Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAN PENYELENGGARAAN UKK

SMK FARMASI DENGAN PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA

I. DEFINISI OEPRASIONAL DAN KETENTUAN UMUM


A. DEFINISI OPERASIONAL
Dalam Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi ini, yang dimaksud dengan:
1. UKK adalah proses penilaian melalui pengumpulan bukti yang
relevan untuk menentukan apakah seseorang kompeten atau belum
kompeten pada suatu kualifikasi tertentu.
2. Panitia UKK Tingkat Satuan Pendidikan adalah sekelompok tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan yang ditugaskan sebagai
penyelenggara maupun pengadministrasi kegiatan UKK.
3. Tempat Uji Kompetensi yang selanjutnya disingkat TUK adalah
tempat kerja dan/atau lembaga yang dapat memberikan fasilitas
pelaksanaan uji kompetensi.
4. Asesor/Penguji atau penguji adalah seseorang yang memiliki
kewenangan dan memenuhi persyaratan untuk melakukan
dan/atau menilai hasil capaian kompetensi peserta uji.
5. Skema Sertifikasi adalah paket kompetensi dan persyaratan spesifik
yang berkaitan dengan kategori jabatan (okupasi) atau keterampilan
tertentu dari seseorang.
6. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, yang selanjutnya
disingkat SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap
kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
7. Sertifikat Kompetensi adalah bukti pengakuan tertulis atas capaian
kompetensi pada kualifikasi tertentu yang diberikan oleh satuan
pendidikan terakreditasi yang juga ditandatangani oleh perwakilan
organisasi profesi yang terlibat dalam UKK.
PENGURUS PUSAT
PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA (PAFI)
Sekretariat : Jl. Percetakan Negara No. 23 JakartaPusat
Telp. 021 – 4244486; Fax : 021 – 4244795; Email :
pafipusa t@gmail.com

8. Peserta UKK adalah siswa SMK program keahlian farmasi aktif yang
telah menuntaskan materi pembelajaran yang akan diujikan.
9. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia, yang selanjutnya disebut PAFI
adalah organisasi profesi yang menaungi Asisten Tenaga
Kefarmasian dan Tenaga Teknis Kefarmasian.

B. KETENTUAN UMUM
1. UKK menguji aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam 1
(satu) kegiatan penilaian.
2. Pelaksanaan UKK dikelola oleh satuan pendidikan terakreditasi yang
bekerjasama dengan PAFI.
3. Pelaksanaan UKK pada masa pandemi COVID-19 memperhatikan
peraturan nasional dan daerah yang berlaku, rekomendasi otoritas
pemerintah daerah yang menangani pandemi, serta protokol
kesehatan.

II. DASAR HUKUM


Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) mengacu pada ketentuan
peraturan perundang-undangan, sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496) sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5670).
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010
Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5157).
4. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
5. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2019 tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Tahun 2019 Nomor
207).
6. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Sumber Daya
Manusia Indonesia.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018
tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
8. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 03/KB/2020, Nomor 612 Tahun 2020,
Nomor HK.01.08/Menkes/502/2020, dan Nomor 119/4536/SJ
Tentang Perubahan Atas Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam
Negeri Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020,
Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020, Nomor 440-882 Tahun 2020
Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran
2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi
Coronavirus Disease2019 (COVID-19).
PENGURUS PUSAT
PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA (PAFI)
Sekretariat : Jl. Percetakan Negara No. 23 JakartaPusat
Telp. 021 – 4244486; Fax : 021 – 4244795; Email :
pafipusa t@gmail.com

9. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun


2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat
Penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19).
10. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun
2021 tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan serta
Pelaksanaan Ujtan Sekolah Dalam Masa Darurat Penyebaran
Coronavirus Disease (COVID-19)
11. Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Nomor 2 Tahun
2020 tentang Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Vokasi dalam
Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
12. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
06/D5.5/KK/2018 Tentang Spektrum Keahlian Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
13. Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian SMK Tahun 2022.

III. TUJUAN
Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) bertujuan untuk:
1. Mengukur pencapaian kompetensi siswa SMK Program Keahlian
Farmasi yang telah menyelesaikan proses pembelajaran sesuai
kompetensi keahlian yang ditempuh;
2. Mengoptimalkan pelaksanaan sertifikasi kompetensi yang berorientasi
pada capaian kompetensi lulusan SMK Program Keahlian Farmasi
sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia; dan
3. Memfasilitasi siswa SMK Program Keahlian Farmasi untuk
mendapatkan Sertifikat Kompetensi bagi yang dinyatakan kompeten.

IV. SASARAN
Sasaran yang akan dicapai dalam Pelaksanaan UKK ini adalah seluruh
siswa SMK Program Keahlian Farmasi kelas XII yang didaftarkan oleh
institusi pendidikan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan.

V. JENIS UJI KOMPETENSI KEAHLIAN


UKK dilaksanakan dalam bentuk kerja sama antara institusi pendidikan
dengan PAFI sebagai organisasi profesi yang menaungi Asisten Tenaga
Kesehatan bidang Kefarmasian.

VI. MEKANISME PELAKSANAAN UKK


1. Institusi pendidikan mengajukan permintaan kepada PP PAFI melalui
PC PAFI setempat sebagai institusi pasangan dalam pelaksanaan
UKK.
2. PC PAFI melaporkan institusi pendidikan yang mengajukan
permintaan kerja sama pada PAFI sebagai institusi pasangan dalam
pelaksanaan UKK kepada PD PAFI.
3. PD PAFI merekapitulasi laporan permintaan institusi pasangan UKK
dari seluruh PC PAFI dan melaporkannya kepada PP PAFI.
4. Ketua Umum PP PAFI menerbitkan surat kuasa pendelegasian
kewenangan kepada Ketua PD PAFI untuk menandatangani MOU
pelaksanaan UKK dengan institusi pendidikan.
5. PAFI melakukan penyusunan instrumen pengujian, menyiapkan
Asesor/Penguji, dan membantu memfasilitasi TUK. Jika diperlukan,
PD PAFI, gabungan institusi pendidikan, dan/atau dinas pendidikan
provinsi dapat membentuk kepanitiaan bersama.
6. PAFI menerbitkan Sertifikat Kompetensi yang memiliki pengakuan
secara nasional dan ditandatangani bersama dengan pimpinan
institusi pendidikan bagi peserta UKK yang dinyatakan kompeten.
7. TUK harus dilakukan verifikasi untuk memastikan kesesuaian syarat
kelayakan.
8. Verifikasi kelayakan satuan pendidikan/tempat penyelenggaraan UKK
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan/atau PD PAFI
dengan menggunakan instrumen verifikasi yang telah disiapkan
PENGURUS PUSAT
PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA (PAFI)
Sekretariat : Jl. Percetakan Negara No. 23 JakartaPusat
Telp. 021 – 4244486; Fax : 021 – 4244795; Email :
pafipusa t@gmail.com

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.


9. Asesor/Penguji UKK terdiri atas gabungan Asesor/Penguji internal
dan eksternal.
10. Asesor/Penguji Internal adalah guru mata pelajaran muatan produktif
yang relevan dengan persyaratan sebagaimana tertuang pada
Instrumen Verifikasi.
11. Asesor/Penguji/Penguji Eksternal adalah Asesor/Penguji/penguji PAFI
yang memiliki sertifikat kompetensi metodologi atau memiliki latar
belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang relevan dengan
Kompetensi Keahlian yang akan diujikan.

VII. JADWAL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN


Pelaksanaan UKK dapat diselenggarakan dalam rentang waktu yang
ditetapkan pada masing-masing daerah.

VIII. PENILAIAN DAN KELULUSAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN


1. Asesor/Penguji melakukan penilaian dengan menggunakan lembar
penilaian yang telah disediakan;
2. Asesor/Penguji melakukan penilaian sesuai karakteristik Kompetensi
Keahlian didasarkan atas unjuk kerja/kinerja/produk yang dihasilkan
oleh peserta uji;
3. Asesor/Penguji memberikan keterangan pencapaian kompetensi
untuk setiap komponen penilaian;
4. Asesor/Penguji dapat menyediakan kesempatan untuk
pengulangan/perbaikan bagi peserta didik untuk komponen yang
belum mencapai standar sampai batas tanggal ujian terakhir;
5. Kriteria pencapaian kompetensi hasil dari UKK dapat diuraikan
sebagai berikut:
Rentang Skor* Predikat
<70 Belum Kompeten
70-79 Cukup Kompeten
80-90 Kompeten
91-100 Sangat Kompeten

6. Asesor/Penguji menyerahkan nilai hasil ujian peserta uji kepada


Panitia UKK di satuan pendidikan dan menjaga kerahasiaannya;
7. Pada penyelenggaraan UKK Asesor/Penguji memberikan nilai pada
rentang 0-100.
8. Peserta uji dinyatakan lulus UKK jika nilai UKK mencapai minimal 70.

IX. PENERBITAN SERTIFIKAT


1. Sertifikat kompetensi hanya diberikan kepada peserta uji yang lulus
UKK.
2. Format, redaksi dan substansi yang tertuang dalam blangko sertifikat
kompetensi dibuat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. Secara umum bentuk Sertifikat Kompetensi berlogo PAFI.
4. Isi sertifikat kompetensi paling sedikit memuat identitas peserta uji,
nama kompetensi keahlian, dan daftar kompetensi/unit-unit
kompetensi yang telah diujikan dan predikat kompetensi.
5. Setiap sertifikat kompetensi yang diterbitkan harus memenuhi kaidah
mampu telusur, sehingga penomoran sertifikat kompetensi diberikan
langsung dari PP PAFI.

X. BIAYA PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN


Penyelenggaraan UKK dilakukan sesuai dengan MOU yang
ditandatangani.

Jakarta, 12 Februari 2022

Ketua Umum PAFI PUSAT


PENGURUS PUSAT
PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA (PAFI)
Sekretariat : Jl. Percetakan Negara No. 23 JakartaPusat
Telp. 021 – 4244486; Fax : 021 – 4244795; Email :
pafipusa t@gmail.com

Maryani Hadi, S.Farm., MKM.,Apt


NIAN. 3175.21091963.2.000003

Anda mungkin juga menyukai