek pemasaran
Aspek pemasaran merupakan kegiatan perusahaan yang bertujuan menjual barang
atau jasa yang diproduksi perusahaan kepasar. Oleh karena itu, aspek ini bertanggung jawab
dalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis kelayakan dari aspek ini yang
utama adalah dalam hal, penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya, kajian
untuk mengetahui konsumen potensial, menentukan strategi kebijakan dan program
pemasaran yang akan dilaksanakan.
Karena jumlahproduktahu di Muara Bungo yang cukup banyak pada saat ini.Membuat
persaingan antara usaha sejenis untuk sama-sama mempertahankan usahanya.tingkat
kepuasan konsumen merupakan alat atau indikator yang dapat mengukur keberhasilan produk
dipasar, dan kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap produk apakah produk
tersebut ditingkatkan, dikembangkan, atau diganti dengan jenis yang lain.
Berdasarkan wawancara dengan pemilikprodukmengatakan bahwa, “… Karena ini
merupakan bisnis keluarga kami hanya mengelolanya hanya berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman yang kami miliki.Untuk pemasaran kami memilih pasar tradisional sebagai
tempat untuk menjual tahu hasil produksiprodukkami.Kerena tahu merupakan salah satu

7
makanan yang memiliki gizi yang tinggi, saya rasa tahu dapat dikonsumsi oleh semua
kalangan. ”
Untuk menentukan strategi kebijakan dan program pemasaran yang akan
dilaksanakan. Peneliti juga telah melakukan wawancara dengan salah satu karyawan pada
bagian pemasaran yang menyatakan bahwa, “… peluang pasar bagiproduktahu masih cukup
besar, namun karena keterbatasan pengetahuanproduktahu mbak Nina hanya dapat dikenal
oleh masyarakat dari mulut ke mulut saja.”
Hal itu dibenarkan oleh kustiNina selaku pemilikprodukbahwa,
“…Selama ini memang belum pernah melakukan promosi baik melalui koran, radio, atau
media lainnya. Kami melakukan penjualan dengan mendatangi pasar-pasar tradisional yang
ada di Muara Bungo, dan untuk promosi kami hanya dari mulut ke mulut saja, karena sedikit
banyaknya orang telah mengenal tahu mbak Nina.”
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik serta salah satu karyawan
padaproduktahu mbak Nina, penulis meyimpulkan bahwaproduktahu mbak Nina merupakan
bisnis keluarga yang masih dikelola secara tradisional, sehingga kurangnya pengetahuan
dalam mengembangkan usahanya.untuk target pasarproduktahu mbak Nina itu sendiri
menargetkan semua kalangan baik itu kalangan menegah ke atas maupun menegah ke bawah.
Dan Karena kurangnya promosi sehinggaproduktahu mbak Nina hanya dikenal oleh
masyarakat di sekitarproduksaja.
b) Aspek teknis dan teknologi
Aspek teknis menyangkut proses pembuatan produk dan penggunaan teknologi yang
mendukung proses produksi.produktahu mbak Nina menggunakan teknologi dimana sebagian
penggunaan tenaga kerja lebih dominan.
Berdasarkan wawancara dengan Eko salah satu karyawan pada bagian produksi,
mengatakan bahwa, “…proses pembuatan tahu masih dilakukan secara tradisional dengan
menggunakan sarana dan prasarana yang juga masih tradisional, untuk saat ini mesin yang
digunakan untuk proses produksi yaitu mesin dinamo dan penggiling kedelai.”
Dari pengamatan dan wawancara penulis diatas, bahwaproduktahu mbak Nina masih
menggunakan sarana dan prasarana yang masih tradisional dalam proses produksi.
c) Aspek sumber daya manusia
Kuantitas dan kualitas SDM dalam organisasi bisnis adalah faktor kunci keberhasilan
atau kegagalan.Oleh karena itu kuantitas SDM perlu disesuaikan dengan kebutuhan
organisasi atau jenis usaha yang dilakukan.Dari segi kuantitas jumlah karyawan sebanyak 5
orang sudah mencukupi untuk memproduksi dan menjual produk.
Jumlah tersebut dapat ditingkatkan sejalan dengan pertambahan pelanggan dan luas
wilayah pemasaran.Sedangkan dari segi kualitas yang sangat diperlukan adalah bagian dan
pemasaran. Berdasarkan penjelasan Gandono bahwa, “…pada saat sekarang ini tenaga kerja
yang ada dapat melakukan pekerjaan dengan baik.
Dan melakukan pekerjaan berdasarkan pengetahuan”
Hal tersebut juga di katakana oleh MulNina selaku karyawan pada bagian produksi
bahwa,“…kami bekerja hanya berdasarkan pengetahuan yang kami miliki, seperti saya yang

8
bekerja pada bagian menggoreng tahu, dan masingmasing orang memiliki tugas sesuai
dengan pengetahuannya, ada yang mencetak, ada yang ke pasar untuk menjual tahu, ada yang
menggiling, semua dilakukan berdasarkan pengetahuan dan kemampuan.”
Berdasarkan hasil wawancara diatas, penulis dapat mencermati bahwa,
padaproduktahu mbak Nina dengan jumlah lima orang karyawan, pekerjaan dilakukan
berdasarkan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap karyawan.
d) Aspek manajemen
Manajemen dalam pembangunan proyek bisnis maupun manajemen dalam
implementasi rutin bisnis adalah sama saja dengan manajemen lainnya. Ia berfungsi untuk
aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanakan, dan pengendalian.
Padaproduktahu mbak Nina belum menggunakan manajemen yang jelas dalam menjalankan
usahanya.hal tersebut dinyatakan oleh KustiNina selaku pemilikprodukbahwa,“…Dalam
menjalankan usaha saya melakukan pengelolaan usaha secara manajemen keluarga, dimana
tidak ada pemisahan yang jelas dari setiap fungsi yang ada. Sedangkan untuk menentukan
tujuan usaha atau yang menyangkut tentang usaha saya yang memutuskannya.”

Hal tersebut juga dikatakan oleh Feri selaku karyawan pada bagian produksi bahwa,
“…pengelolaan usaha tahu ini dilakukan secara tradisional, segala keputusan ditentukan oleh
Mbak Nina.”
Dari wawancara diatas, penulis dapat mencermati bahwa untuk
manajemen,produktahu mbak Nina menggunakan manajemen keluarga dalam mengelola
usahanya.
e) Aspek keuangan
Aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas
proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana bisnis yang
dimaksud.Secara finansialproduktahu mbak Nina menggunakan modal sendiri. Berikut
merupakan hasil wawancara dengan pemilikprodukbahwa, “…Untuk modal usaha saya
menggunakan modal sendiri, modal itu digunakan untuk operasional usaha, tempat usaha,
untuk membeli bahan baku dan kebutuhan usaha lainnya. Selama menjalankan usaha ini saya
tidak membuat pembukuan untuk merangkap antara pendapatan dan pengeluaran makanya
sering tercampur antara kebutuhan usaha dengan kebutuhan pribadi.”
Berdasarkan wawancara diatas, penulis dapat mencermati bahwa, dalam aspek
keuangan product ahu mbak Nina menggunakan modal pribadi untuk menjalankan usahanya
yang mana modal itu digunakan untuk operasional usaha, tempat usaha, membeli bahan baku
dan untuk keperluan usaha lainnya namunproduktahu mbak Nina belum melakukan
pembukuan yang jelas. Sehingga sering tercampur antara kebutuhan usaha dengan keperluan
pribadi.
3. Aspek persaingan dan lingkungan eksternal lainnya
a) Aspek yurudis
Legalitas adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang keabsahan secara
hukum.Aspek ini menunjukan bahwa dalamproduktahu mbak Nina telah memiliki izin dari
pemerintah (dusun Purwo Bakti).Berdasakan wawancara dengan kustiNina selaku

9
pemilikprodukmenyatakan bahwa, “…usaha tahu yang saya dirikan dan kelola saat ini, telah
mendapatkan izin dari pemerintah setempat.Izin usaha tersebut telah diurus dari tahun 2004.”
Dari hasil wawancara tersebut, peneliti mencermati bahwaproduktahu mbak Nina telah
mendapatkan izin usaha dari pemerintah dusun Purwo Bakti.Izin tersebut telah diurusnya
pada tahun 2004.
dilakukan berdasarkan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap
karyawan.
b) Aspek manajemen
Manajemen dalam pembangunan proyek bisnis maupun manajemen dalam
implementasi rutin bisnis adalah sama saja dengan manajemen lainnya. Ia berfungsi untuk
aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanakan, dan pengendalian.
Padaproduktahu mbak Nina belum menggunakan manajemen yang jelas dalam menjalankan
usahanya.hal tersebut dinyatakan oleh KustiNina selaku pemilikprodukbahwa,“…Dalam
menjalankan usaha saya melakukan pengelolaan usaha secara manajemen keluarga, dimana
tidak ada pemisahan yang jelas dari setiap fungsi yang ada. Sedangkan untuk menentukan
tujuan usaha atau yang menyangkut tentang usaha saya yang memutuskannya.”
Hal tersebut juga dikatakan oleh Feri selaku karyawan pada bagian produksi bahwa,
“…pengelolaan usaha tahu ini dilakukan secara tradisional, segala keputusan ditentukan oleh
Mbak Nina.”
Dari wawancara diatas, penulis dapat mencermati bahwa untuk
manajemen,produktahu mbak Nina menggunakan manajemen keluarga dalam mengelola
usahanya.
c) Aspek keuangan
Aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas
proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana bisnis yang
dimaksud.Secara finansialproduktahu mbak Nina menggunakan modal sendiri. Berikut
merupakan hasil wawancara dengan pemilikprodukbahwa, “…Untuk modal usaha saya
menggunakan modal sendiri, modal itu digunakan untuk operasional usaha, tempat usaha,
untuk membeli bahan baku dan kebutuhan usaha lainnya. Selama menjalankan usaha ini saya
tidak membuat pembukuan untuk merangkap antara pendapatan dan pengeluaran makanya
sering tercampur antara kebutuhan usaha dengan kebutuhan pribadi.”
Berdasarkan wawancara diatas, penulis dapat mencermati bahwa, dalam aspek
keuanganproduktahu mbak Nina menggunakan modal pribadi untuk menjalankan usahanya
yang mana modal itu digunakan untuk operasional usaha, tempat usaha, membeli bahan baku
dan untuk keperluan usaha lainnya namunproduktahu mbak Nina belum melakukan
pembukuan yang jelas. Sehingga sering tercampur antara kebutuhan usaha dengan keperluan
pribadi.
3. Aspek persaingan dan lingkungan eksternal lainnya a) Aspek yurudis
Legalitas adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang keabsahan secara
hukum.Aspek ini menunjukan bahwa dalamproduktahu mbak Nina telah memiliki izin dari
pemerintah (dusun Purwo Bakti).Berdasakan wawancara dengan kustiNina selaku

10
pemilikprodukmenyatakan bahwa, “…usaha tahu yang saya dirikan dan kelola saat ini, telah
mendapatkan izin dari pemerintah setempat.Izin usaha tersebut telah diurus dari tahun 2004.”
Dari hasil wawancara tersebut, peneliti mencermati bahwaproduktahu mbak Nina telah
mendapatkan izin usaha dari pemerintah dusun Purwo Bakti.Izin tersebut telah diurusnya
pada tahun 2004.

11
BAB III

PENUTUP

 
3.1.Kesimpulan
Tahu merupakan kandungan nilai gizi yang tinggi, rasanya yang enak serta
menyehatkan. Bahan dasar yang diperlukan dari pembuatan tahu adalah kedelai, garam
dan air.
Alat produksi dalam memproduksi tahu di perlukan beberapa alat bantu berupa :
1.      Tungku 6.      Saringan
2.      Kayu Bakar besar
3.      Ember 7.      Kain sifon
4.      Wajan 8.      Plastik
5.      Gayung 9.      Lempeng,
 Kelayakan bisnis dalam upayadan pengembangan usaha padaproduktahu mbak Nina
dusun Purwo Bakti, dapat dilihat melalui strategi yang digunakan ditinjau dari aspek pasar,
10.  Rak.
pemasaran, SDM, keuangan, yuridis dan aspek lingkungan hidup. sehingga suatu usaha dapat
dikatakan layak atau tidak layaknya tergantung dari kebijakan pimpinan atau
pemilikprodukdan Upaya yang dilakukan olehproduktahu mbak Nina dusun Purwo Bakti
dalam mengembangkanproduktahu tersebut diantaranya yaitu :
a) Melakukan pengembangan produk berupa tahu kuning
b) Melakukan upaya menambah sarana dan prasarana
c) Untuk meminimalisir kerugian dengan menaikkan harga produk serta
meningkatkan kualitas produk.

3.2.Saran
Seharusnya dalam pembuatan tahu ini hal yang paling utama diperhatikan adalah
kebersihan yang seperti pernyataan diatas yaitu dalam hal berpakaian pekerja disarankan
memakai pakaian yang tertutup. Proses penyaringan yang menggunakan kain pastikan
kain yang digunakan bersih dan steril.
Sebaiknya menyediakan tempat khusus (toko pribadi) sebagai sarana pemasaran, kemasan
dibuat lebih menarik, dan Ibu Nina lebih bervariasi dalam menghasilkan produk, sehingga
bukan hanya tahu mungkin ampas tahu bisa dibuat dages, krupuk, dages dan lain-lain
Bagi para pembaca diharapkan lebih dapat terinspirasi untuk mengembangkan
pengetahuan, seperti mencoba membuat tahu sendiri untuk membantu melestarikan
makanan khas Indonesia yang satu ini, yaitu tahu.

12
DAFTAR PUSTAKA

 http://perkututerbangpendek.blogspot.co.id/2015/11/makalah-usaha-kecil-menengah-
pada_37.html

 http://deliaagustin-smkmajurddk.blogspot.co.id/2014/12/contoh-laporan-hasil-
observasi.html

 PABRIK TAHU

 https://www.researchgate.net/publication/
330012948_Strategi_Pengembangan_Industri_Tahu_Dalam_Rangka_Memperoleh_L
aba

 https://cari-carimakalah.blogspot.com/2017/01/makalah-usaha-kecil-tahu.html?m=1

13

Anda mungkin juga menyukai