Oleh:
Umi Latifah
NIRM : 03.06.19.0104
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA MAGELANG
2022
1
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN & PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA MAGELANG
JURUSAN PERTANIAN
Jl. Kusumanegara No. 2 Tahunan, Umbulharjo, Yogyakarta Telp.(0274)375528
LAPORAN KEGIATAN
Oleh:
Umi Latifah
NIRM : 03.06.19.0104
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Kaprodi Teknologi Benih
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,inayah,tufik dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan magang yang berjudul
“Produksi Benih Padi Situ Bagendit Di UPTD BP3MBTP Wijimulyo,Nanggulan, Kulon
Progo” yang disusun untuk memenuhi kriteria penilaian dan dapat diselesaikan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Laporan ini penulis buat untuk kelengkapan dari kegiatan magang yang
diselenggarakan oleh Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang
(Polbangtan Yoma) Jurusan Pertanian Yogyakarta Program Studi Teknologi Benih yang
dilaksanakan pada bulan oktober di Di UPTD BP3MBTP Wijimulyo,Nanggulan, Kulon
Progo.
Penulis dapat menyelesaikan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak,sehingga pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh
rasa hormat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Umi Latifah
4
DAFTAR ISI
5
5.1. Kesimpulan........................................................................................................................18
5.2. Rekomendasi......................................................................................................................19
BAB VI EVALUASI PEMBELAJARAN MAGANG..................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................21
6
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Magang.................................................................5
7
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pengolahan Lahan Persemaian.....................................................9
Gambar 4.Penanaman....................................................................................12
Gambar 8. Penyiangan...................................................................................14
8
DAFTAR LAMPIRAN
Jurnal Kegiatan Magang................................................................................23
9
BAB I
PENDAHULUAN
Benih merupakan salah satu unsur pokok dalam usaha tani padi.
Kebutuhan akan sarana tersbut semakin lama semakin meningkat sejalan dengan
komitmen pemerintah untuk mempertahankan swasembada beras baik melalui
perluasan areal intensifikasi maupun ekstensifikasi lahan. Benih unggul menjadi
salah satu faktor penting dalam produksi padi karena penggunaan benih unggul
bermutu dapat menaikkan daya hasil sebesar 15% dibandingkan dengan
penggunaan benih yang tidak bermutu (Santoso et al., 2005). Semakin unggul
benih yang digunakan dalam usahatani, maka akan semakin tinggi pula tingkat
produksi yang akan diperoleh (Notarianto, 2011). Penggunaan benih dengan
varietas unggul memberikan sumbangan terhadap peningkatan produksi padi
nasional hingga mencapai 56%, sementara interaksi antara air irigasi, varietas
unggul, dan pemupukan terhadap laju kenaikan produksi padi memberikan
kontribusi hingga 75% (Syahri dan Somantri, 2016).
Indonesia mempunyai lahan kering yang cukup luas dan belum
termanfaatkan secara optimal. Adapun lahan kering yang dimaksud adalah lahan
yang tidak mempunyai saluran irigasi. Air yang terkandung hanya berasal dari air
hujan yang ditahan oleh partikel tanah. Oleh karena itu, lahan kering pada
umumnya mengalami kekeringan pada musim kemarau.. Luasnya lahan kering
disebagian wilayah Kulon Progo yang yang dikarenakan wilayah perbukitan
menjadikan wilayah tersebeut memiliki lahan kering yang cukup luas sehingga
menyebabkan sebagian petani tidak dapat menanam padi dan hanya dapat
mengandalkan tadah hujan ketika akan melakukan budidaya. Oleh sebab itu di
lakukan upaya produksi benih padi yang dapat ditanam pada musim kemarau
terutama pada lahan kering.
Varietas padi yang telah dilepas selama ini hanya bisa hidup pada satu
kondisi lahan tertentu, seperti di lahan sawah irigasi atau lahan kering. Untuk
meningkatkan hasil produksi padi membutuhkan suatu inovasi teknologi varietas
unggul baru yang mampu beradaptasi pada segala tempat baik di lahan kering
maupun berair serta berdaya hasil tinggi. Oleh karena itu, lembaga penelitian
tanaman padi di bawah lingkup Badan Litbang Pertanian menghasilkan varietas
Situ Bagendit yang memiliki keunggulan seperti amfibi yang dapat hidup di dua
1
tempat. Varietas Situ Bagendit dapat tumbuh di lahan sawah maupun di lahan
kering dengan tinggi sekitar 99 -105 cm. Batang dan daunnya berwarna hijau.
Jumlah anakan yang dihasilkan oleh varietas Situ Bagendit bisa mencapai 12-13
batang per rumpun. Gabahnya dapat dilihat berbentuk panjang dan ramping
berwarna kuning bersih. Situ Bagendit mempunyai tekstur nasi yang pulen dan
banyak diminati oleh konsumen. Varietas ini mengandung kadar amilosa sebesar
22%. Situ Bagendit memiliki ketahanan terhadap penyakit blas dan hawar daun
bakteri strain III dan IV Dengan ketahanan penyakit ini dan kemampuannya
beradaptasi di dua tempat, varietas Situ Bagendit dapat menghasilkan gabah
kering giling sebanyak 4,0 t/ha di lahan kering dan 5,5 t/ha di lahan sawah. Oleh
karena itu, varietas Situ Bagendit yang bersifat seperti amfibi ini dapat ditanam di
lahan kering maupun di sawah.
Melihat kondisi tersebut UPTD BP3MBTP unit Wijilan melakukan
produksi benih varietas Situ Bagendit untuk menunjang kebutuhan benih padi
yang dapat di tanam pada lokasi lahan kering di wilayah Kulon Progo, agar
kegiatan usaha tani petani pada lokasi tersebut dapat terus berjalan, sehingga
kebutuhan pangan pada lokasi tersebut dapat terpenuhi.
1.2. Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada tahun 2003 dibentuk lembaga baru bernama UPTD BP2APTP (Balai
Pengembangan dan Promosi Agribisnis Perbenihan Tanaman Pangan) dengan
menggabungkan beberapa Unit menjadi satu yaitu :
2.2.
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN MAGANG
3.1.1. Waktu
Pelaksanaan magang mahasiswa Program Studi Teknologi Benih
sebanyak 5 orang dilaksanakan selama 1 bulan mulai tanggal 1 sampai
dengan 31 Oktober 2021
3.1.2. Tempat
Pelaksanaan magang mahasiswa Program Studi Teknologi Benih
dilaksanakan di UPTD BP3MBTP (Balai Pengembangan Perbenihan dan
Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pertanian ) unit Wijilan, Nanggulan,
Kulon Progo, D.I. Yogyakarta, Kemiri, Wijimulyo, Nanggulan, Kabupaten
Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta 55671
7
BAB IV
AKTIVITAS MAGANG DAN ANALISIS KEGIATAN MAGANG
8
Gambar 1. Pengolahan lahan persemaian
9
Gambar 2. Menyemai Benih
10
harus ditutup, untuk menjaga supaya sisa air jangan sampai habis keluar
dari petakan. Dengan cara menggaru tanah memanjang dan melintang,
bongkahan-bongkahan tanah dapat dihancurkan. Dengan penggaruan yang
berulang-ulang dan kemudian dilakukan perataan.
4.1.4. Penanaman
Kegiatan penanaman dilakukan setelah lahan di garu dan kemudian
di garis menggunakan garet. Proses penanaman dilakukan setelah benih
pada proses persemaian telah tumbuh daun sempurna sebanyak tiga hingga
empat helai. Jangka waktu dari persemaian ke bibit siap tanam umumnya
sekitar 12 hingga 14 hari saja. Jika sudah siap tanam, bibit dipindahkan
dari lahan semai ke lahan tanam. Pemidahan dilakukan dengan hati-hati
dan tidak merusak tanaman. Penanaman dilakukan pada lubang-lubang
tanam yang telah disiapkan. Khusus untuk tanaman padi dalam satu lubang
dapat ditanam dua bibit sekaligus. Penanaman dilakukan dengan
memasukkan bagian akar membentuk huruf L agar akar dapat tumbuh
dengan sempurna. Kedalaman bibit ditanam pun ditentukan berkisar pada
rentang 1 cm hingga 15 cm. Masa penanaman padi lebih baik dilakukan
dua kali dalam setahun berdasarkan masa penanamannya yang ideal.
Gambat 4. Penanaman
11
4.1.5. Seleksi pendahuluan
Seleksi pada dasarnya dilakukan untuk membuang rumpun-rumpun
tanamanan yang ciri-ciri morfologisnya menyimpang dari ciri-ciri varietas
tanaman yang produksi benihnya. Kegiatan seleksi pertumbuhan tanaman
yang dilakukan pada kegiatan ini yaitu mecabut dan meneliti apakah ada
tanaman yang menyimpang dari jenis yang ditanam, ciri- ciri tanaman
yang menyimpang seperti batang yang berwarna merah tidak sana dengan
yang ditanam/ menyimpang, tanaman tumbuh tidak sesuai dengan jalur
yang sudah di tentukan.
4.1.6. Pemupupkan
Metode pemupukan yang dilakukan terdapat dua cara yaitu :
4.1.6.1. Metode broadcasting (penyebaran)
Dalam kegiatan pemupukan ini pupuk yang digunakan
adalah pupuk Urea 75 kg/ha, SP-36 100kh/ha dan kcl
50kg/ha dan NPK 100kg/ha. Pemupukan dilakukan dengan
cara disebar, metode pumupukan ini lebih cepat daripada
metode pemupukan pupuk briket.
12
Menempatkan pupuk diantara 4 rumpun tanaman padi
dengan cara dibenamkan ke dalam tanah + 15 Cm,
kemudian tanah ditutup kembali dengan keadaan air macak-
macak. Pemupukan dilakukan diantara tanaman yang bukan
tempat pembenaman Urea Briket dilakukan dengan sekali
jalan dapat pada 2 jalur kiri dan kanan. dengan arah maju ke
depan.
4.1.7. Penyiangan
Kegiatan penyiangan dilakukan secara manual yaitu dengan
mencabut rumput yang tumbuh disela-sela tanaman. Gulma yang telah
dicabut kemudian dibenamkan hingga tenggelam atau dibuang jauh dari
area lahan tanam. Selain itu dapat dilakukan secara kimiawi dengan
herbisida, herbisida yang di pilih secara selektif mampu membunuh gulma
namun tidak menyakiti tanamn produksin Penyiangan dilakukan paling
sedikit dua atau tiga kali tergantung pada keadaan gulma. Tujuan dari
penyiangan itu sendiri adalah untuk membersihkan tanaman yang sakit,
mengurangi persaingan penyerapan hara, mengurangi hambatan produksi
anakan, dan mengurangi persaingan penetrasi sinar matahari .
Gambar 8. Penyiangan
13
4.1.8. Pengendalian hama
Kegiatan pengendalian hama yang telah dilakukan yaitu melakukan
pengendalian hama keong dengan menggambil keong yang ada di lahan
tanaman dan memasukan kedalam wadah yang selanjutnya keong dibuang
kejalan dalam keadaan dalam plastik agar keong mati atau dapat dijadikan
sebagai pakan bebek, selain itu telut-telur keong yang menempel pada
daun tanaman maupun batang tanaman sekitar area tanam juga harus di
bersihkan . Tingkat serangan hama keong yang menyerang lahan padi ini
tidak terlalu tinggi sehingga tingkat kerusakan tidak terlalu parah.
Pengendalian dilakukan dengan tujuan membersihkan keong agar tidak
merusak tanaman.
14
4.1.10. Packing
Pada praktik pengemasan benih alat yang digunakan adalah
timbangan dan impulse sealer, serta kemasan plastik benih ukuran 5 kg.
Pengemasan benih yang dilakukan dengan cara Membersihkan lantai
gudang penyimpanan, lalu menyiapkann alat dan bahan yang akan
digunakan yaitu timbangan, impulse sealer, kemasan, label benih, dan
benih yang telah disertifikasi. Benih yang ada dalam kemasan 50kg dibuka
dan kemudian dimasukkan ke dalam kemasan ukuran 5g lalu ditimbang
seberat 5 kg, kemudian label benih dimasukkan ke dalam kemasan, setelah
itu kemasan di press menggunakan impulse sealer untuk menyegel
kemasan. Untuk mengecek penyegelan sudah rapat atau tidak, kemasan
benih dijatuhkan ke lantai, jika tidak ada benih yang keluar maka
penyegelan sudah rapat. Benih yang sudah dikemas kemudian disimpan di
gudang penyimpanan sebelum kemudian akan di pasarkan.. Pengemasan
benih selain bertujuan untuk mempermudahkan di dalam
penyaluran/transportasi benih, juga untuk melindungi benih selama
penyimpanan terutama dalam mempertahankan mutu benih dan
menghindari serangan insek. Oleh karena itu, efektif atau tidaknya
kemasan sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam mempertahankan
kadar air, viabilitas benih dan serangan insek.
17
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1. Kesimpulan
Selama menjalankan magang di UPTD BP3MBTP unit Wijilan
mahasiswa mengalami beberapa kendala, namun dapat terselesaikan dengan
mudah berdasarkan teori yang mahasiswa pelajari selama kuliah. Selain adanya
beberapa kendala yang dihadapi mahasiswa, mahasiswa merasakan pehawai
lapangan di UPTD BP3MBTP unit Wijilan menjalankan tugasnya dengan baik
dan sangat professional penuh tanggung jawab. Mereka juga saling merangkul
dan mengingatkan satu sama lain baik dalam hal pekerjaan maupun diluar
pekerjaan.
Mahasiswa melaksanakan magang selama 1 bulan. Selama melaksanakan
magang ini mahasiswa mendapatkan pengalaman yang sangat banyak dalam
dunia kerja yang sesunguhnya. Didalam kegiatan produksi benih padi mekongga
yang berada di lahan UPTD BP3MBTP unit Wijilan Nanggulan Kulon Progo
ditemukan beberapa masalah dilapangan yaitu kekurangan kadar air yang dapat
menghambat proses penanaman. Air memiliki peranan sangat penting dalam
berusahatani terutama bagi usahatani padi sawah. Tanaman padi merupakan
tanaman yang sangat banyak membutuhkan air khususnya pada saat tumbuh
tanaman harus selalu tergenang air. Oleh karena itu untuk menunjang
ketersediaan air bagi usahatani padi haruslah dilakukan pengelolaan air secara
kontinyu baik dari segi kuantitas maupun kualitas sehingga menjamin tanaman
padi tidak mengalami kekurangan air yang berakibat akan menurunkan hasil
produksi. Selain itu dalam kegiatan produksi benih padi tentu saja tidak akan
terlepas dari munculnya hama, hama yang didapat di lapangan yaitu hama tikus,
keong mas, orong-orong dan masih banyak lagi. Hama diatas bisa menyerang
tanaman dan menyerap nutrisi dari tanaman tersebut sehingga tanaman lama
lama akan mati.
Proses dari kegiatan perbanyakan benih padi dimulai dari persemaian,
persiapan lahan dan pengolahan lahan, isolasi, penanaman, pemupukan ,
pemeliharaan, roguing (seleksi), panen, perontokan , pengeringan, prosesing
benih, pengemasan benih, penyimpanan benih.
18
5.2. Rekomendasi
Rekomendasi dalam kegiatan produksi benih padi Situ bagendit sesuai
masalah yang ditemukan di lapangan yaitu kekurangan air yang menjadi
permasalahan kompleks bagi kegiatan penanaman padi di UPTD BP3MBTP. Hal
ini dikarenakan daerah wijilan selalu mengalami kesulitan air pada setiap tahun,
oleh karena itu untuk selalu memperhatikan kondisi dan keadaan di lapangan
serta mampu memecahkan masalah seperti menemukan jalan keluar agar tidak
terjadi kekurangan air. Kemudian dapat menemukan solusi sebuah hama dan
penyakit pada tanaman dengan cepat agar hama itu tidak menyebar sehingga
dapat membuat kerugian pada hasil penanaman.
Rekomendasi terhadap program studi untuk memenuhi capaian
kompetensi dalam kegiatan magang yaitu dapat memperhatikan waktu dan
kondisi lapangan, sehingga hal tersebut dapat menjadi faktor pendukung dalam
kegiatan produksi benih padi.
19
BAB VI
EVALUASI PEMBELAJARAN MAGANG
20
DAFTAR PUSTAKA
21
LAMPIRAN
22
23
Dokumentasi Kegiatan
24
25