Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PENGARUH METODE EKSTRASI BENIH CABAI MERAH (Capsiccum annum)


TERHADAP VIGOR DAN VIABILITAS BENIH DALAM PROSES PENGUJIAN MUTU
BENIH

Diajukan Oleh :

Umi Latifah
03.06.19.0104

Kepada

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI BENIH


JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA MAGELANG
KEMENTERIAN PERTANIAN DAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN.
2022

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Proposal : Pengaruh Metode Ekstrasi Benih Cabai Merah (Capsiccum


Annum) Terhadap Vigor Dan Viabilitas Benih Dalam Proses
Pengujian Mutu Benih
Nama : Umi Latifah
Nirem : 03.06.19.0104
Program Studi : Teknologi Benih
Jurusan : Pertanian

Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

.......................... …………………
NIP. NIP.
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Pertanian Teknologi Benih

Dr. Endah Puspitojati, S.TP., M.P. Agus Wartapa, S.P., M.P.


NIP 198102282005012003 NIP 196106271987031001

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat Rahmat dan
Kehendaknya penulis mampu menyelesaikan proposal Tugas Akhir dengan judul
“Pengaruh Metode Ekstrasi Benih Cabai Merah (Capsiccum Annum) Terhadap
Vigor Dan Viabilitas Benih Dalam Proses Pengujian Mutu Benih” Tujuan
dibuatnya proposal ini untuk memenuhi persyaratan pengajuan Tugas Akhir pada
perkuliahan program studi teknologi Benih. Keberhasilan penyusunan proposal
magang ini tidak lepas dari bantuan, dorongan serta bimbingan berbagai pihak baik
secara material maupun spiritual. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Bambang Sudarmanto, S. Pt. M. P. Direktur Politeknik


Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang
2. Ibu Dr. Endah Puspitojati, S.TP., M. P.Selaku Kepala Jurusan Pertanian
3. Bapak Agus Wartapa, S. P., M. P. Selaku Kaprodi Program Studi Teknologi
Benih
4. Orang Tua dan Seluruh keluarga yang senantiasa memberikan doa dan
dukungan.
Penulis menyadari banyaknya kekurangan yang terdapat dalam
penyusunan proposal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan yang
dimiliki. Akhir kata semoga pengajuan proposal Tugas Akhir dapat diterima
dan bermanfaat.

Yogyakarta, … April 2022

Umi Latifah

iii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................................... i

Lembar Pengesahan .............................................................................................................. ii

Kata Pengantar ...................................................................................................................... iii

Daftar Isi ............................................................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................................... 1
D. Manfaat ..................................................................................................................... 1
II. TINJAUAN PUSTTAKA ................................................................................................ 2
A. Landasana Teori ........................................................................................................ 2
B. Kerangka Berpikir ..................................................................................................... 5
C. Hipotesis ................................................................................................................... 5
III. METODELOGI PENELITIAN ...................................................................................... 6
A. Waktu dan Tempat .................................................................................................... 6
B. Alat dan Bahan .......................................................................................................... 6
C. Metode Penelitian ..................................................................................................... 6
D. Pengamataan ............................................................................................................. 7
E. Analis Data................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 8

iv
III. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cabai merupakan merah salah satu komoditas sayuran yang memiliki nilai
ekonomis cukup tinggi. Cabai merah banyak ditanam oleh petani di Indonesia dari
dataran rendah sampai dataran tinggi. Tanaman cabai merah dapat ditanam di
berbagai tipe lahan, yaitu lahan sawah (basah), tegalan (kering), dan pinggir laut
(pantai).
Salah satu faktor yang memperngaruhi keberhasilan sebuah usaha tani cabai
adalah tersedianya benih yang bermutu mutu tinggi. Untuk mendapaatkan benih
yang bermutu tinggi perlu diperhartikan proses produksi dan pengujian benih
tersebut.
Pada kegiatan pengujian benih, pengujian yang vigor dan viabilitas merupakan
pengujian yang sangat penting dalam menentukan mutu benih.Dalam
mempertahankan mutu benih hasil pemuliaan diperlukan penanganan benih secara
tepat khususnya pada kegiatan ekstraksi benih.
Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis mengenai pengaruh penggunaan metode
ekstraksi terhadap vigor dan viabilitas benih sehingga dapat ditanam di masa
tanam selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh metode ekstrasi benih cabai terhadap vigor dan viabillitas
benih ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh metode ekstrasi benih cabai terhadap vigor dan
viabillitas benih ?
D. Manfaat
Dari uraian diatas, pennelittian ini memberi manfaat :
1. Memberikan informasi tentang keefektifan metode ekstrasi pada kegiatan
pengujian mutu benih

1
IV. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Cabai
a. Sejarah Cabai
Cabai diduga mulai dikonsumsi oleh orang-orang Indian pada awal 7000
sebelum Masehi. Menurut Smith (1968) bukti-bukti arkeologi berupa
potongan, serpihan serta bijibiji cabai liar yang ditemukan di lantai gua
Ocampo, Tamaulipas dan Tehuaca pada awal 5000 sebelum Masehi. Pada
2500 sebelum Masehi di Amerika Selatan dilaporkan bahwa tumbuhan liar
tersebut berasal dari Ancon dan Huaca Prieta di Peru, sehingga ada dugaan
bahwa cabai berasal dari Meksiko (Heiser, 1969a). Alur persebaran cabai
yang diawali dari manusia primitif di Amerika, dapat diketahui dari data-
data sejarah. Bagi orang-orang Indian, cabai merupakan jenis tumbuhan
yang sangat dihargai dan menempati urutan kedua setelah jagung dan ubi
kayu.
Berdasarkan analisis data-data sejarah dan bukti-bukti arkeologi cabai
diduga keras asli dari Amerika Tengah dan Selatan serta Meksiko. Jenis-
jenis cabai telah dibudidayakan lebih dari 5000 tahun yang lalu. Cabai
dibawa ke Eropa oleh Columbus pada tahun 1492 yang kemudian banyak
digunakan sebagai unsur terpenting rempah-rempah di Caribea, Amerika
Tengah dan Selatan serta Meksiko. Diduga pedagang Portugis
mengintroduksikan tumbuhan ini ke India pada tahun 1542, yang akhirnya
mencapai Asia Tenggara termasuk Indonesia.
b. Klasifikasi Tanaman Cabai
Kedudukan tanaman cabai di dalam sistem klasifikasi botani sebagai
berikut, Kingdom: Plantae, Subkingdom: Tracheobionta, Super Divisi:
Spermatophyta, Divisi: Magnoliophyta, Kelas: Magnoliopsida, Sub Kelas:
Asteridae, Ordo: Solanales, Famili: Solanaceae, Genus: Capsicum,
Spesies: Capsicum annum L. (Rahman, 2010). Tanaman cabai atau
lombok termasuk ke dalam famili Solanaceae. Tanaman lain yang masih
sekerabat dengan tanaman cabai adalah seperti kentang (Solanum

