Anda di halaman 1dari 28

BUDIDAYA TANAMAN TOMAT DALAM LETHAUSE

DENGAN MEDIA TANAH

(Lycopersicum esculentum)

Tempat Prakerin

UNIT PRODUKSI (UP) SMK NEGERI 1 KUNINGAN

KAMPUS 2 DI CIGINTUNG

LAPORAN PRAKERIN

Oleh :
ABDUL ROHMAN NIS. 131410104001
ANNISA CAHYA PRATIWI NIS. 131410104078
DEA PUSPITARINI NIS. 131410104009
ITA SITI NURHASANAH NIS. 131410104056
LISMAYANTI SAFITRI NIS. 131410104059

SMK NEGERI 1 KUNINGAN


Jl. Raya Sukamulya Cigugur, Telp. (0232)871013 Kuningan
Website :http//www.smkn1_sch.id
e-mail :smkn1_kng@yahoo.co.id
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Laporan : BUDIDAYA TANAMAN TOMAT

Tempat Prakerin : Unit Produksi ( UP ) SMK Negeri 1 Kuningan

Program Keahlian : Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura

Oleh : Abdul Rohman NIS. 131410104001


Annisa Cahya Pratiwi NIS. 131410104078
Dea Puspitarini NIS. 131410104009
Ita Siti Nurhasanah NIS. 131410104056
Lismayanti Safitri NIS. 131410104059

Kuningan, April 2015


Menyetujui :

Ketua Program Keahlian Pembimbing,

Toto Widianto, SP Hj. Tejawati, SP


NIP. 19590403 198703 1 009 NIP. 19610710 1987032001

Mengesahkan: Mengetahui :

Kepala SMK Negeri 1 Kuningan Ketua Pokja Prakerin

Drs. Dedi Jatnika, M.M.Pd Jaka Sunarya, SP


NIP.19581121 198503 1 006 NIP. 19630903 198603 1 017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmatnya kepada penulis sehingga laporan praktek kerja industribudidaya

tanaman tomat dengan menggunakan media tanah pada bedengan dalam lethous

di Unit Produksi(UP) Kampus 2 Cigintung dari tanggal 2 Maret 2015 sampai

dengan 31 Mei.

Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs.Dedi Jatnika, M.M.Pd selaku kepala Sekolah Menengah

Kejuruan Negeri 1 Kuningan

2. Jaka sunaryo,SP selaku ketua pokja prakerin

3. Hj Eti Suryati, SP, selaku ketua program keahlian agribisnis tanama

pangan dan hortikultura.

4. Hj. Tejawati SP, selaku pembimbing.

5. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan moril dan

material kepada penulis.

6. Rekan-rekan penulis siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1

kuningan yang telah ikut serta memberi semangat dalam pembuatan

laporan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan sarana

yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini semoga laporan

ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

i
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat sesuai yang diharapkan,

penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu penulis mengharapkan saran dan kritikyang bersifat membangun dari semua

pihak demi kesempurnaan laporan ini. Semoga tilisan ini dapat bermanfaat,

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Kuningan, April 2015

PENULIS

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan ......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI TEMPAT
PRAKERIN
2.1 Sejarah Singkat UP SMK Negeri 1 Kuningan
Kampus 2 Cigintung ................................................................... 3
2.2 Struktur Organisasi ..................................................................... 4
2.3 Sasaran Pemasaran / Pelanggan Produk Jasa .............................. 5
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Program Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ............................... 6
3.2 Peralatan dan Bahan Kerja .......................................................... 7
3.3 Pelaksanaan Budi Daya ............................................................... 7
3.3.1 Persiapan Lahan ................................................................. 7
3.3.2 Persemaian ......................................................................... 8
3.3.3 Penanaman ......................................................................... 9
3.3.4 pemeliharaan ...................................................................... 10
3.3.5 Pemupukan ......................................................................... 13
3.3.6 Pengendalian Hama Penyakit ............................................ 14
3.3.7 Panen Dan Pasca Panen ..................................................... 19
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ................................................................................. 22
4.2 Saran ........................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sayuran merupakan tanaman yang sangat bermanfaat, salah satunya adalah

sayuran tomat. Semua orang tentu telah mengenal bentuk dan rasa tomat sebagai

campuran bumbunya. Selain itu tomat yang masak banyak mengandung kadar

vitamin A dan C, banyak digemari orang karena selain untuk bumbu masak, tomat

bisa dimakan langsung atau dibuat menjadi minuman segar.

Tomat memiliki nilai ekonomis tinggi dengan pemasaran yang luas, tomat

banyak dipasarkan di pasar tradisional, supermarket maupun di pasar induk.

Karena kebutuhan tomat sangat tinggi dan hasil panen belum memenuhi

kebutuhan, maka peluang untuk berusaha tani dengan membudidayakan tomat

memiliki peluang yang besar.

Namun sebanyak orang yang telah mengenal dan menikmati rasa buah

tomat itu, tentu bukan tidak mungkin pula ada sebagian diantara mereka yang

belum pernah mengenal secara fisik tentang bentuk pohon tomat yang perdu itu,

terutama mengenai cara bercocok tanam dan proses pertumbuhannya.

Menyadari akan hal tersebut, kiranya tidak berkelebihan jika tanaman

tomat di budidayakan di Unit Produksi SMK Negeri 1 Kuningan kampus 2

Cigintung, karena hal itu mampu untuk memenuhi kebutuhan.

1
1.2 Tujuan

Tujuannya adalah untuk mengembangkan ilmu yang didapat di sekolah ke

dunia kerja, agar siswa mampu bekompetensi dan mampu mengembangkan diri

sesuai dengan bidang keahlian, serta dapat mengembangkan usaha tanaman

budidaya sayuran agar lebih baik.

2
BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN /

INSTANSI TEMPAT PRAKERIN

2.1 Sejarah Singkat UP SMK Negeri 1 Kungingan Kampus 2 Cigintung

Unit Produksi ( UP ) merupakan suatu badan usaha dilingkungan sekolah

yang diselenggarakan untuk :

a. Memberi kesempatan kepada siswa dan guru untuk mengerjakan

pekerjaan praktek yang berorientasi pada kebutuhan pasar.

b. Mendorong siswa danguru dalam hal pengembangan wawasan

ekonomi dan kewiraswastaan.

c. Memperoleh tambahan dana bagi penyelenggaraan pendidikan.

d. Meningkatkan pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada di

sekolah.

e. Meningkatkan kreatifitas siswa dan guru.

f. Unit Produksi sebagai tempat magang bagi siswa dan guru SMK,

sehingga mampu bekerja seperti tenaga industri / dunia usaha.

Unit Produksi ( UP ) SMK Negeri 1 Kuningan mulai di bentuk pada tahun

1994, pada awal pembentukan Unit Produksi ( UP ) usaha yang dilaksanakan

yaitu dalam bidang pembibitan tanaman hias dan pembenihan ikan. Pada tahun

1996 Unit usaha terdapat penambahan yaitu budidaya tanaman bawang, budidaya

tanaman cabe, dan usaha ayam pedaging yang berlokasi di Kampus 2 SMK

Negeri 1 Kuningan. Pada tahun 1998 unit usaha bertambah yaitu bidang

3
pembuatan Nata De Coco yang dihasilkan oleh teknik hasil pertanian yang

berlangsung sampai tahun 2004 dengan menyesuaikan produk jurusan yang

dihasilkan. Khususnya untuk jurusan Budidaya tanaman yang diandalkan yaitu

padi organik dan tanaman sayuran, hasil produksi tersebut sebagian dipasarkan

dilingkungan sekolah dan sebagian dipasarkan di luar lingkungan sekolah.

2.2 Struktur Organisasi dan Daftar Nama & Jabatan Personal

Kepala Sekolah
PELANGGAN Dedi Jatnika M.MPd KOMITE SEKOLAH

Sekertaris Ketua
Drs. KK-ATPH
Dedi Jatnika Bendahara
Hj.M.M.Pd
Eti Suryati
Ir. Suharto Ir. Rieni Martini

Bagian Sarana Bagian BP/BK Bagian UP Bagian bengkel


Wijanarko S.A.SP. Toto Widianto, SP. Hj. Tejawati, SP. Sugiono, SE.

