HELENA SINAGA
P01031116070
2019
1
DAYA TERIMA BAKSO DENGAN VARIASI FORMULASI JAMUR
TIRAM (Pleurotus Ostreatus) DAN TEPUNG KACANG MERAH
TERHADAP KONSUMEN
HELENA SINAGA
P01031116070
2019
2
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Menyetujui :
Mengetahui :
Ketua Jurusan,
Dr.Oslida Martony,SKM,M.Kes
NIP : 196403121987031003
Tanggal Lulus : 24 Juli 2019
iii
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program
Studi Diploma III di Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan
dengan judul “Daya Terima Bakso dengan Variasi Formulasi Jamur Tiram
(pleurotus ostreatus) dan Tepung Kacang Merah Terhadap Konsumen”.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ..................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN……………………..……………..…………………......xi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1
A. Latar Belakang……….………………………………………………1
B. Perumusan Masalah……….………………………………………..3
C.Tujuan Penelitian….………………………………………………….3
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………..4
vi
C. Bakso………………….…………………………………………...10
1. Pengertian Bakso……..……………….……………………...10
D. Panelis…………..…………………………………………………14
E. Uji Organoleptik…………………..……………………………….15
F. Kerangka Konsep…………………..……………………………..17
G. Definisi Operasional…………….………………………………..18
H. Hipotesis………..………………………………………………….19
D. Bahan Penelitian…………………………..……………………...22
E. Alat Penelitian……………………..……………………………...23
vii
D. Daya Terima Bakso Variasi Formulasi Jamur Tiram (Pleurotus
Ostreatus) Dan Tepung Kacang Merah segi Aroma……...……..30
A. Kesimpulan……………….…………………………………………33
B. Saran…………….……………...…………………………………...33
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………34
LAMPIRAN ……………………………………………………………………..37
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
6. Definisi Operasional………………………………………………………..18
8. Layout Percobaan…………………………………………………………..21
13. Hasil Daya Terima Uji Organoleptik Terhadap Tekstur Bakso Jamur
Tiram Dan Tepung Kacang Merah……………………………………….27
14. Hasil Daya Terima Uji Organoleptik Terhadap Rasa Bakso Variasi
Formulasi Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) Dan Tepung Kacang
Merah………………………………………………………………………..29
15. Hasil Daya Terima Uji Organoleptik Terhadap Aroma Bakso Jamur
Tiram Dan Tepung Kacang Merah……………………………………….30
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2. Kerangka Konsep………………………………………………………...…17
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Lembar Bukti Bimbingan…………………………………………………..37
2. Formulir Isian Untuk Uji Daya Terima Bakso Dengan Variasi Formulasi
Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) Dan Tepung Kacang Merah
Terhadap Konsumen………………………………………………………39
3. Rekapitulasi Data Rata-Rata Kesukaan Panelis Dari Segi Warna
Terhadap Daya Terima Bakso Dengan Variasi Formulasi Jamur Tiram
(Pleurotus Ostreatus) Dan Tepung Kacang Merah Terhadap
Konsumen…………………………………………………………………..40
4. Surat Pernyataan Bersedia Menjadi Panelis Penelitian (Informed
Consent)…………………………………………………………………….48
5. Daftar Riwayat Hidup………………………………………………………49
6. Bahan Pembuatan Tepung Kacang Merah…………………………... 50
7. Pernyataan………………………………………………………………….52
8. Kandungan Gizi Jamur Tiram Dan Tepung Kacang Merah…………...52
9. Nutrisurvey………………………………………………………………….53
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
tiram ini adalah 100kj/100g dengan 72% lemak tak jenuh. Serat jamur
sangat baik untuk pencernaan, kandungan seratnya mencapai 7,4-24,6%
sehingga cocok untuk para pelaku diet. Spesies dari genus Pleurotus
ostreatus (jamur tiram) lebih populer untuk dikonsumsi hampir di seluruh
dunia karena rasanya yang enak, tinggi nilai gizi, dan kandungan obatnya
(Peter & Cheung 2013; Deepalakshmi dan Sankaran 2014) dalam
Masitoh,dkk (2015)).
2
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti Tertarik membuat bakso
dengan Variasi Formulasi Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) Dan Tepung
Kacang Merah.
B. Perumusan Masalah
Bagaimanakah Daya Terima Bakso dari Variasi Jamur Tiram (
Pleurotus Ostreatus ) dengan Tepung Kacang Merah terhadap
Konsumen.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Daya Terima Bakso dari variasi Jamur Tiram ( Pleurotus
Ostreatus ) dengan Tepung Kacang Merah terhadap Konsumen.
2. Tujuan Khusus
a. Menilai Daya Terima Bakso dari variasi Jamur Tiram ( Pleurotus
Ostreatus ) dengan Tepung Kacang Merah terhadap Konsumen
meliputi warna.
b. Menilai Daya Terima Bakso dari variasi Jamur Tiram ( Pleurotus
Ostreatus ) dengan Tepung Kacang Merah terhadap Konsumen
meliputi tekstur.
c. Menilai Daya Terima Bakso dari variasi Jamur Tiram ( Pleurotus
Ostreatus ) dengan Tepung Kacang Merah terhadap Konsumen
meliputi rasa.
3
d. Menilai Daya Terima Bakso dari variasi Jamur Tiram ( Pleurotus
Ostreatus ) dengan Tepung Kacang Merah terhadap Konsumen
meliputi aroma.
e. Menentukan Daya Terima Bakso dari variasi Jamur Tiram(
Pleurotus Ostreatus ) dengan Tepung Kacang Merah terhadap
Konsumen yang paling disukai.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Mahasiswa
Menambah pengetahuan penelitian tentang pengolahan terhadap
Bakso dengan Variasi Formulasi Jamur Tiram dan Tepung Kacang
Merah.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Klasifikasi ilmiah jamur tiram, menurut (Anonim 2012a) dalam
Syaharuddin, Abdul Halim.(2014) adalah sebagai berikut :
Kerajaan : Fungi
Filum : Basidiomycota
Kelas : Homobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Tricholomataceae
Genus : Pleurotus
Spesies : P. Ostreatus
6
Tabel 1. Kandungan Zat Gizi Jamur Tiram per 100 gr
No Kandungan Gizi Jumlah Satuan
1. Protein 13,8 Gr
2. Kadar serat 3,5 Gr
3. Lemak 1,41 Gr
4. Karbohidrat 61,7 Gr
5. Vitamin B1 0,12 Mg
6. Vitamin B2 0,64 Mg
7. Vitamin C 5 Mg
8. Kalsium 32,9 Mg
9. Fe 4,1 Mg
Sumber: Warisno dan Dahana, 2010 dalam Saragih, 2015
7
karena perendaman sehingga pigmen kacang merah larut kedalam media
perendaman (Pangastuti dkk, 2013)
Kacang Merah
Disortasi
Dicuci
Direndam 24 jam
Dikukus 20 menit
Diblender
Diayak 80 mesh
8
3. Manfaat Tepung Kacang Merah
Bahan makanan yang merupakan sumber serat dan berindeks
glikemik rendah adalah tepung Kacang merah. Kandungan serat dalam
tepung Kacang merah yaitu 26,3 g per 100 g bahan (Rusilanti dan
Kusharto, 2007). Nilai indeks glikemik (IG) pangan juga perlu
dipertimbangkan, khususnya dalam pemilihan makanan. Makanan yang
mempunyai Indeks Glikemik rendah akan lebih menguntungkan dalam
pengendalian gula darah dibandingkan makanan yang mempunyai Indeks
Glikemik tinggi. Indeks glikemik pada tepung Kacang merah yaitu 26
(Marsono dkk., 2002).
4. Kandungan Zat Gizi Tepung Kacang Merah
Tabel 2. Kandungan zat gizi pada tepung kacang merah 100 gram
No Zat Gizi Komposisi Satuan
1 Karbohidrat 12,83 Gram
2 Protein 4,57 Gram
3 Lemak 0,48 Gram
4 Abu 3,91 Gram
5 Air 7,00 Gram
Sumber: ( IPB (2010:1) dalam Praptiningrum, Wulan,2015)
9
C. Bakso
1. Pengertian Bakso
Bakso daging adalah produk makanan berbentuk bulatan yang
diperoleh dari campuran daging ternak (kadar daging tidak kurang dari 50
persen) dan pati dengan atau tanpa penambahan makanan yang diijinkan
(Standar Nasional Indonesia, 2000)dalam Falahudin, Aaf . Bakso
merupakan salah satu produk yang sangat digemari dan popular di
Indonesia.Bakso biasanya terbuat dari bahan utama yaitu daging yang
sudah digiling halus, kemudian dilakukan pencampuran dengan bahan-
bahan lainnya, dibentuk bulat, dan selanjutnya dilakukan proses
perebusan (Anon., 2006) dalam Utafiyani dkk (2018).
2. Jenis- jenis Bakso
Menurut Sugi (2006) dalam Syahetsu, Bhaquah.2017). Bakso atau
baso adalah jenis bola daging yang lazim ditemukan pada masakan
Indonesia. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan
tepung tapioka, akan tetapi ada juga bakso yang terbuat dari daging
ayam, ikan, atau udang bahkan daging kerbau. Dalam penyajiannya,
bakso umumnya disajikan panas panas dengan kuah kaldu sapi bening,
dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur dan ditaburi bawang
goreng dan seledri.
