OLEH:
KHAIRUNNISA
NIM:2113453017
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa, disetujui, dan siap untuk
dipertahankan dihadapan Tim Penguji Proposal Karya Tulis Ilmiah Program Studi
D-III Analis Kesehatan Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas
Abdurrab
Nama : KHAIRUNNISA
NIM : 2113453017
Judul KTI : Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) Pada Toksisitas
Etanol Daun Sungkai (Peronema Canescens Jack)Terhadap Larva
Udang ( Arthemia salina Leach)
Pekanbaru,Oktober 2023
Menyetujui
Pembimbing
Puji dan Syukur penulis ucapan Kehadirat Allah SWT atas rahmat dan serta
petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Proposal
Karya Tulis Ilmiah ini, adapun tujuan dari penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah
ini adalah untuk memenuhi syarat guna untuk memperoleh gelar Diploma III
Analis Kesehatan dengan judul, “Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test)
Pada Toksisitas Etanol Daun Sungkai (Peronema Canescens Jack)Terhadap
Larva Udang ( Artemia salina Leach)”
Dalam penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak
mengalami hambatan dan kesulitan. Berkat arahan, bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan, maka pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Tabrani Rab Selaku Pendiri Universitas Abdurrab.
2. Ibu Prof. Susi Endriani, S.Si., M.Sc., Ph. D Selaku Rektor Universitas
Abdurrab.
3. Ibu Apt. Azlaini Yus Nasution, M.Farm., Selaku Dekan Fakultas Farmasi dan
Ilmu Kesehatan.
4. Bapak Alfin Surya, S.Si., M.Si Selaku Ketua Program Diploma III Analis
Kesehatan Universitas Abdurrab.
5. Bapak Alfin Surya, S.Si., M.si Selaku Pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menulis Karya Tulis
Ilmiah ini.
6. Seluruh Staf Dosen dan Tenaga Kependidikan di Prodi D-III Analis Kesehatan.
7. ayahanda Dodi subali dan Ibunda Herniyanti yang tercinta serta Adik-adik dan
keluarga besar yang sudah banyak memberikan dukungan dan motivasi baik
dalam bentuk moral maupun material dengan tulus dan ikhlas sehingga penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Teman-teman seperjuangan yang banyak membantu dalam menyusun dan
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Serta semua pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah
ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk perbaikan dalam penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah
ini. Demikian Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan dan besar harapan
penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan
pengetahuan bagi pembaca. Amiin.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................
1.1 Latar Belakang .......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................
1.3.1 Tujuan umum ..............................................................................
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................
1.4.1 Bagi Peneliti ...............................................................................
1.4.2 Bagi Akademi .............................................................................
1.4.3 Bagi Masyarakat .........................................................................
1.5 Keaslian Penelitian .................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................
1.1 Daun Sungkai (Peronema canescens jack...............................................
1.1.1 Klasifikasi daun sungkai (Peronema canescens jack) ................
1.1.2 Morfologi daunsungkai (Peronema canescens jack) ..................
1.1.3 Kandungan dan Kimia daun sungkai (Peronema canescens jack)
1.1.4 Manfaat daun sungkai (Peronema canescens jack) ....................
2.2 Uji toksisitas.............................................................................................
2.2.1 Uji toksisitas akut........................................................................
2.2.2 Uji toksisitas subakut atau subkronis..........................................
2.2.3 Uji toksisitas kronis.....................................................................
2.3 Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) ..........................................
2.4 Larva Artemia salina L ...........................................................................
2.4.1 Taksonomi Artemia salina L ................................................................
2.4.2 Morfologi Artemia salina L .................................................................
2.4.3 Siklus hidup Artemia salina L .............................................................
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................
3.1. Jenis Penelitian .......................................................................................
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................
