Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENANAMAN MODAL PADA KINERJA PRODUSEN BENIH (PANGAN) SWASTA


NASIONAL DAN INTERNASIONAL

MATA KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI BENIH

Dosen Pengampu : Dr. Ananti Yekti, SP., MP

Dr. Siwitri Munambar, STP, MP

Bayu Wijaya, STP, M.Ec.Dev

Disusun Oleh :

UMI LATIFAH

NIREM : 03.06.19.0104

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI BENIH

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA MAGELANG

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan hidayahnya dan
memberi kami kesempatan dalam menyelesaikan Laporan yang berjudul “Penanaman Modal
Pada Kinerja Produsen Benih (Pangan) Swasta Nasional dan Internasional” yang kami buat ini.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memenuhi kompetensi
mata kuliah Manajemen Industri Benih mahasiswa Semester VI Program Studi Teknologi Benih
Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta – Magelang.

Pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang
telah memberi dukungan moral dan juga bimbingannya pada kami. Ucapan terima kasih ini
kami tujukan kepada :

1. Dr. Bambang Sudarmanto, SPt., MP, selaku Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian
Yogyakarta-Magelang
2. Dr. Endah Puspitojati, S.TP., M.P, selaku ketua Jurusan
3. Agus Wartapa, SP., MP, selaku Ketua Program Studi Teknologi Benih
4. Dr. Ananti Yekti, SP., MP dan Dr. Siwitri Munambar, STP, MP, selaku dosen mata kuliah
Manajemen Industri Benih
5. Bayu Wijaya, STP., M.Ec.Dev., selaku asisten dosen mata kuliah Manajemen Industri
Benih
6. Dan juga teman-teman mahasiswa, serta semua pihak yang membantu dalam
menyelesaikan Proposal ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga
kemungkinan masih banyak ditemukan kekurangan serta kesalahan baik isi maupun dalam
penyusunan kalimat, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi
kesempurnaan Laporan ini.

Yogyakarta, Juli 2022

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I. Pendahuluan 1

I. Latar Belakang 2
II. Rumusan Masalah 2
III. Tujuan 2
IV. Manfaat 2

BAB II. Tinjauan Pustaka 3

BAB III. Hasil dan Pembahasan 4

BAB IV. Penutup 9


BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang
besar guna melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar
tersebut diperlukan untuk membangun kembali perekonomian Indonesia yang tertinggal
dari negara-negara maju baik yang ada di kawasan regional maupun kawasan global.
Adapun salah satu sumber dana utama guna memenuhi kebutuhan dana yang cukup
besar dalam melaksanakan pembangunan nasional tersebut diperoleh melalui kegiatan
penanaman modal atau investasi. Mengingat akan begitu besarnya peran penanaman
modal atau investasi bagi pembangunan nasional, maka sudah sewajarnya penanaman
modal atau investasi mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan menjadi bagian
yang penting dalam penyelenggaraan perekonomian nasional. Sebab dengan adanya
kegiatan penanaman modal atau investasi Indonesia dapat mengolah segala potensi
ekonomi yang ada menjadi kekuatan ekonomi riil.
Perlu diketahui pula bahwa lahirnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007
tentang Penanaman Modal juga tidak dapat dipisahkan dari keanggotaan Indonesia di
Wold Trade Organization (WTO), dimana Indonesia telah meratifikasi kesepakatan
pendirian WTO melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 yang mewajibkan
Indonesia untuk mengharmonisasikan peraturan perundang-undangan di bidang
penanaman modal dengan kesepakatan-kesepakatan yang ada dalam WTO.
Pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
sebenarnya dibangun di atas pendekatan yang sama dengan undang-undang
penanaman modal di negara yang sedang berkembang pada umumnya. Dimana selain
memberi kesempatan yang lebih luas kepada investor asing dengan menjamin adanya
perlakuan yang sama antara penanam modal asing (PMA) dan penanam modal dalam
negeri (PMDN), undang-undang ini juga membuka ruang yang luas bagi pemerintah
untuk menetapkan persyaratan-persyaratan tertentu kepada penanaman modal asing
(PMA) untuk menjaga kepentingan nasional.
Sehingga berlaku juga bagi para produsen benih swasta nasional maupun
internasional melakukan kegiatan investasi atau penanaman modal yang dilakukan
secara dalam negeri maupun modal asing. Berdasarkan paparan diatas maka makalah
ini akan membahas lebih lanjut kaitannya kinerja produsen benih (pangan) swasta
nasional dan internasional terhadap kegiatan investasi atau penanaman modal dalam
negeri (PMDN) atau penanaman modal asing (PMA).
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, perlu dirumuskan permasalahan yaitu apa yang
dimaksud dengan penanaman modal dalam negeri dan modal asing terhadap kinerja
produsen benih (pangan) swasta nasional dan internasional?
3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu agar
mahasiswa mampu mengetahui penanaman modal dalam negeri dan modal asing
terhadap kinerja produsen benih (pangan) swasta nasional dan internasional
4. Manfaat
Dari tujuan diatas, maka manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu agar mahasiswa
mampu mempelajari penanaman modal dalam negeri dan modal asing terhadap kinerja
produsen benih (pangan) swasta nasional dan internasional.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Penanaman modal asing (PMA) adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan
usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing,
baik yang menggunakan modalasing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan
penanam modal dalam negeri (UU No.25/2007). Definisi lain menyebutkan perusahaan
yang sebagian besar kepemilikan sahamnya dimiliki pihak asing dan aliran modalnya
terjadi dari suatu negara ke negara lain sebagai akibat adanya kegiatan bisnis atau kegiatan
lainnya yang masih berada dalam pengawasan negara (Ismaya, 2006: Kamus Perbankan.
Pustaka Grafika, Bandung). Penanaman modal dalam negeri (PMDN) adalah kegiatan
menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang
dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam
negeri(UU No.25/2007). Definisi lain menyebutkan perusahaan yang sebagian besar
kepemilikan sahamnya dimiliki pihak asing dan aliran modalnya terjadi dari suatu negara
ke negara lain sebagai akibat adanya kegiatan bisnis atau kegiatan lainnya yang masih
berada dalam pengawasan negara (Ismaya, 2006: Kamus Perbankan. Pustaka Grafika,
Bandung).