2
tuberosum L), terung (Solanum melongena L), leunca (Solanum nigrum
L), akokak (Solanum torvum Swartz), dan tanaman tomat (Solanum
lycopersicum). (Agromedia, 2008).
c. Morfologi Tanaman Cabai
Tanaman cabai memiliki akar tunggang yang tumbuh lurus mengarah ke
pusat bumi. Akar tunggang terdiri atas akar primer, akar sekunder (akar
lateral), dan akar tersier (serabut akar). Struktur batang yang keras dan
berkayu, berwarna hijau gelap, berbentuk bulat, halus, dan bercabang
banyak. Batang utama tumbuh tegak dan kuat. Percabangan akan terbentuk
setelah batang tanaman cabai mencapai ketinggian 30 - 45 cm. (Cahyono,
2003).
Daun berbentuk bulat telur bagian dasar lebih lebar dan bagian ujung
meruncing, panjang daun berkisar antara 1 - 10 cm dan lebar antara 0,5 - 5
cm serta berwarna hijau muda dan permukaan daun bagian bawah berbulu.
Panjang tangkai daun berkisar antara 0,5 – 3,5 cm. (Pitojo, 2003). Bunga
berbentuk terompet, sama dengan bunga pada tanaman keluarga
solanaceae lainnya. Bunga cabai merupakan bunga lengkap yang terdiri
dari kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Bunga cabai
juga merupakan bunga berkelamin dua karena benang sari dan putik
terdapat dalam satu tangkai. Bunga cabai keluar dari ketiak daun. (Ripangi,
2012).
Buahnya termasuk buah buni atau kendaga, tumbuh menggerombol (3 – 5
pergerombol), berbiji banyak dengan bentuk bulat panjang dan ujungnya
meruncing. Rasa daging buahnya terasa pedas karena mengandung
kapcaisin. (Priadi dan Surya, 2011).
d. Syarat Tumbuh Tanaman Cabai
Tanaman cabai tumbuh di daerah yang iklimnya bervariasi dengan curah
hujan dan panas yang cukup. Suhu ideal pertumbuhannya sekitar 27-280C
dengan curah hujan antara 1.000 – 2.000 mm pertahun. (Agromedia,
2011). Tanaman cabai membutuhkan lama penyinaran cahaya matahari
minimal 10-12 jam agar pertumbuhan menjadi optimal (Wijoyo, 2009).

3
Cahaya matahari digunakan untuk berfotosintesis, pembentukan bunga dan
buah serta pemasakan buah. Hal ini diperkuat oleh Prajnanta (2007),
Cahaya matahari penting bagi tanaman untuk fotosintesis, pembentukan
bunga dan pemasakan buah cabai. Angin yang berhembus perlahan sangat
diperlukan dalam proses penyerbukan tanaman, membawa uap air, dan
melindungi tanaman dari terik matahari sehingga tidak terjadi penguapan
yang berlebihan (Salim, 2013).
Tanah merupakan tempat tumbuh dan hidup suatu tanaman, oleh karena itu
tanah yang baik untuk pertumbuhan harus subur dan kaya akan bahan
organik. Meski demikian tanaman cabai masih dapat ditanam pada tanah
lempung (berat), 6 tanah agak liat, tanah merah, maupun tanah hitam yang
harus diolah lebih dulu sebelum digunakan (Setiadi, 2006).
2. Benih Bermutu
Benih bermutu adalah benih berlabel dengan tingkat kemurnian dan daya
tumbuh yang tinggi. Benih murni dari suatu varietas, berukurang penuh dan
seragam, daya kecambah diatas 80% dengan bibit yang tumbuh kekar, bebas
dari biji dan gulma, penyakit, hama atau bahan lain.
3. Vigor Benih
Vigor merupakan sejumlah sifat-sifat yang mengindikasikan pertumbuhan dan
perkembangan kecambah yang normal, cepat dan seragam pada kisaran
kondisi lapang yang optimum maupun sub optimum (Iilyas, 2015).
4. Viabilitas Benih
Viabilitas adalah daya hidup benih yang dapat ditunjukan oleh proses
pertumbuhan benih.
5. Ekstrasi Benih
Ekstrasi benih adalah proses pemisahan biji (benih) dari struktur buah yang
menutupinya seperti tangkai malai, daging buah, dan kulit buah agar benih
dapat digunakan sebagai bahan tanam. Ekstrasi dibedakan menjadi dua, yaitu
ekstrasi basah dan ekstrasi kering. Ekstraksi kering dilakukan dengan cara
mengekstraksi biji pada buah cabai yang sudah dikeringkan sedangkan