3.2.1. Tempat Penelitian .......................................................................
3.2.2. Waktu Penelitian .........................................................................
3.3. Populasi dan Sampel ..............................................................................
3.3.1. Populasi ......................................................................................
3.3.2. Sampel ........................................................................................
3.4. Teknik Sampling .....................................................................................
3.5. Alat dan Bahan .......................................................................................
3.5.1. Alat .............................................................................................
3.5.2. Bahan ..........................................................................................
3.6. Prosedur Kerja ........................................................................................
3.6.1. Proses Pembuatan Simplisia (Peronema canescens jack)...........
3.6.2. Proses Maserasi Daun Sungkai (Peronema canescens jack) ......
3.6.3. Penetasan Larva Artemia salina Leach .......................................
3.6.4. Pembuatan Konsentrasi Ekstrak yang Akan Diuji ......................
3.6.5. Uji Toksisitas dengan Metode BSLT ..........................................
3.6.6. Analisis Data ..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Keaslian Penelitian ......................................................................12
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Tanaman Daun Sungkai ....................................................... 6
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 pembuatan konsentrasi 1000,100,10 ppm ..................................
Lampiran 2 pempuatan konsentrasi 1000,100,10 ppm ................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini masyarakat banyak sekali menggunakan tanaman sebagai obat-
obatan tradisional yang dapat menyembuhkan penyakit yang memiliki risiko efek
samping dan lebih baik dari obat-obatan kimia (muhaimin, 2022). Obat tradisional
ialah ramuan herbal yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan campuran bahan
yang telah digunakan secara turun menurun karena meningkatnya kebutuhan
masyarakat untuk obat-obatan maka dilakukanlah penelitian untuk mengetahui
komponen aktif yang ada pada tumbuhan tersebut serta untuk mengetahui
toksisitasnya sebagai obat (surya dkk., t.t., 2022)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Verbenaceae
Genus : peronema
Spesies : peronema canescens jack.
Uji toksisitas subakut sebagai bagian dari uji toksisitas jangka panjang
bertujuan untuk mendapatkan data tentang keracunan obat atau bahan (kimia)
yang digunakan secara sengaja atau secara tidak sengaja masuk ke dalam tubuh
berulang kali, dalam jangka waktu yang lama. Pada pengujian ini, tidak jauh
berbeda dengan pengujian toksisitas akut, yang menjadi perbedaan pada lama
pemberian ekstrak. (Sastyarina, 2013).
Uji ini dilakukan pada ekstrak yang dilakukan secara berulang atau jangka
waktu selama masa hidup hewan uji. Uji toksisitas ini gambaran mengenai efek
toksis ekstrak uji pada penggunaan dosis selama hidup hewan uji.
(Arif, Dan and Hidayat, 2021)
Kingdom : Animalia
Filum : Arthrophoda
Subfilum : Crustacea
Kelas : Branchiopoda
Subkelas : Sarsostraca
Ordo : Anostraca
Family : Artemiidae
Genus : Artemia
Spesies : Artemia salina Leach
Telur Artemia salina Leach yang kering akan berbentuk bulat dan berlekuk
sedangkan dalam keadaan basah telur akan berbentuk bulat penuh. Telur
diselubungi oleh cangkang yang tebal dan kuat bewarna coklat. Cangkang ini
berperan sebagai pelindung bagi embrio terhadap kekeringan, benturan keras,
sinar ultraviolet, dan mempermudah pengapungan. (jariya, 2023) Bagian paling
luar cangkang disebut dengan korion yang dihasilkan oleh shell gland dari induk
Artemi. (wardana,2020)Diameter telur ini berkisaran 200 – 300μm atau 0.2-0.3
mm ?. Dan memiliki berat sekitar 3,65 μg. (Bastian, 2021)
2.4.4 Siklus Hidup
Terdapat 3 fase dalam siklus hidup Artemia salina Leach, yaitu bentuk telur,
larva (nauplii) dan Artemia dewas. (Aguwitasari, 2020) Telur yang sudah dibuahi
akan berkembang menjadi gastrula, kemudian menjadi larva atau dikenal sebagai
nauplia. (sepadan, 2014) Artemia akan mengalami 15 kali perubahan bentuk
dalam satu tingkatan hidup sebelum menjadi Artemia dewasa. Waktu yang
dibutuhkan untuk menjadi dewasa umumnya sekitar 2 minggu. (Ajrina, 2013)
Nauplia hanya dapat menjadi dewasa jika berada pada lingkungan yang
menguntungkan. Pada kondisi yang kurang menguntungkan nauplia menjadi kista
yang mampu bertahan dalam keadaan kering hingga beberapa tahun. Kista sangat
tahan terhadap kondisi yang ekstrem yaitu sampai 80 oC. Kista yang terhidrasi
mati pada suhu di bawah 0o C dan pada suhu tinggi sekitar kebih dari 40oC.
