Ttd
i
SK TIM PENGEMBANG KURIKULUM
PROGRAM SARJANA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
(TLM)
ii
iii
iv
DAFTAR ISI
HAL
LAMPIRAN ........................................................................................ 18
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses,
dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan program studi. Kurikulum Pendidikan
Tinggi (KPT) merupakan program untuk menghasilkan
lulusan, sehingga program tersebut seharusnya
menjamin agar lulusannya memiliki kualifikasi yang
setara dengan kualifikasi yang disepakati dalam KKNI,
untuk Sarjana Terapan setara dengan jenjang 6.
1
yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, merupakan satu faktor
kunci dalam era persaingan global.
B. Dasar Hukum :
1. Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi
2. Undang-undang nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Presiden nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi nasional Indonesia (KKNI);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan KKNI
Bidang Pendidikan Tinggi
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)
2
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2015 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Ahli
Teknologi Laboratorium Medik
8. SK.DPP.Patelki nomor: 014/SK/DPP.PATELKI/XII/2014
tentang Standar Kompetensi Ahli Teknologi Laboratorium
Medik Indonesia
C. Tujuan
Pedoman Pengembangan Kurikulum Sarjana Terapan Program
Studi Teknologi Laboratorium Medik ini dapat digunakan sebagai
acuan dalam menyusun kurikulum bagi penyelenggara, pengelola
program studi, dosen pengembang kurikulum di setiap satuan
insitusi teknologi laboratorium medik yang tersebar di seluruh
Indonesia.
D. Sasaran
Sasaran pengguna Pedoman Pengembangan Kurikulum Sarjana
Terapan Program Studi Teknologi Laboratorium Medik ini adalah
berbagai pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam tim pengembang kurikulum teknologi
laboratorium medik di setiap satuan insitusi teknologi laboratorium
medik yang tersebar di seluruh Indonesia.
3
BAB II
TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI
4
bukti akuntabilitas akademik program studi dan menjadi
pembeda masing-masing program studi.
5
untuk mengetahui dan menyepakati penciri kevokasian
generik dari program studi TLM.
5) Pernyataan profil tidak boleh keluar dari bidang
kevokasian/keahlian program studinya.
3) VALIDATOR
Seorang yang melakukan evaluasi, mengendalikan serta
menilai kesesuaian metoda dan hasil pemeriksaan
laboratorium medis.
4) PENYELIA (SUPERVISOR)
Seorang penyelia kegiatan operasional dan manajerial di
laboratorium medis.
6
5) PENELITI TERAPAN
Seorang yang menyusun proposal kajian dan
melaksanakan kajian teknis di bidang teknologi
laboratorium medis.
7
Menurut diagram pada Gambar-1 dan mengacu pada
Permenristekdikti No.44 Tahun 2015 pasal 6, CP mencakup
unsur-unsur sikap, pengetahuan, keterampilan umum dan
keterampilan khusus. Tim Pengembang menyusun Capaian
Pembelajaran Lulusan Sarjana Terapan TLM sebagai berikut :
Rumusan Sikap :
1) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religious.
2) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan
tugas berdasarkan agama,moral, dan etika.
3) Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan Pancasila.
4) Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta
tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan bangsa.
5) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan
orisinal orang lain.
6) Bekerja sama dan memiliki kepekaan social serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
7) Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.
8) Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik.
9) Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di
bidang keahliannya secara mandiri.
10) Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan,
dan kewirausahaan.
8
11) Mampu menghargai dan menghormati pasien dan
keluarga dalam menjalankan profesinya dengan
menerapkan sesuai kode etik profesi Persatuan Ahli
Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI).
12) Menjaga kerahasiaan hasil pemeriksaan pasien.
13) Menjaga keamanan dan kenyamanan pasien pada tahap
pra analitik.
Keterampilan Umum :
1) Mampu menerapkan pemikian logis, kritis, inovatif,
bermutu, dan terukur dalam melakukan jenis pekerjaan
spesifik, di bidang keahliannya serta sesuai dengan
standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan
2) Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan
terukur
3) Mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan
nilai humaniora di bidang laboratorium medik dalam
rangka menghasilkan prototype, prosedur baku, desain/
karya seni.