Bakso sangat populer dan dapat ditemukan diseluruh Indonesia,
darii gerobak pedagang kaki lima hingga restoran besar. Berbagai jenis
bakso sekarang banyak ditawarkan dalam bentuk makanan beku yang
dijual dipasar swalayan ataupun mal-mal. Irisan bakso dapat juga
dijadikan pelengkap jenis makanan lain seperti mi goreng, nasi goreng,
atau cap cay.
10
3. Resep Pembuatan Bakso secara umum
6 Pisau 1 Buah
7 Talenan 1 Buah
8 Kompor 1 Buah
11
c) Prosedur Pembuatan Bakso Ikan
1) Ikan segar dibersihkan dan difillet , lalu diambil daging (tanpa kulit dan
tulang).
2) Daging bersih digiling sampai hancur.bersama air es,bawang putih
dan campurkan putih telur,garam dan lada.
3) Setelah daging halus,campurkan dengan tepung tapioca (sesuai
perlakuan).
4) Genggam adonan bakso lalu ditekan supaya adonan bisa keluar dari
ibu jari dan telunjuk,lalu diambil dengan sendok
5) Direbus dengan air yang sudah mendidih.
6) Rebus hingga bakso mengapung ,lalu ditiriskan. ( Sumber : Aziza,
2015)
12
4. Syarat Mutu Bakso
13
D. Panelis
Untuk penilaian mutu atau analisa sifat-sifat sensorik suatu komoditi
panel bertindak sebagai instrumen atau alat. Panel adalah satu atau
sekelompok orang yang bertugas untuk menilai sifat atau mutu benda
berdasarkan kesan subyektif. Jadi penilaian makanan secara panel
adalah berdasarkan kesan subyektif dari para panelis dengan prosedur
sensorik tertentu yang harus dituruti. Dalam penilaian organoleptik dikenal
tujuh macam panel, yaitu panel perseorangan, panel terbatas, panel
terlatih, panel agak terlatih, panel konsumen dan panel anak-anak.
Perbedaan ketujuh panel tersebut didasarkan pada keahlian dalam
melakukan penilaian organoleptik.
1. Panel Perseorangan
Panel perseorangan adalah orang yang sangat ahli dengan
kepekaan spesifik yang sangat tinggi yang diperoleh karena bakat atau
latihan-latihan yang sangat intensif.
2. Panel Terbatas
Panel terbatas terdiri dari 3-5 orang yang mempunyai kepekaan
tinggi sehingga bias lebih di hindari.
3. Panel Terlatih
Panel terlatih terdiri dari 15-25 orang yang mempunyai kepekaan
cukup baik. Untuk menjadi terlatih perlu didahului dengan seleksi dan
latihan-latihan. Panelis ini dapat menilai beberapa rangsangan sehingga
tidak terlampau spesifik.
4. Panel Agak Terlatih
Panel agak terlatih terdiri dari 15-25 orang yang sebelumya dilatih
untuk mengetahui sifat-sifat tertentu. Panel agak terlatih dapat dipilih dari
kalangan terbatas dengan menguji datanya terlebih dahulu.
5. Panel Tidak Terlatih
Panel tidak terlatih terdiri dari 25 orang awam yang dapat dipilih
berdasarkan jenis suku-suku bangsa, tingkat sosial dan pendidikan. Panel
14
tidak terlatih hanya diperbolehkan menilai alat organoleptik yang
sederhana seperti sifat kesukaan.
6. Panel Konsumen
Panel konsumen terdiri dari 30 hingga 100 orang yang tergantung
pada target pemasaran komoditi. Panel ini mempunyai sifat yang sangat
umum dan dapat ditentukan berdasarkan perorangan atau kelompok
tertentu.
7. Panel Anak-anak
Panel yang khas adalah panel yang menggunakan anak-anak
berusia 3-10 tahun.
E. Uji Organoleptik
Uji kesukaan merupakan salah satu uji penerimaan.dalam uji ini
panelis diminta mengungkapkan tanggapan pribadinya tentang kesukaan
atau sebaliknya ketidaksukaan,disamping itu mereka juga mengemukakan
tingkat kesukaan/ketidaksukaan.
Uji organoleptik merupakan cara untuk mengetahui respon panelis
terhadap produk. Uji organoleptik dilakukan dengan empat parameter
yaitu warna, aroma, rasa dan tekstur karena tingkat kesukaan konsumen
terhadap suatu produk dipengaruhi oleh warna, aroma, rasa, dan
ransangan mulut.
Syarat minimum uji organoleptik yaitu panelis yang sudah terlatih
yaitu: jujur, tidak dalam keadaan sakit, tidak dalam keadaan lapar,
perempuan/laki-laki yang tidak merokok. panel yang digunakan pada
penelitian ini ada pada panel agak terlatih.
