Periode 2016-2018
Usulan Penelitian
Diajukan guna menyusun Skripsi untuk memenuhi
sebagian syarat memperoleh derajat Sarjana Kedokteran.
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
Diajukan Oleh
Denny Anata Kusuma
1610911210008
ii
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam usulan penelitian ini tidak terdapat
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
iii
Halaman
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 1
B. Antioksidan ........................................................................... 7
C. Radikal Bebas........................................................................ 8
iv
B. Hipotesis................................................................................ 15
D. Definisi Operasional.............................................................. 17
E. Prosedur Penelitian................................................................ 17
Tabel Halaman
vi
Gambar Halaman
vii
PENDAHULUAN
khatulistiwa dan dikenal sebagai salah salah satu negara dengan tingkat
berbagai tumbuhan yang berkhasiat obat. Jumlah jenis flora yang tumbuh di dunia
digunakan sebagai obat tradisional.1 Dari jumlah tanaman berkhasiat obat yang
cukup banyak, potensi pemanfaatan tanaman obat di Indonesia cukup terbuka lebar
apabila di kelola dengan baik dan akan bermanfaat dari segi ekonomi, sosial
Tanaman obat telah diterima secara luas di hampir seluruh Negara di dunia.
Menurut WHO, negara negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin menggunakan
tanaman obat sebagai pelengkap pengobatan primer yang mereka terima. Bahkan
pengobatan primer.2
yang memiliki khasiat sebagai obat. Senyawa kimia yang terkandung di dalam
sebagai antioksidan.3
Melastomataceae yang memiliki spesies sekitar 4.500 dalam 150-166 genus dan
setelah melahirkan dan pencegahan bekas luka dari infeksi cacar, maag, disentri
makanan, disentri basiler, diare, hepatitis dan lain-lain.6 Bagian Tumbuhan ini yang
sering dimanfaatkan adalah daun dan bunga karena memiliki kandungan flavonoid,
quercetin dan antosianin yang berbeda, dan aktivitas antioksidan dari bunga ini
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, calon peneliti tertarik
untuk meneliti perbedaan aktivitas dari antioksidan pada setiap fase bunga
B. Perumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan aktivitas antioksidan ekstrak etanol dari berbagai fase
C. Tujuan Penelitian
Kuncup 1
Kuncup 2
Kuncup 3
Mekar
D. Manfaat Penelitian
paling baik.
E. Keaslian Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tumbuhan Karamunting
1. Taksonomi Tumbuhan
berikut :10,11
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisio : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Melastomaceae
Genus : Melastoma L
Tumbuhan ini tumbuh liar pada tempat yang mendapatkan sinar matahari
yang cukup seperti di lereng gunung, tanah lapang yang tidak terlalu gersang dan
yang paling umum pada semak belukar dan dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah.
Batangnya bulat, berkayu, berbulu rapat dan bersisik. Daunnya memiliki panjang
2-20 cm dan lebarnya 1-8cm, saling berhadapan, ujung dan pangkalnya runcing
memiliki tepi yang rata serta berbulu. Bunganya majemuk, kelopaknya saling
3. Sinonim
4. Nama Daerah
senyawa kimia seperti saponin, flavonoida, kaempferol dan tanin. Bagian tumbuhan
yang sering digunakan adalah akar, daun, buah, dan biji. Daunnya dimanfaatkan
sebagai obat diare, keputihan, radang usus, dan sariawan, ekstrak daunnya
mengandung antibakteri yang mampu menghambat bakteri gram negatif, selain itu
Akar dan getah digunakan untuk mengobati kejang dan ayan. Buah dapat
B. Antioksidan
biologis antioksidan adalah senyawa yang dalam kadar atau jumlah tertentu mampu
Pada dasarnya antioksidan merupakan senyawa yang secara alami terdapat dalam
bahan pangan yang berfungsi melindungi bahan pangan dari kerusakan akibat
proses oksidasi dan bekerja dengan cara yang sama pada tubuh manusia sehingga
dapat menghambat proses oksidasi yang secara terus menerus. Pada bidang
penyakit kanker dan tumor, penyempitan pembuluh darah, penuaan dini, menjaga
faktor, contohnya seperti kandungan lipid, suhu, protein, air, tekanan oksigenn dan
yang baru dengan cara radikal bebas yang ada diubah menjadi molekul yang
sekunder, bekerja dengan cara mengkelat logam yang bertindak sebagai pro-
adalah enzim enzim yang memperbaiki DNA dan metionin sulfida reduktase.