4
ekstraksi basah dilakukan dengan cara mengekstraksi biji pada saat buah
dalam kondisi segar kemudian biji dikeringkan.
B. Kerangka Berpikir

Viabilitas dan vigor benih yang baik Benih siap tanam

Metode : Penggamatan Pengujian tepat, cepat dan efektif Bahan : kertas CD, Air dan
Langsung dengan melakukan benih cabai
pengujian viabilitas dan
vigor benih

Mutu Benih

C. Hipotesis
1. Diduga metode ekstrasi basah dapat memberikan respon yang baik pada vigor
dan peningkatan viabilitas benih cabai

5
V. METODELOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan pada tanggal ……….. samapaui dengan tanggal …………
2022 di …………….
B. Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan dalam penelitiuan ini adalah
a. Wadah plastic
b. Aluminium foil
c. Cutter
d. Sarung tangan karet
e. Alas pengeringan
f. Oven
g. Tray
h. cawan petri
i. pinset
j. kertas CD
k. germinator listrik
l. gunting
m. kertas label
n. ayakan tanah
o. timbangan digital
p. alat tulis
q. kamera
2. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Cabai (G1)
b. Cabai(G2)
c. Cabai (G3)
d. Cabai (G4)
e. KNO3 0,2%,
f. Aquades
g. pupuk kandang
h. Tanah
i. Batu Bata
C. Metode Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial
(RALF) dengan dua faktor. Faktor pertama ialah metode ekstraksi yang
digunakan yaitu ekstraksi kering (E1) dan ekstraksi basah (E2) sedangkan faktor
kedua ialah penggunaan 4 genotipe yang berbed G1,G2,G3 dan G4

6
D. Pengamatan
Pengamatan dilakukan terhadap kadar air benih, viabilitas benih (daya
berkecambah, laju perkecambahan dan potensial tumbuh maksimum) kemudian
pengamatan vigor benih (indeks vigor, kecepatan tumbuh dan keserempakan
tumbuh)
E. Analisis Data
Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA)
Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) pada taraf 5% dan 1%. Apabila hasil
pengujian terdapat pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncant
Multiple Range Test) dengan taraf 5%..

7
DAFTAR PUSTAKA

Admin Pertanian, 2018. Morfologi Tanaman Cabai. Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji.
Diakses Pada 17 April 2022 website https://pertanian-mesuji.id/morfologi-
tanaman-cabai/
Astiningsih dkk, 2014 Uji Efektivitas Beberapa Teknik Ekstraksi dan Dry Heat Treatment
terhadap Viabilitas Benih Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). E jurnal
Agroteknologi Tropika.
Cahya, Adhitya Darmawan dkk 2014 Pengaruh Tingkat Kemasakan Benih Terhadap
Pertumbuhan Dan Produksi Cabai Rawit (Capsicum Frutescent L.) Varietas
Comexio. Jurnal Produksi Tanaman, Volume 2, Nomor 4, April 2014, hlm. 339-
34
Djarwaningsih, 2005 Capsicum spp. (Cabai): Asal, Persebaran dan Nilai Ekonomi
Capsicum spp. (Chilli): origin, distribution, and its economical value. Bidang
Botani, Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),
Bogor 16122
Kusandriyani, Yenni dan Agus 2003, Produksi Benih Cabai. Panduan Teknis PPT Cabai
Merah No 1. BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN PUSAT
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
Najwa, 2014 Eksstrasi Benih. Diakses pada 19 April 2022 website
siskannajwa.blogspot.com/2014/02/ekstraksi-benih.html?m=1
Sutopo,Lia.2004. Teknologi Benih. PT.Raja Grafindo. Jakarta
Tefa,Anna. 2017. Uji Viabilitas dan Vigor Benih Padi Selama Penyimpanan pada Tingkat
Kadar Air Yang Berbeda. Jurnal Pertanian Konservasi Lahan Kering

Anda mungkin juga menyukai