Pengujian organoleptik terhadap bakso dengan variasi formulasi
jamur tiram dan tepung kacang merah sebagai pangan fungsional
meliputi warna, aroma, tekstur dan rasa. Uji organoleptik yang digunakan
adalah menggunakan skala numerik untuk menilai sifat produk yang
disajikan dan menggunakan metode uji hedonik. Panelis memberikan
tanggapan kesukaan terhadap bakso jamur sebagai pangan fungsional
dengan memberikan skor pada lembar penilaian yang telah disediakan.
15
Adapun parameter yang dinilai oleh panelis meliputi warna, aroma, tekstur
dan rasa.
1. Warna
Merupakan salah satu faktor yang pertama kali diperhatikan oleh
konsumen dan memberi kesan menarik atau tidak menariknya suatu
produk pangan. Parameter ini akan dinilai oleh indra mata
2. Aroma
Aroma adalah suatu yang dapat diamati dengan indera pembau
untuk data menghasilkan aroma, zat harus dapat menguap, sedikit larut
dalam air dan sedikit larut dalam lemak. Senyawa berbau sampai ke
jaringan pembau dalam hidung bersama - sama dengan udara.
3. Tekstur
Tekstur adalah faktor kualitas makanan yang paling penting,
sehingga memberikan kepuasan terhadap kebutuhan kita. Oleh karena
itu kita menghendaki makanan yang mempunyai rasa dan tekstur yang
sesuai dengan selera yang kita harapkan, sehingga bila kita membeli
makanan, maka pentingnya nilai gizi biasanya ditempatkan pada mutu
setelah harga, tekstur, dan rasa.
4. Rasa
Merupakan parameter yang akan dinilai oleh pengecapan. Hal ini
akan menentukan daya terima produk pangan. Setelah melihat
penampilan makanan yang menarik maka rasa adalah hal kedua yang
mempengaruhi daya terima produk pangan.
16
F. Kerangka Konsep
= Variabel Bebas
= Variabel Terikat
17
G. Definisi Operasional
18
H. Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh daya terima bakso variasi formulasi
Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) dengan Tepung
Kacang Merah terhadap Konsumen
Ha : Ada pengaruh daya terima bakso variasi
formulasi Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) dengan
Tepung Kacang Merah terhadap Konsumen.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
20
C. Penentuan Bilangan Acak
Pengacakan dilakukan dengan menggunakan kalkulator dengan
cara menekan tombol ‘2ndf’ dan ‘RND’ sebanyak 6 kali dengan hasil
Kemudian di rangking sehingga diperoleh 6 bilangan acak.
Keterangan:
A1, A2 = Perlakuan A jamur tiram 200 gr + tepung kacang merah 40 gr.
B1, B2 = Perlakuan B jamur tiram 225 gr + tepung kacang merah 45 gr.
C1, C2 = Perlakuan C jamur tiram 250 gr + tepung kacang merah 50 gr.
21
D. Bahan Pembuatan
4. Bawang gram 10 10 10 30 60
putih
7. Garam gram 7 7 7 21 42
8. Telur butir 1 1 1 3 6
Ayam
10 Es batu ml 50 50 50 150 300
22
E. Alat Pembuatan
Alat yang digunakan dalam pembuatan Bakso ini dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 10. Alat Pembuatan Bakso Variasi Formulasi Jamur Tiram
dengan Tepung Kacang Merah
NO Alat Jumlah Satuan
1 Pisau 1 Buah
2 Talenan 1 Buah
3 Blender 1 Buah
4 Waskom 6 Buah
6 Saringan 1 Buah
7 Timbangan 1 Buah
8 Kukusan 1 Buah
9 Kompor 1 Buah
23
G. Proses Pembuatan Tepung Kacang Merah
1. Persiapan Tepung Kacang Merah
a. Bahan utama pembuatan Tepung Kacang Merah
Kacang merah sebanyak satu kilogram (1000 gram) yang dibeli di
pasar Lubuk pakam.
24
organoleptik dengan masing-masing 1 lembar untuk setiap percobaan.
sampel disediakan di dalam cup kecil dengan setiap diberikan kode angka
sesuai dengan banyaknya perlakuan.setelah itu panelis diberi pengarahan
dalam mengisi formulir penilaian dengan menggunakan skala hedonic
yang digunakan adalah sebagai berikut :
25
BAB IV
26
Selanjutnya hasil uji duncan menunjukkan bahwa panelis lebih
menyukai pembuatan bakso variasi formulasi jamur tiram dan tepung
kacang merah pada perlakuan A yaitu variasi formulasi jamur tiram 200 gr
dan tepung kacang merah 40 gram dengan nilai ( 3,22) kategori suka.