Berdasarkan sumbernya dibagi 2 yaitu, antioksidan alami yang terdapat pada hewan
ataupun tumbuhan dan antioksidan sintetik yang telah dibuat untuk keperluan
komersil.14
C. Radikal Bebas
Radikal merupakan salah satu bentuk dari senyawa oksigen reaktif, yang
secara umum diketahui sebagai senyawa yang memiliki elektron tidak berpasangan
oleh karena itu bersifat sangat reaktif dan tidak stabil. Dalam jumlah tertentu radikal
bebas diperlukan bagi kesehatan untuk melawan radang, membunuh bakteri dan
mengatur tonus otot polos dalam organ dan pem,buluh darah , akan tetapi radikal
bebas memiliki sifat merusak dan sangat berbahaya karena bersifat reaktif sehingga
dapat merusak makromolekul pembentuk sel yaitu, protein, karbohidrat, lemak, dan
asam nukleat sehingga dan dapat menyebabkan penyakit degeneratif seperti kanker,
infeksi, penyakit jantung koroner, liver, dan aging. Radikal bebas yang biasa
disebut senyawa oksigen reaktif (ROS) dapat dibentuk melalui jalur enzimatik atau
anion superoksida.14
Radikal bebas dapat berasal dari dalam tubuh (endogen) dan dari luar tubuh
(eksogen). Secara endogen sumber radikal bebas berasal dari proses metabolik yang
normal dalam tubuh manusia. Proses metabolik manusia dapat menghasilkan 90%
menghasilkan energi di mitokondria, sel darah putih neutrofil yang secara khusus
memproduksi radikal bebas, sejumlah obat yang memiliki efek oksidasi, proses
oksidasi xanthin. Secara eksogen, sumber radikal bebas dapat berasal dari berbagai
sumber diantaranya adalah polutan, berbagai makanan dan minuman, radiasi, ozon,
pestisida dan asap rokok sehingga baik perokok aktif maupun pasif memiliki resiko
Metode ini bekerja dengan cara senyawa antioksidan akan bereaksi engan
radikal dari DPPH melalui mekanisme yang disebut donasi atom hidrogen atau free
dibutuhkan tidak tinggi, dan memerlukan sampel yang sedikit dibandingkan metode
lain, dan mampu mengukur semua komponen antioksidan, baik yang larut dalam
air maupun dalam lemak, dapat digunakan untuk sampel yang berupa padatan
maupun nonpolar.15,16
antiradikal akan mereduksi radikal DPPH ditunjukkan pada reaksi di bawah ini15,16
jika dibandingkan dengan nilai absorbansi kontrol yang tetap kaarena tidak diberi
senyawa uji. Kontrol berfungsi menjaga kekonstanan dari DPPH serta memastikan
BAB III
A. Landasan Teori
kimia seperti flavonoid, tanin, saponin dan antosianin. Flavonoid adalah salah satu
senyawa metabolit sekunder yang tersebar luas dalam berbagai bahan makanan dan
merupakan kandungan khas dari tanaman hijau kecuali alga. Flavonoid dapat
terkandung di dalam akar, daun, bunga, buah dan biji dari tanaman hijau. Flavonoid
namun dapat juga ditemukan tanpa terkonjugasi dengan gula sebagai aglikon
flavonoid. Flavonoid merupakan salah satu senyawa fenolik alam yang memiliki
sifat antioksidan dan berperan sebagai penangkap radikal bebas karena memiliki
gugus hidroksil. Antioksidan dapat berperan dalam pembuatan nitrit oksidan yang
akan merelaksasi atau melebarkan pembuluh darah, menghambat sel kanker, dan
Tanin merupakan bahan dari tumbuhan yang pada awalnya banyak digunakan
dalam dunia industri sebagai penyambung silang protein pada proses penyamakan
kulit. Tanin terdapat dalam daun dan buah yang belum matang . Di dalam dunia
Strukturnya memiliki 2 cincin aromatik yang diikat oleh tiga atom karbon sehinnga
ini dapat dideteksi dengan uji gelatin dengan menggunakan prinsip pengendap
apabila dikocok dalam air. Saponin merupakan salah satu antioksidan alami.
aglikonnya yaitu saponin steroid dan saponin triterpenoid. Saponin steroid lebih
sedikit keberadaannya di alam, saponin jenis ini banyak terdapat pada tumbuhan
seperti hormon seks, kortison, steroid diuretik, vitamin D, dan glikosida jantung.
Saponin triterpenoid banyak terdapat pada tumbuhan dikotil. Saponin jenis ini
antiinflamasi.20,21,22
Bunga Karamunting
( Melastoma Malabathricum L. )
DPPH
Perhitungan IC50
B. Hipotesis
terbanyak terjadi pada fase mekar, karena kandungan senyawa seperti quarcetin,
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Bahan Penelitian
metanol, DPPH, air aquades dan Vitamin C. bahan kimia kualitas teknis berupa
ethanol 95%.
2. Alat Penelitian
labu ukur 10 mL, kaca arloji, batang pengaduk, botol gelap, gelas beaker,
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dari penelitian ini adalah konsentrasi ekstrak dari berbagai
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dari penelitian ini adalah IC50 ekstrak etanol kuncup bunga 1,
16
3. Variabel Pengganggu
- Skill analisis
- Alat, diatasi dengan cara menggunakan alat dengan merk yang sama dan
D. Definisi Operasional
2. Antioksidan adalah senyawa yang dalam kadar atau jumlah tertentu mampu
4. IC50 adalah nilai konsentrasi ekstrak yang mampu menghambat aktivitas proses
kategorik ordinal
E. Prosedur Penelitian
Gunung Kupang, dicuci bersih dengan air lalu setelah kering ditimbang. Kemudian
dibawah sinar matahari secara tidak langsung., dihaluskan dengan blender sampai
Sebanyak 100 g sampel serbuk dimasukkan dalam alat maserasi, kemuadian larutan
berisi sampel, lalu diaduk-aduk hingga merata Larutan penyari dituangkan hingga
1 cm di atas permukaan sampel. Diaduk setiap 1x24 jam filtrat disaring dan pelarut
diganti dengan yang baru sambil sekali-kali diaduk. Penggantian pelarut dilakukan
hingga cairan berwarna bening. Setelah itu ekstrak dikumpulkan dan diuapkan
c. Skrining Fitokimia
1. Skrining Flavonoid
Ekstrak setara dengan 10 gram bahan panaskan di atas penangas air sampai
cairan tidak bewarna. Residu ditambahkan 20 ml etanol 70%. Saring filtrate dibagi
dua, dengan metode Base Smith dan Metealf, tabung pertama sebagai blanko
sedangkan tabung kedua ditambah 0,5 ml HCl 2N. amati perubahan warna,
panaskan di atas penangas air selama 15 menit. Positif jika terjadi warna merah atau
violet.
Ekstrak setara dengan 10 gram bahan uapkan di atas penangas air sampai
tambahkan 5 tetes NaCl 10% untuk mengendapkan zat-zat lain. Kemudian saring,
filtrate dibagi tiga. Tabung pertama ditambah tiga tetes larutan FeCl3, amati
perubahan warna, jika menjadi hijau biru berarti tanin tipe katekol, sedangkan biru
hitam berarti tannin tipe poligallol. Tabung kedua digunakan sebagai blanko,
terjadinya endapan berarti mengandung tannin, jika tidak ada endapan tambahkan
mengandung polifenol.
Data yang didapatkan saat penelitian disusun ke dalam bentuk tabel. Data
yang didapatkan berupa nilai IC50 dari bunga fase kuncup 1, kuncup 2, kuncup 3
dan mekar.
SPSS, Setelah memperoleh nilai t hitung, maka nilai tersebut dibandingkan dengan
2. 50-100 Kuat
3 100-150 Sedang
4 151-200 Lemah
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian Aktivitas Antioksidan berbagai fase bunga
karamunting.
Bulan
Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov
Penyusunan
proposal
Konsultasi
Penulusuran
pustaka
Seminar
Proposal
Perbaikan
Penelitian
Pengolahan dan
analisis data
Seminar Skripsi
Perbaikan
Penyusunan
artikel ilmiah
I. Biaya Penelitian
Aquades : Rp 25.000,00
3. Rompas Dina EB, Rutuwene Max RJ, Koleangan Harry SJ. Analisis
Kandungan Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan dari Tanaman Lire
(Hemigraphis repanda (L) Hall F.). Manado. Universitas Sam Ratulangi.
2016.
4. Kumar Shiv. Free Radicals and Antioxidants: Human and Food System.
Pelagia Research Library. 2011; 2 (1): 129-35.
5. Dr. Hery Winarsi, M.Si. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. 1st ed.
Yogyakarta. Kanisius. 2007. 31
7. Sari Ema Ratna, Nova Arsa, Sahitri. Skrining Senyawa Sitotoksik dari
Ekstrak Daun, Bunga, Batang, dan Akar pada Tumbuhan Senduduk
(Melastoma malabathricum. L) Terhadap Larva Artemia salina Leach
dengan Metode Brine Shrimp Lethality Bioassay. Scientia. 2016;6:66-71.
23
11. Djauhari Endjo, Hernani. Gulma Berkhasiat Obat. Jakarta: Seri Agrisehat;
2004. P. 74-75
14. Kesuma Sayuti, Yenrina Rina. Antioksidan Alami dan Sintetik. Padang:
Andalas University Press; 2015. p. 7-10, 32-33, 37-38.
15. Burhan Musfirah. Uji Aktivitas Antioksidan Hasil Fraksi Etil Asetat Kulit
Batang Kemiri ( Aleurites moluccana (L.) Willd.) dengan Metode DPPH
(2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) [tesis]. [Makassar]: Universitas Islam Negeri
Alauddin; 2017.
16. Sadeli Richard Andrison. Uji Aktivitas Antioksidan dengan Metode DPPH
(1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) Ekstrak Bromelain Buah Nanas (Ananas
comosus (L.) Merr.) [tesis]. [Yogyakarta]: Universitas Sanata Dharma;
2016.
17. Utami Miranti Putri. Analisis Kadar Fenolik, Flavonoid dan Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Metanol Serbuk Harendong (Melastoma affine D.
Don), Sintrong (Crassocephalum Crepidiodes) dan Jonge (Emilia
sonchifolia) [tesis]. [Bandung]: Universitas Pasundan; 2018.
18. Kusuma Pebrianti. Penetapan Kadar Flavonoid Total dan Daya Antioksidan
dari Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia L) [tesis]. [Makassar]:
Universitas Islam Negeri Alauddin; 2012.
19. Mabruroh Asasu Iqonil. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Tanin dari Daun
Rumput Bambu (Lophatherum gracile Brongn) dan Identifikasinya [tesis].
[Malang]: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim; 2015.