Nauplia mempunyai suhu yang optimal untuk tumbuh pda suhu 28o C dan dengan
salinitas sekitar 35 ppt. Batas suhu yang mematikan untuk nauplia adalah 0o C
dan 37-38o C. (sepadan, 2014)
Daftar pustaka
Aguwitasari, F.A. (2020) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tanaman Bidara Laut.
Ajrina, A. (2013) ‘UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK METANOL DAUN Garcinia benthami
Pierre TERHADAP LARVA Artemia salina Leach DENGAN METODE BRINE SHRIMP
LETHALITY TEST (BSLT)’, Skripsi FKIK, 1(2), pp. 1–31.
Arif, F., Dan, B. and Hidayat, F. (2021) ‘UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL UMBI BIT
(BETA VULGARIS L.) DENGAN METODE BSLT (BRINE SHRIMP LETHALITY TEST)’, Jurnal
Health Sains, 2(3), pp. 310–315.
Bastian, A.B.S. and Lailatusy Syarifah, A. (2021) ‘TOKSISITAS REBUSAN RIMPANG TEMU
PUTIH (Curcuma zedoaria) TERHADAP LARVA UDANG Artemia salina Leach
MENGGUNAKAN METODE BSLT Telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan
Pembimbing’, ARTIKEL ILMIAH [Preprint].
Emilia, I. et al. (2023) ‘Skrining fitokimia ekstrak daun sungkai (peronema canescens jack)
Secara infundasi dan maserasi’, Jurnal Indobiosains, 5(2).
fanani (2020) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Bidara (Ziziphus mauritiana).
Fransisca, D., Kahanjak, D.N. and Frethernety, A. (2020) ‘Uji aktivitas antibakteri ekstrak
etanol daun sungkai (Peronema canescens Jack) terhadap pertumbuhan Escherichia coli
dengan metode difusi cakram Kirby-Bauer’, JPLB, 4(1), pp. 460–470. Available at:
http://www.bkpsl.org/ojswp/index.php/jplbJPLB,4.
Gendro Sari, S. and Aulya, D. (2022) ‘Morfologi batang dan daun sungkai (peronema
canescens) pada lingkungan tumbuh yang berbeda’, artikel luaran abdimas, pp. 390–400.
jariya (2023) POTENSI EKSTRAK ETANOL Sargasssum duplicatum DAN TAURIN SEBAGAI
SENYAWA SITOTOKSIK TERHADAP Artemia salina DAN SEL MCF-7.
Latief, M. et al. (2021) ‘Aktivitas antihiperuri ekstrak etanol daun sungkai (peronema
canescens jack) pada mencit putih jantan’, Jurnal Farmasi Indonesia, 18(1). Available at:
http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon.
Melisa, E., Sani, F.K. and Kunci, K. (2022) ‘UJI TOKSISTAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN
SUNGKAI (Peronema cenescens Jack) TERHADAP FUNGSI GINJAL MENCIT PUTIH BETINA
(Mus musculus Linn.)’, Original Article MFF, 26(1), pp. 32–37. Available at:
https://doi.org/10.20956/mff.v26i1.19447.
Muhaimin, M. (2022) ‘Uji toksisitas akut ekstrak etanol daun sungkai (peronema
canescens jack) terhadap fungsi ginjal mencit putih betina (Mus musculus Linn.)’.
Available at: https://doi.org/10.20956/mff.v26i1.19447.
santoso agus subchan bilal and fatimah rosa (2020) ‘TOKSISITAS AKUT DEKOK DAUN
KERSEN (Muntingia calabura)’, pharmacy medical journal, 3(2), pp. 47–52.
surya (2018) ‘Toksisitas ekstrak daun matoa (Pometia pinnata) terhadap Larva (Artemia
salina L) dengan metode brine shrimp lethality test’, Jurnal analis kesehatan klinikal
sains, 6(1), pp. 13–17. Available at: http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/klinikal.