Tata Usaha Wali Kelas


Supardi

Teknisi Guru
Supardi
Sutardi

Caraka
Kamsur

Siswa

4
2.3 Sasaran Pemasaran / Pelanggan Produk Jasa

Dalam kegiatan Praktek Kerja Industri yang dilaksanakan di Unit Produksi

( UP ) SMK Negeri 1 Kuningan dihasilkan produk yang berupa buah tomat, kubis

bunga, cabai, jagung manis, kacang panjang dan terong. Produk dipasarkan pada

guru-guru SMK Negeri 1 Kuningan, murid-murid SMK Negeri 1 Kuningan,

masyarakat kelurahan Cigintung serta dipasarkan ke pasar-pasar tradisional

maupun ke supermarket.

5
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Program Kegiatan Praktek Kerja Industri

TAHUN AJARAN 2014/2015

Bulan/minggu ke
NO Uraian Kegiatan maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi
Pengelolaan sarana dan
2
prasarana
3 persiapan lahan
4 pembibitan / persemaian
5 Penanaman
6 Pemeliharaan
a. Penyulaman
b. Pengajiran
c. Pemangkasan tunas
d. Penyiangan
e. Pembumbunan
f. Pemupukan
g. PHP
h. Pengairan
7 Panen
8 Pasca panen

6
3.2 Peralatan dan Bahan Kerja :

 Cangkul

 Ember

 Alat ukur

 Cutter

 Tali

 Pupuk organik

 Meteran

 Mangkok

3.3 Pelaksanaan Budidaya

3.3.1 Persiapan Lahan

Persiapan lahan dilakukan dengan mencangkul tanah. Pengolahan

tanah bertujuan untuk menciptakan struktur tanah yang baik untuk

pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah juga bertujuan untuk memperbaiki

aerasi,drainase dan membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan.

Pengolahan tanah yang dilakukan di Unit Produksi ( UP ) SMK

Negeri 1 Kuningan untuk tanaman tomat dimulai dengan membersihkan

lahan dari sisa tanaman, serta pengolahan tanah pertama dan pemberian

pupuk kandang. Kemudian lahan diistirahatkan selama ± seminggu. Setelah

diistirahatkan, cangkul kembali campuran tanah dan pupuk sampai

campuran benar-benar halus, sehingga menghasilkan media yang gembur,

dan mengandung unsur hara.

7
3.3.2 Persemaian

Persemaian dilakukan sebelum proses penanaman, pesemaian ini

sangat bermanfaat selain mudah dalam pemeliharaannya, persemaian juga

bermanfaat untuk mendapatkan bibit yang tumbuhnya seragam.

Menyemai dapat dilakukan dengan sistem sungkup atau di lethouse

menggunakan cup. Dengan sistem cup di dalam lethouse, cahaya matahari

dapat masuk secara merata ke dalam bedengan pembibitan sehingga

pertumbuhan bibit dapat seragam.

Sebelum disemaikan, benih harus diberi perlakuan, seperti uji bernas

dan seedstreatmen. Uji bernas dilakukan agar mendapatkan benih dari

kotoran, sedangkan perlakuan benih seedstreatment dengan cara benih

direndam selama ± 15 menit menggunakan larutan bakterisida. Bakterisida

yang digunakan adalah Agreft dengan dosis 1 – 1,3 gram/liter. Proses

perendaman dengan menggunakan bakterisida ( Agreft ) bertujuan untuk

menghindari penularan bakteri pada benih.

Di Unit Produksi, menyemai dilakukan dengan menggunakan cup

didalam lethouse. Menyemai menggunakan cup bertujuan untuk menghemat

lahan persemaian dan mempercepat waktu penanaman. Media persemaian

merupakan campuran dari tanah, pupuk kandang dan sekam busuk. Syarat

tanah sebagai media persemaian yaitu tanah yang gembur, kering, bebas dari

gulma. Begitu pula dengan pupuk kandang, syaratnya pupuk harus matang

( tidak berbau, gembur, remah, warna gelap dan lembab ). Sedangkan sekam

busuk syaratnya berwarna putih/hitam. Ketiga media tersebut kemudian

8
dicampurkan hingga merata dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Pengisian media

pada cup dilakukan dengan cara memasukan media kedalam cup yang telah

diberi lubang ( drainase ) sampai penuh, kemudian atur posisi penyimpanan

cup, cup disimpan ditempat persemaian didalam lethouse, kemudian di

siram sampai cukup basah dan diamkan selama 1 minggu.

