Anda di halaman 1dari 63

SKDI

&
UKMPPD
Medical Education Unit (MEU)
Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
RUANG LINGKUP
 Memahami Standar Kompetensi Dokter
Indonesia
 Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi
Dokter (CBT dan OSCE)
STANDAR KOMPETENSI DOKTER
INDONESIA (SKDI)
 Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia
Nomor 11 Tahun 2012
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)
merupakan standar minimal kompetensi lulusan
 SKDI pertama kali disahkan oleh Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI)pada tahun 2006 dan
telah digunakan sebagai acuan untuk
pengembangan kurikulum berbasis kompetensi
(KBK).
FUNGSI SKDI
 Institusi
Sebagai acuan bagi institusi dalam
proses merancang, menyusun dan
melaksanakan proses pembelajaran
akademik bagi peserta didiknya
 Mahasiswa
Membantu mahasiswa memahami ruang
lingkup yang harus dipelajari selama
menjalani pendidikan dan membuat
prioritas topik yang harus dipelajari
SISTEMATIKA SKDI
SISTEMATIKA
SKDI

Area Kompetensi
SISTEMATIKA
SKDI

• Individu dan
Masyarakat -->
Sistem
• Profesi Dokter
SISTEMATIKA
SKDI

Sistem
SISTEMATIKA
SKDI

Sistem
Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran
klinik penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut,
selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari
rujukan.

Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk


Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap
penyakit
tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi
penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan
awal, dan merujuk
3A.Bukan Gawat Darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter
mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien
selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah
kembali dari rujukan.
3B.Gawat Darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa
atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan
dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan
pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah
kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 4 : mendiagnosis, melakukan
penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan
penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip
dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
Tingkat Kemampuan 1 (Knows) : Mengetahui dan Menjelaskan

Tingkat Kemampuan 2 (Knows how) : Pernah melihat atau


didemonstrasikan

Tingkat Kemampuan 3 (Shows) : Pernah melakukan atau


menerapkan dibawah supervisi

Tingkat Kemampuan 4 (Does) : Mampu melakukan secara


mandiri
UJI KOMPETENSI
PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN
INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012
TENTANG
STANDAR PENDIDIKAN PROFESI
DOKTER INDONESIA
3. Penilaian Hasil Belajar

3.1 Institusi pendidikan kedokteran harus


menetapkan metode penilaian hasil belajar yang
mampu menggambarkan pencapaian kompetensi
sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter.
3. 2 Pada akhir pendidikan dilakukan uji
kompetensi yang bersifat nasional untuk
mernperoleh ijazah dokter dari institusi
pendidikan sekaligus sertifikat kompetensi dari
institusi yang berwenang.
Penjelasan:
• Penentuan kelulusan harus menggunakan Penilaian Acuan Patokan
(criterion-referenced)
• Kriteria kelulusan merupakan hasil pencapaian kompetensi dengan
mempertimbangkan aspek hard skills dan soft skills.
• Penilaian hasil belajar harus memenuhi asas validitas, reliabilitas,
kelayakan dan mendorong proses belajar.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 12 TAHUN
2012 TENTANG
PENDIDIKAN TINGGI
Pasal 43
1 Sertifikat profesi merupakan pengakuan untuk melakukan
praktik profesi yang diperoleh lulusan pendidikan profesi
yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bekerja
sama dengan Kementerian, Kementerian lain, LPNK,
dan/atau organisasi profesi yang bertanggung jawab atas
mutu layanan profesi, dan/atau badan lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2 Sertifikat profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diterbitkan oleh Perguruan Tinggi bersama dengan
Kementerian, Kementerian lain, LPNK, dan/atau
organisasi profesi yang bertanggung jawab terhadap
mutu layanan profesi, dan/atau badan lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 44
(1)  Sertifikat kompetensi merupakan pengakuan
kompetensi atas prestasi lulusan yang sesuai
dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau
memiliki prestasi di luar program studinya.

(2)  Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) diterbitkan oleh Perguruan Tinggi
bekerja sama dengan organisasi profesi, lembaga
pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang
terakreditasi kepada lulusan yang lulus uji
kompetensi
SE DIRJEN DIKTI NO.
NO.88/E/DT/2013 TENTANG UJI
KOMPETENSI SEBAGAI EXIT EXAM
PETUNJUK TEKNIS
SURAT EDARAN DIRJEN DIKTI No.88/E/DT/2013
MENGENAI UJI KOMPETENSI DOKTER INDONESIA
SEBAGAI EXIT EXAM
UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013
TENTANG
PENDIDIKAN KEDOKTERAN
Pasal 36
1) Untuk menyelesaikan program profesi
dokter atau dokter gigi, Mahasiswa harus
lulus uji kompetensi yang bersifat nasional
sebelum mengangkat sumpah sebagai
Dokter atau Dokter Gigi.

2) Mahasiswa yang lulus uji kompetensi


sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memperoleh sertifikat profesi yang
dikeluarkan oleh perguruan tinggi.
3) Uji kompetensi Dokter atau Dokter Gigi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh Fakultas Kedokteran atau
Fakultas Kedokteran Gigi bekerja sama dengan
asosiasi institusi pendidikan kedokteran atau
kedokteran gigi dan berkoordinasi dengan
Organisasi Profesi.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
pelaksanaan uji kompetensi sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) diatur dalam Peraturan
Menteri.
PERMENDIKBUD NOMOR 30 TAHUN
2014
TATA CARA PELAKSANAAN UJI
KOMPETENSI MAHASISWA
PROGRAM PROFESI DOKTER ATAU
DOKTER GIGI
Silakan membaca versi lengkap karena permendikbud
ini memuat tata cara yang detail
Pasal 1
• Uji kompetensi adalah pengujian dan penilaian
bersifat nasional bagi mahasiswa program profesi
dokter atau dokter gigi
Pasal 2
Uji Kompetensi diselenggarakan untuk :

a. menjamin lulusan program profesi dokter atau dokter


gigi yang kompeten dan terstandar secara nasional;
b. menilai sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sebagai dasar untuk melakukan praktik kedokteran;
c. memberikan umpan balik proses pendidikan pada
fakultas kedokteran atau kedokteran gigi; dan
d. memantau mutu program profesi dokter atau dokter gigi
dalam rangka pengambilan kebijakan oleh pemerintah.
Pasal 3
1) Peserta Uji Kompetensi merupakan mahasiswa
program profesi dokter atau dokter gigi yang
menempuh pendidikan di fakultas kedokteran atau
kedokteran gigi yang telah menyelesaikan seluruh
proses pembelajaran.
2) Mahasiswa dapat mengikuti Uji Kompetensi apabila
terdaftar pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
3) Peserta Uji Kompetensi yang dinyatakan lulus akan
diberi sertifikat kompetensi oleh Organisasi Profesi
dan sertifikat profesi oleh perguruan tinggi.
Pasal 4
1) Uji kompetensi dilaksanakan oleh fakultas
kedokteran dan fakultas kedokteran gigi bekerja
sama dengan Asosiasi Institusi Pendidikan
Kedokteran dan berkoordinasi dengan Organisasi
Profesi.
Pasal 5
1) Kerja sama antara fakultas kedokteran atau kedokteran
gigi dengan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran
dilakukan melalui pembentukan Panitia Nasional Uji
Kompetensi.
2) Panitia Nasional Uji Kompetensi bersifat mandiri dan
bertanggung jawab untuk menjamin kelancaran dan
ketertiban penyelenggaraan uji kompetensi.
3) Panitia Nasional Uji Kompetensi paling sedikit terdiri dari
Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran dan perwakilan
panitia lokal di tiap fakultas kedokteran atau kedokteran
gigi.
4) Panitia Nasional Uji Kompetensi ditetapkan oleh Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi.
Pasal 6
1) Panitia Nasional Uji Kompetensi melakukan
koordinasi sebagiamna dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(1) dengan Organisasi Profesi
2) Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dalam lingkup:
• penyusunan cetak biru Uji Kompetensi sesuai standar
kompetensi;
• penetapan strategi, metode, dan sistem Uji Kompetensi;
• evaluasi pelaksanaan Uji Kompetensi;
• penyampaian hasil Uji Kompetensi untuk kepentingan
penerbitan sertifikat kompetensi oleh Organisasi
Profesi.
Pasal 7

6) Penjaminan mutu pelaksanaan Uji Kompetensi


dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi.
Pasal 10
1) Hasil Uji Kompetensi diumumkan secara
terbuka oleh Panitia Nasional Uji Kompetensi
melalui media cetak dan elektronik.

2) Hasil Uji Kompetensi diserahkan kepada :


fakultas kedokteran atau kedokteran gigi untuk
a. penerbitan sertifikat profesi; dan
b. Organisasi Profesi untuk penerbitan sertifikat
kompetensi
UKMPPD - CBT
 CBT : evaluasi atau uji kompetensi
dititikberatkan pada uji pengetahuan dalam
bentuk ujian pilihan ganda.
UJI KOMPETENSI MAHASISWA
PROGRAM PROFESI DOKTER

COMPUTER BASED TESTING

How to
Panitia Uji Kompetensi
Mahasiswa Program Profesi Dokter
2014
Penyelenggaraan UK MPPD CBT
• Pelaksanaan: 23 Agustus 2014
• Peserta: 2005 orang
• Lokasi: 21 FK

• Universitas Syiah Kuala Universitas Riau


• Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Universitas Sriwijaya
• Universitas Trisakti Universitas Indonesia
• Universitas Katolik Atmajaya Universitas Kristen Indonesia
• Universitas Pembangunan Nasional Veteran Universitas Kristen Maranatha
• Universitas Swadaya Gunung Jati Universitas Diponegoro
• Universitas Jenderal Soedirman Universitas Gadjah Mada
• Universitas Muhammadiyah Surakarta Universitas Lambung Mangkurat
• Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Wijaya Kusuma
Universitas Hasanuddin Universitas Sam Ratulangi
• Universitas Cendrawasih
Overview
• Paper Based  Computer Based Testing
• Aplikasi Web Based : Mozilla Firefox
• 200 soal
• 200 menit : 3 jam 20 menit
• Workstation: Komputer Intranet
• MCQ : Tipe A (Memilih Jawaban yang paling
benar, dari 5 pilihan)
• Tidak ada sistem minus  Semua pertanyaan
sebaiknya terisi
Persiapan Peserta
• Wajib hadir di lokasi ujian 1 jam sebelum ujian
• untuk gel. ke-1: 07.00 WIB/08.00 WITA/09.00 WIT
• untuk gel ke-2 :12.00 WIB/13.00 WITA/14.00 WIT
• Membawa kartu identitas diri yang memuat foto dan
tanda tangan (KTP/Paspor/ SIM)
• Mematuhi tata tertib ujian dan aba-aba pengawas ujian
• Mematuhi dan mengikuti ujian sesuai jadwal yang
telah ditetapkan Panitia Uji Kompetensi Mahasiswa
Program Profesi Dokter melalui Penyelia Pusat
Login
- Log in dengan No.
Peserta Ujian sesuai
Kartu Ujian

- Kata Sandi: 8 digit


angka spesifik dan
unik yang terdapat
pada Amplop
Informasi Login

- Klik “Masuk
Pernyataan Tata Tertib Ujian
Pernyataan Tata Tertib Ujian
Pernyataan Tata Tertib Ujian
- Tekan tombol “Tidak
Setuju” untuk menyatakan
tidak setuju.
- Tekan tombol “Setuju”
untuk menyatakan
menyetujui dan mematuhi
Tatib Ujian

- Cocokkan Nama Peserta


dan Nomor Ujian sesuai
dengan Kartu Ujian
Mulai Ujian

- Klik Icon “Mulai” untuk memulai


ujian
- Peserta memulai ujian setelah
- Peserta mencocokkan mendapat aba-aba dari Pengawas
“Nama” dan “Nomor Ujian”
sesuai yang tercantum pada
Kartu Ujian
Tampilan Soal
Tampilan Soal
1 3

5 6
2 8

7
9 10
Tampilan Nilai Normal

- Klik Icon “Tutup


Lembar Nilai
Norma” untuk
kembali ke soal
Indikator Status Jawaban Soal
* Tanda * : SOAL BELUM
DIJAWAB
? Tanda ? : JAWABAN SOAL
RAGU-RAGU
- Tidak ada Tanda: Soal
sudah dijawab

WAKTU
TERSISA
UK OSCE
• Menilai keterampilan klinik
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Tes atau prosedur klinik dan atau interpretasi data penunjang,
• Penegakan diagnosis dan atau diagnosis banding,
• Tata laksana non-farmakoterapi
• Tatalaksana farmakoterapi
• Komunikasi dan atau edukasi pasien, serta
• Perilaku profesional
• Sebagai “exit exam” pada setiap institusi pendidikan dokter
Informasi mengenai OSCE
• 14 station, terdiri dari 12 station soal dan 2 station istirahat
• Instruksi peserta ujian
• Mencantumkan skenario klinik dan tugas yang harus
dilakukan peserta ujian
• Diletakkan di pintu station dan di meja di dalam station
• Pasien Standar (PS) dan manekin
• Peserta ujian diharapkan mampu berinteraksi dengan PS
• Peserta ujian diharapkan mampu melakukan kompetensi
sesuai instruksi dan berlaku profesional terhadap PS
dan/atau manekin
Informasi mengenai OSCE: Kategori Sistem

Sistem Saraf Sistem Reproduksi


Psikiatri Sistem Endokrin,
Sistem Indra Metabolisme, dan Nutrisi
Sistem Respirasi Sistem Hematologi dan
Sistem Kardiovaskular Imunologi
Sistem Gastrointestinal, Sistem Muskuloskeletal

Hepatobilier, dan Pankreas Sistem Integumen


Sistem Ginjal dan Saluran
Kemih
Simulasi OSCE

Setiawan, 2010
UKMPPD -OSCE
 OSCE : evaluasi aspek keterampilan klinis dan
perilaku.
UKMPPD - OSCE
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai