Anda di halaman 1dari 36

PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

MATA PELATIHAN INTI 2.


PERENCANAAN UJI KOMPETENSI
JABATAN FUNGSIONAL
KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM
KESEHATAN PUSAT LATIHAN SDM KESEHATAN
JAKARTA
2020
i
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

DAFTAR ISI
Halaman
I. Deskripsi Singkat ………………………………...……….... 1
II. Tujuan Pembeajaran ………………………………..……… 2
A. Hasil Belajar ……………………………………..………… 2
B. Indikator Hasil Belajar ……………………..……….…….. 2
III. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ………...………….. 3
IV. Bahan Belajar …………………………………...…………… 4
V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran………........... 5
VI. Uraian Materi ………………………………………………… 8
Materi Pokok 1. Cara Penelaahan Standar Kompetensi/
Butir Kegiatan Jabfungkes
………………..
8
Materi Pokok 2. Identifikasi Unit Kompetensi/ Butir
Kegiatan Yang Akan Diuji ...……………….
11
Materi Pokok 3. Penentuan Persyaratan Uji Kompetensi ... 13
Materi Pokok 4. Penentuan Metode Uji Kompetensi dan
Sumber Daya Yang Akan Digunakan
……
14
Materi Pokok 5. Penentuan Penilaian Kelulusan Uji
Kompetensi ………………...……………….
16
Materi Pokok 6. Menyusun Rencana Uji Kompetensi ..…... 17
VII. Evaluasi ………………………………….………………….... 20
VIII. Referensi …………………………………………….............. 21
IX. Lampiran …………………….……………………….………. 22

ii
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

1 DESKRIPSI SINGKAT

Mata pelatihan ini membahas tentang cara penelaahan standar


kompetensi Jabfungkes/butir kegiatan Jabfungkes, unit
kompetensi/butir kegiatan yang akan diuji, persyaratan uji
kompetensi, metode uji kompetensi dan sumber daya yang akan
digunakan, penilaian kelulusan uji kompetensi dan penyusnan
rencana uji kompetensi.
1
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

2 TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
melakukan perencanaan uji kompetensi

B. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan cara penelaahan standar kompetensi/butir
kegiatan Jabfungkes
2. Mengidentifikasi unit kompetensi/ butir kegiatan yang akan
diuji
3. Menentukan persyaratan uji kompetensi
4. Menentukan metode uji kompetensi dan sumber daya yang
akan digunakan
5. Menentukan penilaian kelulusan uji kompetensi
6. Menyusun rencana uji kompetensi

2
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

3 MATERI POKOK DAN SUB


MATERI POKOK
Materi pokok dan sub materi pokok pada mata pelatihan ini
adalah sebagai berikut:
A. Cara penelaahan standar kompetensi/Butir Kegiatan
Jabfungkes;
B. Unit kompetensi/ butir kegiatan yang akan diuji;
C. Persyaratan uji kompetensi;
D. Metode uji kompetensi dan sumber daya yang akan
digunakan;
E. Penilaian kelulusan uji kompetensi;
F. Penyusunan Rencana uji kompetensi.
3
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

4 BAHAN BELAJAR

1. BNSP-MODUL-2.4.1-2010 Tentang Perencanaan dan


Pengorganisasian Asesmen
2. PERMENKES NO 18 TAHUN 2017 Tentang Pedoman Uji
Kompetensi Jabfung Kesehatan
3. PERMENPAN tentang JABFUNG Kesehatan terkait
4
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

6 URAIAN MATERI

Materi Pokok 1: Cara Penelaahan Standar Kompetensi/Butir


Kegiatan Jabfungkes
Berdasarkan Pasal 51 UU no 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), telah dinyatakan bahwa manajemen ASN
diselenggarakan berdasarkan sistem merit. Sistem merit adalah
kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan kualifikasi,
kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar tanpa membedakan
latar belakang politik, ras, warna kulit, asal usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.

Kompetensi dalam jabatan ASN mencakup tiga aspek kompetensi,


yaitu kompetensi manajerial, sosio kultural dan kompetensi teknis.
Standar Kompetensi Jabatan merupakan persyaratan kompetensi
minimal yang harus dimiliki oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN)
dalam melaksanakan tugas jabatan. Permenpan no 38/2017
mengatur tentang tata cara penyusunan standar kompetensi. Dalam
standar kompetensi diuraikan tentang unit kompetensi dan definisi
operasional dari masing masing aspek komopetensi. Aspek teknis
merupakan kompetensi yang spesifik dari masing-masing jenis
Jabatan Fungsional (Jabfung) yang berdasarkan indikator perilakunya
kemudian diuraikan menjadi berupa butir-butir kegiatan. Butir butir
kegiatan didistribusikan ke dalam jenjang jabfung sesuai tingkat
kompleksitas kegiatan dan persyaratan level kompetensinya.

8
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Berdasarkan pasal 69 ayat 1 UU no. 5/2014, kompetensi menjadi


salah satu ketentuan dalam rangka pengembangan karir Jabatan
Fungsional, sehingga pada semua Jabfung, termasuk Jabfung
Kesehatan mensyaratkan uji kompetensi dalam masing masing
rancangan Permenpan jabfungnya. Terkait dengan peraturan
tersebut, Kementerian Kesehatan sebagai Instansi Pembina Jabatan
Fungsional kesehatan telah menindak lanjuti peraturan tersebut
dengan mengeluarkan Permenkes No. 18 tahun 2017 tentang
Penyelenggaran Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan.
Permenkes tersebut merupakan pedoman di dalam penyelenggaraan
uji kompetensi, dimana butir butir kegiatan yang telah ditetapkan
dalam masing masing Permenpan tentang jabfung kesehatan
dijadikan sebagai ruang lingkup dari materi yang harus diuji.

Penyelengaraan uji kompetensi sebagaimana diatur dalam


permenkes tersebut juga membuat ketentuan tentang mekanisme
dan proses pelaksanaan uji kompetensi, dimana salah satunya
adalah ketentuan tentang Tim Penguji Uji Kompetensi Jabatan
Fungsional. Terkait dengan mekanisme dan proses ukom, maka
tahap merencanakan uji kompetensi merupakan bagian dari tugas
yang harus dilakukan oleh Tim Penguji. Salah satu indikator perilaku
seorang Penguji Ukom adalah memiliki kemampuan menelaah butir
butir kegiatan dari jabatan fungsional sebagai materi yang akan diuji.

Sebagaimana diatur dalam Permenkes penyelenggaraan uji


kompetensi jabfung kesehatan telah ditentukan bahwa materi uji

9
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

kompetensi terdiri dari unsur utama dan unsur tambahan. Materi


unsur utama adalah berupa butir butir kegiatan jabfung dengan
proporsi 80 % sedangkan unsur tambahan dengan proporsi 20%
adalah bukti-bukti fortofolio yang berupa sertikat pelatihan dan atau
Penghargaan yang relevan di bidang fungsional kesehatan.

Dari proporsi 80% unsur utama tersebut, telah ditentukan komposisi


jumlah butir kegiatan yang harus dipenuhi oleh peserta uji adalah
sebesar 75% dari butir kegiatan Jenjang Jabfung yang sedang dijabat
dan 25% dari butir kegiatan jenjang Jabfung yang akan dijabat oleh
peserta uji.

Dengan ketentuan tersebut seorang penguji harus mampu melakukan


telaah tentang butir kegiatan jabfung pada setiap jenjang. Telaah
diperlukan agar butir-butir kegiatan yang akan diuji sesuai dengan
yang syarat yang ditetapkan pada pedoman uji kompetensi. Berikut
ini adalah contoh cara menelaah butir butir kompetensi jabatan
fungsional.
1. Pelajari isi Permenpan Jabatan Fungsional K esehatan terkait
sesuai kategori Jabfung yang akan diuji. (contoh: Permenpan no.
29/2013 tentang jabatan Fungsional Radiografer dan Angka
Kreditnya)
2. Cermati setiap butir kegiatan pada masing masing jenjang jabfung
baik pada kategori jabfung keterampilan maupun keahlian; 3.
Inventarisasi jumlah butir kegiatan pada setiap jenjangnya. 4. Jadikan
telaah standar kompetensi dan butir kegiatan jabfung tersebut
sebagai pendekatan dalam perencanaan uji kompetensi.

10
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Materi Pokok 2: Identifikasi Unit Kompetensi/ Butir Kegiatan


Yang Akan Diuji
Setelah melakukan telaah Unit kompetensi /butir kegiatan janfung,
hal yang perlu dilakukan seorang penguji dalam merencanakan uji
kompetensi (ukom) adalah mengidentifikasi butir kegiatan yang akan
diuji.

Sebagaimana diatur dalam Permenkes no 18 tahun 2017 tentang


Penyelenggaraan Uji Kompetensi Jabfung Kesehatan, bahwa materi
uji kompetensi adalah terdiri dari unsur utama dan unsur tambahan.
Unsur utama yang dimaksud dalam peraturan tersebut adalah berupa
butir-butir kegiatan jabfung sesuai jenis jabfung dari calon peserta
ukom, sedangkan unsur tambahan adalah berupa bukti dokumen
Sertifikat Pelatihan dan atau pengembangan kompetensi dan atau
penghargaan yang relevan. Proporsi dari kedua unsur tersebut
ditetapkan dengan perbandingan 80% (unsur utama): 20% (unsur
tambahan).

Perlu dipahami bahwa dalam penerapannya beberapa unit


kompetensi/ butir kegiatan yang pada masing masing jenjang tidak
semua dapat dilakukan di suatu rumah jabatan atau fasliitas
pelayanan kesehatan dimana pejabat fungsional tertentu
ditempatkan, sehingga seorang penguji harus mampu
mengidentifikasi butir kegiatan yang sesuai dengan kondisi fasiltas
pelayanan kesehatan dari rumah jabatan peserta UKOM.

11
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Seorang penguji harus memilah sejumlah butir kegiatan dari tiap


jenjang jabfung sesuai yang dipersyaratkan, sehingga memenuhi
komposisi unsur utama, yaitu 75% butir kegiatan jenjang yang
sedang dijabat: 25% butir kegiatan dari jenjang yang akan dijabat.
Berikut ini cara yang dapat dilkukan oleh seorang penguji untuk
mengidentifiaksi butir kegiatan yang akan di uji
1. Pilah dan pilih butir butir kegiatan sesuai jenjangnya yang
memungkinkan dapat dilakukan peserta uji di rumah jabatannya
(Puskesmas/ balai kesehatan/ RS tipe A, B, C atau D dan
sebagainya)
2. Buat daftar dalam bentuk tabel dari butir kegiatan yang dipilih yang
merupakan butir kegiatan dari jenjang yang sedang dipangku dan
yang akan dipangku peserta uji.
3. Pastikan jumlah butir kegiatan dari jenjang yang sedang dijabat
dan yang akan dijabat memenuhi komposisi 75%: 25%

Berikut ini contoh tabel daftar identifikasi butir kegiatan


Kategori Jabfungkes: Keterampilan/ Keahlian
Jenis Jabfungkes:
Rumah Jabatan Calon Peserta :

N Terampil (75%) Mahir (25%)


o
1

dst

12
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Materi Pokok 3: Persyaratan Uji Kompetensi


Seorang Penguji UKOM dalam perencannan UKOM perlu
mengetahui dan memahami persyaratan uji kompetensi sebagaiman
yang diatur dalam permenkes no. 18/2017.
Persyaratan peserta UKOM:
1. Sekurang kurangnya sudah memangku jenjang jabatan fungsional
sebelumnya selama 1 (satu) tahun.
2. Memiliki Surat Keputusan (SK) jabatan fungsional jenjang terakhir
3. Prestasi kerja paling kurang bernilai baik selama satu tahun
terakhir yang dibuktikandengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) 4.
Memiliki Surat Rekomendasi dari pimpinanunit kerja untuk mengikuti
uji kompetensi.

Untuk memastikan terpenuhinya semua persyaratan ukom, maka


dalam perencanaan ukom seorang penguji perlu menyiapkan daftar
ceklis tentang item persyaratan ukom tersebut.
(Contoh daftar ceklist)
No Nama dokumen Ketersediaan

1 SK Jabfung jenjang terakhir

2 SKP

3 Surat Rekomendasi Pimpinan peserta


Ukom

4 Logbook laporan butir kegiatan Jabfung

13
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Materi Pokok 4: Metode Uji Kompetensi dan Sumber Daya Yang


Akan Digunakan
Metode uji adalah suatu cara mengumpulkan bukti bukti agar dapat
mengukur pemenuhan kompetensi dari peserta yang akan di uji.
Beberapa metode dapat dilakukan seorang penguji untuk dapat
mengumpulkan bukti yang cukup dalam menilai kompetensi peserta
uji. Metode uji yang dimaksud yaitu
1. Metode Portofolio
2. Metode Uji lisan
3. Metode Uji Tulis
4. Metode uji Praktek

Berdasarkan pedoman penyelenggaraan ukom dalam permenkes


no.18/2017, metode uji portofolio merupakan metode wajib,
sedangkan metode lainnya dapat ditetapkan sebagai metode uji
pilihan sesuai kebutuhan di rumah jabatan tempat peserta uji. Masing
masing metode uji membutuhkan sumber daya (Instrumen) untuk
mendukung terlaksananya teknis uji kompetensi. UKOM pada
prinsipnya adalah proses pengumpulan bukti-bukti. Bukti kompetensi
pada metode portofolio harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Memadai
2. Valid
3. Asli
4. Terkini
Dalam rangka pelaksanaan UKOM, penguji ukom merencankan
daftar sumber daya (Instrumen) sesuai dengan metode uji yang

14
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

ditetapkan. Berikut ini sumberdaya yang harus disiapkan


berdasarkan metode yang ditetapkan;
1. Portofolio:
• Cek list kelengkapan berkas peserta uji.
• Lembar verifikasi untuk menilai pemenuhan jumlah bukti yang
mencakup aspek kecukupan (memadai), valid (sahih dan
terkini) dan keaslian dokumen.
Contoh ceklist /lembar verifikasi portofolio (terlampir)
2. Uji Lisan:
• Instrumen pedoman wawancara (pertanyaan lisan terstruktur).
Menggunakan kaidah taksonomi blom untuk memperoleh konfirmasi
ketelusuran pengetahuan sesuai level jenjangnya. 3. Uji Tulis:
• Instrumen berupa daftar pertanyaan tertulis berikut kunci
jawaban yang telah tersusun sesuai substansi butir kegiatan
yang diuji.
4. Uji Praktek:
• Standar prosedur operasional (SPO) dan atau instruksi kerja (IK)
yang terkait dengan butir kegiatan yang dipilih sebagai materi
uji
• Membuat daftar urutan aktifitas yang akan diobservasi pada uji
praktek
• Lembar ceklist observasi kesesuaian pelaksanaan instruksi
praktek

15
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Materi Pokok 5: Penilaian Kelulusan Uji Kompetensi Dalam


perencanaan ukom setiap tim penguji harus menyiapkan rencana
penilaian kelulusan. Penilaian kelulusan dimulai dengan menentukan
nilai batas lulus dari capaian pengumpulan bukti. Nilai batas lulus
sebaiknya ditetapkan tidak terlalu tinggi ataupun terlalu randah. Nilai
batas lulus yang wajar berkisar antara 60 s/d 80 dari total target yang
harus dipenuhi.

Contoh:
Sesuai ketentuan dalam Permenkes 18/2017, proporsi materi uji dari
komponen utama adalah sebesar 80%. Misalkan, target bukti yang
mesti dipenuhi ditetapkan sebanyak 200 bukti, maka jika bukti yang
dapat ditunjukkan oleh peserta uji mencapai 200 bukti berarti nilai
capaiannya adalah 80%. Capaian ini dianggap lulus jika nilai batas
lulus nya adalah 60-80. Namun jika NBL nya adalah 90, maka
capaian peserta tersebut dinyatakan tidak lulus.
.
Rumus penilaian kelulusan uji kompetensi adalah:
Capaian Bukti:
Target Bukti x Nilai Proporsi Komponen Utama (80%)
Tim menetapkan target kegiatan dari unsur utama adalah 200
kegiatan (100%)
Dengan demikian peserta uji harus dapat membuktikan capaian 150
Kegiatan (75%) dari jenjang yang sedang dipangku dan 50 kegiatan
(25%) jenjang yang akan dipangku.

16
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Materi Pokok 6: Penyusunan Rencana Uji Kompetensi


Perencanaan uji kompetensi sebagaimana diatur dalam Bab III
Permenkes No. 18 tahun 2017 dilakukan oleh Tim Penyelenggara
Ukom yang terdiri dari unsur instansi pusat, instansi daerah dan
fasiltas-fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah. Tim Penguji
sendiri merupakan perangkat yang ditetapkan oleh suatu Tim
Penyelenggara Ukom. Meski demikian Tim Penguji dapat melakukan
penyusunan rancana uji kompetensi secara tersendiri sesuai dengan
data kondisi Rumah Jabatan pejabat fungsional yang akan diuji.

Sebagaimana kenyataan yang ada bahwa tidak semua butir kegiatan


pada suatu jenjang jabfung yang tercantum dalam masing masing
Permenpan Jabfungkes dapat dilakukan pada setiap rumah jabatan
di Fasiltas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes). Keterbatasan
peralatan pendukung dan jenis pelayanan yang dilakukan di suatu
fasyankes menyebabkan tidak memungkinnya butir-butir kegiatan
tertentu yang dilakukan oleh Pejabat Fungsional sesuai dengan
jenjang jabatannya. Oleh karena itu, tim penguji ukom diharapkan
dapat menyusun rencana uji dengan menyiapkan penelusuran bukti
tambahan berupa wawancara untuk menggali aspek pengetahuan
teknis (knowledge) terkait butir kegiatan jabfung tertentu terhadap
peserta uji.
Ketika tim penguji telah mendapat pemberitahuan dari
Penyelenggara Ukom tentang rencana penyelenggaraan Ukom,
maka tim penguji segera melakukan identifikasi peserta Ukom yang
mencakup:

17
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

• Jenis dan kategori Jabatan Fungsional


• Jumlah peserta Ukom
• Golongan kepangkatan dan jenjang jabatan terakhir masing masing
peseerta Ukom
• Rumah jabatan dan fasyankes masing masing peserta Ukom •
Waktu dan tempat pelaksanaan Ukom.

Selanjutnya lakukan penyusunan rencana uji yang meliputi: •


Identifikasi butir kegiatan yang relevan dengan kondisi Rumah
jabatan dan Fasyankes peserta hingga terpenuhi komposisi jumlah
butir kegiatan yang proporsional sesuai aturan Permenkes no.
18/2017.
• Penetapan medote uji yang dipilih (Portofolio, Uji Lisan, Uji Tulis, Uji
Praktek)
• Menetapkan instrument uji (daftar dokumen bukti portofolio, daftar
pertanyaan Lisan/Tertulis, ceklis observasi uji praktek, dsb) •
Merencanakan durasi/waktu proses uji per peserta.

Dalam menyusun rencana uji kompetensi, tim penguji dapat merujuk


pada sistematika pengumpulan bukti bukti elemen dan unjuk kerja
unit/butir kegiatan dari materi Perencanaan Asesmen Kompetensi
versi BNSP.
18
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Berikut ini contoh format perencanaan uji kompetensi:


Rencana Uji Kompetensi
Kenaikan Jenjang:..... ke.....
Kategori /Jenis Jabfung : …..Keahlian/ Keterampilan

Butir Bukti-Bukti Jenis bukti Metode dan Perangkat Asesmen


Kegiaatan (Kinerja, CL (Daftar Periksa), DIT (Daftar Instruksi Terstruktur), DPL (Daftar Pertanyaan
produk, Lisan), DPT (Daftar Pertanyaan Tertulis), VPK (Verikfiksasi Pihak Ketiga), VP
Portofolio, (Verifikasi Portofolio), CUP (Ceklis Ulasan Produk).
dan / atau
hafalan)
L TL T t
,
i

diidentifika
, ,
a
, ,
r
a i )
k g ,
t
i s y

t r

si
u
n a
a
p i g
u n
,
e e n
s
r n l
a
n
s
g a g
, t

berdasarkan
a
s y a
a
y i
a d
a n u
m k a
t a
p i
t
n d a k
o a
a
t o

Kriteria Unjuk
a n s
b l
i n
s i
u r
e e
i i
r
u u g a
i i a r
t y
t

Kerja dan
m k
l d s
v r l
a
n
s t
u k m
p k
i
m i o e
s n
m
t

pendekatan
e l m (
t n
u k
a n a
e
n , o r g
t
e r n a
g s u p
t .
l d t

asesmen.
b
k l a
a a u
f .
i a
u
a r o n
e
n r
a
n n h
e d
u l
a t
, n , i
d m f
a
i a n a a
/
g , t
e
) g …
a
t r d
l p
a r a
r
e n
s
l a e
m
n n e
s :
a
i
n n n i
a t i o
e
t n u ) e
a w a o
t o e s
i k n r
s
u u
t d
j a
e b
a j
p a n
a a
k n a , ,
a y
a e r
s
n
n P k
y r
a a
p
n p n
y s
a , i
g t s
a s e
n f
h a
e t
n d n
i i
i n
J p n
n a a
i
n a
e i
d
s r
v l h u
a
a
i e s
a a
a a a
h
k r e
l a s d
i i
a k
e e
l a
i L
i v
t
u t t
a
a
j r
g , a d
t
m r i
a
r e
a
s o
s
d a h
r b u
n
g a i
p
y t w
e
k
n n
l
e a
a t
b i
( y
a
e p
a
a c
a d
a n
e
j
k r
b n t
j n
a
a n h
(
a e
O n
l a
r
k ,
k o
w i
a
e i
a e
e n
w u o
s
c
s
i
r a
k
i e
t l
a n
s
c v
f s a
l a
a p a
r p
m a
i
e
u m
j i t
T u e
n p
t
i
r u
k w
e
s
n s t
m
p
a k a
a i a
e k
p
u
a R
a
a
(
u s
i
y d a
o i
w i
b
V
c
s
t
n b t

a d r
u ( e

w
a
n
k
t t
w a

e
u

p
b

Hasil TL VP
Verifikasi
Portofolio

Hasil Tanya T PW
Jawab
tentang....

Hasil TL VP
Verifikasi
Portofolio...

Hasil Tanya T PW
Jawab
tentang ...
Hasil TL VP
Verifikasi
Portofolio
...

Hasil Tanya T PW
Jawab
tentang ....

Dst…

Keterangan:
• L (Bukti langsung)
• TL (Bukti Tidak langsung)
• T (Bukti tambahan)

19
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

7 EVALUASI

1. Bagaimana cara penelaahan standar kompetensi/ butir


kegiatan Jabfungkes?
2. Bagaimana cara identifikasi unit kompetensi/ butir kegiatan
yang akan diuji?
3. Bagaimana cara menentukan persyaratan uji kompetensi? 4.
Bagaimana cara menentukan metode uji kompetensi dan sumber
daya yang akan digunakan?
5. Bagaimana cara menentukan penilaian kelulusan uji
kompetensi?
6. Bagaimana cara menyusun rencana uji kompetensi?

20
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

8 REFERENSI
1. UU No. 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara 2. Permenpan
38 tahun 2017 Tentang Standar Kompetensi 3. PERMENKES NO 18
TAHUN 2017 Tentang Pedoman Uji Kompetensi Jabfung Kesehatan
4. BNSP-MODUL-2.4.1-2010 Tentang Perencanaan dan
Pengorganisasian Asesmen

21
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

9 LAMPIRAN
1. Contoh Lembar verifikasi dokumen Portofolio
FORM PENILAIAN UJI PORTOFOLIO INDIVIDU

UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL RADIOGRAFER


KE JENJANG PELAKSANA LANJUTAN/MAHIR

A. IDENTITAS PEMANGKU JABATAN FUNGSIONAL


Nama :

Nomor Ujian :

NIP :

Jenis Jabatan Fungsional : RADIOGRAFER


PELAKSANA/TERAMPIL

Nomor SK Jabfung terakhir :

Tanggal SK Jabfung terakhir :

Jenjang yang akan dipangku : RADIOGRAFER PELAKSANA


LANJUTAN/MAHIR

Alamat Rumah :

Instansi Kerja/ Rumah Jabatan :

Unit Kerja : RADIODIAGNOSTIK

No HP dan Alamat E-mail :

22
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

C. RIWAYAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


Pendidikan Hasil Keterangan
N

O sesuai Tidak
sesuai

1 Setara SLTA

2 Diploma I

3 Diploma II

4 Diploma III

5 Diploma IV

6 Sarjana 1

7 Magister

8 Dan seterusnya

D. Pelatihan/Workshop/Seminar
No Jenis Pelatihan Kesesuaian Keterangan

Sesuai Tidak
sesuai

1 Pelatihan
/workshop/seminar
yang relevan dengan
jabatan fungsional

dst

23
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN No Komponen Hasil Verifikasi Bobot Nilai
FUNGSIONAL KESEHATAN memadai valid asli terkini

Verifikasi Dokumen Portofolio


Peserta Uji Kompetensi Jabatan
Fungsional Kesehatan

Instansi Penyelenggara Uji :


Jenis Jabatan Fungsional : Radiografer
Jenjang Jabatan Fungsional sekarang : Pelaksana
Nama Lengkap Peserta :
Nomor Ujian :

Hasil
Kelulusan

1 Komponen Utama 80% Lulus

√√√√
Kegiatan pelayanan Radiologi

2. Komponen Tambahan Relevan Tidak Relevan 20% a. Sertifikat Pelatihan √ √ Tidak b. Karya
Pengembangan Profesi Lulus c. Penghargaan yang relevan
bidang kesehatan
100%

*Batas kelulusan minimal 70% dari nilai total keseluruhan dengan komposisi 80% dari komponen
utama dan 20% dari komponen tambahan

*komponen utama wajib di lakukan dan komponen tambahan dapat memilih diantara 3 pilihan
(a dan/atau, b dan/atau c)

Dengan ini saya menyatakan bahwa penilaian yang saya lakukan sesuai dengan
kondisi peserta yang sebenarnya, dan apabila di kemudian hari ternyata pernyataan
saya tidak benar, maka saya beresedia mempertanggung jawabkannya.

……………………., ……………….……..2018

Penguji, Ketua Tim Penguji,

(Nama) (Nama) NIP….. NIP……….

24
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
Surat Pernyataan Peserta Uji

Yang bertanda tangan di bawah ini :


1. Nama peserta :
2. NIP :
3. Jenis Jabatan Fungsional : Radiografer
4. Jenjang jabatan fungsioal sekarang : Pelaksana
5. Jenis Kelamin :
6. Tempat, tanggal lahir :
7. Pendidikan terakhir :
8. Instansi Bekerja
a. Nama Instansi Kerja :
b. Unit Kerja :
c. Alamat instansi kerja :
d. Kabupaten /Kota :
e. Provinsi :
f. Nomor telp instansi kerja :

Dengan ini saya menyatakan bahwa pernyataan dan bukti fisik di dalam portofolio
terlampir ini benar – benar hasil karya saya sendiri, dan jika di kemudian hari ternyata
pernyatan dan bukti fisik saya tidak benar, saya bersedia menerima sanksi dan dampak
hukum sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku.

……………………………..,……………2018

Peserta Uji Kompetensi

Materai
6000
(…………………………………..)

Mengetahui,

Pimpinan Instansi Pimpinan Langsung

Cap
Instansi
----------------------- ----------------------- NIP NIP

25
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Komponen Portofolio
A. KOMPONEN UTAMA
No Kewenangan Klinis/butir- Bukti Σ Validasi
butir kegiatan Fisik Portofoli
o
M V A T

UNIT KOMPETENSI
TEKNIS TERAMPIL/
PELAKSANA

1 Melakukan persiapan dalam rangka Dokumen 160


pemeriksaan radiografi non kontras

2 Melakukan Tindakan Pemeriksaan


Radiografi:
1) Tulang-Tulang Belakang
(Columna Vertebralis)
2) Thorax
3) Tulang Iga (Os Costae)
4) Kepala (Skull) Rutin
5) Kepala (Skull) Khusus
6) Tulang-Tulang Ektremitas Atas
(Extremity Superior)
7) Tulang-Tulang Ektremitas Bawah
(Extremity Inferior)
8) Gigi Geligi (Dental/Periapikal)
9) Panorami (Paranomic
Dental) 10) BNO
11) Perut (Abdomen)
12) Panggul (Pelvis)
13) Mamografi
14) Jaringan Lunak (Soft
Tissue) 15) Bone Age

3 Melakukan Persiapan Pemeriksaan


Radiologi Dengan Kontras:
1) Sistem Perkencingan (Tractus
Urinarius)
2) Sistem Pencernaan
3) Sistem Saluran Empedu
4) Sistem Reproduksi
5) Tindakan Pemasangan Pace
Maker/Katerisasi Jantung
6) Tindakan Radiografi Pembuluh
Darah Secara Digital Angiografi
Subtraction (DSA)

26
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
7) PTC
8) APG
9) RPG
10) T Tube
11) ERCP
12) PTCD
13) Analisa Jantung (Cor Analisis)

4 Melakukan Persiapan Pelayanan


Radioterapi
1) CT Planning Pada Pasien
Dengan Kompensasi Bolus
Keras di Pesawat CT /CT
Simulator
2) CT Planning Lokalisasi Aplikator
Brachyterapi Dengan CT/CT
Simulator

5 Menyusun Laporan
1) Memelihara Asesoris
Pemeriksaan Radiografi
2) Analisa Penolakan Film
Radiografi (reject analysis)
3) Menyusun Evaluasi
Pemeliharaan Asesoris
Pemeriksaan Radiograf

UNIT KOMPETENSI TEKNIS


MAHIR/ PELAKSANA
LANJUTAN

1 Melakukan Tindakan Pemeriksaan Dokumen 40


Radiologi Non Kontras
1) Pengukuran Kepala
(Cephalometri )
2) Pengukuran Panggul (Pelvimetri)
3) Bone Survey
4) Tomografi
5) Teknik Kv Tinggi (High Kv
Technique)
6) Teknik Pembesaran Gambar
(Makroradiografi)

2 Melakukan Tindakan Teknik


Pemeriksaan Radiologi Dengan
Kontras:
1) Sistem Perkemihan (Tractus
Urinarius)
2) Sistem Pencernaan (Tractus
Digestivus)
27
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
3) Sistem Saluran Empedu (Tractus
Biliaris)
4) Sistem Reproduksi (Tractus
Reproduktif)
5) Tindakan Pemasangan
Maker/Katerisasi Jantung
6) Tindakan Radiografi Pembuluh
Darah Secara Dgigital
Angiografi Subtraction
7) APG
8) RPG
9) T Tube
10) ERCP
11) PTCD
12) Analisa Jantung (Cor Analisis)

3 Melakukan Persiapan Pemeriksaan :


1) CT Scan Non Kontras
2) CT Scan Dengan Kontras
3) MRI Non Kontras
4) MRI Dengan kontras

4 Melakukan Persiapan
Pemeriksaan Radioterapi :
1) Simulasi Penyinaran Pasien
Dengan Fiksasi Masker
2) Menghitung Dosis Monitor Unit
(MU) per Satu Lapangan
Radiasi Pesawat
3) Melakukan Brakhiterapi Dengan
Menginput Data Parameter set up
Penyinaran Ke Sistem
Pengontrol (control panel)

Jumlah Portofolio 200

B. KOMPONEN TAMBAHAN

Komponen tambahan adalah dimana setiap pejabat fungsional memilih salah


satu komponen saja, bisa sertifikat pelatihan atau karya pengembangan profesi
atau penghargaan yang relavan. Dengan kriteria sebagai berikut :

1. Sertifikat Pelatihan
Tuliskan sertifikat keahlian/keterampilan yang pejabat fungsional kesehatan
peroleh pada tabel berikut :
28
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
N Nama Tahun Jumlah Lembaga Penilaian Skor
o Sertifikat Waktu Jam yang (Relevan/
Keahlian Perolehan Pelatihan mengeluarka Tidak
n Relevan)

*Lampirkan fotocopy sertifikat yang tertulis diatas


* total skor untuk komponen tambahan sertifikat pelatihan adalah

Skor Penilaian Sertifikat Pelatihan yang Relevan berdasarkan Lembaga


yang mengeluarkan
• Internasional : 50
• Nasional : 30
• Provinsi : 20
• Kabupaten/Kota: 10
100

2. Karya Pengembangan Profesi

Apabila pejabat fungsional kesehatan mempunyai karya tulis yang berupa


artikel yang dimuat pada jurnal ilmiah dana tau tulisan ilmiah popular yang
dimuat pada majalah, tabloid, koran, news letter, bulletin, tuliskan dalam
tabel berikut :

No Karya Tulis Keterangan Penilai Skor


Berupa an
(Releva
n/
Tidak
Relevan)

1 Artikel a. Nama jurnal, koran,


majalah b.
Volume/bulan/tahun terbit

2 Buku a. Judul buku


b. Nomor ISBN
c. Penerbit dan tahun terbit
3 Modul/Diktat a. Sasaran/pemakai
b. Lingkup pemakaian
c. Tahun terbit

4 Laporan a. Judul
Penelitian b. Tahun

29
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
c. Status (ketua/anggota)

5 Karya a. Nama Karya


Teknologi b. Tahun
tepat guna c. Deskripsi singkat tentang
karya yang dihasilkan

Keterangan :
❖Untuk artikel lampirkan naskah asli yang dipublikasikan
❖Untuk buku lampirkan buku asli
❖Untuk modul/diktat tuliskan siapa pengguna modul diklat yang
diterbitkan, dan terangkan kaluasan pengguna modul diklat
❖Untuk laporan penelitian lampirkan naskah asli laporan hasil
penelitian secara utuh dan dikatahui pimpinan instansi
❖ Untuk karya teknologi tepat guna lampirkan keterangan dari
lembaga/institusi yang memberikan pengakuan terhadap karya
teknologi yang dilegalisasi oleh pejabat dari lembaga/institusi yang
mengeluarkan surat keterangantersebut.

Skor Penilaian Karya Pengembangan Profesi yang Relevan


berdasarkan kualifikasi sbb :

Jenis Keterangan Kriteria Penilaian Skor


Karya
Tulis

Artikel • Nama jurnal, koran, a. Jurnal 50


majalah terakreditasi 20
• Volume/bulan/tahun b. Jurnal tdk
terbit terakreditasi
Buku • Judul buku a. Internasional 50
• Nomor ISBN b. Nasional 30
• Penerbit dan tahun c. Provinsi 20
terbit d. 10
K
a
b
u
p
a
t
e
n
/
K
o
t
a

Modul/Diktat • Sasaran/pemakai • a. Kualitas Modul 50


Lingkup pemakaian • Baik 20
Tahun terbit b. Kualitas Kurang
0
Baik

Laporan • Judul a. Sebagai ketua 50


Penelitian • Tahun b. Sebagai anggota 40

30
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
• Status 0
(ketua/anggota

Karya • Nama Karya a. Internasional 50


Teknologi • Tahun b. Nasional 40
tepat guna • Deskripsi singkat c. Provinsi 30
tentang karya yang d. 20
dihasilkan Kabupaten/Kota 10
e. Tingkat
Instansi

3. Penghargaan yang relevan Bidang Kesehatan


No Jenis Pemberi Tingkat Tahun Penilaia Skor
Penghargaan Penghargaan n
(Releva
n/ Tidak
Relevan)
1

Dst

*Lampirkan fotocopy sertifikat/piagam/surat keterangan yang tertulis pada


tabel di atas

Skor Penghargaan yang relevan bidang kesehatan berdasarkan


Lembaga yang mengeluarkan
• Internasional : 50
• Nasional : 30
• Provinsi : 20
• Kabupaten/Kota : 10

100

31
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

3. Panduan Diskusi Kelompok


Tujuan Diskusi Kelompok adalah setelah melakukan diskusi
kelompok, peserta mampu melakukan perencanaan Ukom
Langkah-langkah:
a. Peserta dibagi ke dalam 6 kelompok
b. Jika memungkinkan setiap kelompok sesuai dengan rumpun
atau jenis jabatan fungsionalnya masing masing.
c. Setiap kelompok mendiskusikan:
a. Persiapan : terkait dengan Penyelenggara, Peserta, dan
penguji UKOM jabfung kesehatan
b. Perencanaan ukom : SDM, sarana prasarana, metode uji,
instrument uji serta dokumen yang terkait untuk uji
kompetensi
d. Menunjuk seorang peserta menjadi moderator diskusi panel
e. Waktu diskusi 15 menit disaat yang bersamaan
f. Setiap kelompok memaparkan hasil diskusinya selama 5 menit
dan dilakukan secara panel (total waktu pemaparan: 6 x @5
menit = 30 menit)
g. Diskusi panel untuk klarifikasi substansi permasalahan yang
muncul dalam diskusi (15 menit)
h. Fasilitator memberikan masukan terkait hasil diskusi (5 menit)

Waktu: 65 menit

32
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

4. Panduan Praktik Penyusunan Rencana Uji Kompetensi


Tujuan:
Setelah melakukan praktik, peserta mampu menyusun rencana uji
kompetensi.
Langkah-langkah:
a. Persiapan
1) Data Peserta uji kompetensi berupa:
1.1 Jumlah peserta Uji
1.2 Gol dan Jenjang terakhir Peserta Uji
1.3Distribusi kenaikan jenjang peserta (jika lebih dari
satu peserta)
1.4 Rumah Jabatan masing masing peserta uji

2) Dokumen Permenpan tentang Jabfung yang terkait dan


angka kreditnya, misal: Permenpan no 29/2014
tentang Jabfung Radiografer.
3) Alat tulis menulis dan komputer

b. Perencanaan
1) Pilah daftar butir kegiatan pada dokumen Permenpan
jabfung sesuai dengan jenjang masing masing peserta 2)
Pilih beberapa butir kegiatan pada masing masing jenjang
sesuai kegiatan yang dilakukan pada rumah Jabatan
masing masing peserta uji; contoh: jangan memilih butir
kegiatan yang memerlukan sarana dan prasarana canggih
untuk peserta uji yang bertugas di Pukesmas.
3) Tetapkan target jumlah frekwensi melakukan butir
kegiatan yang harus dicapai di masing masing
jenjangnya, sehingga memenuhi komposisi jumlah
70%: 30% dari jenjang yang sedang dipangku dan
yang akan dipangku.
4) Tetapkan rencana metode uji pilihan yang akan
dilakukan, dengan portofolio sebagai metode uji wajib
5) Siapkan intrumen uji sesuai metode uji yang dipilih.
6) Tetapkan nilai batas kelulusan yang akan diterapkan

33
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

7) Rencanakan target waktu (durasi) uji untuk masing


masing peserta.
8) Siapkan berkas formulir terkait yang diperlukan untuk
pelaksanaan uji kompetensi.

c. Konfirmasi
1) Bahan rapat kordinasi dengan Tim Penyelenggara Uji
Kompetensi
2) Pembagian tugas sesama Tim Penguji
3) Jadawal pertemuan pra uji
34
PELATIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

TIM PENYUSUN

Penasehat:
Dr Achmad Soebagjo Tancarino, MARS
(Kepala Pusat Pelatihan SDM Kesehatan)

Penangggungjawab:
Nusli Imansyah, SKM., M.Kes
(Kepala Bidang Pengembangan Pelatihan SDM Kesehatan)

Ketua:
Dewi Sukorini, SKM., M.Pd
(Kepala Sub Bidang Pengembangan Pelatihan Fungsional)

Sekretaris:
Purwanto, SKM., DAP & E, M.Kes

Tim Penyusun dan Kontributor:


dr. Jefri Thomas Alpha Edison Silalahi, MKM
Deri Pinasti, SKM., MKM
Rahayu Astuti, SKM., MKM
Nina Apriliani Sari, S.Tr.Keb
Rusmiati, S.Kom., MM
Agustina Catur, SSiT., M.Kes
Bob Yudibowo Yuswardi BE.SST
Iwan Heryawan, S.ST
Siti Rahayu, S. Tr. Kes
Werdiningsih, SKM., MARS
Dr. drg Siti Nur Anisah, MPH
Yanuardo G.D. Sinaga, ST., MPd
Imam Wahyudi, ST., M.Kes
Afriani Tinurbaya, S.Kep
35

Anda mungkin juga menyukai