Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Pedoman pengembangan kurikulum sangat diperlukan bagi


semua institusi pendidikan termasuk Institusi Penyelenggara
Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medik.
Tuntutan pada globalisasi menjadikan kurikulum harus mengacu
pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang
merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang
dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan
antara bidang pendidikan dan tuntutan masyarakat terhadap
perkembangan IPTEK.

Menindak lanjuti Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 12


Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang
Pendidikan Tinggi, serta Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN‐DIKTI), maka
perlu diterbitkan Pedoman Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Tinggi Sarjana Terapan Program Studi Teknologi Laboratorium
Medik. Pedoman ini merupakan panduan ringkas yang dapat
memfasilitasi Program Studi dalam upaya Pengembangan
kurikulum yang merujuk pada SN‐DIKTI dan KKNI. Walaupun
masih banyak kekurangan dalam Pedoman ini, namun
diharapkan dapat digunakan sebagai landasan pengembangan
yang sangat bermanfaat menuju pendidikan berkualitas.

Semoga Pedoman ini bermanfaat dan memenuhi harapan dari


seluruh pemangku kepentingan pendidikan tinggi. Penghargaan
dan ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh TIM
penyusun Pedoman Pengembangan Kurikulum Sarjana Terapan
Program Studi Teknologi Laboratorium Medik.

Jakarta, September 2018


Ketua Umum AIPTLMI,

Ttd

Dra. Estu Lestari, MM.

i
SK TIM PENGEMBANG KURIKULUM
PROGRAM SARJANA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

(TLM)

ii
iii
iv
DAFTAR ISI

HAL

KATA PENGANTAR ............................................................................ i


SK TIM PENGEMBANG KURIKULUM ............................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................ 1
B. Dasar Hukum...................................................................2
C. Tujuan .............................................................................3
D. Sasaran ...........................................................................3

BAB II TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN


TINGGI ................................................................................... 4
A. Skema Pengembangan Kurikulum ..................................4
B. Tahapan Pengembangan Kurikulum ............................... 4
C. Konsep Pembentukan Mata Kuliah Dan Besaran
SKS ............................................................................... 13
D. Penyusunan Mata Kulian Dalam Struktur Kurikulum ..... 15

BAB III PENUTUP .............................................................................. 17

LAMPIRAN ........................................................................................ 18

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses,
dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan program studi. Kurikulum Pendidikan
Tinggi (KPT) merupakan program untuk menghasilkan
lulusan, sehingga program tersebut seharusnya
menjamin agar lulusannya memiliki kualifikasi yang
setara dengan kualifikasi yang disepakati dalam KKNI,
untuk Sarjana Terapan setara dengan jenjang 6.

Kurikulum pendidikan tinggi merupakan amanah institusi


yang harus senantiasa diperbaharui sesuai dengan
perkembangan kebutuhan dan IPTEK yang dituangkan
dalam Capaian Pembelajaran dan harus berorientasi ke
masa depan sehingga lulusan dari program tersebut
mampu mengaplikasikan dengan baik ilmu yang
diperoleh dan adaptif terhadap perubahan yang terjadi.
Pengembangan KPT mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup
pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan
keterampilan.

Salah satu konsekuensi dari pesatnya perkembangan IPTEK


dewasa ini adalah globalisasi yang membawa negara-negara
dunia, tak terkecuali Indonesia, pada iklim keterbukaan tanpa
mengenal batas-batas negara. Sumber daya manusia (SDM)

1
yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, merupakan satu faktor
kunci dalam era persaingan global.

Sejalan dengan perundang-undangan dan peraturan pemerintah


yang berlaku, AIPTLMI melakukan penyusunan pedoman
pengembangan KPT Program Studi Sarjana Terapan Teknologi
Laboratorium Medik mengacu pada KKNI dan SN Dikti. Langkah
awal yang ditempuh dalam penyusunan pedoman
pengembangan kurikulum adalah dengan membentuk Tim
Pengembang Kurikulum berdasarkan Surat Keputusan Pengurus
Pusat Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Teknologi Laboratorium
Medik Indonesia (PP AIPTLMI) Nomor: 016/SK/AIPTLMI/2018
tertanggal 22 Februari 2018.

