Anda di halaman 1dari 29

Presentasi Manajemen

Laboratorium

Manajemen Logistik Laboratorium

Brilliant / Arie
PPDS Patologi Klinik
RSUD dr.Soetomo – FK UNAIR
Definisi
• Manajemen logistik adalah kumpulan
aktivitas seperti merencanakan, mengorganisir
dan mengawasi seluruh kegiatan pengadaan,
pencatatan, pendistribusian, penyimpanan,
pemeliharaan dan penghapusan logistik yang
bertujuan untuk mendukung tujuan organisasi
agar lebih efektif dan efisien.
Manajemen
Input Proses Output

6M
Man
Money
Produk Bermutu
Machine
Jasa Bermutu
Material
Method
Market
Laboratorium

Kimia Klinik Hematologi Imunnologi Infeksi


Karakteristik Logistik Laboratorium
Keterangan Reagen Konsumabel Durabel Equipment
Definisi Bahan kimia / Item yang Item yang Alat atau
biologi yang digunakan ketika dapat instrumen
dipakai untuk melakukan test digunakan semiotomatis /
mengukur suatu namun tidak kembali otomatis yang
analite reuseabel (reuseabel) digunakan
melakukan test
Contoh Diluent / Lyser Needle Vacuteiner, Glassware Hematologi
Hematologi EDTA Tubes analiser,
Spectrofotometer

• Jumlah banyak ± 300 - 1000


• Solid dan Likuid
• Beragam packaging dari besar sampai kecil
• Slow Moving (Habis beberapa bulan) dan Fast
Moving (Habis beberapa minggu)
• Beragam masa kadaluarsa  Panjang / Pendek
Dokumentasi Logistik
• Dokumentasi Persediaan :
– Vertical File Card
– Sistem Kardex
– Bin Card
– Sistem Ledger
• Dokumentasi Transaksi
– Transaksi barang datang
– Transaksi barang keluar
• Dokumentasi Konsumsi
– Permintaan Konsumen
– Bahan yang dipakai saat produksi (Pengulangan dll)
Dokumentasi Persediaan
Sistem Kardex

Vertical File Cards

Bin Cards Sistem Ledger


Laporan Rutin dan Analisis Periodik
Laporan Rutin Analisis Periodik (Monitor Kinerja)
Posisi stock, Stock di tangan, Permintaan order Net Sales to Inventory / Inventory Turn Over :
yang direkap per item dan dilaporkan dalam Nilai persediaan yang terpakai dibagi nilai
unit jumlah persediaan total
Nilai awal dan akhir persediaan serta biaya Biaya Penyusutan (Inventory Shrinkage)
penyimpanan
Perubahan nilai persediaan Total Pengeluaran (Expense Ratio) : Persentase
biaya dibandingkan harga penjualan
Pola konsumsi dan analisis ABC Level Pelayanan (Service Level) : Persentase
permintaan yang dipenuhi dari gudang (bukan
stockout)
Status kadaluarsa persediaan dan perkiraan Biaya Penyimpanan (Average inventory holding
stock yang expired sebelum dipakai cost)  Biaya gudang
Jumlah dan nilai stock yang tidak dapat Tambahan biaya pemesanan (Incremental
dipakai, akan dibuang atau dihancurkan. Ordering Cost)  biaya telepon, biaya
transportasi
Rekomendasi untuk Penyimpanan
dan Distribusi Logistik Laboratorium
No Guideline Catatan
1 Bersihkan dan Disinfeksi gudang Tikus dan serangga dapat memakan persediaan
secara reguler. Perhatian untuk dan karton pembungkus barang. Dilarang makan
mencegah serangga dan tikus dan minum dalam gudang. Gunakan pestisida
masuk ke gudang yang tepat jika terdapat tikus atau serangga dalam
gudang
2 Simpan barang di gudang dalam Ruangan yang panas dapat merusak bahan dan
keadaan kering (tidak lembab), mengurangi umur bahan. Air Conditioner ideal
terang, ventilasi baik dan tidak namun mahal. Kipas angin dinding atau forced
terkena sinar matahari langsung ventilation dapat digunakan.
Beberapa komoditas laboratorium seperti acridine
orange, kristal iodine dan fenol rusak ketika
terpapar sinar matahari  botol coklat
3 Cegah penetrasi air dalam Air dapat merusak komoditas dan pembungkus
gudang karton. Taruh komoditas pada pallet ( ± 10 cm dari
lantai, ± 30 cm dari dinding)
Rekomendasi untuk Penyimpanan
dan Distribusi Logistik Laboratorium
No Guideline Catatan
4 Alat pemadam kebakaran Pemadaman kebakaran sebelum menyebar dapat
tersedia dan dapat diakses. mengurangi kerugian dan kerusakan gedung.
Personel gudang dilatih untuk Kontrol secara berkala kondisi alat pemadam
menggunakan alat pemadam kebakaran. Air dapat memadamkan kebakaran
kebakaran pada kayu dan kertas namun tidak dapat dipakai
pada kebakaran elektrik atau kimiawi.
5 Jauhkan produk lateks dari alat Alat listrik dan cahaya fluoresen menghasilkan
listrik dan cahaya fluoresen senyawa ozone. Produk lateks seperti handschoen
jika terpapar senyawa ozone dapat rusak.
6 Perhatian pada rantai dingin Pemeliharaan dan monitoring suhu pada tempat
distribusi barang penyimpanan dan cold boxes untuk distribusi
7 Batasi akses gudang hanya oleh Kunci dan batasi akses ke gudang. Verifikasi
personel yang mempunyai dokumen stok masuk dan keluar. Kontrol secara
otorisasi periodik persediaan fisik untuk verifikasi catatan
persediaan
Rekomendasi untuk Penyimpanan
dan Distribusi Logistik Laboratorium
No Guideline Catatan
8 Letakkan karton ± 10 cm dari Gunakan pallet terutama untuk item kemasan
lantai, ± 30 cm dari dinding dan besar. Atur jarak antar pallet supaya petugas
tinggi tidak melebihi 2,5 meter gudang dapat melakukan inspeksi, meningkatkan
sirkulasi udara, pembersihan dan pemindahan
9 Atur barang dengan petunjuk Standar pengaturan barang memudahkan sistem
atas bawah (↑), label manajemen gudang dan pengontrolan First Expire
identifikasi, tanggal kadaluarsa First Out (FEFO)
dan tanggal produksi terlihat.
10 Simpan bahan berdasarkan Buat peringatan untuk mengutamakan keamanan
spesifikasi bahan : kimia, produk (Safety). Pisahkan bahan biologi dan bahan kimia.
mudah terbakar, bahan Pisahkan bahan yang mudah terbakar dengan
berbahaya, Alat Tulis Kantor, bahan lain. Jauhkan bahan korosif (Asam Sulfat,
dan perlengkapan. Sodium Hydroksida, Formalin, Fenol, KOH, Iodine,
Lysol, NaCl) dengan bahan mudah terbakar.
Rekomendasi untuk Penyimpanan
dan Distribusi Logistik Laboratorium
No Guideline Catatan
Setiap bahan cair yang mudah terbakar
mempunyai flash point, yaitu titik suhu minimum
dimana zat cair tidak menguap sehingga
kosentrasi tidak berkurang dan mencemari udara
tempat penyimpanan.
• Flash point Acetone pada - 18’C
• Flash point Alkohol murni pada 18 – 23 ’C
• Flash point Kerosene pada 23 – 61 ’C
11 Pisahkan bahan laboratorium Ada prosedur untuk bahan laboratorium yang
yang rusak dan ekpired dari rusak dan ekspired
persediaan
Ideal Inventory Control
SS + Qo

Qo Working Stock
Stock on Hand

I Average I = SS + ½ Qo
Inventory

Safety
SS Stock
Lead Lead
Safety Stock
Time Time

Order Order Order Order


Placed Received Placed Received
Time in Months
Model Purchasing
N Keterangan Annual Purchasing Scheduled Perpetual Kombinasi
o Purchasing Purchasing Annual,Schedule
d,Perpetual
1 Definisi Purchasing dilakukan Purchasing Purchasing Analisis ABC
sekali setahun dilakukan dilakukan saat Kelompok A : 4
dengan skala besar dengan waktu posisi stok bulan
yang telah mencapai reorder
Kelompok B : 6
ditentukan (per point
bln,per 3 bulan
bln,per 6 bln) Kelompok C : 12
bulan
2 Keuntungan -Sesuai dengan -Perhitungan -Stock dan biaya
regulasi finansial lebih terestimasi persediaan
tahun berjalan - Stock dan sedikit
- Single Purchasing biaya
memudahkan persediaan lebih
manajemen kecil dari annual
- Harga lebih murah
 jumlah banyak
3 Kerugian -Forecasting berbeda -Konflik dengan -Tidak sesuai
dengan konsumsi regulasi diterapkan pada
aktual keuangan sektor publik
- Stock dan Biaya - Inflasi harga - Butuh evaluasi
persediaan besar stock sering
Contoh Analisis ABC
N Deskripsi Basic Harga Unit Nilai % Total % kumulasi
o Produk Unit Terpakai Nilai nilai

1 Reagen A Kit 2.500.000 300 750.000.000 30 30


2 Reagen B Kit 3.000.000 200 600.000.000 24 54
A
3 Reagen C Kit 600.000 500 300.000.000 12 66
4 Reagen D Kit 800.000 300 240.000.000 9.6 75.6
5 Reagen D Kit 1.000.000 200 200.000.000 8 83.6
….
46 Spuit Piece 1.000 5.000 5.000.000 0.2 99.628
47 Vacuitener Piece 2.000 2.000 4.000.000 0.16 99.788
48 Tabung EDTA Piece 3.000 1.000 3.000.000 0.12 99.908
49 Tabung Sitrat Piece 2.500 800 2.000.000 0.08 99.988
50 Tabung Plain Piece 1.000 300 300.000 0.012 100
2.500.000.000
Reordering Point dan Quantity Order
Reordering Point adalah suatu keadaan dimana
jumlah dari stock yang tersisa memicu pemesanan
kembali (reorder) item.
Metoda untuk menghitung jumlah pemesanan :
1. Minimum and Maximum Stock Level
2. Consumption Based Reordering Formula
3. Mathemattical Model for Reordering
1. Economic Order Quantity (EOQ)
2. Economic Order Interval (EOI)
Minimum and Maximum Stock Level
Smin = (LT x CA) + SS  Reorder Point
Smax = Smin + (PP x CA)
Qo = Smax – (S1 + So)
Smin = Stock minimum
Smax = Stock maximum
Qo = Quantity Order
LT = Lead Time
CA = Average Consumption
SS = Safety Stock
PP = Procurement Period
S1 = Stock in hand
So = Quantity of stock on order but not yet received
Consumption Based Reordering Formula

SS = CA x LT  Reorder Point
Qo = CA x (LT + PP) + SS – (S1+So)

SS = Safety Stock
Qo = Quantity Order
CA = Average Consumption
LT = Lead Time
PP = Procurement Period
S1 = Stock in hand
So = Quantity of stock on order but not yet received
Economic Order Quantity (EOQ)
Economic Order Interval (EOI)
EOQ = (2 x U x O) / (H x C)

EOI = (2 x O) / (U x H x C)

U = Use in units
O = Ordering Cost
H = Holding Cost
C= Acquisition Cost
Kombinasi Metode EOQ dan Safety Stock

Anda mungkin juga menyukai