Penanaman pada persemaian harus dilakukan dengan teliti, berilah

lubang tanam pada cup dengan kedalam 0,5 - 1 cm, kemudian tanam benih

tomat yang akan disemai. Proses akhir pada persemaian adalah penyiraman,

persemaian harus disiram sampai cukup basah. Penyiraman dapat

menggunakan embrat atau sprayer karena bertujuan agar benih tidak

terapung pada saat penyiraman.

3.3.3 Penanaman

Penanaman tomat sangat dipengaruhi oleh keadaan bibit, misalnya

bibit yang kurang baik, karena bibit yang kurang baik tidak memungkinkan

untuk di tanam. Bibit yang baik dapat dipindahkan ke lahan yaitu bibit yang

telah berumur 2 minggu setelah semai, sehat dan tidak terserang hama

penyakit serta tumbuhnya seragam. Jarak tanam yang digunakan di Unit

Produksi SMKN 1 Kuningan untuk tanaman tomat yaitu 70 x 50 cm dengan

sistem zig-zag, ini dilakukan supaya mempermudah proses pemeliharaan.

Sebelum tanaman tomat ditanam, terlebih dahulu dilakukan treatment yaitu

perlindungan bibit dari penularan hama penyakit dengan menggunakan

larutan pestisida. Kemudian setelah media siap untuk ditanam, membuat

lubang tanam dengan menggunakan kaleng bekas susu. Kaleng tersebut di

9
tekan hingga kedalaman setinggi kaleng, kemudian kaleng diangkat, begitu

pula dengan tanah yang ada didalam kaleng akan terangkat. Sebelum media

ditanam, terlebih dahulu cup harus di lepaskan dari media dengan cara tanah

yang berada didalam cup dipadatkan, kemudian balikan cup, jepit tanaman

dengan menggunakan jari, lalu tepuk perlahan bagian atas cup hingga media

terlepas. Setelah media terlepas dari cup kemudian media segera ditanam

untuk menghindari kelayuan. Berhati – hatilah dalam pelepasan media dari

dalam cup, karena jika media pecah akan terjadi kerusakan pada media

sehingga media tanam akan layu hingga menyebabkan kematian pada

tanaman.

3.3.4 Pemeliharaan

Pemeliharaan pada tanaman tomat harus dilakukan dengan baik, agar

pertumbuhan pada tanaman tidak terganggu oleh keadaan yang tidak baik.

Adapun pemeliharaan pada tanaman tomat di Unit Produksi SMKN 1

Kuningan meliputi :

a. Penyiraman

Kebutuhan air untuk tanaman tomat tidak terlalu banyak, namun

tidak boleh kekurangan air. Jika penyiraman dilakukan secara

berlebihan, maka tanaman akan mudah terserang penyakit. Sistem

penyiraman di Unit Produksi SMKN 1 Kuningan di Desa Cigintung

dilakukan dengan menggunakan embrat. Penyiraman ini dilakukan

setiap hari. Penyiraman harus senantiasa diperhatikan karena air

10
merupakan kebutuhan utama bagi tanaman tomat terutama pada awal

pertumbuhannya.

b. Penyulaman

Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati, rusak atau

pertumbuhannya tidak normal misalnya tumbuh kerdil. Bibit tomat yang

telah ditanam tidak semuanya dapat hidup sempurna bahkan beberapa

diantaranya pasti ada yang mati. Faktor penyebabnya beragam, antara

lain penanaman yang kurang sempurna, sinar matahari yang terlalu

panas, hujan yang terlampau besar, atau serangan hama dan penyakit.