Menurut Abdul Halim Syahruddin.(2014). Semakin banyak jamur
tiram yang digunakan akan mempengaruhi intensitas warna dan produk
bakso yang dihasilkan. Semakin banyak komposisi jamur tiram yang
digunakan dibandingkan dengan penggunaan ikan akan membuat warna
bakso yang dihasilkan lebih gelap. Sehingga dalam pembuatan bakso
variasi formulasi jamur tiram dan tepung kacang merah, apabila komposisi
jamur tiram lebih banyak dari pada tepung kacang merah akan membuat
warna bakso lebih gelap.
B. Daya Terima Bakso Variasi Formulasi Jamur Tiram (Pleurotus
Ostreatus) Dan Tepung Kacang Merah segi Tekstur
Hasil penelitian terhadap uji organoleptik daya terima bakso
dengan variasi formulasi jamur tiram (pleurotus ostreatus) dan tepung
kacang merah terhadap konsumen dari segi tekstur dapat dilihat pada
tabel 13.
27
suka dan perlakuan C yaitu bakso variasi formulasi jamur tiram 250 gr dan
tepung kacang merah 50 gram dengan nilai ( 2,60) kategori kurang suka.
Berdasarkan hasil uji statistika terhadap tekstur dalam pembuatan
bakso variasi formulasi jamur tiram dan tepung kacang merah diketahui
bahwa rata-rata kesukaan terhadap tekstur yaitu ρ= 0.010 < 0.05 maka ha
diterima, yang artinya ada pengaruh daya terima terhadap tekstur bakso
jamur tiram dan tepung kacang merah.
Selanjutnya hasil uji duncan menunjukkan bahwa panelis lebih
menyukai bakso variasi formulasi jamur tiram 200 gram dan tepung
kacang merah 40 gram dengan nilai 3 dengan kategori suka.
Semakin tinggi kadar air bakso dan semakin banyak putih telur yang
ditambahkan maka kadar air bakso akan semakin tinggi (Ruri, Septian.dkk
2014)
Menurut Muchtadi (1990) dalam Komariah,n.dkk. (2005) dalam
kandungan air jamur tiram putih segar sangat tinggi yaitu 90,97%.
Perlakuan pencampuran jamur tiram putih segar pada adonan bakso
dapat menyebabkan peningkatan kadar air turunya konsentrasi bahan
kering adonan. Dengan demikian semakin tinggi persentase jamur tiram
yang ditambahkan maka semakin rendah tingkat kekerasan.
Menurut Heard 1976 dan Winarno 1994 dalam Komariah,n.dkk.
(2005) dalam jamur tiram putih terkandung senyawa pektin. Pektin
merupakan senyawa yang dapat membentuk disperse koloidal dalam air
panas dan akan membentuk gel yang kenyal ketika didinginkan.
Penambahan tapioka yang semakin meningkat dapat
menyebabkan kadar air bakso akan semakin menurun dan dapat
meningkatkan daya mengikat air karena ada kemampuan menahan air
selama pengolahan dan pemanasan ( Ockerman (1993) dalam (Ruri,
Septian.dkk 2014).
28
C. Daya Terima Bakso Variasi Formulasi Jamur Tiram (Pleurotus
Ostreatus) Dan Tepung Kacang Merah segi Rasa
Hasil penelitian terhadap uji organoleptik daya terima bakso
dengan variasi formulasi jamur tiram (pleurotus ostreatus) dan tepung
kacang merah terhadap konsumen dari segi rasa dapat dilihat pada tabel
14.
Tabel 14. Hasil Daya Terima uji organoleptik Terhadap Rasa Bakso
Variasi Formulasi Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) Dan
Tepung Kacang Merah
Perlakuan Rata-Rata Kategori Ρ
A 3,18 Suka
B 3 Suka 0.000
C 2,54 Kurang Suka
29
Menurut Hermanianto dan Andayani (2002) dalam Kurniawan,
Andik (2011) rasa bakso dipengaruhi oleh bau dan tekstur namun pada
umumnya ada tiga macam yang sangat menentukan penerimaan
konsumen yaitu tingkat kegurihan, keasinan dan rasa daging.
Menurut Cahyana et al (1999) dalam Handayani,Suarmi (2016).
Protein yang terdapat dalam jamur tiram kaya akan asam glutamate yang
akan meningkatkan cita rasa masakan.
D. Daya Terima Bakso Variasi Formulasi Jamur Tiram (Pleurotus
Ostreatus) Dan Tepung Kacang Merah segi Aroma
Hasil penelitian terhadap uji organoleptik daya terima bakso
dengan variasi formulasi jamur tiram (pleurotus ostreatus) dan tepung
kacang merah terhadap konsumen dari segi aroma dapat dilihat pada
tabel 15.
