Anda di halaman 1dari 2

1.

Apa hal yang mendasari terbentuknya uji tahap bersama


• Apabila sistem pendidikan FK di Indonesia sudah baik, maka FK akan menseleksi dari
awal para calon mahasiswa agar tidak ada yang lulus dokter hoki-hokian untuk mencegah
malpraktek. Jika di FK dari awal ada sistem DO maka tidak akan sampai jauh ke uji
kompetensi.
• Mengurangi kegagalan mahasiswa di level dokter/ retaker
• Memberikan opsi bagi lulusan Sked yang tidak terjaring menjadi pendidikan profesi
• Membantu FK memberi keputusan bagi nasib mahasiswa dan memperoleh dokter yang
berkualitas.

2. Apa tujuan dan manfaatnya?


Tahap 1 yaitu
Tujuan: Menilai kompetensi mahasiswa setelah 4 semester (2 tahun)
Fungsi atau manfaat: menambah dasar pertimbangan evaluasi 4 semester (2 tahun)

Tahap 2 yaitu
Tujuan: Menilai kompetensi mahasiswa setelah menyelesaikan S1
Fungsi atau manfaat:
-dasar pertimbangan yudisium S1
-Salah satu dasar seleksi mahasiswa profesi

Tujuan: Menilai kompetensi dokter


Fungsi atau manfaat:
dasar pertimbangan yudisium dokter

3. Siapa pencetus UTB? Institusi yang melaksanakan? Ditujukan ke siapa?


Pelaksanaan Try Out diselenggarakan oleh Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran
Indonesia (AIPKI)
Pelaksanaan akan dikoordinasikan dengan 6 wilayah AIPKI, yaitu wilayah I, II, III, IV,
V dan VI. Untuk wilayah IV terdiri dari beberapa institusi yaitu Universitas Gadjah
Mada, Universitas Dipenogoro, Universitas Islam Sultan Agung, Universitas
Muhammadiyah Jogja, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Sebelas Maret, dan
Universitas Jenderal Soedirman dan try out tersebut dilakukan di salah satu insitusi di
dalam lingkup wilayah tersebut.
Untuk mahasiswa yang bisa mengikuti UTB ini berdasarkan beberapa tahap, yaitu:
a. Tahap 1 - Mahasiswa semester 4
b. Tahap 2 - Telah menyelesaikan tahap akademik S1, menguasai seluruh materi S1
dengan syarat yaitu lulus tahap 1
c. Tahap 3 - Telah menyelesaikan tahap profesi, menguasai seluruh standar kompetensi
dokter dengan syarat telah lulus tahap 1 dan 2
4. Sejak kapan dilaksanakan?
Terhitung sejak Try Out ke 21 Uji Kompetensi Dokter Indonesia 14 Juli 2012.

5. Bagaimana output yang diharapkan dari pelaksanaanya?


Banyaknya mahasiswa kedokteran dan para dokter tidak lulus uji kompetensi tidak bisa
disalahkan sepenuhnya kepada dirinya melainkan, penyelenggaranya memposisikan para
mahasiswa/dokter dalam posisi tidak menguntungkan. Alasan pertama karena dokter itu
tidak dibiayai oleh negara dan tuntutannya sangat luar bisa. Dengan adanya try out ini,
tidak perlu ada biaya yang sia-sia hanya karena dari awal memang tidak dapat
menyanggupi dirinya sendiri sehingga hal itu juga dapat memperbaiki kualitas dokter di
Indonesia. Dengan begitu, mempermudah mahasiswa kedokteran dan dokter tidak perlu
melakukan uji kompetensi berkali-kali, cukup sekali sebelum disumpah menjadi dokter
dan bisa langsung buka praktek.

Anda mungkin juga menyukai