Penyulaman dilakukan 1 minggu setelah tanam, caranya dengan

mencabut dan membuang bibit yang rusak, layu atau mati, kemudian

dibuat lubang tanam baru di tempat sebelumnya. Bibit sulaman diambil

dari bibit yang sudah ada di persemaian. Apabila penyulaman terlambat

dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman secara keseluruhan tidak

seragam.

c. Pemasangan tali ( Rambatan )

Di Unit Produksi SMKN 1 Kuningan tidak dilakukan pemasangan

ajir, namun menggunakan tali ( rambatan ). Pemasangan tali ( rambatan )

dilakukan dengan tujuan supaya tanaman tomat bisa tumbuh tegak sesuai

dengan pengaturan jalur atau mempertahankan tumbuhnya tanaman

tomat, supaya tanaman tomat tumbuh dengan baik dan sempurna.

Pengikatan tanaman ( rambatan ) dilakukan dengan menggunakan tali

rafia. Tali rafia digantungkan di kawat yang membentang diatas

11
tanaman, kemudian salah satu ujung tali di kaitkan pada kawat lalu di

tarik yang kemudian tali akan menjadi dua bagian. Tali bagian pertama

di talikan pada batang dibawah batang yang membentuk huruf Y,

kemudian tali bagian kedua ditalikan pada tali bagian pertama

membentuk simpul supaya memudahkan dalam pengaturan kencang atau

kendurnya tali tersebut. Setelah tali siap kemudian tanaman tomat

dililitkan pada tali tersebut, dalam pelilitan lakukanlah dengan benar dan

hati – hati, karena tanaman tomat akan patah jika dalam pelilitan tidak

benar dan hati – hati.

d. Penyiangan

Penyiangan bertujuan untuk membersihkan gulma atau tanaman

lain yang mengganggu atau tumbuh disekitar tanaman tomat sehingga

tidak mengganggu pertumbuhan tanaman tomat. Penyiangan merupakan

salah satu hal yang sangat penting di perhatikan dalam pemeliharaan

tanaman tomat, karena gulma atau tanaman lain yang tumbuh di areal

tanaman tomat dapat menjadi inang bagi hama dan penyakit yang dapat

menyerang tanaman tomat. Waktu penyiangan biasa dilakukan 3 – 4 kali

ataupun sesuai dengan kondisi lahan.

e. Pembumbunan

Tujuan pembumbunan adalah untuk memperbaiki struktur tanah

dan memelihara agar keadaan lahan tetap baik, pembumbunan juga

bertujuan untuk menutupi bagian perakaran. Pembumbunan harus

12
dilakukan dengan sangat hati – hati supaya tidak mengganggu

perakaran. Pembumbunan dapat dilakukan sekaligus dengan penyiangan.

f. Pemangkasan Tunas

Pemangkasan tunas yaitu membuang tunas – tunas tanaman tomat

yang tidak produktif. Tunas yang tumbuh diketiak daun harus segera

dipangkas supaya tidak menjadi cabang. Pemangkasan harus dilakukan

dengan hati – hati agar tunas terakhir tidak terpangkas supaya tanaman

tidak terlalu pendek dan mengharapkan tanaman tumbuh tinggi ke atas.

Pemangkasan tunas dilakukan pada pagi hari agar luka bekas

pemangkasan cepat kering, caranya ujung tunas dipegang dengan tangan

yang bersih, lalu gerakan ke kanan ataupun ke kiri sampai tunas lepas.

Selain itu pemangkasan bisa dilakukan dengan menggunakan cutter.

3.3.5 Pemupukan

Memupuk adalah menambah unsur hara dalam tanah yang dibutuhkan

tanaman. Memupuk biasanya dilakukan dalam 2 minggu satu kali. Pupuk

yang digunakan adalah PHONSKA dan KNO3 yang di larutkan dalam air

dengan dosis 400 gram dalam 1500 cc air. Pemupukan pada tanaman tomat

biasanya dilakukan dengan berbagai cara, namun yang paling sederhana

dilakukan terutama di Unit Produksi SMKN 1 Kuningan yaitu meyiram

larutan pupuk kepada setiap tanaman sebanyak 1 kaleng per tanaman.

Dalam pemupukan tanaman tomat harus diperhatikan, kesalahan dalam

aplikasi pupuk akan berakibat pada tergantungnya pertumbuhan tanaman

tomat.

