Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN
“PRODUK MAKANAN NUGGET UBI”

DISUSUN OLEH :
Ayunda Eka Karnita (1511002)
Indah Fitri Anita Sari (1511007)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PATRIA HUSADA
BLITAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri makanan dan minuman memiliki potensi yang cukup bagus untuk
dikembangkan. Selain untuk memperoleh keuntungan juga menciptakan lapangan usaha baru
dan mengurangi tingkat pengangguran yang semakin bertambah di Indonesia.
Industri makanan yang berbahan dasar ubi jalar ungu di Indonesia masih sangat sedikit,
sehingga membuka peluang usaha yang cukup bagus. Pengolahan ubi jalar untuk dijadikan
bahan baku pembuatan nugget ini bertujuan untuk meningkatkan harga jual ubi jalar ungu.
Selain itu untuk memanfaatkan ubi jalar itu sendiri dan untuk mencegah kejenuhan konsumen
terhadap makanan olahan yang berbahan dasar ubi jalar ungu.
Nugget merupakan salah satu makanan yang digemari seluruh golongan masyarakat,
sehingga nugget ini memiliki prospek yang cukup bagus untuk kedepannya. Manfaat ubi jalar
dalam pembuatan nugget ini karena memiliki kandungan sekelompok antioksidan serta serat
yang tinggi. Nugget adalah suatu bentuk produk olahan daging yang terbuat dari daging giling
yang dicetak dalam bentuk potongan persegi. Potongan ini kemudian dilapisi tepung
berbumbu. Produk nugget dapat dibuat dari daging sapi, ayam, ikan dan lain-lain. Tetapi yang
populer di masyarakat adalah nugget ayam. Tidak semua makanan instan rendah gizi,
contohnya nugget ayam. Meskipun tergolong sebagai bahan makanan yang mudah dan cepat
dimasak, daging ayam diberi bumbu dan pelapis yang kaya protein serta difortifikasi dengan
ubi jalar yang kaya akan antioksidan. Terdapat juga lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.
Salah satu kebutuhan masyarakat perkotaan saat ini adalah tersedianya bahan makanan
yang praktis, yaitu bersifat ready to cook ( siapa untuk dimasak) dan ready to eat ( siap untuk
dimakan). Ready to cook artinya hanya membutuhkan sedikit waktu untuk menyiapkan dan
merupakan makanan beku. Makanan dalam bentuk beku memiliki banyak keunggulan,
khususnya terkait dengan upaya penyelamatan nilia gizi dan cita rasa.Oleh karena itu, hal yang
ingin dicapai dalam pembuatan nugget ubi jalar ungu ini yaitu “ Nugget Ubi” mampu
meningkatkan citra ubi jalar dikalangan masyarakat Indonesia dan mampu mengembangkan
industri rumahan yang mampu bersaing dengan industri makanan lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut muncul rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pemanfaatan ubi jalar sebagai bahan baku pembuatan nugget ?
2. Seberapa besar manfaat nugget ubi jalar bagi konsumen penderita penyakit
khusus?
3. Bagaimana peluang pasar terhadap penjualan nugget ubi jalar?
1.3 Tujuan
1.3.1 Umum :
1. Mengetahui bagaimana pemanfaatanubi jalar sebagai bahan baku pembuatan
nugget.
2. Mengetahui seberapa besar manfaat nugget ubi jalar bagi konsumen
penderita penyakit khusus.
3. Mengetahui bagaimana peluang pasar terhadap penjualan nugget ubi
1.3.2 khusus :
1. Bisnis ini bertujuan unuk memproduksi produk inovasi baru yaitu nugget ubi jalar
dengan harga yang cukup terjangkau, bergizi dan menyehatkan tubuh manusia. Untuk
jangka panjang diharapkan bisnis ini dapat bersaing di pasaran dan menambah varian
makanan fungsional.
2. Selain itu bisnis ini diharapkan dapat mencipakan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat.Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.
3. Memberi motivasi kepada generasi muda Indonesia agar selalu mempunyai ide-ide
untuk menghasilkan suatu produk yang mempunyai nilai manfaat bagi dirinya dan
masyarakat pada umumnya.
4. Ingin memperoleh pengalaman dengan belajar berwirausaha sekaligus memperoleh
keuntunganan.

1.4 Manfaat Kegiatan


1. Sebagai proses pembelajaran dalam berwirausaha
2. Memperoleh pengalaman – pengalaman dalam belajar berwirausaha
1.5 Luaran
Progam ini diharapkan dapat meningkat nilai jual ubi di kalangan masyarakat
Indonesia sendiri. Selain itu juga membuat makanan untuk penderita penyakit tetentu
khususnya penderita diabetes, yang tidak bisa makan nugget yang biasa terbuat dari
daging maupun ikan. Tidak terlepas dari pernyataan di atas nugget ubi ini diharapkan
dapat diterima dan disukai oleh masyarakat serta memberikan keuntugan dalam
membuka suatu usaha, mengingat peluang pasar nugget yang sehat masih terbuka lebar.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 keunikan Produk
Di tengah – tengah maraknya makanan yang mengandung zat-zat kimia yang
berbahaya untuk tubuh, dan melihat banyaknya manfaat ubi saya terinspirasi untuk membuat
produk makanan nugget yang berbahan utama dari Ubi. Produk makanan nugget ini cukup
familiar di telinga masyarakat indonesia, walaupun sudah familiar tapi produk makanan
nugget ini berbeda, umumnya produk nugger terbuat dari daging sapi, ayam, dan sayuaran.
Namun kali ini saya membuat dengan bahan utama Ubi.
Keunikan dari produk ini adalah mempunyai manfaat yang banyak sekali untuk
kesehatan antara lain sebagai salah satu tanaman penghasil karbohidrat yang keempat setelah
padi, jagung dan ubi kayu, mempertahankan asupan natrium yang rendah sangat penting
untuk menurunkan tekanan darah, ubi dianggap mengandung indeks glikemik rendah dan
penelitian terbaru menunjukkan ubi dapat mengurangi gula darah dan resistensi insulin pada
penderita diabetes dan produk ini tanpa bahan pengawet sehingga aman untuk dikonsumsi
untuk semua kalangan.
2.2 Pangsa Pasar
Produk nugget ubi ini pada dasarnya adalah produk yang bisa dinikmati oleh seluruh
kalangan maka dari itu kami mentargetkan pangsa pasar pada jangkan pendek dan panjang.
Pada jangka pendek, target utama pemasaran produk ini adalah seluruh warga kampus Stikes
Patria Husada Blitar meliputi mahasiswa, dosen, dan karyawan. Selain itu kelompok ini
merupakan pangsa pasar strategis yang mudah dijangkau dan ditinjau. Sedangkan masyarakat
umum merupakan target pada jangka panjang sehinga diharapkan produk ini dapat beredar
dan diterima oleh masyarakat luas.

2.3 Lokasi Usaha


Lokasi usaha dan tempat produksi ber alamatkan di jl. Patimura gang x no. 8 kota
blitar karena daerah tersebut dekat dengan kampus sehingga dinilai strategis untuk mencapai
target pemasaran.
2.4 Analisis Kelayakan Usaha
Secara sederhana kelayakan usaha dapat diperkirakan dengan menghitung BEP
(Break Event Point)
1. BEP (Break Event Point)
Break Event Point digunakan untuk menghitung kapan produksi tersebut mencapai
titik impas.
a. BEP harga
BEP harga = Total Biaya = Rp 2.372.000= Rp 988,00
Produksi 2400
Berarti dengan memproduksi 2400 pack nugget ubi jalar dalam satu bulan, akan
mencapai titik impas jika harga jual setiap packnya
Rp 988,00.
b. BEP produksi
BEP produksi = Total Biaya = Rp 2.372.000 = 879,97
Harga Rp 1.200
Berarti dengan harga jual Rp 1.200, usaha nugget ubi jalar akan mengalami titik
impas ketika memproduksi sebanyak 1976 pack.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Pengamatan Lingkungan
Untuk menilai apakah usaha saya tetap bisa bertahan dan berkembang serta bisa menghindari
resiko kerugian makan saya harus menilai kelayakan usaha ini dengan analisis SWOT.
1. Srenght (kekuatan)
a. Tanpa bahan pengawet
b. Mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan
c. Mudah dalam penyajiannya
d. Bahan baku yang mudah didapat
e. Harga terjangkau
2. Weakness (kelemahan)
a. Tidak tahan lama
b. Harus di simpan di lemari es
3. Opportunity (peluang)
a. Belum ada yang memproduksi produk nugget ubi di lingkungan sekitar pangsa
pasar
b.
4. Treath (ancaman)
a. Daya tahan produk tidak lama
b. Naiknya bahan – bahan pokok yang tiba – tiba
c. Munculnya pesaing baru yang sama – sama memproduksi nugget ubi

3.2 Pembuatan Planning Usaha


Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah
sebagai berikut.
1. Persiapan Tempat Produksi
Tempat produksi usaha pembuatan “Nugget ubi ” nanti berlokasi jl. Patimura gang
x no 8. Lokasi tersebut terletak di daerah yang padat penduduk serta dekat dengan
kampus sehingga dinilai strategis untuk mencapai target pemasaran.
2. Pengadaan Alat dan Bahan
Alat yang dibutuhkan dalam pembuatan nugget ubi jalar antara lain:
baskom, alat pengukus atau panci, penggorengan, loyang, dan sebagainya.
Sedangkan bahan yang diperlukan antara lain: ubi jalar, sayuran, tepung sagu,
garam, merica halus, gula pasir,bawang merah, bawang putih, telur dan tepung
roti. Alat serta bahan di atas bisa diperoleh di pasar tradisional maupun pasar
modern di kota Blitar
3. Proses Produksi
Komposisi antara bahan harus sesuai dan seimbang sehingga bisa diperoleh
produk yang mempunyai rasa yang lezat. Selain itu dalam proses pengemasan
harus dikemas semenarik mungkin supaya bisa menarik konsumen.
4. Pemasaran
Pemasaran kepada konsumen akan dimulai dengan cara pembagian brosur
maupun dengan cara personal selling sehingga bisa menyebar secara luas dan
cepat.
5. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan akan dilakukan setiap satu bulan sekali dan bertepat di
minggu terakhir setiap bulannya. Evaluasi digunakan untuk mengukur dan
menganalisis kegiatan yang telah berjalan selama satu bulan dan untuk
mengetahui hasil yang telah dicapai dalam bulan tersebut.

3.3 Strategi Pemasaran


1. Aspek Produksi
Aspek produksi meliputi modal, bahan baku, tenaga kerja, dan proses produksi.
a. Modal
modal di peroleh dari investasi pelaksana kegiatan ini yang berjumlah 2
orang
b. Bahan Baku
Bahan baku yang utama dalam pembuatan nugget ini yaitu ubi, ubi
ini dapat diperoleh dengan mudah di pasar-pasar tradisional di Blitar
maupun di daerah-daerah lain. Selain ubi juga dibutuhkan beberapa
sayuran seperti wortel dan bayam untuk menyeimbangkan gizi, tepung
sagu, garam, merica halus, gula pasir,bawang merah, bawang putih, telur
dan tepung roti.
c. Tenaga Kerja
Pada awalnya tenaga kerja yang digunakan berasal dari tim pelaksana
kegiatan. Untuk menjaga agar usaha tetap berjalan, tidak menutup
kemungkinan untuk menambah tenaga kerja.
d. Proses Produksi
Untuk proses produksi akan dijelaskan dalam metode pelaksanaan.
2. Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran meliputi produk, harga, tempat, dan promosi.
a. Produk (Product)
Produk yang dihasilkan yaitu nugget ubi yang dikemas dalam sebuah
wadah terbuat dari plastic transparan dan terdapat logo di atasnya dengan
tujuan untuk menarik minat consumen terhadap produk makanan olahan
ini.
b. Harga (Price)
Harga merupakan aspek yang sangat penting dalam sebuah usaha. Selain
rasa dan kemasan, harga merupakan aspek yang dapat menentukan laku
tidaknya produk tersebut. Harga ditentukan sesuai dengan biaya produksi.
Dengan mempertimbangkan harga mentah bahan baku pembuatan nugget
ubi serta cara memperolehnya yang amat mudah maka harga jual
ditetapkan sebesar Rp 5000,00 tiap kemasan yang berisi 4 buah nugget
ubi.
c. Tempat (Place)
Tempat kegiatan usaha ini meliputi tempat produksi dan tempat
pemasaran. Produksi nugget ubi jalar bertempat di salah satu tempat kos
tim pelaksana kegiatan yang beralamatkan di jl. Patimura gang x no.8 kota
Blitar. Sedangkan tempat pemasaran produk dipilih di lingkungan kampus
Stikes Patria Husada Blitar maupun lingkungan kos-kosan anggota tim
pelaksana kegiatan ini.
d. Promosi (Promotion)
Promosi digalakan dengan cara penyebaran brosur maupun personal
selling. Informasi harus seluas mungkin disebar mengingat produk yang
ditawarkan belum ada sebelumnya dan masih asing di telinga konsumen.
3. Aspek Keuangan
Analisis keuangan melibatkan unsur biaya dan laba. Kegunaan analisis keuangan
digunakan untuk menghitung untung maupun rugi usaha penjualan nugget yang
berbahan dasar ubi. Adapun analisis biaya dalam usaha nugget ubi jalar yaitu
sebagai berikut:
a. Penetapan Harga Jual
Harga jual ditetapkan berdasarkan besarnya uang biaya yang dikeluarkan
serta tidak lupa mengambil profit. Jadi harga nugget setiap packnya
sebesar Rp 500,00 dan setiap packnya berisi
b. Pendapatan dan Keuntungan
Dengan bahan baku ubi 5 Kg serta bahan-bahan tambahan lainnya yang
menghasilkan 25 pack nugget setiap harinya. Jika selama satu bulan selalu
melakukan produksi (30 hari) maka dalam satu bulan akan dihasilkan 750
pack nugget, dengan tiap packnya dijual Rp 500,00
Dari data di atas dapat diketahui perolehan selama satu bulan yaitu:
TR= P x Q
TR= Rp 5000,00 x (25 x 30) = Rp 3.750.000,00
Keuntungan yang diperoleh selama satu bulan yaitu:
∏ = TR – TC
∏ = Rp 3.750.00,00 - Rp 7.039.750,00 = Rp 4.960.250,00
Keuntungan yang diperoleh setiap harinya yaitu:
∏ perhari = π satu bulan : 30 hari = Rp 4.960.250,00: 30 = Rp 165.342,00

c.

3.4

Anda mungkin juga menyukai