Tabel 15. Hasil Daya Terima uji organoleptik Terhadap Aroma Bakso
Jamur Tiram dan Tepung Kacang Merah
Perlakuan Rata-Rata Kategori Ρ
A 3,20 Suka
B 3,08 Suka 0.010
C 2,70 Kurang Suka
30
terhadap aroma yaitu ρ= 0.010 < 0.05 maka ha diterima, yang artinya ada
pengaruh daya terima terhadap aroma jamur tiram dan tepung kacang
merah.
Selanjutnya hasil Uji Duncan menunjukkan bahwa panelis lebih
menyukai bakso dengan variasi formulasi jamur tiram (pleurotus ostreatus)
200 gram dan tepung kacang merah 40 gram nilai ( 3,20) dengan kategori
suka.
Dalam penilaian flavour melibatkan organ pencicipan dan
penciuman. Formulasi bumbu menghasilkan produk olahan daging
dengan aroma yang berbeda, hal ini disebabkan pengaruh bumbu yang
digunakan dalam bakso yang digunakan dan terdiri dari merica,bawang
putih dan garam ( Abustam, (2009) dan Soeparno,(2005)) dalam
Kurniawan, andik (2011)
Menurut Abdul Halim Syahruddin.(2014). Semakin banyak jumlah
jamur tiram yang digunakan akan meningkatkan aroma khas jamur tiram
semakin tajam. Dan jika jamur tiram yang paling sedikit akan lebih disukai
dibandingkan dengan perbandingan jamur tiram yang lebih banyak
jumlahnya.
Menurut Crisan dan Sands (1978),dalam Abdul Halim
Syahruddin.(2014). Bahwa aroma yang sangat spesifik pada jamur tiram
putih berasal dari kandungan asam glutamatnya yang cukup tinggi yaitu
890 mg asam amino per 100 gram berat kering.
31
bakso dengan variasi formulasi jamur tiram (pleurotus ostreatus) dan
tepung kacang merah yaitu dengan kategori suka terhadap bakso variasi
formulasi jamur tiram (pleurotus ostreatus) dan tepung kacang merah.
Berikut tabel 17 Rekapitulasi uji mutu organoleptik bakso variasi formulasi
jamur tiram (pleurotus ostreatus) dan tepung kacang merah
32
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Hasil uji organoleptik warna p value = 0,002 < 0,05 yang artinya
ada pengaruh daya terima bakso terhadap Variasi Formulasi Jamur
Tiram (Pleurotus Ostreatus) Dan Tepung Kacang Merah Terhadap
Konsumen dengan nilai 3,22 kategori suka
2. Hasil uji organoleptik tekstur p value = 0,010 <0,05 yang artinya
ada pengaruh daya terima bakso terhadap Variasi Formulasi Jamur
Tiram (Pleurotus Ostreatus) Dan Tepung Kacang Merah Terhadap
Konsumen dengan nilai 3,18 kategori suka
3. Hasil uji organoleptik rasa p value = 0,000 < 0,05 yang artinya ada
pengaruh daya terima bakso terhadap Variasi Formulasi Jamur
Tiram (Pleurotus Ostreatus) Dan Tepung Kacang Merah Terhadap
Konsumen dengan nilai 3,18 kategori suka
4. Hasil uji organoleptik aroma p value = 0,010 <0,05 yang artinya ada
pengaruh daya terima bakso terhadap Variasi Formulasi Jamur
Tiram (Pleurotus Ostreatus) Dan Tepung Kacang Merah Terhadap
Konsumen dengan nilai 3,20 kategori suka
B. SARAN
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan inovasi produk
makanan melalui pemanfaatan Jamur Tiram dengan tepung
kacang merah.
2. Daya terima bakso terhadap Variasi Formulasi Jamur Tiram
(Pleurotus Ostreatus) Dan Tepung Kacang Merah Terhadap
Konsumen dapat digunakan untuk makanan bagi orang yang
sedang menjalankan diet, karena komposisi zat gizi protein dan
seratnya yang lebih tinggi.
33
DAFTAR PUSTAKA
34
Masitoh, Leni Ariyanti, Fitrah Hadi Firdaus, Ade Irma, Erni Apriliana,
Irzaman, Mersi Kurniati, Maya Risanti. 2015. Formulasi Minuman
Kesehatan Ekstrak Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostratus) Kaya
β-Glukan. Vol 1 (2): 96-100
Nany Suryani. Maulidah, Ristiyanti Rahayu.2014.Pengaruh Proporsi
Jamur Tiram Putih ( Pleurotus Aeurotus ) Terhadap .Kandungan
Protein, Kalsium, Dan Daya Terima Bakso Jamur, Jurkessia,
Vol.IV, No.2
Nuraidah.2013. Studi Pembuatan Daging Tiruan dari Kacang Merah
(Phaseolus Vulgaris. L).