13
3.3.6 Pengendalian Hama Penyakit

a. Jenis –Jenis Hama Pada Tanaman Tomat

1). Ulat Daun

Ulat daun Spodoptera liturasering menyerang tanaman tomat. Ulat

tersebut menyerang daun dengan cara menggigitnya sehingga daun

berlubang ataurusak. Akibat rusaknya daun, proses fotosintesis

menjadi terganggu. Atasi ulat daun dengan menyemprotkan

insektisida racun kontak atau racun perut. Langkah untuk

pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga sanitasi kebun.

2). Kutu Daun

Kutu daun ( Myzus percicae ) menyerang tanaman tomat dengan cara

menghisap cairan daun. Akibatnya daun menjadi keriput, berwarna

kekuningan, terpuntir, dan tanaman menjadi kerdil. Hama kutu daun

juga bisa menularkan berbagai penyakit, seperti tungau, embun

jelaga, dan virus, bahkan hama ini juga bisa mengundang semut.

Para petani biasanya mengendalikan kutu daun dengan cara

menyemprot tanaman tomat secara bergantian menggunakan

insektisida yang berbahan aktif imidakloprid, fipronil dan protiofos.

3). Rayap

Serangan rayap ditandai dengan adanya alur atau terowongan dari

tanah yang menempel pada pohon. Selain menyerang batang, rayap

juga menyerang akar tanaman tomat. Serangan rayap dapat berakibat

patal yakni kematian tanaman.

14
Untuk mencegah serangan rayap, sanitasi kebun harus dijaga,

terutama areal lahan harus bebas dari kayu – kayu bekas tebangan.

Sementara itu, untuk mengatasi rayap, dilakukan penaburan

insektisida.

4). Ulat Buah

Ulat buah ini senang menyerang tomat yang masih muda sehingga

buahnya sering berlubang dan membusuk karena infeksi.

Penyebabnya adalah ulat Helicoverpaspp. Buah tomat yang sudah

terserang hama ini harus langsung dipetik dan dimusnahkan supaya

tidak menular ke tanaman lain yang masih sehat. Ulat ini bisa

diberantas dengan menyemprotkan insektisida.

5). Lalat Buah

Ciri lalat buah atau Dacus durcalisadalah berwarna cokelat

kekuningan dengan garis kuning membujur pada punggung. Lalat ini

menyerang dengan cara menyuntikan telur – telurnya kedalam kulit

buah tomat. Telur – telur tersebut akan berubah menjadi larva yang

akan menggerogoti buah tomat dari dalam sehingga buah tersebut

menjadi busuk dan rontok. Lalat buah dapat dikendalikan dengan

cara menyemprotkan insektisida.

6). Semut dan Belalang

Semut dan belalang umumnya menyerang tanaman tomat ketika

masih berupa bibit di persemaian. Kedua hewan ini merusak bibit

dengan cara menggigit dan memakannya sehingga bibit tidak bisa

15
ditanam lagi. Cara mengatasi hewan ini dengan menggunakan

insektisida.

Dari beberapa hama diatas, itu merupakan hama yang mengganggu

tanaman tomat. Namun karena di Unit Produksi SMKN 1 Kunigan

menggunakan lethouse sebagai tempat penanaman, jadi hama yang

mengganggu tanaman tomat sangat jarang hanya saja ada beberapa

hama yang mengganggu yaitu ulat daun.

b. Jenis – Jenis Penyakit Pada Tanaman Tomat

1). Penyakit Layu Fusarium

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum.

Penyakit ini biasanya menyerang tanaman tomat dimusim hujan.

Tanaman tomat yang terkena penyakit ini di tandai dengan

menguningnya daun-daun tua yang kemudian diikuti dengan

menguningnya daun-daun muda, memucatkan tulang-tulang daun

tomat bagian atas, tangkai daun terkulai kemudian tanaman menjadi

layu. Gejala lain yaitu batang membusuk dan berbau amoniak. Jika

pangkal batang tanaman dipotong akan muncul warna coklat

berbentuk cincin dari berkas pembuluhnya.

Langkah-langkah pencegahannya yaitu dengan cara melakukan

pemupukan yang berimbang memilih dan tanam bibit yang tahan

terhadap serangan penyakit fusarium memilih lokasi nyang

mendapatkn sinar matahari penuh.