Penanaman modal dalam negeri (PMDN) adalah kegiatan menanam modal untuk
melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam
modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri (UU No.25/2007).

Perusahaan PMA merupakan subsidiary dari perusahaan multinasional yang


berkedudukan kantor pusat di luar negeri adalah perusahaan yang terlibat dalam suatu bisnis
internasional dan berbasis usaha mencakup kegiatan ekonomi antar negara (ekonomi
global), sedangkan perusahaan PMDN adalah perusahaan domestik yang basis usahanya
hanya mencakup kegiatan usaha di uatu negara ke negara lain sebagai akibat adanya kegiatan
bisnis atau kegiatan lainnya yang masih berada dalam pengawasan negara (Ismaya, 2006:
Kamus Perbankan. Pustaka Grafika, Bandung).
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penanaman modal (investment) adalah penanaman uang atau modal dalam suatu usaha
dengan tujuan memperoleh keuntungan dari usaha tersebut. Investasi sebagai wahana dimana
dana ditempatkan dengan harapan untuk dapat memelihara atau meningkatkan nilai atau
memberikan hasil yang positif. Adapun faktor-faktor yang dijadikan bahan pertimbangan
investor dalam menanamkan modalnya antara lain: Faktor Sumber Daya Alam, Sumber Daya
Manusia, Faktor Stabilitas Politik dan Perekonomian, Faktor Kebijakan Pemerintah, dan Faktor
Kemudahan dalam Perizinan. Penanaman modal dibagi dua yaitu, Penanaman Modal Dalam
Negeri dan Penanaman Modal Asing.

Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi
salah satu sumber pembiayaan yang penting bagi wilayah yang sedang berkembang dan
mampu memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pembangunan. Sebagai salah satu
komponen aliran modal, PMA dianggap sebagai aliran modal yang relatif stabil dibandingkan
dengan aliran modal lainnya, misalnya investasi portofolio maupun utang luar negeri. Berbagai
kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia guna mencapai suatu tujuan yaitu
menjadikan masyarakat Indonesia sejahtera dengan perekonomian yang ada saat ini, salah
satu caranya yaitu dengan investasi (penanaman modal) baik yang dilakukan oleh investor
Domestik maupun investor Asing.

Undang-undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (UUPM) dalam


ketentuan umum Bab I Pasal 1 ayat (1) mendefinisikan Penanaman Modal sebagai :“ segala
bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanaman modal dalam negeri maupun
penanaman modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia.”

Landasan hukum penanaman modal di Indonesia diatur dalam peraturan perundang-


undangan dan peraturan lain yang mengikutinya. Diantaranya adalah Undang-undang No.1
Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal Asing jo Undang-undang No. 11 tahun 1970, Undang-
undang No. 6 Tahun 1968 jo Undang-undang No. 12 Tahun 1970 Tentang Penanaman Modal
Dalam Negeri, kemudian diubah dengan Undang-undang No. 25 Tahun 2007 Tentang
Penanaman Modal.

Penanaman modal asing merupakan Kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha
di wilayah negara RI yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan
modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanaman modal dalam negeri.
Sedangkan, penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk
melakukan usaha di wilayah Negara RI yang dilakukan oleh Penanam modal dalam negeri
dengan menggunakan modal dalam negeri.