Surya, A., Zaiyar, Z. and Agustian, R. (2022) ‘Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah
(Piper crocatum) Terhadap Larva ( Artemia salina L) Dengan Metode Brine Shrimp
Lethality Test’, Photon: Jurnal Sain dan Kesehatan, 12(2). Available at:
https://doi.org/10.37859/jp.v12i2.3071.
surya alfin (2018) ‘Toksisitas ekstrak metanol kulit jengkol (Pithecellobium Jiringa)
dengan metode brine shrimp lethality test terhadap larva udang (Artemia salina)’, 3(2),
pp. 2621–1262.
wardana.m.w (2020) PENGARUH SALINITAS TERHADAP LAMA WAKTU DAN DAYA TETAS
ARTEMIA.
Jenis penelitian yang dilakukan ialah penelitian eksperimen dengan post test
only design yaitu pemberian ekstrak etanol daun sungkai (Peronema canescens
jack) terhadap larva udang (Artemia salina L) dengan metode BSLT
3.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah tumbuhan daun sungkai yang didapatkan di
Jalan Sri Palas Kecamatan Rumbai Barat Kelurahan Agro Wisata
3.3.2 Sampel
3.5.1 Alat
Erlenmeyer ,cawan poselen, pipet volume, pipet tetes, labu takar, timbangan,
corong, mikropipet, tabung uji (vial), gelas ukur 10 ml, neraca analitik,
seperangkat alat penetasan telur, dan peralatan lain yang dapat memenuhi
prosedur kerja.
3.5.2 Bahan
Daun sungkai segar, larva Artemia salina L, air garam, etanol pa 96%, akuades,
dimethyl sulfoxide (DMSO)
Wadah disiapkan untuk penetasan telur udang. Wadah dibagi menjadi dua
bagian, yaitu ruang terang dan gelap. Kedua bagian tersebut dibatasi dengan
sterofoam yang pada tepi bawahnya telah dilubangi sebagian tempat keluarnya
telur yang telah menetas. Masukkan 1 liter air garam ke dalam wadah hingga
kedua lubang pada sterofoam terendam. Salah satu ruangan tersebut diberi
penerangan dengan cahaya lampu pijar untuk menghangatkan suhu dalam
penetasan dan merangsang proses penetasan. untuk penerangan, lampu dinyalakan
selama 48 jam untuk menetaskan telur. Untuk ruangan yang satunya,diisi 1 g telur
udang di bagian gelap tanpa penyinaran ditutup dengan aluminium foil dan lakban
hitam. Menuju ruang terang.larva yang sehat bersifat fototropik dan dapat
dijadikan hewan uji pada metode BSLT (
Wadah yang berisi air laut digunakan untuk penetasan telur Artemia salina L,
kemudian larva yang telah menetas dalam proses penetasan selama 48 jam bisa
digunakan. Pengujian dilakukan menggunakan konsentrasi 1000 ppm, 100 ppm,
dan 10 ppm, pengujian dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali dalam masing-
masing konsentrasi. Pembuatan larutan induk 10.000 ppm ditambahkan 0,09 g
ekstrak lalu dilarutkan dengan 9 mL, etanol. Pembuatan konsentrasi 1.000 ppm
dengan cara pengenceran larutan induk 10.000 ppm yang dipipet sebanyak 2 mL
dimasukkan kedalam botol vial lalu ditambahkan etanol sebanyak 18 mL, maka
didapatkan konsentrasi ekstrak 1000 ppm. Pembuatan konsentrasi 100 ppm,
dengan cara pengenceran larutan 1000 ppm yang dipipet sebanyak 2 mL
dimasukkan kedalam botol vial lalu ditambahkan etanol sebanyak 18 mL, maka
didapatkan konsentrasi ekstrak 100 ppm. Pembuatan konsentrasi 10 ppm dengan
cara pengenceran larutan dengan konsentrasi 100 ppm dipipet sebanyak 2 mL,
dimasukkan kedalam botol vial kemudian ditambahkan etanol sebanyak 18 mL,
maka didapatkan konsentrasi ekstrak 10 ppm (Surya and Bayu Darmawan, 2018)