B. Dasar Hukum :
1. Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi
2. Undang-undang nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Presiden nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi nasional Indonesia (KKNI);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan KKNI
Bidang Pendidikan Tinggi
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)

2
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2015 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Ahli
Teknologi Laboratorium Medik
8. SK.DPP.Patelki nomor: 014/SK/DPP.PATELKI/XII/2014
tentang Standar Kompetensi Ahli Teknologi Laboratorium
Medik Indonesia

C. Tujuan
Pedoman Pengembangan Kurikulum Sarjana Terapan Program
Studi Teknologi Laboratorium Medik ini dapat digunakan sebagai
acuan dalam menyusun kurikulum bagi penyelenggara, pengelola
program studi, dosen pengembang kurikulum di setiap satuan
insitusi teknologi laboratorium medik yang tersebar di seluruh
Indonesia.

D. Sasaran
Sasaran pengguna Pedoman Pengembangan Kurikulum Sarjana
Terapan Program Studi Teknologi Laboratorium Medik ini adalah
berbagai pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam tim pengembang kurikulum teknologi
laboratorium medik di setiap satuan insitusi teknologi laboratorium
medik yang tersebar di seluruh Indonesia.

3
BAB II
TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI

A. Skema Pengembangan Kurikulum

B. Tahapan Pengembangan Kurikulum


1. Perumusan Profil Lulusan
Profil adalah peran dan fungsi yang dapat dijalankan oleh
lulusan setelah memasuki area kerja dan atau masyarakat.
Penyusunan profil lulusan Sarjana Terapan program studi
TLM berdasarkan analisis perkembangan keilmuan/keahlian,
kebutuhan pasar kerja, pemangku kepentingan
(stakeholders), standar kompetensi ATLM dan izin
penyelenggaraan praktik ATLM. Profil lulusan merupakan

4
bukti akuntabilitas akademik program studi dan menjadi
pembeda masing-masing program studi.

Profil lulusan ini adalah komponen utama dalam merumuskan


Capaian Pembelajaran (CP). Pendekatan ini dilakukan untuk
mengetahui apakah CP perkembangan keilmuan/keahlian,
kebutuhan pasar kerja, pemangku kepentinga (stakeholders),
standar kompetensi ATLM dan izin penyelenggaraan praktik
ATLM. Profil lulusan merupakan bukti akuntabilitas akademik
program studi dan menjadi pembeda masing-masing program
studi.

Penentuan profil lulusan dengan beberapa tahapan yang


meliputi:
1) Dilakukan studi pelacakan (tracer study) kepada
pengguna potensial (dunia kerja, industri, profesi dan
bidang lain yang memerlukan penerapan keahlian) yang
sesuai dengan bidang studi, ajukan pertanyaan berikut :
“berperan sebagai apa sajakah lulusan program studi
setelah selesai pendidikan? “. Jawaban dari pertanyaan
ini menunjukkan “sinyal kebutuhan pasar” atau market
signal sekaligus memberikan indikasi kekhasan vokasi.
2) Identifikasi peran lulusan berdasarkan tujuan
diselenggarakannya program studi sesuai dengan Visi
dan Misi institusi. Lulusan juga harus dapat mengambil
peran dalam mengembangkan potensi sumberdaya yang
ada di Indonesia secara nyata.
3) Memperhatikan perkembangan IPTEK di masyarakat.
4) Forum diskusi dan pertemuan yang diselenggarakan
oleh Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Teknologi
Laboratorium Medik Indonesia (AIPTLMI) dilakukan

5
untuk mengetahui dan menyepakati penciri kevokasian
generik dari program studi TLM.
5) Pernyataan profil tidak boleh keluar dari bidang
kevokasian/keahlian program studinya.

Informasi yang diperoleh dari studi kebutuhan dan keilmuan


tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT
(Strength, Weaknesses, Opportunities, Treaths) untuk
menghasilkan profil lulusan. Tim Pengembang menyusun Profil
Lulusan Sarjana Terapan TLM sebagai berikut :
1) TEKNISI PENANGANAN (HANDLING) SPESIMEN
Seorang yang melakukan perencanaan, pengambilan,
pemrosesan, pengkajian dan penilaian kualitas spesimen
biologis.

2) TEKNISI AHLI LABORATORIUM MEDIS


Seorang yang melakukan pemeriksaan (pra analitik,
analitik, dan pasca analitik) di bidang teknologi
laboratorium medis berdasarkan standar operasional
prosedur.

3) VALIDATOR
Seorang yang melakukan evaluasi, mengendalikan serta
menilai kesesuaian metoda dan hasil pemeriksaan
laboratorium medis.

4) PENYELIA (SUPERVISOR)
Seorang penyelia kegiatan operasional dan manajerial di
laboratorium medis.

6
5) PENELITI TERAPAN
Seorang yang menyusun proposal kajian dan
melaksanakan kajian teknis di bidang teknologi
laboratorium medis.

2. Perumusan Profil Lulusan


Pada tahap ini wajib merujuk kepada jenjang
kualifikasi KKNI, terutama yang berkaitan dengan
unsur ketrampilan khusus (kemampuan kerja) dan
penguasaan pengetahuan, sedangkan yang
mencakup sikap dan keterampilan umum dapat
mengacu pada rumusan yang telah ditetapkan dalam
SN-Dikti sebagai standar minimal, yang
memungkinkan ditambah sendiri untuk memberi ciri
lulusan perguruan tingginya.

Gambar-1. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)


Program Studi

7
Menurut diagram pada Gambar-1 dan mengacu pada
Permenristekdikti No.44 Tahun 2015 pasal 6, CP mencakup
unsur-unsur sikap, pengetahuan, keterampilan umum dan
keterampilan khusus. Tim Pengembang menyusun Capaian
Pembelajaran Lulusan Sarjana Terapan TLM sebagai berikut :

Rumusan Sikap :
1) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religious.
2) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan
tugas berdasarkan agama,moral, dan etika.
3) Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan Pancasila.
4) Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta
tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan bangsa.
5) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan
orisinal orang lain.
6) Bekerja sama dan memiliki kepekaan social serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
7) Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.
8) Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik.
9) Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di
bidang keahliannya secara mandiri.
10) Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan,
dan kewirausahaan.

8
11) Mampu menghargai dan menghormati pasien dan
keluarga dalam menjalankan profesinya dengan
menerapkan sesuai kode etik profesi Persatuan Ahli
Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI).
12) Menjaga kerahasiaan hasil pemeriksaan pasien.
13) Menjaga keamanan dan kenyamanan pasien pada tahap
pra analitik.

Keterampilan Umum :
1) Mampu menerapkan pemikian logis, kritis, inovatif,
bermutu, dan terukur dalam melakukan jenis pekerjaan
spesifik, di bidang keahliannya serta sesuai dengan
standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan
2) Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan
terukur
3) Mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan
nilai humaniora di bidang laboratorium medik dalam
rangka menghasilkan prototype, prosedur baku, desain/
karya seni.
4) Mampu menyusun hasil kajian dalam bentuk kertas
kerja, spesifikasi desain, dan mengunggahnya dalam
laman perguruan tinggi;
5) Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan
prosedur baku, spesifikasi desain, persyaratan
keselamatan dan keamanan kerja dalam melakukan
supervisi dan evaluasi pada pekerjaannya.
6) Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja
sama dan hasil kerja sama di dalam maupun di luar
lembaga.

9
7) Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja
kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi
terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan
kepada pekerja yang berada di bawah
tanggungjawabnya;
8) Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap
kelompok kerja yang berada dibawah tanggung
jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara
mandiri;
9) Mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengamankan, dan menemukan kembali data untuk
menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.

Keterampilan Khusus :
1) Mampu menyusun perencanaan, melakukan persiapan,
dan melaksanakan pengambilan spesimen biologis dari
pasien (tahap pra analitik) dengan hasil yang
representatif sesuai standar operational dan prosedur
bidang pelayanan laboratorium medik. (Teknisi
Pengelolaan Spesimen)
2) Mampu melakukan pemeriksaan sampel biologis (tahap
analitik) dengan memilih metode pemeriksaan yang
sesuai jenis spesimen, serta menganalisis hasil
pemeriksaan (tahap pasca analitik) untuk mendapatkan
informasi yang valid sesuai standar mutu yang berlaku.
(Teknisi Ahli Laboratorium Medis)
3) Mampu membuat dan menyajikan laporan hasil analisis
pemeriksaan laboratoris yang tervalidasi untuk
keperluan diagnosis klinis dokter dan pihak yang
berwenang. (Validator)

10
4) Mampu membuat perencanaan, melaksanakan, dan
menyelesaikan masalah kegiatan operasional dan
manajerial laboratorium dengan menerapkan prinsip –
prinsip manajemen sesuai sistem manajemen mutu;
(Penyelia)
5) Mampu melakukan kajian masalah yang kompleks dalam
ruang lingkup Teknologi Laboratorium Medis dengan
metode baku yang sesuai bidang kajian dan disusun
dalam bentuk skripsi/tugas akhir/karya ilmiah (Peneliti
terapan)
6) Mampu berkomunikasi terapeutik dengan pasien secara
efektif dan etis.

Pengetahuan :
Pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori, metode
dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang
diperoleh melalui penalaran dan terakumulasi selama proses
pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau
pengabdian masyarakat yang terkait pembelajaran. Unsur
pengetahuan ini secara jelas harus merujuk bidang ilmu atau
gugus pengetahuan yang menggambarkan program studi dengan
menyatakan tingkat penguasaan, keluasan dan kedalaman
pengetahuan yang harus dikuasai para lulusannya, sebagai
berikut :
1. Mengusai Konsep Teoritis
a. Anatomi Fisiologi
b. Patofisiologi

11
2. Menguasai Metode
a. Flebotomi
b. Metode Pemeriksaan sampel cairan tubuh dan
jaringan
c. Metode penelitian

3. Menguasai Prinsip
a. Etika Profesi TLM dan Hukum Kesehatan,
b. Hematologi
c. Kimia Klinik
d. Bakteriologi Klinik
e. Parasitologi Klinik
f. Toksikologi Klinis
g. Virologi Klinik
h. Mikologi Klinis
i. Sitohistoteknologi
j. Imunologi
k. Imunohematologi
l. Biologi sel dan molekuler
m. Biokimia
n. Jaminan Mutu Laboratorium
o. K3 laboratorium Medik

4. Menguasai Teknik dan Pengetahuan Konseptual


a. Sistem Informasi Laboratorium
b. Sistem Manajemen Mutu
c. Komunikasi
d. Kewirausahaan
e. Bahan pemeriksaan dan Reagensia
f. Instrumen Laboratorium Medik

12
C. Konsep Pembentukan Mata Kuliah Dan Besaran SKS
Menyusun batas/peta keilmuan yang dipelajari dan merupakan
ciri program studi, dengan melihat rumpun keilmuan maupun
cabang atau bagian dari rumpun keilmuan lain yang diperlukan
sesuai perkembangan IPTEK. Pada tahap ini pengetahuan yang
harus dikuasai/diajarkan diurai menjadi bahan kajian dan
ditetapkan tingkat penguasaan, keluasan, dan kedalamannya
dengan merujuk KKNI level 6.

Tahap ini dibagi dalam dua kegiatan. Pertama, pemilihan


bahan kajian dan secara simultan juga dilakukan
penyusunan matriks antara bahan kajian dengan
rumusan CPL yang telah ditetapkan. Ke dua, kajian dan
penetapan mata kuliah beserta besar sks nya.

Gambar-2. Tahap kedua: Pembentukan Mata Kuliah

13
1. Pemilihan bahan kajian dan materi pembelajaran
Unsur pengetahuan dari CPL yang telah didapat dari
proses tahap pertama, seharusnya telah
tergambarkan batas dan lingkup bidang
keilmuan/keahlian yang merupakan rangkaian bahan
kajian minimal yang harus dikuasai oleh setiap lulusan
prodi. Bahan kajian ini dapat berupa satu atau lebih
cabang ilmu berserta ranting ilmunya, atau
sekelompok pengetahuan yang telah terintegrasi
dalam suatu pengetahuan baru yang sudah disepakati
oleh forum prodi sejenis sebagai ciri bidang ilmu prodi
tersebut. Dari bahan kajian minimal tersebut, prodi
dapat mengurainya menjadi lebih rinci tingkat
penguasaan, keluasan dan kedalamannya. Bahan
kajian dalam kurikulum kemudian menjadi standar isi
pembelajaran yang memiliki tingkat kedalam dan
keluasan yang mengacu pada CPL.

Bahan kajian dan materi pembelajaran dapat


diperbaharui atau dikembangkan sesuai
perkembangan IPTEKS dan arah pengembangan ilmu
program studi sendiri. Proses penetapan bahan kajian
perlu melibatkan kelompok bidang keilmuan/
laboratorium yang ada di program studi.
Pembentukan suatu mata kuliah berdasarkan bahan
kajian yang dipilih dapat dimulai dengan membuat
matriks antara rumusan CPL sikap, ketrampilan
umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan dengan
bahan kajian, untuk menjamin keterkaitannya. Untuk
membungkus bahan kajian menjadi mata kuliah, harus dimulai
dengan membuat matriks antara rumusan capain

14
pembelajaran dengan bahan kajian, untuk menjamin
keterkaitan keduanya, matriks ini akan memberi gambaran
tentenag bahan kajian apa saja yang diperlukan untuk dapat
memberikan kemampuan CP lulusan, yaitu dengan
mencontreng di suatu kotak yang dianggap terkait dan
contreng (V) tersebur harus dirinci bahan kajian yang akan
dipelajari ( silabus).

2. Penetapan besarnya sks mata kuliah


Besarnya sks suatu mata kuliah dimaknai sebagai
waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk dapat
memiliki kemampuan yang dirumuskan dalam sebuah
mata kuliah tersebut. Unsur penentu perkiraan
besaran sks adalah:
 tingkat kemampuan yang harus dicapai (lihat
Standar Kompetensi Lulusan untuk setiap jenis
prodi dalam SN-Dikti);

 kedalaman dan keluasan materi pembelajaran


yang harus dikuasai (lihat Standar Isi Pembelajaran
dalam SN-Dikti);

 metode/strategi pembelajaran yang dipilih untuk


mencapai kemampuan tersebut (lihat Standar
Proses Pembelajaran dalam SN-Dikti).

D. Penyusunan Mata Kulian Dalam Struktur Kurikulum


Tahap ini adalah menyusun mata kuliah ke dalam
semester. Pola susunan mata kuliah perlu
memperhatikan hal berikut:
 Konsep pembelajaran yang direncanakan dalam

15
usaha memenuhi capaian pembelajaran lulusan;

 Ketepatan letak mata kuliah yang disesuaikan


dengan keruntutan tingkat kemampuan dan
integrasi antar mata kuliah;

 Beban belajar mahasiswa rata-rata di setiap


semester yakni 18-20 sks.

16
BAB III
PENUTUP

Pedoman Pengembangan Kurikulum Program Sarjana Terapan


Program Studi Teknologi Laboratorium Medik ini disusun dalam
rangka mengembangkan Kurikulum Diploma IV TLM Tahun 2012.
Dalam penyusunan ini masih banyak yang perlu disempurnakan agar
mempermudah penerapannya di kemudian hari. Pedoman ini hanya
merupakan kisi- kisi untuk membantu Insitusi dan Program Studi
dalam mengembangkan kurikulum. Uraian tentang tugas dan
kewenangan Institusi Perguruan Tinggi dan Program Studi belum
tercantum dalam pedoman ini. Perguruan Tinggi wajib menyusun
panduan dan menyusun RPS seluruh Mata Kuliah.

Ada beberapa rekomendasi sebagai tindak lanjut dalam mengisi


pedoman ini agar menjadi lebih sempurna.
Rekomendasi tindak lanjut tersebut berupa :
a. Penyusunan Struktur/Kerangka Kurikulum
b. Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (mengacu SN-
Dikti 2015)
c. Penyusunan Rubrik Penilaian
d. Surat Keterangan Pendamping Ijazah (Panduan penyusunan
SKPI)
e. Acuan Akreditasi

17
LAMPIRAN 1

BAHAN KAJIAN

1. MENGUASAI KONSEP TEORITIS :


a. Anatomi Fisiologi
b. Patofisiologi

2. MENGUASAI METODE
a. Flebotomi
(Anatomi pembuluh darah & Sistem sirkulasi darah, Lokasi
Pengambilan, pengambilan darah vena, arteri, kapiler, faktor
penyebab komplikasi, penyebab dan penanganan komplikasi,
K3)
b. Metode Pemeriksaan sampel cairan tubuh dan jaringan
(sampling, penanganan, transportasi penyimpanan spesimen),
teknik dan prosedur pemeriksaan, teknik pembacaan hasil
laboratoris, analisis hasil)
c. Metode penelitian
(identifikasi masalah, studi literatur, instrumen kajian, teknik
penulisan karya ilmiah)

3. MENGUASAI PRINSIP
a. Etika Profesi TLM dan Hukum Kesehatan,
(kode etik profesi TLM, UU kesehatan, UU tenaga Kesehatan,
standar profesi TLM,PMK no 42 Tahun 2015 tentang SIP,
aspek hukum pelayanan lab Medik, perlindungan konsumen)
b. Hematolog
(hematologi fisiologis, hematologi patologis, hemostasis )
c. Kimia Klinik

18
(Urinalisa dan cairan tubuh, kelainan metabolisme, lemak,
protein,enzim, elektrolit dan gas darah, hormon)
d. Bakteriologi Klinik
( Struktur sel bakteri, klasifikasi, metabolisme sel bakteri,
interaksi antar sel bakteri, respon bakteri terhadap lingkungan)
e. Parasitologi Klinik
(helmintologi, protozoologi, entomologi)
f. Toksikologi Klinis
(farmakokinetik, farmakodinamik, Penyebab
Keracunan(NAPZA, logam berat, gas, bahan tambahan
pangan dan pestisida) )
g. Virologi Klinik
(Struktur virus, klasifikasi virus, interaksi virus dengan host)
h. Mikologi Klinis
(struktur dan morfologi jamur, perkembang biakan, sifat-sifat
jamur, jamur penyebab mikosis, Mikosis superfisialis dan
sistemik)
i. Sitohistoteknologi
(sitologi, sitopatologi, histopatologi)
j. Imunologi
( sistem imun, respon imun, kelainan sistem imun)
k. Imunohematologi
(sistem penggolongan darah, reaksi transfusi, infeksi menular
lewat transfusi darah)
l. Biologi sel dan molekuler
(jenis -jenis sel, struktur dan fungsi sel, siklus sel, kromoson
dan kelainannya, molekuler sel, sintesis protein, mutasi
genetik)
m. Biokimia
(karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, hormon dan
metabolismenya)

19
n. Jaminan Mutu Laboratorium
(Quality Assurance, Quality control)
o. K3 laboratorium Medik
( sistem manajemen K3, identifikasi Bahaya Biologi, Kimia,
MSDS)

4. MENGUASAI TEKNIK DAN PENGETAHUAN KONSEPTUAL :


a. Sistem Informasi Laboratorium
b. Sistem Manajemen Mutu
(manajemen SDM, Manajemen Keuangan, Organisasi,
standar Mutu, Manual Mutu, SNI 17025, SNI 15189)
c. Komunikasi
(Intrapersonal, terapeutik, Interpersonal)
d. Kewirausahaan
(sikap dan perilaku wirausaha, studi kelayakan bisnis
laboratoriumperencanaan, dan pendirian laboratorium,
strategi Pemasaran Laboratorium,)
e. Bahan pemeriksaan dan Reagensia
(Bagian dari bahan kajian di semua Jenis pemeriksaan
laboratorium medik)
f. Instrumen Laboratorium Medik
(bagian dari bahan kajian di semua jenis pemeriksaan
laboratorium medik

20

Anda mungkin juga menyukai