Berdasarkan data Dirjen Pembenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (2014),


benih jagung di Indonesia saat ini hanya dikuasai oleh 4 perusahaan asing, yaitu PT. BISI
International Tbk, PT. Dupont Indoonesia, PT. Monsanto Indonesia, dan PT Syngenta
Indonesia. BISI nilainya kapasitasnya paling besar yakni 15.000 ton per tahun, Dupont Pioneer
sebesar 10.000 ton per tahun, Monsanto dan Syngenta masing-masing 7.500 ton per tahun.

1. PT Syngenta Indonesia
PT Syngenta Indonesia merupakan perusahaan asing (Swiss) sebagai perusahaan
Penanaman Modal Asing (PMA) dan merupakan gabungan dari PT. Novartis Agro
Indonesia dan PT. Zeneca Agri Product Indonesia. Syngenta hadir di Indonesia sejak
tahun 1960-an melalui perusahaan legasinya. Berkantor pusat di Perkantoran Hijau
Arkadia Tower C lantai 9. Jl. TB Simatupang Kav.88 Jakarta dan memiliki dua wilayah
komersial yaitu Jawa dan Bali serta Sumatra dan Indonesia bagian timur.
a. Visi dan Misi Organisasi
Visi :
Tersedianya pangan yang lebih baik bagi dunia yang terus maju
Misi :
Memenuhi komitmen kepada berbagai pihak yang berkepentingan.
Memimpin inovasi bidang agribisnis
Organisasi
Struktur syngenta dibagi menjadi penelitian dan pengembangan, , manufaktur
sumber daya manusia, , keuangan penjualan dan pemasaran, dan sistem
informasi.Organisasi seringkali terstruktur dalam lapisan otoritas.Jumlah tingkat ini
tergantung apakah bisnis mengasumsikan datar atau struktur hirarkis. Struktur
hirarki terdiri dari banyak lapisan pengelola masing masing memiliki tingkat
kendali. yang sempitInstruksi yang diarahkan ke bawah dari, top manajemen
sementara umpan balik datang kemari semakin rendah tingkat manajemen.
hierarch ke arah atasDi sisi lain, sebuah struktur organisasi garis datar adalah
salah satu di mana ada beberapa tingkat manajemen.Berbeda dengan keadaan,
struktur hirarki manajer di struktur organisasi garis datar memiliki rentang kendali.
yang luas. Karena secara garis besar tanggung jawab bahwa setiap manajer telah,
delegasi dari tugas dan tanggung jawab diperlukan. Struktur ini terdiri dari empat
wilayah seperti yang ditunjukkan sebelumnya. fungsionalMisalnya, bagian
keuangan terdiri dari tiga lapisan: direktur akunting, hirarki seorang manajer dan
tiga asisten.Struktur organisasi matriks ini sering disebut sebagai proyek struktur
tim).Ketua tim ditugaskan tugas tertentu dan proyek, setiap tim akan terdiri dari
anggota dari berbagai departemen, masing masing dengan bidang spesialisasi
mereka sendiri dan keahlian tetapi berhubungan dengan proyek di bawah.
Manajemen. Dengan pengaturan jenis ini, dibutuhkan karyawan dengan keahlian
yang berbeda untuk bekerja dengan karyawan lainnya dibawa keluar.
b. Produk yang dihasilkan
Produk yang dihasilkan yaitu bibit, pupuk, pestisida, dan bahan pelindung tanaman
lainnya. Baik tanaman sayuran maupun tanaman pangan dan perkebunan. Sejak
Oktober 2010, Syngenta Indonesia tengah membangun pabrik benih jagung
hibrida (transgenik) di Pasuruan, Jawa Timur. Pabrik yang rencananya akan
beroperasi pertengahan 2011 itu menelan investasi senilai 26 juta dolar. Kelak
pabrik ini memproduksi 5.700 metric ton benih jagung hibrida. Benih ini diperoleh
dari jagung yang akan disetor oleh petani plasma di kawasan Pasuruan.
Tanaman, Pabrik Produk Perlindungan Tanaman, Lokasi Pengembangan Benih,
dan Pabrik Pemrosesan Benih. Syngenta mampu menghasilkan benih jagung
hibrida dengan kualitas terbaik pada setiap segmen pasar sesuai dengan
kebutuhan petani untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
c. Ruang Lingkup Pemasaran
Produk yang dihasilkan bukan hanya untuk pasar domestik tetapi juga diexport ke
negara2 di Asia Pacific.
d. Penjaminan Mutu
PT Syngenta Indonesia adalah satu-satunya perusahaan Agrokimia di Indonesia
yang memiliki 2 buah reaserch station di Cikampek dan Lembang dan pabrik
formulasi filling dan packing di Gunung Putri.
Pabrik Syngenta di Gunung Putri sudah dilengkapi dengan ISO 9001-2000, ISO
14001, SMK3, dan berhak menggunakan logo KNRCI.
2. PT. Agri Makmur Pertiwi 
PT. Agri Makmur Pertiwi  adalah perusahaan nasional yang bergerak di bidang
perbenihan jagung, padi, buah dan sayuran unggul. Didukung tenaga ahli
berpengalaman dibidangnya, inovasi dilakukan terus menerus dalam bidang riset dan
pengembangan untuk menghasilkan varietas benih terbaik. Benih tersebut dipasarkan
dengan merk dagang
Visi dan Misi Organisasi
Visi :
Menjadi Perusahaan Benih Terkemuka dalam membangun kemandirian pangan.
Misi :
1. Terus berkarya untuk meningkatkan nilai tambah bagi petani melalui benih
bermutu dan harga terjangkau.
2. Mewujudkan semangat kebersamaan melalui program kemitraan dalam
memproduksi benih berkualitas dengan jumlah dan waktu yang tepat.
3. Meningkatkan pengertian dan pengetahuan baik di kalangan sendiri maupun di
tingkat petani untuk menciptakan kemampuan bersaing dalam era globalisasi.
4. Berperan aktif dalam mendukung dan mengembangkan pertanian nasional
dan internasional.
5. Memberikan pelayanan terbaik bagi petani dan semua mitra usaha baik
sebagai produsen, konsumen, maupun pelanggan.
3. Produk yang dihasilkan
Produk yang dihasilkan berupa benih padi,jagung manis,jagung
ketan,melon,cabai,mentimun,kangkung,tomat,paria,terong,gambas,sawi
putih,sawi,waluh,buncis,kacang panjang,semangka non biiji,kol
bunga,bayam,seledrii,marigold.
4. Ruang lingkup pemasaran
Produk yang diperdagangkan dengan brand perusahaan sendiri hanyalah benih
tropical corn. Sedangkan sweet corn akan diperdagangkan kepada reseller yang telah
melakukan kerjasama dengan PT Advanta Seeds Indonesia. Hal tersebut dikarenakan
beberapa pertimbangan yang dimiliki oleh pihak manajerial. PT Advanta Seeds
Indonesia memiliki beberapa departemen dan membawahi ratusan pekerja yang
dapat berkejasama untuk menghsilkan produk dengan kualitas unggul. Departemen
tersebut diantaranya Departemen Produksi, Departemen Plant, Departemen
Marketing, Departemen Quality Assurance, Departemen Marketing, serta Departemen
Financial.
5. Penjaminan mutu
BAB IV. PENUTUP

Penanaman modal (investment) adalah penanaman uang atau modal dalam suatu usaha
dengan tujuan memperoleh keuntungan dari usaha tersebut. Penanaman Modal Asing (PMA)
dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi salah satu sumber pembiayaan yang
penting bagi wilayah yang sedang berkembang dan mampu memberikan kontribusi yang cukup
besar bagi pembangunan.

Berdasarkan data Dirjen Pembenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (2014),


benih jagung di Indonesia saat ini hanya dikuasai oleh 4 perusahaan asing, yaitu PT. BISI
International Tbk, PT. Dupont Indoonesia, PT. Monsanto Indonesia, dan PT Syngenta
Indonesia. BISI nilainya kapasitasnya paling besar yakni 15.000 ton per tahun, Dupont Pioneer
sebesar 10.000 ton per tahun, Monsanto dan Syngenta masing-masing 7.500 ton per tahun.

PT Syngenta Indonesia merupakan perusahaan asing (Swiss) sebagai perusahaan


Penanaman Modal Asing (PMA) dan merupakan gabungan dari PT. Novartis Agro Indonesia
dan PT. Zeneca Agri Product Indonesia. Syngenta hadir di Indonesia sejak tahun 1960-an
melalui perusahaan legasinya. Berkantor pusat di Perkantoran Hijau Arkadia Tower C lantai 9.
Jl. TB Simatupang Kav.88 Jakarta dan memiliki dua wilayah komersial yaitu Jawa dan Bali
serta Sumatra dan Indonesia bagian timur.

PT. Agri Makmur Pertiwi  adalah perusahaan nasional yang bergerak di bidang
perbenihan jagung, padi, buah dan sayuran unggul. Didukung tenaga ahli berpengalaman
dibidangnya, inovasi dilakukan terus menerus dalam bidang riset dan pengembangan untuk
menghasilkan varietas benih terbaik. Benih tersebut dipasarkan dengan merk dagang
DAFTAR PUSTAKA

PT Syngenta Indonesia - Indonesia (indoplaces.com)

Inilah Perusahaan Benih di Indonesia Berdasarkan Kepemilikan Saham (belajartani.com)

Strategi Syngenta Indonesia Suluh Petani di Masa Pandemi | Majalah Pertanian (trubus-
online.co.id)

BENIH PERTIWI

Anda mungkin juga menyukai