Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOMERSIAL


ACARA 4. UJI FUNGSI PRODUK

NAMA : Salsabila

NIM : 201710301049

KELOMPOK/KELAS : 05/ TIP C

HARI/TANGGAL : Jumat/ 28 Oktober 2022

JAM : 13.00 WIB

ASISTEN : 1. Retha Thalia Shalsabilah


2. Rifqoh Anggarani Mulyana
3. Mas Anang Fuad Rifa’i
4. Eva Yulia Windiari
5. Sheila Fanesha Praditya

LABORATORIUM TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB 1. PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang
Dalam menciptakan suatu produk perlu adanya pengujian terhadap produk
yang diciptakan. Pengujian produk merupakan kegiatan yang ada dalam salah satu
tahap pengembangan produk. Sebelum produk diproduksi dan dipasarkan, produk
baru lebih dahulu diuji untuk mendapatkan umpan balik dari kelompk konsumen
yang menjadi sasaran. Dengan pengujian konsep produk yang bagus maka
perusahaan akan mendapatkan produk atau merk yang memiliki prospek yang
baik di masa depan.
Pengujian konsep produk merupakan salah satu tahap dalam
pengembangan produk baru. Sebelum diproduksi dan dipasarkan, produk baru
terlebih dahulu diuji untuk mendapatkan umpan balik dari kelompok konsumen
yang menjadi sasaran. Dengan penhujian konsep produk, perusahaan atau suatu
usaha akan memperoleh produk atau merek yang memiliki masa depan yang baik
dan cerah (Sulistyanto,2017).
Es krim merupakan produk olahan berbentuk semi padat yang biasa
dikonsumsi sebagai makanan selingan atau hidangan penutup (dessert) yang
dibuat melalui proses pengocokan dan pembekuan. Makanan ini relatif digemari
oleh semua kalangan, baik anak–anak, remaja maupun orang tua. Proses
pembuatan es krim ini diperlukan bahan solid non fat (SNF) sebagai bahan
pengisi yang bisa digunakan daging umbi dari umbi singkong . Es krim
merupakan olahan susu dari perpaduan komposisi bahanbahan pembentuk es krim
yang biasa disebut campuran bahan es krim (ice cream mix) seperti krim susu,
penstabil, pengemulsi, pemanis, dan penambahan cita rasa dalam pembuatannya
(Hartatie,2011).
Jenis eskrim berbeda-beda berdasarkan tekstur,warna,aroma dan rasa.
Menurut Arbuckle (2010) mengatakan bahwa tekstur yang diinginkan dalam es
krim adalah tekstur yang lembut,creamy, dan homogeneous. Es krim adalah
produk pangan dalam kemasan yang perlu adanya keterangan mengenai umur
simpan produk. Oleh karena itu perlu adanya uji terhadap daya simpan produk dan
uji fungsi terhadap produk agar mengetahui produk bisa dipasarkan dengan
kualitas sesuai harapan konsumen.

1. 2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum uji fungsi produk adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui produk kemasan sesuai dengan uji yang diharapkan
2. Untuk mengetahui kesesuaian produk dengan kebutuhan konsumen
3. Sebagai pembanding dengan produk lain yang sejenis
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2. 1. Deskripsi Produk
Es krim SAVIC merupakan produk olahan dari gethuk singkong dan
bahan tambahan pembentuk es krim lainnya. Es krim SAVIC berbentuk semi
padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan atau hidangan penutup
(dessert) yang dibuat melalui proses pengocokan dan pembekuan. SAVIC ini
relatif digemari oleh semua kalangan, baik anak–anak, remaja maupun orang tua.
Proses pembuatan es krim SAVIC ini diperlukan bahan solid non fat (SNF)
sebagai bahan pengisi yang bisa digunakan daging umbi dari umbi singkong . Es
krim merupakan olahan susu dari perpaduan komposisi bahanbahan pembentuk es
krim yang biasa disebut campuran bahan es krim (ice cream mix) seperti krim
susu, penstabil, pengemulsi, pemanis, dan penambahan citarasa dalam
pembuatannya (Hartatie,2011).
Ginting dkk (2012) menyatakan bahwa diperlukan diversifikasi
pengolahan ubi singkong menjadi beragam produk pangan, sehingga diharapkan
dapat meningkatkan citra dan konsumsi singkong sekaligus nilai tambah
produknya. Inovasi produk pangan lokal masih terbatas sehingga masih belum
mampu menarik minat konsumen. Di era globalisasi saat ini permintaan
konsumen terhadap produk pangan terus berkembang. Inovasi ataupun kreasi
pada produk pangan tidak hanya menuntut produk pangan yang bermutu, bergizi,
aman,dan lezat, namun juga memperhatikan selera konsumen. Oleh karena itu,
selera konsumen harus dipertimbangkan untuk meningkatkan eksistensi produk
pangan utamanya produk pangan lokal. Inspirasi es krim dengan bahan baku ubi
singkong menjadi acuan pembuatan es krim gethuk singkong. SAVIC merupakan
es krim yang dibuat dengan menggunakan bahan baku gethuk singkong dengan
penambahan susu full cream, maizena dan bahan tambahan pangan CMC dan SP.
Penggunaan gethuk sebagai bahan baku es krim menghasilkan produk es krim
dengan cita rasa khas dan mengandung banyak karbohidrat.
2. 2. Manfaat Produk
Gethuk merupakan makanan tradisional yang berbahan dasar dari singkong
atau ketela pohon. Makanan jenis ini memiki kandungan gizi yang cukup tinggi.
Getuk merupakan jajanan yang disukai oleh semua kalangan, mulai dari anak
kecil sampai orang dewasa menyukai getuk, karena rasanya yang enak, teksturnya
yang lembut dan harga yang terjangkau (Suryani et al., 2013). Getuk singkong
merupakan produk pangan semi basah yang memiliki umur simpan yang pendek
(sekitar 1–2 hari) dan masih mempunyai aktivitas air (aw) yang cukup tinggi,
sehingga mudah mengalami kerusakan baik secara mikrobiologi maupun kimiawi
(Basuki et al., 2013).
Tabel 1. Kandungan Gizi pada gethuk
No. Unsur Jumlah
1. Energi 60
2. Protein 0,6
3. Karbohidrat 11,2
4. Lemak 1,4
5. Kalsium 0,01
6. Fosfor 0
7. Zat Besi 0,2
Mardiana F, et. al, 2017
Singkong merupakan tanaman perdu sebagai salah satu sumber karbohidrat
yang berasal dari umbi. Singkong selain digunakan sebagai bahan pangan dapat
dijadikan sebagai bahan baku industri dan pakan ternak. Menurut Widianta 2008
dalam Pramesti. et al 2017, Singkong mengandung air sekitar 60%, pati 25%-
35%, serta protein, mineral, serat, kalsium, dan fosfat. Singkong memiliki
beberapa jenis, tidak semua singkong dapat dijadikan sebagai bahan pangan
karena pada singkong memiliki kandungan HCN (asam sianida) yang cukup
tinggi sekitar lebih dari 100 ppm sehingga tidak cocok untuk dijadikan bahan
pangan. Menurut purwaningsih (2005) dalam Muchtadi & Tien (2008)
mengatakan bahwa varietas mentega memiliki rasa yang enak, kadar HCN sedang
dan kandungan patinya yang relatif tinggi. Secara umum singkong memiliki
komposisi kimiawi sebagai berikut kadar air 62 %, pati 31 %, serat kasar 1,5 %,
kadar protein 0,5 %, kadar lemak 0,2 % dan kadar abu 1 % (Westby, 2002 dalam
Rahmiati et a, 2016 ).
Kandungan Kimia dan gizi dalam 100 gram daging singkong yaitu sebagai
berikut : (Putri dan Hersoelistyorini, 2012)
Kandungan Jumlah
Protein 1 gram
Kalori 154 gram
Karbohidrat 38,8 gram
Lemak 0,1 gram
Menurut Hasanah et al. (2012) dalam Susanti S, et al (2020) di dalam 100
gram singkong terdapat kalori 146 kal, karbohidrat 38 gram, lemak 0,3 gram,
protein 1,2 gram, kalsium 33 mg, zat besi 0,7 mg dan vitamin B1 0,06 mg. Selain
kaya akan gizi, singkong juga memiki banyak manfaat yang berguna bagi tubuh.
Salah satu manfaatnya adalah dapatdi olah menjadi aneka olahan makanan.
Daun singkong yang bisa dimanfaatkan sebagai sayuran. Akar singkong atau
biasa yang disebut dengan ubi kayu atau singkong, yang diolah menjadi
banyak jenis makanan. Pengolahanubi kayu seperti kripik singkong, singkong
rebus, tape, tepung singkong danmasih banyak lagi olahan lain. Pengolahan
danpemanfaatan ubi kayu masih jarang dilakukan oleh masyarakat karena
minimnya pemahaman yang di dapat. Pengolahan ataupun diversifikasiubi
kayumenjadibeberapa produk olahan dengan tujuanuntuk dapat meningkatkan
nilai ekonomis dari ubi kayu (Maghfiroh & Nuswardhani, 2019).
Tidak hanya sebagai bahan pangan, singkong juga bermanfaat bagi
kesehatan karena kandungan nutrisinya yang beragam. Singkong sebagai
penambah energi karena mengandung kalori yang cukup tinggi sekitar 110 – 150
kalori. Kemudian, menjaga kesehatan saluran pencernaan, mengurangi
peradangan dan mengendalikan kadar gula darah. Memiliki kandungan antioksi
yg baik. Manfaat singkong lainnya sanggup didapat berdasarkan kandungan
vitamin C, vitamin A, danbeta-karoten pada dalamnya. Vitamin C dan vitamin
A adalah antioksidan yg berfungsi buat melindungi tubuh berdasarkan impak
radikal bebas, mencegah penyakit jantung, sampai mengatasi kerutan pada kulit.
Sementara beta-karoten berfungsi buat menaikkan daya tahan tubuh, mencegah
kekambuhan tanda-tanda asma, mengurangi risiko kanker, danbaik buat
kesehatan kulit dan mata. Asupan nutrisi ini pula bisa mencegah aneka
macam penyakit mata (Munandar A, dkk. 2022).

2. 3. Kemasan Produk
Kemasan adalah wadah untuk produk yang meliputi penampilan fisik
wadah, termasuk warna, desain, bentuk, pelabelan, dan bahan yang digunakan
(Agariya, et al, 2012). Kemasan yang digunakan pada produk SAVIC ini
merupakan kemasan paper cup dengan ukuran 90 ml. Tinggi dari kemasan paper
cup ini 39 mm, lebar bawah 58 mm dan lebar atas 67 mm. Kemasan paper cup
yang berbahan dasar polypropylene dipilih karena memiliki berat yang ringan,
mudah ditemukan, cukup tahan terhadap lelehan dari es krim, serta harganya yang
terjangkau. Pada bagian bawah kemasan terdapat kakian yang berfungsi sebagai
penyangga untuk kemasan agar dapat berdiri sendiri dan tidak mudah jatuh.
Sedangkan untuk tutup kemasan cup menggunakan bahan kertas vinyl, hal
tersebut dipilih karena bahan tersebut dapat tahan terhadap air dimana bahan
tersebut cocok untuk penutup kemasan pada Ice Cream.

2. 4. Pengujian Produk
Pengujian konsep produk merupakan salah satu tahap dalam
pengembangan produk baru. Sebelum diproduksi dan dipasarkan, produk baru
terlebih dahulu diuji untuk mendapatkan umpan balik dari kelompok konsumen
yang menjadi sasaran. Dengan penhujian konsep produk, perusahaan atau suatu
usaha akan memperoleh produk atau merek yang memiliki masa depan yang baik
dan cerah (Sulistyanto,2017) .
Dengan melakukan kegiatan pengujian produk, perusahaan atau suatu
usaha akan dapat lebih memperkaya konsep produk dan memilih produk terbaik
yang diminati konsumen. Metode seperti ini bisa diterapkan dalam berbagai
macam produk, baik barang maupun jasa. Banyak perusahaan atau usaha merasa
puas apabila sudah mendapatkan gagasan atau ide produk dan tidak mematangkan
gagasan tersebut menjadi konsep untuk diuji. Apabila produk tsb belum diuji
maka produk tersebut akan mengalami kesulitan ketika memasuki pasaran, jadi
hal tersebut bisa dihindari dengan adanya pengujian produk.

2.5 Ketahanan Produk


Es krim merupakan olahan pangan beku yang bertekstur lembut dan
creamy dan memiliki daya leleh. Daya leleh merupakan besarnya waktu yang
dibutuhkan es krim untuk meleleh secara sempurna. Pengukuran tersebut
didasarkan pada waktu yang dibutuhkan es krim untuk meleleh secara
keseluruhan di suhu ruang. Waktu leleh es krim berkaitan dengan tekstur dan
kekentalan adonan es krim. Serat pangan juga dapat mempengaruhi hasil adonan.
Hal ini dikarenakan serat mampu mengikat air yang menyebabkan kadar air
menjadi rendah dan es krim menjadi lebih padat sehingga waktu pelelehan es krim
akan semakin lama (Zahro dan Nisa, 2015). Waktu leleh es krim dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor bahan tambahan yang digunakan dalam
pembuatan es krim. Selain itu, bahan penstabil juga berpengaruh pada waktu leleh
es krim. Kualitas es krim yang baik adalah apabila es krim yang telah meleleh
sempurna dalam waktu 10-15 menit dan kembali serupa dengan bentuk adonan
aslinya (Sanggur,2017).
BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM

3. 1. Alat dan Bahan


3. 1. 1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum pembuatan ice cream
gethuk “SAVIC” yaitu sebagai berikut :
1. Panci
2. Kompor
3. Sendok
4. Baskom
5. Mixer
6. Blender
7. Alat ice cream (Fry Ice Cream)
3. 1. 2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan es krim gethuk
“SAVIC” yaitu sebagai berikut
1. Singkong /getuk
2. Susu full cream
3. Susu bubuk
4. Maizena
5. Gula
6. Vanili
7. CMC
8. SP

3. 2. Diagram Alir dan Fungsi Perlakuan


3. 2. 1. Diagram alir

Mulai

Ice Cream “SAVIC”

Syarat SNI Uji Fungsi (Organoleptik)

Penyimpanan dalam Freezer

Pengamatan selama 5 hari

Data Hasil Pengamatan

Selesai

3. 2. 2. Fungsi perlakuan
Langkah awal yang dilakukan dalam uji fungsi produk yaitu membuat
produk ice cream yang akan dilakukan uji fungsi. Ice cream gethuk (SAVIC) yang
sudah diproduksi selanjutnya dilakukan uji fungsi dan organoleptik. Dimana uji
fungsi produk di sesuaikan pada Standar Mutu ice cream itu sendiri. Untuk uji
fungsi ice cream mengacu pada SNI dengan tujuan agar ice cream yangdibuat
layak untuk dikonsumsi. Selanjutnya dilakukan penyimpanan dalam freezer dan
dilakukan pengamatan terhadap daya simpan produk selama 5 hari. Setelah itu
mengolah data hasil pengamatan yang telah dilakukan. Uji daya simpan dilakukan
untuk memperkirakan produk dapat bertahan berapa lama dalam keadaan yang
layak konsumsi.
BAB 4. HASIL PENGAMATAN DAN HASIL PERHITUNGAN

4. 1. Hasil Pengamatan
4. 1. 1. Uji Fungsi Produk
No Indikator Persyaratan Hasil
1 Keadaan
 Bau Normal Normal (tidak ada bau asing)
 Rasa Normal Normal (sesuai dengan rasa Ice
Cream )
 Warna Normal Normal (berwarna sedikit
cream)
2 Tekstur Normal Normal (Lembut, creamy dan
padat)

4. 1. 2. Uji Daya Simpan


Hari Gambar Tekstur Rasa Warna Bau Catatan

0 +++ +++ +++ ++ Normal

Tekstur
1 +++ +++ +++ ++ semakin
padat
2 ++ +++ +++ ++ Tekstur keras

Tektur
semakin
3 ++ ++ +++ ++ keras dan
rasa manis
berkurang

Tekstur, rasa
dan bau
4 ++ ++ + +
sudah mulai
berubah

Keterangan
c. Warna
a. Tekstur
+ : putih pucat
+ : sangat keras
++ : putih
++ : keras
+++ : agak cream
+++ : lembut
++++ : cream
++++ : sangat lembut
d. Bau
b. Rasa
+ : tidak berbau
+ : hambar
++ : normal
++ : sedang
+++ : aroma susu
+++ : manis
++++ : aroma singkong
++++ : sangat manis
4. 2. Hasil Perhitungan
Dalam praktikum ini tidak dilakukan perhitungan.
BAB 5. PEMBAHASAN

5. 1. Uji Fungsi Produk


Berdasarkan dari hasil pengujian terhadap produk SAVIC dengan teknis
yang dilakukan yaitu pengujian organoleptik terhadap es krim singkong,uji
organoleptik adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui warna, rasa, dan aroma.
Uji organoleptik lebih dikenal dengan uji rasa dengan menggunakan panca indra
(penginderaan). Rangsangan yang diterima indra bersifat mekanis (tekanan,
tusukan), bersifat fisis (dingin, panas, sinar, warna), sifat kimia (bau, aroma, rasa).
Pada waktu alat indra menerima rangsangan, sebelum terjadi kesadaran prosesnya
adalah fisiologis, yaitu dimulai di reseptor dan diteruskan pada susunan syaraf
sensori atau syaraf penerimaan. Terdapat 4 indikator yang diamati yaitu pada
keadaan bau,aroma,warna yang harus sesuai dengan syarat mutu produk es krim,
dan juga pada indikator tekstur. Dari semua indikator mendapatkan hasil normal.
Pada indikator bau didapatkan normal, yaitu tidak ada bau asing yang
mengganggu. Indikator yang kedua yaitu pada indikator warna normal, yaitu
berwarna putih cream. Menurut Soekarto (2002) warna mempunyai arti dan
peranan yang sangat penting pada komoditas pangan dan hasilhasil pertanian
lainnya. Pada indikator rasa memiliki rasa normal yang sesuai dengan rasa es krim
yaitu manis. Dari indikator tekstur memiliki tekstur yang sesuai yaitu padat dan
lembut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Arbuckle (2010) bahwa tekstur yang
diinginkan dalam es krim adalah tekstur yang lembut,creamy, dan homogeneous .

5. 2. Uji Daya Simpan


Usia simpan produk merupakan salah satu informasi yang sangat
dibutuhkan sekali oleh konsumen, untuk menjamin keamanan produk yang
digunakan oleh konsumen. Uji simpan produk akan berpengaruh terhadap dampak
biaya terhadap pemasaran produk, misalnya berpengaruh terhadap biaya dan
frekwensi pengiriman produk, biaya pelabelan dan biaya periklanan
produk(Ayu,2019).
Gambar 1. Grafik Uji Daya Simpan Es Krim SAVIC

Berdasarkan hasil analisis daya simpan ice cream pada suhu dingin freezer
diketahui bahwa semakin lama waktu yang digunakan dalam penyimpanan maka
komponen dari ice cream banyak yang berkurang. Pada pengamatan hari ke-1
diketahui bahwa teksturnya lembut (++), rasanya manis (+++), warna agak cream
(+++) dan bau normal (++) serta untuk tekstur ini lembut tetapi agak keras karena
tersimpan dalam freezer. Kemudian untuk hari ke – 2, 3, dan ke – 4 terjadi
perubahan tekstur yang semakin keras dari sebelumnya (++), kemudian untuk rasa
mulai berubah dimulai dari pengamatan e -3. Dimana rasa manis yang dihasilkan
gula semakin berkurang (++). Rasa manis dari ice cream semakin memudar dan
untuk warna berubah pada pengamatan hari ke-4 dimana warna ice cream menjadi
putih pucat (+). Kemudian untuk bau sudah terlihat dari pengamatan hari ke 4 (+)
yang tidak berbau hanya bau apek dari singkong yang digunakan. Hal ini karena
es krim merupakan olahan pangan beku yang bertekstur lembut dan creamy dan
memiliki daya leleh, pada saat di suhu rendah es krim mengalami emulsi sehingga
rasa pada es krim memudar.
5. 3. Pengaruh Kemasan Terhadap Produk
Kemasan yang digunakan pada produk SAVIC ini merupakan kemasan
paper cup dengan ukuran 90 ml. Tinggi dari kemasan paper cup ini 39 mm, lebar
bawah 58 mm dan lebar atas 67 mm. Kemasan paper cup yang berbahan dasar
polypropylene dipilih karena memiliki berat yang ringan, mudah ditemukan,
cukup tahan terhadap lelehan dari es krim, serta harganya yang terjangkau. Pada
bagian bawah kemasan terdapat kakian yang berfungsi sebagai penyangga untuk
kemasan agar dapat berdiri sendiri dan tidak mudah jatuh. Sedangkan untuk tutup
kemasan cup menggunakan bahan kertas vinyl, hal tersebut dipilih karena bahan
tersebut dapat tahan terhadap air dimana bahan tersebut cocok untuk penutup
kemasan pada Ice Cream.
Karena memiliki kadar air yang cukup tinggi maka es krim akan mudah
rusak jika tidak dilakukan penyimpanan yang baik. Menurut Sholehuddin (2018)
bahwa kerusakan terjadi karena lingkungan luar dan pengaruh kemasan yang
digunakan. Sifat-sifat penting dari bahan kemasan yang digunakan meliputi
permeabilitas bahan terhadap gas dan uap air, bentuk dan permukaannya.
Semakin tinggi permeabilitas suatu kemasan maka akan mempercepat proses
kerusakan bahan pangan yang dikemas yang disebabkan karena uap air yang
masuk mempercepat terjadinya proses kristalisasi pada produk seperti es krim
(Satria,dkk,.2017). Pada penutup es krim terdapat logo dari produk yang
berfungsi untuk menarik konsumen dengan adanya logonya lucu. Terdapat stiker
label pada bahan kemasan yang berfungsi untuk informasi dari produk dan logo
dari produk.

5. 4. Kelebihan Produk
Produk Ice Cream Gethuk ini memiliki banyak kelebihan diantaranya
yaitu yang pertama karena es krim ini berbahan dasar dari singkong/gethuk maka
terdapat kandungan karbohidrat yang tinggi, Ice Cream inovasi gethuk yang
merupakan varian baru di dunia Ice Cream yang belum pernah ada sebelumnya.
Menurut Nugroho (2012) dalam daging singkong memiliki kandungan sekitar
60% air, diikuti oleh 25% sampai 35% pati, protein, mineral, serat, kalsium, dan
fosfat. Selain itu singkong juga berfungsi sebagai penambah energi karena
memiliki kandungan kalori yang tinggi yaitu 110-150. Berdasarkan konsentrasi
vitamin C, vitamin A, dan beta-karotennya, singkong juga dapat memberikan
manfaat kesehatan tambahan (Syarumsyah et al., 2021). Selain dari segi rasa dan
kandungannya kelebihan dari eskrim ini adalah pada kemasan yang menarik,
memiliki perpaduan warna hijau,putih dan cokelat serta tampilan gambar
singkong yang membuat orang mengetahui identitas produk ini yaitu memiliki
kandungan singkong.
Namun produk Ice Cream Gethuk ini juga memiliki kekurangan, yaitu
pada saat ini hanya memiliki satu rasa saja. Hal tersebut akan membuat konsumen
menjadi mudah bosan serta tidak konsumen juga menjadi tidak memiliki pilihan
varian rasa. Akan tetapi dengan pemberian tambahan chocochip sebagai topping
akan memberikan sensasi rasa yang bertambah.
BAB 6. PENUTUP

6. 1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum uji fungsi produk Ice
Cream SAVIC adalah sebagai berikut :
1. Kemasan paper cup memiliki kesesuaian terhadap produk ice cream
SAVIC. Dimana pemilihan paper cup sejenis single wall dengan lapisan
plastik sejenis plastik polyethilene yang tahan terhadap perubahan suhu.
Lapisan plastik terdapat didalam dan diluar kemasan sehingga melindungi
minuman agar embun yang muncul tidak merembes ke sisi dalam gelas
dan mencegah produk merembes pada kemasan.
2. Produksi ice cream SAVIC dilakukan berdasarkan kebutuhan konsumen
yang menginginkan produk yang menyehatkan dan tidak mengandung
bahan pengawet. Ice cream SAVIC memiliki kesesuaian rasa, tekstur,
warna dan bau yang sudah sesuai dengan SNI yang telah ditetapkan dan
susuai keinginan konsumen.
3. Masa simpan produk ice cream SAVIC akan bertahan lama selayaknya ice
cream pada umumnya. Namun akan mengalami perubahan pada segi rasa
dan bau dari produk karena ice cream SAVIC tidak menggunakan bahan
pengawet buatan dan perasa sintetis maka tidak bertahan lama. Produk ini
hanya mampu bertahan tidak lebih dari 5 hari untuk rasa, warna, tekstur
dan bau yang masih sesuai. Tetapi untuk daya simpan mampu bertahan
lama pada penyimpanan suhu dingin.

6. 2. Saran
Adapun saran yang bisa diberikan adalah pemberian suhu yang sesuai data
penyimpanan es krim agar tidak ada embun salju yang menguap pada eskrim dan
menghasilkan rasa eskrim yang memudar tingkat kemanisan.
DAFTAR PUSTAKA

Agariya, A. K., Johari, A., Sharma, H. K., Chandraul, U. N., & Singh, D. 2012.
The role of packaging in brand communication. International Journal of
Scientific & Engineering Research, 3(2), 1-13.

Arbuckle, W.S. 2010. Ice Cream. Avi Publishing Company. Inc. London. United
Kingdom

Ayu Nara, L. I. A. 2019. Formulasi Lip Cream Ekstrak Etanol Kulit Buah Terong
Belanda (Solanum Betaceum) Sebagai Pewarna Alami (Doctoral
Dissertation, Institut Kesehatan Helvetia Medan).

Basuki, W.W., Windi, A. dan Dimas R. A. M. 2013. The Influence of Addition


Glycerol with Various Concentration Against Sensory, Chemical and
Antioxidant Activities Charateristic Getuk Purple Sweet Potato (Ipomoea
batatas). J Teknosains Pangan 2(1):115-123.

Ginting, E. R. Yulifianti, Suprapto dan L. Kusumawati. 2012. Identifikasi Sifat


Fisik dan Kimia Klon – Klon Harapan Ubi jalar Kaya Antosianin dan
kesesuaian pemanfaatannya untuk Produk Pangan. Laporan Teknis
Penelitian No: 1807.019.001.013.3.6/DIPA/2012. Balai Peneitian
Tanaman Kacang–kacangan dan Umbi – umbian. Malang. Jawa Timur.
Indonesia.

Hartatie, E. S. 2011. Kajian formulasi (bahan baku, bahan pemantap) dan metode
pembuatan terhadap kualitas es krim. Jurnal Gamma, 7(1).

Mardiana, F., Rodhiyah, R., & Nugroho, A. 2017. Pemberdayaan Usaha Mikro
Getuk Lindri di Desa Cagak Agung Kecamatan Cerme. JPM17: Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 2(02).

Muchtadi, Tien R. 2008. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Institut Pertanian


Bogor. Bogor

Rahmiati, T. M., Purwanto, Y. A., Budijanto, S., & Khumaida, N. 2016. Sifat
fisikokimia tepung dari 10 genotipe ubi kayu (Manihot esculenta Crantz)
hasil pemuliaan. Agritech, 36(4), 459

Sanggur, Y. F. 2017. Kualitas Organoleptik dan Daya Leleh Es Krim dengan


Penambahan Presentase Buah Nenas (Anenas satifus) Berbeda. Skripsi.
Universitas Hasanuddin Makassar.
Satria, R., Rossi, E., & Harun, N. 2017. Kajian Jenis Kemasan Dan Lama
Penyimpanan Terhadap Mutu Es Krim Soyghurt (Doctoral dissertation,
Riau University).

Sholehuddin, T. A. 2018. Pengaruh Desain Kemasan Visual Terhadap Persepsi


Kualitas Produk, Nilai, Dan Preferensi Merek Pada Produk Es Krim
Wall’s. Calyptra, 7(1), 2008-2027.
Soekarto, S. 2002. Penilaian organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil
Pertanian. Bharata Karya Aksara. Jakarta.

Sulistyanto, H. 2017.Urgensi Pengujian pada Kemajemukan Perangkat Lunak


dalam Multi Perspektif. Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi
Informasi, 6(1), 65-74.
Suryani, A., Yoga, A. dan Zulaekhah., 2013. Pembuatan Getuk Trio Macan Saus
Strawberry Sebagai Usaha Pelestarian Keanekaragaman Makanan Khas
Jawa Tengah. Program Kreativitas Mahasiswa (Dipublikasikan) Universitas
Dian Nuswantoro, Semarang.

Zahro, C., & Nisa, F. C. 2015. Pengaruh penambahan sari anggur (vitis vinifera l.)
Dan penstabil terhadap karakteristik fisik, kimia dan organoleptik es krim
[in press september 2015]. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(4).
LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi

Gambar 1. Hari ke -0 Gambar 2. Penyimpanan Gambar 3. Penyimpanan


hari ke-1 hari ke-2

Gambar 4. Gambar 5. Penyimpanan


Penyimpanan hari ke- hari ke-4
3

Anda mungkin juga menyukai