4) Mampu menyusun hasil kajian dalam bentuk kertas
kerja, spesifikasi desain, dan mengunggahnya dalam
laman perguruan tinggi;
5) Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan
prosedur baku, spesifikasi desain, persyaratan
keselamatan dan keamanan kerja dalam melakukan
supervisi dan evaluasi pada pekerjaannya.
6) Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja
sama dan hasil kerja sama di dalam maupun di luar
lembaga.
9
7) Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja
kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi
terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan
kepada pekerja yang berada di bawah
tanggungjawabnya;
8) Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap
kelompok kerja yang berada dibawah tanggung
jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara
mandiri;
9) Mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengamankan, dan menemukan kembali data untuk
menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.
Keterampilan Khusus :
1) Mampu menyusun perencanaan, melakukan persiapan,
dan melaksanakan pengambilan spesimen biologis dari
pasien (tahap pra analitik) dengan hasil yang
representatif sesuai standar operational dan prosedur
bidang pelayanan laboratorium medik. (Teknisi
Pengelolaan Spesimen)
2) Mampu melakukan pemeriksaan sampel biologis (tahap
analitik) dengan memilih metode pemeriksaan yang
sesuai jenis spesimen, serta menganalisis hasil
pemeriksaan (tahap pasca analitik) untuk mendapatkan
informasi yang valid sesuai standar mutu yang berlaku.
(Teknisi Ahli Laboratorium Medis)
3) Mampu membuat dan menyajikan laporan hasil analisis
pemeriksaan laboratoris yang tervalidasi untuk
keperluan diagnosis klinis dokter dan pihak yang
berwenang. (Validator)
10
4) Mampu membuat perencanaan, melaksanakan, dan
menyelesaikan masalah kegiatan operasional dan
manajerial laboratorium dengan menerapkan prinsip –
prinsip manajemen sesuai sistem manajemen mutu;
(Penyelia)
5) Mampu melakukan kajian masalah yang kompleks dalam
ruang lingkup Teknologi Laboratorium Medis dengan
metode baku yang sesuai bidang kajian dan disusun
dalam bentuk skripsi/tugas akhir/karya ilmiah (Peneliti
terapan)
6) Mampu berkomunikasi terapeutik dengan pasien secara
efektif dan etis.
Pengetahuan :
Pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori, metode
dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang
diperoleh melalui penalaran dan terakumulasi selama proses
pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau
pengabdian masyarakat yang terkait pembelajaran. Unsur
pengetahuan ini secara jelas harus merujuk bidang ilmu atau
gugus pengetahuan yang menggambarkan program studi dengan
menyatakan tingkat penguasaan, keluasan dan kedalaman
pengetahuan yang harus dikuasai para lulusannya, sebagai
berikut :
1. Mengusai Konsep Teoritis
a. Anatomi Fisiologi
b. Patofisiologi
11
2. Menguasai Metode
a. Flebotomi
b. Metode Pemeriksaan sampel cairan tubuh dan
jaringan
c. Metode penelitian
3. Menguasai Prinsip
a. Etika Profesi TLM dan Hukum Kesehatan,
b. Hematologi
c. Kimia Klinik
d. Bakteriologi Klinik
e. Parasitologi Klinik
f. Toksikologi Klinis
g. Virologi Klinik
h. Mikologi Klinis
i. Sitohistoteknologi
j. Imunologi
k. Imunohematologi
l. Biologi sel dan molekuler
m. Biokimia
n. Jaminan Mutu Laboratorium
o. K3 laboratorium Medik
12
C. Konsep Pembentukan Mata Kuliah Dan Besaran SKS
Menyusun batas/peta keilmuan yang dipelajari dan merupakan
ciri program studi, dengan melihat rumpun keilmuan maupun
cabang atau bagian dari rumpun keilmuan lain yang diperlukan
sesuai perkembangan IPTEK. Pada tahap ini pengetahuan yang
harus dikuasai/diajarkan diurai menjadi bahan kajian dan
ditetapkan tingkat penguasaan, keluasan, dan kedalamannya
dengan merujuk KKNI level 6.
13
1. Pemilihan bahan kajian dan materi pembelajaran
Unsur pengetahuan dari CPL yang telah didapat dari
proses tahap pertama, seharusnya telah
tergambarkan batas dan lingkup bidang
keilmuan/keahlian yang merupakan rangkaian bahan
kajian minimal yang harus dikuasai oleh setiap lulusan
prodi. Bahan kajian ini dapat berupa satu atau lebih
cabang ilmu berserta ranting ilmunya, atau
sekelompok pengetahuan yang telah terintegrasi
dalam suatu pengetahuan baru yang sudah disepakati
oleh forum prodi sejenis sebagai ciri bidang ilmu prodi
tersebut. Dari bahan kajian minimal tersebut, prodi
dapat mengurainya menjadi lebih rinci tingkat
penguasaan, keluasan dan kedalamannya. Bahan
kajian dalam kurikulum kemudian menjadi standar isi
pembelajaran yang memiliki tingkat kedalam dan
keluasan yang mengacu pada CPL.
14
pembelajaran dengan bahan kajian, untuk menjamin
keterkaitan keduanya, matriks ini akan memberi gambaran
tentenag bahan kajian apa saja yang diperlukan untuk dapat
memberikan kemampuan CP lulusan, yaitu dengan
mencontreng di suatu kotak yang dianggap terkait dan
contreng (V) tersebur harus dirinci bahan kajian yang akan
dipelajari ( silabus).
15
usaha memenuhi capaian pembelajaran lulusan;
16
BAB III
PENUTUP
17
LAMPIRAN 1
BAHAN KAJIAN
2. MENGUASAI METODE
a. Flebotomi
(Anatomi pembuluh darah & Sistem sirkulasi darah, Lokasi
Pengambilan, pengambilan darah vena, arteri, kapiler, faktor
penyebab komplikasi, penyebab dan penanganan komplikasi,
K3)
b. Metode Pemeriksaan sampel cairan tubuh dan jaringan
(sampling, penanganan, transportasi penyimpanan spesimen),
teknik dan prosedur pemeriksaan, teknik pembacaan hasil
laboratoris, analisis hasil)
c. Metode penelitian
(identifikasi masalah, studi literatur, instrumen kajian, teknik
penulisan karya ilmiah)
3. MENGUASAI PRINSIP
a. Etika Profesi TLM dan Hukum Kesehatan,
(kode etik profesi TLM, UU kesehatan, UU tenaga Kesehatan,
standar profesi TLM,PMK no 42 Tahun 2015 tentang SIP,
aspek hukum pelayanan lab Medik, perlindungan konsumen)
b. Hematolog
(hematologi fisiologis, hematologi patologis, hemostasis )
c. Kimia Klinik
18
(Urinalisa dan cairan tubuh, kelainan metabolisme, lemak,
protein,enzim, elektrolit dan gas darah, hormon)
d. Bakteriologi Klinik
( Struktur sel bakteri, klasifikasi, metabolisme sel bakteri,
interaksi antar sel bakteri, respon bakteri terhadap lingkungan)
e. Parasitologi Klinik
(helmintologi, protozoologi, entomologi)
f. Toksikologi Klinis
(farmakokinetik, farmakodinamik, Penyebab
Keracunan(NAPZA, logam berat, gas, bahan tambahan
pangan dan pestisida) )
g. Virologi Klinik
(Struktur virus, klasifikasi virus, interaksi virus dengan host)
h. Mikologi Klinis
(struktur dan morfologi jamur, perkembang biakan, sifat-sifat
jamur, jamur penyebab mikosis, Mikosis superfisialis dan
sistemik)
i. Sitohistoteknologi
(sitologi, sitopatologi, histopatologi)
j. Imunologi
( sistem imun, respon imun, kelainan sistem imun)
k. Imunohematologi
(sistem penggolongan darah, reaksi transfusi, infeksi menular
lewat transfusi darah)
l. Biologi sel dan molekuler
(jenis -jenis sel, struktur dan fungsi sel, siklus sel, kromoson
dan kelainannya, molekuler sel, sintesis protein, mutasi
genetik)
m. Biokimia
(karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, hormon dan
metabolismenya)
19
n. Jaminan Mutu Laboratorium
(Quality Assurance, Quality control)
o. K3 laboratorium Medik
( sistem manajemen K3, identifikasi Bahaya Biologi, Kimia,
MSDS)
20