Nuraisah.2013. kombinasi jamur tiram putih dengan ikan patin dalam
pembuatan bakso ikan..
Nurainy,Fibera, Ribut Sugiharto, Dewi Wulan Sari. 2015. Pengaruh
Perbandingan Tepung Tapioka Dan Tepung Jamur Tiram
Putih (Pleurotus Oestreatus) Terhadap Volume Pengembangan,
Kadar Protein Dan Organoleptik Kerupuk Jurnal. Universitas
Lampung.
Pangastuti, Hesti Ayuningtyas, Dian Rachmawati Affandi, Dwi Ishartani.
2013. Karakteristik Sifat Fisik Tepung Kacang Merah (Phaseolus
vulgaris L) Dengan beberapa perlakuan pendahuluan. Jurnal.
Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Permana,Hadi. 2007. Merintis Usaha Jamur untuk Rakyat.
Jakarta:Penerbit CV Karya Mandiri Pratama.
Saragih, Raskita. 2015. Nugget Jamur Tiram (Plerotus ostreatus) Sebagai
Alternatif Pangan Sehat Vegetarian. Jurnal. Intitut Teknologi
Indonesia.
Septian Ruri,Terip Karo Karo,Era Yusraini (2014). Pengaruh
Perbandingan Jamur Tiram Dan tapioca Dengan Penambahan
Putih Telur Terhadap Mutu Bakso Jamur Tiram.Ilmu Dan Teknologi
Pangan
Siregar, Linda Nopita Sari, Noviar Harun, Rahmayuni.2017. Pemanfaatan
Tepung Kacang Merah Dan Salak Padang Sidimpuan (Salacca
Sumatrana R.) Dalam Pembuatan Snack Bar. Jurnal. Program
Studi Teknologi Hasil Pertanian.
Sumarni. 2006.Botani dan Tinjauan Gizi Jamur Tiram Putih. Jurnal Inovasi
Pertanian.
Steviani,Susi.2011.Pengaruh Penambahan Molase Dalam Berbagai
Media Pada Jamur Tiram Putih (Pleurotus Aeurotus).
35
Syaharuddin, Abdul Halim. 2014.Studi Pembuatan Bakso Jamur Tiram
(Pleurotus Ostreatus) dengan Fortifikasi Daging Ikan Tuna Mata
Besar.
Syahetsu, Bhaquah.2017. Studi Pembuatan Bakso Ayam (Meatball)
dengan Penambahan Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizuz.
Utafiyani, Ni Luh Ari Yusasrini, I Gusti Ayu Ekawati.2018. Pengaruh
Perbandingan Tepung Kacang Hijau(Vigna Radiata) Dan Terigu
Terhadap KarakteristikBakso Analog. Jurnal ITEPA Vol. 7 No. 1,
Tahun 2018 Hal 12-22
Verawati, Ruaida, dan Wirnelis Syarif. 2015. Pengaruh Subtitusi Tepung
Kacang Merah Terhadap Kualitas Kluit Pie. Jurnal. Fakultas
Teknik Universitas Negeri Padang. Padang.
Wardani,Cahyani.2014. Kadar Protein Jamur Tiram Putih (Pleurotus
Ostreatus) pada Media Campuran Serbuk Gergaji, Ampas Tebu
dan Arang Sekam. Jurnal. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Praptiningrum,Wulan,2015. Eksperimen pembuatan buttercookies tepung
kacang merah substitusi tepung terigu.SKRIPSI. Fakultas teknik
Universitas negeri semarang.
36
LAMPIRAN 1
NIM : P01031116070
37
9 Selasa,4 Perbaikan revisi kedua
Desember
2018
10 Rabu 17 Revisi usulan Karya Tulis
Juli 2019 Ilmiah I dengan dosen
pembimbing
38
LAMPIRAN 2
Formulir Isian Untuk Uji Daya Terima Bakso dengan Variasi
Formulasi Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) dan Tepung Kacang Merah
terhadap Konsumen
Nama :
Tanggal pengujian :
Instruksi : Berilah penilaian anda terhadap warna, rasa,
tekstur, dan aroma bakso ikan variasi jantung pisang pada setiap kode
sampel, berdasarkan tingkat kesukaan yang anda anggap paling cocok.
Pada setiap panelis yang akan mencicipi, terlebih dahulu dipersilahkan
meminum air putih guna menetralkan rasa yang ada sebelumnya.
