Anda di halaman 1dari 13

PENGANTAR

LABORATORIUM MEDIK

SEJARAH TEKNIK LABORATORIUM MEDIK


DOSEN PENGAMPU : BETTI ROSITA

KELOMPOK 8 :

1. ALFARIZI (2210262139)
2. DEBIT ETIKA (2210262149
3. DHEA HANY PUTRI (2210262150)
4. ELI NODIYANTI (2210262155)
5. FITRATUL SYALSYABILLA ROJAS (2210262160)
6. GALIB GUSTININGRUM (2210262162)
7. NADIA AFTA (2210262187)
8. NANTA DEMA FORTUNA (2210262191)
A. SEJARAH TEKNOLOGI
LABORATORIUM MEDIK
• Sejarah perkembangan laboratorium kesehatan didunia
dimulai semenjak awal diketemukannya mikroba oleh Antony
van leeuwenhoek (1632-1723 ) yang kemudian menjadikannya
menjadi salah seorang penemu mikrolobi. Kemudian
dilanjutkan dengan beberapa penemuan didunia mikrobiologi
lainnya seperti Louis pasteur ( 1822-1895 ) penemu teori
biogenesis dan penemu protozoa penyebab penyakit serta
penemu vaksin, Robert koch ( 1843-1910 ) penemu penyakit
Anthrax dan terkenal dengan Postulat koch.
• Tahun 1982 karena adanya kebijakan pemerintah berubah
namanya menjadi Sekolah Menengah Analis Kesehatan dan
tahun 1998 dikenversi menjadi D-III Akademi Analis
Kesehatan.
• PATELKI ( Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium
Medik Indonesia ) adalah organisasi profesi analis
kesehatan yang mandiri, profesional, peduli serta aktif
dalam peningkatan mutu pelayanan laboratorium
kesehatan.
• Tujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat
tenaga Analis Kesehatan. Wadah sekaligus sarana
pembinaan dan pengembangan anggota dalam
meningkatkan mutu profesioanalisme, sarana
komunikasi dan kerjasama antar anggota, serta
peningkataPATELKI merupakan organisasi profesi
laboratorium dan pihak kementrian kesehatan
Republik Indonesia.n kesehjateraan anggota.
B. RUANG LINGKUP AHLI TEKNOLOGI
LABORATORIUM MEDIK
• Ahli Teknologi Laboratorium Medik bertugas
melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan meliputi
bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi,
imunoserologi, patologi anatomi, toksikologi, kimia
lingkungan, biologi dan fisika. Di dalam pelayanan
laboratorium, Ahli Teknologi Laboratorium Medik
melakukan pengujian/analisis terhadap bahan yang berasal
dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia yang
tujuannya adalah menentukan jenis penyakit, penyebab
penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang berpengaruh
pada kesehatan perorangan atau masyarakat.
C. PROFIL AHLI TLM
• Seorang ahli TLM lulusan DIV memiliki seluruh
kemampuan dan kewenangan ahli TLM lulusan
DIII, disertai dengan kemampuan melakukan
pemeriksaan menggunakan metode dan alat
canggih pada pemeriksaan khusus dan
kompleks, serta memiliki kewenangan sebagai
validator hasil pemeriksaan laboratorium dan
sebagai pengelola laboratorium kesehatan.
D. TUGAS POKOK & FUNGSI AHLI TEKNOLOGI
LABORATORIUM KESEHATAN
• Tugas pokok ahli teknologi laboratorium
kesehatan adalah melaksanakan pelayanan
laboratorium kesehatan meliputi bidang
hematologi, kimia klinik, mikrobiologi,
imunologi-serologi, toksilogi, kimia lingkungan,
patologi anatomi ( Hispatologi, sipatologi,
histokimia, imunopatologi, patologi molekuler ),
biologi dan fisika.
 E. SERTIFIKASI
• Sertifikasi adalah suatu penetapan yang
diberikan oleh organisasai profesi (PATELKI )
terhadap seseorang untuk menunjukkan bahwa
orang tersebut mampu unutuk melakukan suatu
perkerjaan/tugas yang spesifik. Proses untuk
mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap
ahli teknologi laboratorium medik sesuai dengan
standard profesi/kompetensi.
Persentase peluang kerja
F. PELUANG PEKERJAAN
• Lulusan teknologi laboratorium medik dapat bekerja
dilaboratorium Rumah sakit pemerintah maupun
swasta, laboratorium klinik, balai laboratorium
kesehatan, laboratorium kesehatan daerah, balai
pengawasan obat dan makanan ( BPOM ), ahli kontrol
kualitas diperusahaan makanan dan minuman,
TNI/POLRI, dan lain bidang kesehatan yang
berkaitan dengan laboratorium kesehatan, peneliti
dalam bidang laboratorium kesehatan, dan penyuluh
dalam bidang laboratorium kesehatan ( Promoting
Healty Laboratory )
PEMBUATAN LARUTAN
Langkah-langkah pembuatan larutan :
1. Masukkan zat padat yang telah ditentukan
massanya terlebih dahulu kedalam gelas kimia
2. Tambahkan sedikit akuades untuk melarutkan
zat padat
3. Aduk larutan sampai zat padat terlarut semua
4. Masukkan larutan kedalam labu volumetrik
5. Tambahkan akuades sampai batas skala labu
volumetrik
PENANGANANNYA
Hal-hal yang diperhatikan dalam membuat larutan :
1. Sifat analisis : Tetapkan kualikatif atau kuantatif ( tergantung tujuan
analisis )
2. Kuantitas larutan ( Volume & konsentrasi ) : tetapkan sesuai kebutuhan
3. Kuantitas zat padat ( rumus, kelarutan, massa) : tetapkan rumus zat
padat ( kristal ), daya larut, dan massa yang digunakan
4. Sifat zat padat : Stabil/higroskopis/lain-lain
5. Alat ukur massa ( neraca ) : jika kualitatif, gunakan neraca teknis/semi
analitik, jika kuantitatif, gunakan neraca teknis 9 2 desimal ) dan
neraca analitik ( 4 desimal )
6. Alat ukur volume : jika kualitatif, gunakan gelas ukur, jika kuantitatif,
gunakan labu ukur
7. Peralatan pendukung : gelas kimia, batang pengaduk, botol
timbang,corong, pipet tetes, botol semprot, botol peraksi
PENYIMPANAN LARUTAN
1. Larutan yang dapat bereaksi dengan plastik sebaiknya disimpan
dalam botol kaca
2. Larutan yang dapat bereaksi dengan kaca sebaiknya disimpan dalam
botol plastik
3. Larutan yang dapat berubah apabila terkena matahari langsung harus
disimpan dalam botol gelap dan diletakkan dalam lemari tertutup
4. Larutan yang tidak mudah rusak oleh cahaya matahari secara
langsung dapat disimpan dalam botol bewarna bening
5. Larutan yang berbahaya dan bahan korosif sebaiknya disimoan
terspisah dari bahan lainya
6. Larutan disimpan dalam botol yang diberi simbol/ piktogram
karakteristik masing-masing larutan
7. Sebaiknya larutan disimpan dalam botol induk yang berukuran besar

Anda mungkin juga menyukai