16
2). Penyakit Layu Bakteri

Penyakit layu bakteri (bacterial wilt) disebabkan oleh bakteri

Pseudomonas solanacearum E.F Smith. Gejalanya berupa layu pada

tanaman seperti bekas tersiram air panas, jika tidak segera diobati

dalam beberapa hari tanaman akan mati. Tanda lainnya yaitu

munculnya bercak-bercak coklat pada berkas pembuluhnya jika

bagian batangnya dipotong. Membedakan antara layu bakteri dengan

layu fusarium cukup mudah. Pada layu bakteri jika bagian batangnya

direndam didalam air jernih, dalam beberapa menit akan keluar

cahaya cairan berwarna coklat susu dari batang tersebut sementara

penyakit layu fusarium bagian batangnya tidak mengeluarkan cairan

berwarna coklat. Penyakit layu bakteri senang menghuni tempat

yang terserang penyakit layu bakteri. Penyakit ini bisa menyebar

dengan cepat lewat biji, serangga, air, peralatan pertanian, dan angin.

Langkah untuk pengendaliannya yaitu dengan menebar lahan bekas

terserang penyakit layu bakteri dengan kapur dan tidak menanami

lahan tersebut selama dua tahun.

3). Penyakit Busuk Buah

Penyakit busuk buah disebabkan oleh cendawan Colectroticium sp.

Serangan cendawan ini ditandai dengan adanya bercak pada buah

yang terus melebar. Pada serangan yang serius, buah akan membusuk

dan dapat mengurangi hasil sampai 75% .

17
Penanggulangan penyakit busuk buah bisa dilakukan dengan

mengatur jarak tanam yang tidak terlalu rapat, melakukan

pemangkasan yang teratur, dan melakukan penyemprotan dengan

fungisida.

4). Penyakit Busuk Daun

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phytophthora infestans.

Biasanya ditandai dengan munculnya noda-noda hitam pada buah

dan daun dengan susunan yang tidak teratur mirip penyakit cacar

pada kulit. Lama kelamaan noda tersebut menjadi kering, keras, lalu

membusuk. Cara pencegahannya yaitu dengan cara pemangkasan

yang teratur menjaga kelembaban dahan dan menjaga sanitasi lahan.

5). Penyakit Rebah Batang

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phytium sp. Ini menyerang

tanaman tomat sejak usia bibit hingga dewasa. Serangan penyakit ini

ditandai dengan pembusukan pada pangkal batang, tanaman layu,

kemudian mati. Cara pencegahannya yaitu dengan merendam benih

kedalam larutan fungisida larutan propamokarbhidroklorida.

6). Penyakit Virus

Gejala serangan virus ditandai dengan munculnya bintik-bintik

berwarna orange ditengah daun bagian bawah atau diklopak bunga.

Bintik-bintik ini akan membesar dan membentuk bercak serta

lingkaran yang semakin banyak jumlahnya. Warna daun yang lebih

tua kemudian berubah menjadi coklat lalu mati dan rontok dengan

18
sendirinya. Bercak-bercak ini juga menyebar pada pelepah dan

batang. Akibatnya, tanaman semakin kerdil, merana, kemudian mati.

Pada buah yang masih hijau, muncul bercak warna kekuningan.

Bagian tengah bercak tersebut terdapat lingkaran konsentrit yang

berwarna kuning, coklat, hijau, merah muda, atau merah. Peyebaran

virus biasanya dilakukan oleh serangan vektor, seperti thrips hal

yang harus dilakukan sebagai pencegahan yaitu dengan menjaga

sanitasi lahan, dan membersihkan semua gulma.

7). Nematoda Bintil Akar

Penyakit bintil akar disebabkan oleh meloidogyne sp. Biasanya di

tandai dengan pembengkakan dan munculnya bisul berbentuk bulat

sampai panjang pada akar tanaman tomat. Nematoda ini bisa di

kendalikan dengan cara fumigasi, yakni menyebarkan nematisida

atau insektisida pada media tanam.

3.3.7 Panen Dan Pasca Panen

a. Waktu Panen

Keberhasilan panen biasanya identik dengan jumlah dan kualitas

produk yang tinggi. Sedangkan kedua hal itu berkaitan erat dengan

varietas yang dipilih, proses budidaya, serta penanganan mutu baik akan

diperoleh jika pemanenan di lakukan pada tingkat kematangan buah

yang tepat. Panen buah tomat yang belum matang akan menghasilkan

mutu jelek dan proses pematangan yang salah. Sebaliknya penundaan

19
waktu panen yang terlalu lama akan meningkatkan kepekaan buah tomat

terhadap kebusukan. Akibatnya mutu dan nilai jualnya rendah.

Untuk menjaga kualitas yang akan di kirim ke tempat pemasaran

yang letaknya jauh, pemanenan harus di lakukan pada keadaan sudah tua

tetapi belum masak. Cara penentuan umur cukup panen tidak mutlak

harus di terapkan karena masing-masing cara panen itu mempunyai

kelebihan dan kekurangan. Penentuan kematangan secara fisik yaitu

dengan melihat zat berlarut dalam buah. Penentuan kematangan secara

kimiawi di lakukan dengan beberapa faktor lingkungan. Penentuan

kematangan secara fisiologi yaitu dengan mengukur respirasi pada

tanggal pemanenan yang berbeda-beda.

Buah tomat di panen pertama kali pada umur 90hari sejak semai

atau pada umur 75 hari sejak pindah tanam. Panen selanjutnya dilakukan

3-5 hari sekali sampai habis. Umur panen sebaiknya di sesuaikan dengan

tujuannya. Buah tomat yang akan di pasarkan dalam jarak jauh

sebaiknya di panen pada tingkat kemasakan 75% yakni ketika buah

masih berwarna hijau kira-kira 5-7 hari lagi menjadi merah. Untuk

pemasaran jarak dekat atau akan dijual langsung, buah tomat bisa

dipanen pada tingkat kemasakan 90% yakni ketika buah berwarna

kuning kemerahan. Sementara itu, buah yang akan dikonsumsi langsung

atau akan diproses untuk industri dipanen ketika buah masak penuh atau

buah sudah berwarna merah cerah.

20
b. Cara Pemanenan

Salah satu prinsip yang harus diingat dalam pemanenan tomat,

bahwa mutu buah tidak dapat diperbaiki, tetapi dapat diperthankan.

Untuk mendapatkan mutu produk tomat yang baik, pemanenan dan

penanganan perlu dilakukan dengan hati-hati. Pemanenan yang kurang

baik dan penanganan yang kasar dapat mempengaruhi mutu pemasaran

secara langsung.

Cara pemanenan buah tomat yang benar adalah memetik dengan

menyertakan tangkai buahnya. Pemanenan bisa dilakukan dengan

gunting, pisau atau tangan. Untuk menampung hasil panen digunakan

ember atau keranjang sebagai wadah.

c. Pemasaran Hasil

Pemasaran hasil yang dilakukan pada waktu Prakerin di UP SMKN

1 Kuningan dengan cara dipasarkan kepada tengkulak/bandar dan

dipasarkan langsung kepada konsumen disekitar Cigintung dan guru-

guru serta siswa-siswa SMKN 1 Kuningan.

21
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Kegiatan budidaya tanaman tomat dapat dilakukan didalam let house atau

dilahan terbuka. Kegiatan budidaya yang dilakukan di UP SMKN 1 Kuningan

dilakukan di let house.

Penggunaan let house dalam budidaya tanaman tomat dapat menekan

serangan hama dan penyakit sehingga dapat menghemat tenaga kerja maupun

biaya.

4.2 Saran

Adapun saran dari penulis diantaranya adalah nsebagai berikut :

1. diharapkan agar program prakerin di UP SMKN 1 Kuningan ini dapat

dipertahankan untuk kegiatan prakerin selanjutnya

2. pembimbing dilapangan diharapkan lebih memperhatikan semua peserta

prakerin dalam melakukan kegiatan budidaya, sehingga semuanya dapat

melakukan dengan benar.

22
DAFTAR PUSTAKA

Wiryanta, Bernardinus T . Wahyu. 2002. Bertanam Tomat, Agro Media Pustaka,

Jakarta.

Tim Penulis PS. 2005. (Tim Swadaya) Pembubidayaan Tomat Secara Komersial.

Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai