(EDISI REVISI)
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya untuk Allah swt, sholawat dan salam tercurah kepada
uswah insan sepanjang zaman, nabi Muhammad saw, semoga kita
senantiasa menjadi pengikutnya hingga yaumil akhir. Aamiin Yaa Rabbal
‘Aalamiin.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hak asasi manusia, ia mesti
diimplementasikan dalam upaya pemberian layanan kesehatan ke
semua masyarakat secara optimal dan terjangkau melalui
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang menyeluruh oleh
pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, penyelenggaraannya
harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab,
memiliki etik dan moral yang tinggi, keahlian, dan kewenangan yang
secara kontinyu harus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan dan
pelatihan berkelanjutan, sertifikasi, registrasi, perizinan, serta
pembinaan, pengawasan, dan pemantauan.
Lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) di dalam Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan pasal 11 diklasifikasikan sebagai tenaga kesehatan harus
dijamin mutunya. Terjemahan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
pada institusi penyelenggara program pendidikan SKM, khususnya
dalam hal menjamin mutu lulusan, diperlukan standardisasinya melalui
pelaksanaan uji kompetensi yang berkualitas sebagai bagian dari proses
penilaian pembelajaran yang terintegrasi dalam sistem pendidikan.
Uji Kompetensi adalah suatu proses untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, dan sikap tenaga kesehatan sesuai dengan standar profesi
yang ditetapkan dan untuk menjamin pelaksanaannya yang berkualitas
perlu disusun manajemen yang baik sebagai kerangka kerja yang
menjadi pedoman dalam merancang pengembangan soal ujian.
Pengembangan soal ujian dilakukan secara berjenjang dimulai
dari tingkat institusi kesehatan masyarakat yang disosialisasikan melalui
pemberian soal ujian ke mahasiswanya, mengacu format uji kompetensi.
Soal yang dibuat di institusi dikirim ke tingkat regional untuk direview,
soal yang terpilih selanjutnya dikirim ke tingkat nasional untuk direview
kembali, yang terlipih selanjutnya akan direview di tingkat panel expert,
soal terpilih akan diujicoba dalam ujian try out. Hasil ujian akan dianalisis
tingkat kesulitan menjawabnya (difficulty index). Rentang tingkat
kesulitan 0.3--0.7 yang selanjutnya akan dipakai untuk soal uji
kompetensi.
Peserta yang mengikuti uji kompetensi bila lulus akan memperoleh
sertifikat kompetensi dimana sertifikat ini dapat dipakai untuk mengurus
surat tanda registrasi (STR). Seiring dunia lapangan kerja yang terus
berkembang saat ini, maka area/ jenis/ bidang kerja lulusan SKM sangat
beragam, dan tidak lagi hanya bertumpu untuk menjadi tenaga
kesehatan atau pegawai di kementerian/ lembaga pemerintah yang
membutuhkan prasyarat STR. Atas dasar kenyataan tersebut, maka
keikutsertaan calon/ lulusan SKM sebagai peserta uji kompetensi adalah
B. Tujuan
Panduan ini disusun dengan tujuan memberikan pedoman untuk
dosen dalam membuat soal baik digunakan untuk ujian internal institusi
maupun untuk ujian eksternal yang akan dikirim ke komite nasional uji
kompetensi ahli kesehatan masyarakat sesuai dengan ketentuan soal uji
kompetensi.
BAB II
KOMPETENSI DAN UJI KOMPETENSI
A. Kompetensi
Kompetensi menurut Undang-undang tenaga kesehatan no. 36
tahun 2014 pasal 1 adalah kemampuan yang dimiliki seseorang Tenaga
Kesehatan berdasarkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap
profesional untuk dapat menjalankan praktik.
B. Uji Kompetensi
Uji kompetensi menurut Undang-undang Tenaga Kesehatan No. 36
tahun 2014 pasal 1 adalah proses pengukuran pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku peserta didik pada perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang Kesehatan.
Selanjutnya, peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat
kompetensi (serkom), yaitu surat tanda pengakuan terhadap kompetensi
tenaga kesehatan untuk dapat menjalankan praktik di seluruh Indonesia
setelah lulus uji Kompetensi. Serkom ini digunakan untuk mengurus tanda
registrasi, yaitu pencatatan resmi terhadap tenaga kesehatan yang telah
memiliki serkom dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lain serta
mempunyai pengakuan secara hukum untuk menjalankan praktik. Surat
Tanda Registrasi (STR) adalah bukti tertulis yang diberikan oleh konsil
masing-masing Tenaga Kesehatan kepada Tenaga Kesehatan yang telah
diregistrasi.
2) Kelulusan Ujian
Kelulusan ujian peserta ditetapkan bersama oleh tim yang dibentuk
oleh kelompok ahli yang terdiri unsur MTKI, LPUK Nakes, IAKMI,
AIPTKMI, dan perwakilan institusi Kesmas yang representatif berdasarkan
wilayah, status kepemilikan, dan status akreditasi melalui diskusi dan
analisis terhadap tingkat kesulitan soal.
Teknik yang disepakati dalam menentukan kelulusan adalah modified
angoff technic dimana metode ini menjamin bahwa standar kelulusan
didapatkan secara valid dan fair. Penggunaan Metode Angoff
dilaksanakan sebagai berikut:
a. Panelis/ judge membaca butir soal yang diujikan dan memberikan
perkiraan (dalam satuan persentase) kemampuan peserta, kategori
borderline, menjawab butir soal dengan benar
b. Panelis/ judge mendiskusikan hasil estimasi mereka. Setiap hasil
estimasi ditabulasikan dan dihitung rata-ratanya oleh seorang fasilitator.
c. Panelis/ judge mengulang kembali penilaiannya di tahap kedua dengan
urutan yang sama seperti di atas untuk semua butir soal. Rata-rata hasil
estimasi setiap butir dijumlah dan dirata-ratakan kembali untuk
memperoleh cut off point kelulusan.
BAB III
PENGEMBANGAN SOAL UJI KOMPETENSI
A. Struktur Soal
Soal uji kompetensi yang ditulis harus memenuhi 3 (tiga)
komponen:
1. Vignette/ soal cerita
2. Lead in/ pertanyaan
3. Option/ pilihan jawaban
A.1 Vignette
Setiap vignette yang ditulis harus memenuhi kaidah berikut:
1. Digunakan untuk maksimal 2 lead in
2. Terdiri dari 3--5 kalimat
3. Terdiri dari maksimal 5 baris
4. Terdapat uraian kasus yang terdiri dari: subjek/ pelaku, masalah
kesehatan masyarakat, tempat/ sasaran
5. Tidak boleh menyebut: nama orang dan/ atau tempat meskipun
menggunakan inisial (misalnya: Bapak A, Puskesmas B, Kabupaten C)
6. Kalimat utama di awal kalimat sesuai konsep paramida terbalik
7. Harus berfungsi (tanpa membaca vignette maka tidak tahu jawabannya)
A.2 Lead in
Ketentuan menulis lead in mengikuti aturan berikut:
1. Menggunakan kalimat tanya (apa, siapa, mengapa, bagaimana, dll) dan
tanda tanya (?)
2. Tidak perlu menggunakan kalimat …pada kasus di atas/ tersebut
3. Menggunakan kalimat lugas dan ringkas (tidak kalimat majemuk)
4. Tidak menggunakan kalimat trivia (menanyakan hal yang remeh atau
tidak substansial)
A.3 Option
Option yang dibuat mengikuti aturan berikut:
1. Terdiri dari 5 pilihan (a, b, c, d, e) dan hanya ada 1 jawaban benar (one
best answer)
2. Homogen
3. Singkat
4. Rasional
5. Tidak boleh ada:
a. Pengulangan kata dari vignette dan/ atau lead in (walaupun hanya 1
kata)
b. Kalimat paling panjang yang benar
B. Tinjauan
Secara umum tinjauan dalam revisi ini tidak banyak perbedaan
dengan tinjauan uji kompetensi sebelumnya, yaitu memuat 5 (lima)
tinjauan: 1) kompetensi Kesehatan Masyarakat (8 area), 2) domain
kompetensi (2 jenis), 3) bidang ilmu Kesmas (8 bidang), 4) bidang kerja
Kesmas (5 bidang), dan 5) sasaran intervensi Kesmas (3 sasaran). Setiap
tinjauan menggambarkan persentase, kedalaman, jenis, kompleksitas,
dan karakteristiknya sesuai dengan kompetensi sarjana kesehatan
masyarakat
Penempatan tinjauan menurut struktur soal dilakukan sebagai
berikut:
1. Tinjauan 1 dijabarkan pada vignette atau lead in
2. Tinjauan 2 dijabarkan pada lead in
3. Tinjauan 3 dijabarkan pada vignette atau lead in atau option
4. Tinjauan 4 dijabarkan pada vignette atau lead in atau option
5. Tinjauan 5 dijabarkan pada vignette
Kata kunci untuk penepatan pada butir soal: “berdasarkan hasil kajian/
telaah/ analisis/ evaluasi/ penilaian/ wawancara/ tidak lanjut”.
Kata kunci untuk penepatan pada butir soal: terdapat istilah yang
berkaitan dengan unsur manajemen, tahapan manajemen (POAC),
tahapan Problem Solving Cycle (PSC)
Kata kunci untuk penepatan pada butir soal: terdapat istilah yang
berkaitan dengan etika, tata nilai/ norma, tradisi, kepercayaan, budaya
kerja
Kata kunci untuk penepatan pada butir soal: terdapat istilah yang
berkaitan dengan advokasi, pendampingan, kemitraan, peningkatan PSP
Kata kunci untuk penepatan pada butir soal: terdapat uraian yang
berkaitan dengan teori dasar ilmu kesmas
Kata kunci untuk penepatan pada butir soal: terdapat istilah yang
berkaitan dengan ekonomi kesehatan, pembiayaan kesehatan
Kata kunci untuk penepatan pada butir soal: terdapat istilah yang
berkaitan dengan kepemimpinan, sistem dan subsistem kesehatan,
keterkaitan antar sistem, konsep peter senge (system thinking, mental
models, personal mastery, shared vision, team learning, dll)
Tabel 3a. Bidang Ilmu Kesmas dan Jumlah Soal yang Dibuat
Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat
(Tools dan area) MCQ (%) Jumlah Soal
Epidemiologi 17 31
Biostatistik dan Kependudukan 16 28
Administrasi Kebijakan dan 19 35
Kesehatan
Pendidikan Kesehatan dan Ilmu 19 34
Perilaku
Kesehatan Lingkungan 9 16
Keselamatan & Kesehatan Kerja 6 11
Kesehatan Reproduksi 6 11
Gizi Masyarakat 8 14
Bidang ilmu tersebut dibagi dalam mata kuliah yang masuk didalamnya,
seperti berikut:
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Kajian dan Analisis Situasi Kesehatan Masyarakat
Perencanaan Program dan Kebijakan Kesehatan
Kemampuan Komunikasi
Pemahaman Budaya, Sikap, dan Tata Nilai
Pemberdayaan Masyarakat
Pemahaman Dasar-dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat
Kemampuan untuk merencanakan dan mengelola
sumber dana
Kemampuan Memimpin dan Berpikir Sistem
Tinjauan 2 Recall
Reasoning
Tinjauan 3 Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Biostatistik dan Kependudukan
Epidemiologi
Gizi Masyarakat
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Reproduksi
Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Tinjauan 4 Pengendalian penyakit (Disease control)
Pencegahan penyakit/kecelakaan (Disease/Injury
prevention)
Perlindungan kesehatan (Health protection)
Kebijakan kesehatan masyarakat (Healthy public
policy)
Promosidanpemerataankesehatan (Promotion of health
& equitable health gain)
Tinjauan 5 Keluarga
Masyarakat
Institusi
Vignette/ soal cerita
BAB IV
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA