PENDAHULULUAN
Memiliki usaha sendiri menjadi solusi yang baik untuk kondisi Negara yang belum dapat
memberikan lowongan kerja yang cukup bagi rakyatnya. Sisi lain dari wirausaha kita juga dapat
memberikan pekerjaan kepada orang lain yang membutuhkannya. Dengan memiliki sikap ulet mau
berjuang disetiap naik turunnya permintaan pasar, kuat menghadapi kejamnya pasar, tidak putus asa
dalam menghadapi kegagalan dan selalu mempunyai ide cemerlang untuk melakukan pembaharuan
menjadi kunci sukses dalam menjalankan wirausaha.
Memiliki kreatifitas yang tinggi juga penting, misalnya memperkenalkan kue tradisional
Indonesia salah satunya kue lontar. Kue yang sekilas berbentuk mangkuk dan tidak jauh berbeda
dengan kue pie susu ini tidak asing ditelinga masyarakat Indonesia bagian Timur. Rasa yang manis
dan gurih membuat kue Lontar menjadi sajian khas istimewa masyarakat Papua ketika menyambut
hari raya Idul Fitri. Kue berbahan dasar margarin, tepung terigu, vanili, dan susu ini diciptakan oleh
masyarakat Papua tanpa adanya silang budaya dari luar.
Pada awalnya, sejarah kue lontar ini berasal dari zaman Belanda. Nama “kue” dalam bahasa
Belanda disebut Rondtart atau yang disebut kue bundar. Zaman dahulu, pembuatannya dilakukan
dengan cara dibakar di piring keramik khusus yang berbeda dengan piring yang ada saat ini. Piring
yang dipakai dalam pembuatan kue lontar disebut “piring lontar”. Piring ini memiliki ciri khas yaitu
terdapat gambar ikan dan piring tersebut hanya terdapat di Papua. Karena ada perbedaan lafal
pengucapan di lidah masyarakat Papua, akhirnya kue ini dikenal dengan sebutan “Kue Lontar”.Kue
lontar diwariskan turun temurun di Papua sejak zaman Belanda. Awalnya kue ini ada di kota Fak-fak
setelah itu di wilayah Papua yang mayoritas penduduknya muslim dan akhirnya kue lontar ini
terkenal sampai keluar Papua.
1.2 Visi
Menjadikan makanan tradisional Indonesia yang berasal dari Papua, yaitu kue lontar
digemari dan dikenal oleh masyarakat, dengan variasi rasa yang menggoda lidah.
1.3 Misi
Kegiatan ini kami buat karena kami ingin makanan tradisional Indonesia tidak terlupakan seiring
berkembangnya zaman, dengan berinovasi makanan tradisional dapat dicintai dan dikenalkan ke
publik yang akan membuat banyak keuntungan, dalam kesempatan ini kami ingin memperkenalkan
dan membuat “KUE LONTAR” yang berasal dari papua.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil
Kue yang sekilas berbentuk mangkuk dan tidak jauh berbeda dengan kue pie susu ini tidak asing
ditelinga masyarakat Indonesia bagian Timur. Rasa yang manis dan gurih membuat kue Lontar
menjadi sajian khas istimewa masyarakat Papua ketika menyambut hari raya Idul Fitri. Kue berbahan
dasar margarin, tepung terigu, vanili, dan susu ini diciptakan oleh masyarakat Papua tanpa adanya
silang budaya dari luar.
Pada awalnya, sejarah kue lontar ini berasal dari zaman Belanda. Nama “kue” dalam bahasa
Belanda disebut Rondtart atau yang disebut kue bundar. Zaman dahulu, pembuatannya dilakukan
dengan cara dibakar di piring keramik khusus yang berbeda dengan piring yang ada saat ini. Piring
yang dipakai dalam pembuatan kue lontar disebut “piring lontar”. Piring ini memiliki ciri khas yaitu
terdapat gambar ikan dan piring tersebut hanya terdapat di Papua. Karena ada perbedaan lafal
pengucapan di lidah masyarakat Papua, akhirnya kue ini dikenal dengan sebutan “Kue Lontar”.Kue
lontar diwariskan turun temurun di Papua sejak zaman Belanda. Awalnya kue ini ada di kota Fak-fak
setelah itu di wilayah Papua yang mayoritas penduduknya muslim dan akhirnya kue lontar ini
terkenal sampai keluar Papua.
Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar, upaya yang dilakukan dalam
melakukan strategi pasar antara lain :
2.2.1 Segmenting
Segmenting pasar adalah dengan menjadikan pembeli sebagai target yang akan di capai, produk
yang harus penulis buat adalah produk yang dapat di nikmati oleh berbagai kalangan dari masyarakat
dengan tingkatan berbeda, produk ini juga bisa di nikmatin dari anak anak hingga orang dewasa.
2.2.2 Targeting
Target pasar yang penulis bidik adalah pada kalangan masyarakat setempat, sekolah kami , serta
warung warung kecil.
2.2.3 Positioning
Agar produk penulis ini mudah dikenali oleh masyarakat, penulis berinovasi dengan cara
menambahkan bahan baru yang membedakan makanan ini dengan yang ada, bahan yang penulis
tambahkan yaitu :
seperti keju, coklat dan mashmellow, greentea, sehingga tampilan lebih menarik rasa lebih unggul dan
kulitas sangat baik, sehingga konsumen dapat mengenali dengan mudah produk ini.
Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha, Setiap kegiatan untuk
memulai usaha penulis harus mengukur kemampuan penulis terhadap lingkungan atau pesaing melalui
SWOT.
Rasa percaya bahwa produk ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat luas, karena produk
yang penulis buat ini mempunyai kualitas yang cukup tinggi karena bahan dasarnyaa menggunakan ubi
yang banyak mengandung nutrisi juga pembuatan yang higienis.
Saat ini kue lontar yang kami buat memiliki rasa yang bervariasi yang kekinian dan membuat
banyak orang tertarik untuk mencoba. Kue lontar yang kami buat juga dapat dinikmati di semua
kalangan, dengan harga terjangkau dan rasa yang pas dilidah orang Indonesia.
3. Adanya produk serupa dengan kualitas baik dan harga murah sehingga menjatuhkan produk
kami.
BAB III
MANAGEMEN PRODUKSI
3.1 Proses Produksi
2. Melalui bagian produksi, penulis mulai mentukan bahan baku penunjang selain bahan baku
utama dalam hal ini, penulis melakukan survei ke pasar guna mendapatkan harga yang lebih
kompetitif dasar pasar.
3. Proses produksi, proses produksi dilakukan dengan rangkaian kegiatan yang mengedepankan
kan azas higenis guna terciptanya kepercayaan terhapat konsumen akan produk yang penulis
pasarkan.
4. Menyusun laporan keuangan, tahapan ini di lakukan untuk membuat sistem managemen yang
baik dalam kegiatan usaha. Penulis percaya, jika penangana keungan tersusun dengan baik
maka semua kegiatan produksi akan berjalan lancar dan maksimal.
Dalam proses produksi penulis menggunakan bahan baku rincian sebagai berikut :
TOTAL 65.000
1. Oven 1
3. Rolling pin 1
4. Gelas Belimbing 1
Perlengkapan
BAB IV
RENCANA ANGGARAN
Modal yang kami keluarkan dalam sekali produksi ialah sebesar Rp. 93.000
= Rp. 93.000
Total pengeluaran yang digunakan dalam satu kali produksi yang menghasilkan 30 produk
dengan modal pengeluaran Rp. 93.000
= 93.000/ 30
= Rp. 3100/pcs
=Rp.3100+Rp.1400
=Rp.4.500
= Rp. 42.000
= 45%
Persentase dari laba bersih yang didapat dalam satu kali produksi yaitu 45%
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kami akan membuat “Kue Lontar” dengan varian rasa yang menarik tanpa melupakan
jati diri kue lontar yang merupakan kue khas Papua, mungkin kue ini masih asing di telinga kita
semua, tetapi kami akan mengenalkan produk tradisional ini, agar lebih dikenal dan tidak
terlupakan seiring munculnya kue- kuemodern yang memiliki penampilan menarik.
5.2 Saran
Kami menyadari bahwa proposal ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan prososal ini. Demikian
proposal ini, semoga kegiatan usaha kami ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan kami berharap
dalam mengembangkan kreatifitas dapat bermanfaat bagi kami dan masyarakat. Kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan proposal ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, sekian terimakasih.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-NYA yang senantiasa
memberikan kemudahan dalam meyelesaikan proposal ini dengan tepat waktu. Tidak luput bantuan dari
beberapa pihak juga yaitu saya berterimakasih kepada orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan, kepada guru saya Ibu Agustin selaku guru “Pendidikan Kewirausahaan” yang telah memberikan
motivasi dan kesempatan kepada saya untuk mengerjakan proposal ini. Adapun proposal ini berdasarkan
berbagai sumber yang berkaitan dengan tema dan judul proposal ini yaitu “Varian Terbaru Kue Lontar Khas
Papua”. Harapan saya,proposal ini dapat memberi tuntunan bagi teman-teman dalam memahami
kewirusahaan di bidang makanan, saya menyadari ini maupun cara penyampaian proposal ini masih jauh
dari sempurna. Untuk itu saya siap mengembangkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para
pembaca. Akhir kata semoga proposal ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Proposal
Kue Lontar Khas Papua
Nama Anggota
Ajeng Wahyuni,
Amalia Rama Dona
Feny Ramadanti
M Aldi,
M Rizky,
Riffa N
Kelas : XI MIPA 3
Mata Pelajaran : PKWU