Nyatakan penilaian saudara dengan skala sebaga berikut :
Amat sangat suka = 5
Sangat suka =4
Suka =3
Kurang suka =2
Tidak suka =1
39
LAMPIRAN 3
40
ANOVA
RATA_RATA_WARNA
Kesukaan_Warna
Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
Between
3.440 2 1.720 6.644 .002
Groups
Within Groups 18.640 72 .259
Total 22.080 74
Homogeneus Subsets
RATA_RATA_WARNA
kesukaan_warna
Duncan
Panelis N 1 2
perlakuan C 25 2.56
perlakuan B 25 2.88
perlakuan A 25 3.08
Sig. 1.000 .169
41
LAMPIRAN 4
Rekapitulasi data rata-rata kesukaan panelis dari segi aroma
terhadap Daya Terima Bakso Dengan Variasi Formulasi Jamur Tiram
(Pleurotus Ostreatus) Dan Tepung Kacang Merah Terhadap Konsumen
42
ANOVA
RATA_RATA_AROMA
Kesukaan_Aroma
Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
Between
3.307 2 1.653 4.944 .010
Groups
Within Groups 24.080 72 .334
Total 27.387 74
Homogeneus Subsets
RATA_RATA_AROMA
Duncan
Panelis N 1 2
perlakuan C 25 2.52
perlakuan B 25 2.92
perlakuan A 25 3.00
Sig. 1.000 .626
43
LAMPIRAN 5
Rekapitulasi data rata-rata kesukaan panelis dari segi tekstur
terhadap Daya Terima Bakso Dengan Variasi Formulasi Jamur Tiram
(Pleurotus Ostreatus) Dan Tepung Kacang Merah Terhadap Konsumen
44
ANOVA
RATA_RATA_TEKSTUR
Kesukaan_Tekstur
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Between
3.120 2 1.560 5.105 .008
Groups
Within Groups 22.000 72 .306
Total 25.120 74
Homogeneus Subsets
RATA_RATA_TEKSTUR
kesukaan_tekstur
Duncan
Panelis N 1 2
perlakuan c 25 2.52
perlakuan b 25 2.64
perlakuan a 25 3.00
Sig. .445 1.000
45
LAMPIRAN 6
Rekapitulasi data rata-rata kesukaan panelis dari segi rasa
terhadap Daya Terima Bakso Dengan Variasi Formulasi Jamur Tiram
(Pleurotus Ostreatus) Dan Tepung Kacang Merah Terhadap Konsumen
46
ANOVA
RATA_RATA_RASA
Kesukaan_Rasa
Sum of
Square Mean
s Df Square F Sig.
Homogeneus Subsets
RATA_RATA_RASA
Kesukaan_Rasa
Duncan
Panelis N 1 2
perlakuan C 25 2.40
perlakuan B 25 2.84
perlakuan A 25 3.00
47
LAMPIRAN 7
Nama :
Umur :
Semester :
Alamat :
Telp/Hp :
Mengetahui
Peneliti Panelis
( Helena Sinaga ) ( )
48
LAMPIRAN 8
No Hp / Telp : 082168598716
KEMENKES MEDAN
49
LAMPIRAN 9
PERLAKUAN A PERLAKUAN B
PERLAKUAN C
50
LAMPIRAN 10
PERNYATAAN
NIM : P01031116070
Helena Sinaga
51
LAMPIRAN 11
52
LAMPIRAN 12
Nutrisurvey
Perlakuan A
Protein : 22 gram
========================================================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
========================================================
Nama Makanan Jumlah energy carbohydr.
___________________________________________________________
Meal analysis: energy 490,2 kcal (100 %), carbohydrate 84,4 g (100 %)
========================================================
HASIL PERHITUNGAN
========================================================
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
___________________________________________________________
Energy 490,2 kcal 1900,0 kcal 26 %
Water 0,0 g 2700,0 g 0%
protein 22,0 g 48,0 g(12 %) 46 %
fat 8,4 g(15%) 77,0 g(< 30 %) 11 %
carbohydr. 84,4 g(68%) 351,0 g(> 55 %) 24 %
53
dietary fiber 12,9 g 30,0 g 43 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 1,7 g 10,0 g 17 %
cholesterol 254,4 mg - -
Vit. A 117,0 µg 800,0 µg 15 %
carotene 0,0 mg - -
Vit. E 0,0 mg - -
Vit. B1 0,4 mg 1,0 mg 37 %
Vit. B2 1,0 mg 1,2 mg 82 %
Vit. B6 0,5 mg 1,2 mg 39 %
folic acid eq. 0,0 µg - -
Vit. C 10,5 mg 100,0 mg 11 %
sodium 2797,7 mg 2000,0 mg 140 %
potassium 1294,8 mg 3500,0 mg 37 %
calcium 94,5 mg 1000,0 mg 9%
magnesium 89,1 mg 310,0 mg 29 %
phosphorus 451,2 mg 700,0 mg 64 %
iron 8,4 mg 15,0 mg 56 %
zinc 3,8 mg 7,0 mg 55 %
54