Anda di halaman 1dari 43

KATA PENGANTAR Perkembangan pelayanan kesehatan dan tuntutan masyarakat membawa dampak pada perubahan kebutuhan kompetensi pelayanan

kesehatan primer yang menjadi tanggung jawab dokter umum/keluarga. Perubahan tersebut telah diadopsi dalam Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia yang mencatat perubahan mendasar yang lebih menuntut proses dan evaluasi pembelajaran dari berbasis subyek menuju berbasis kompetensi. Perubahan tersebut tentunya harus diadaptasi dalam proses pembelajaran Kepaniteraan Madya pada Lab IKM-KP sebagai bagian dari proses pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Hasil evaluasi proses pelaksanaan Kepaniteraan madya di IKM-KP juga mencatat perlu beberapa perubahan dalam materi dan proses pembelajaran. Materi dan proses yang lebih mengarah pada pembentukan ketrampilan menjadi salah satu tuntutan. Disamping itu juga perlunya mendefinisikan kembali peran dokter (calon dokter) dalam pelayanan kesehatan primer yang tidak hanya menuntut pelayanan individu tetapi juga keluarga dan komunitas. Perbaikan kurikulum dan desain pembelajaran yang dimulai pada periode November 2007 dirancang untuk mampu menjawab berbagai perubahan dan tantangan masa depan profesi dan peran dokter bagi komunitasnya dalam konteks pelayanan kesehatan primer. Malang, April 2012 Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat / Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Ketua,

dr.Nanik Setijowati, Mkes


NIP. 19650412 199601 2 001

PENDAHULUAN Lulusan Fakultas Kedokteran akan menghadapi tugas pada institusi

penyelenggara pelayanan kesehatan primer yaitu Puskesmas, Klinik (Balai Pengobatan), Praktek Pribadi, Poliklinik RS type D, Klinik Perusahaan. Sehingga dokter dituntut mampu menjalankan kompetensi dalam konteks pelayanan kesehatan primer bukan hanya pada tingkat individu tetapi juga keluarga dan komunitas. Hal ini disebabkan pergeseran paradigma kesehatan sekarang semakin menyadari perlunya memandang setiap individu sebagai bagian dari lingkungan fisik, biologis dan sosial. Didalam praktek pribadi sekalipun seorang dokter akan dihadapkan pada permasalahan kesehatan komunitas, manajemen, pencatatan dan pelaporan serta membaca berbagai jurnal dan data-data statistik. Dengan bekerja dan belajar bertolak dari permasalahan yang ada di Puskesmas sebagai satu unit pelayanna kesehatan yang memberikan layanan individu, keluarga dan komunitas akan memberikan pengalaman belajar yang lebih komprehensif bagi para calon dokter.. Selama menjalani Kepaniteraan Madya di Puskesmas mahasiswa/calon dokter diharapkan mampu menerapkan tiga kompetensi dasar yaitu manajemen permasalahan kesehatan, komunikasi dan manajemen pelayanan kesehatan dengan menggunakan pendekatan siklus pemecahan masalah. Didalam kegiatan Kepaniteraan Madya ini yang sangar penting atau diutamakan adalah inisiatif dan kreatifitas mahasiswa. Dengan bimbingan Staf Pengajar Lab. IKM, Dokter Wilayah/Kepala Puskesmas, Paramedis/Staf Puskesmas serta kegiatan mandiri mahasiswa, diharapkan tujuan pendidikan tersebut akan dapat dicapai.

I. TATA TERTIB KEPANITERAAN MADYA IKM/KP : 1. Prosedur dan Syarat Pendaftaran : 1.1. Mahasiswa peserta kegiatan Kepaniteraan Madya adalah mereka yang tercantum dalam daftar peserta yang dikirimkan oleh Koordinator Pendidikan Kepada Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat . 1.2. Seluruh Mahasiswa peserta program akan terbagi secara merata dalam seluruh Puskesmas yang menjadi Laboratorium Pendidikan Ilmu Kesehatan Masyarakat ditentukan secara sesuai kesepakatan dengan Kepala Dinas Kesehatan setempat.

1.3. Penentuan

ANGGOTA

MASING-MASING

KELOMPOK

demokratis oleh masing-masing mahasiswa yang bersangkutan.

1.4. PENETAPAN PUSKESMAS bagi masing-masing kelompok ditetapkan oleh Kepala


Laboratorium IKM dengan SISTIM UNDIAN serta memperhatikan kekhususan dari masing-masing Puskesmas.
1.5. Pada akhir masa pembekalan Kepaniteraan Madya mahasiswa harus menghadap

kepada : 1.5.1.1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Kepala Puskesmas dimana mahasiswa akan ditempatkan Mahasiswa yang akan mengikuti Kepaniteraan Madya IKM-KP harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : Telah menjalani Kepaniteraan Madya di Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Penyakit Anak, Ilmu Bedah, Ilmu Kandungan dan atau Ilmu Kedokteran Kehakiman / Farmasi. 1.5.2. Tidak sedang menjalani Kepaniteraan Madya dan atau tugas-tugas kependidikan ditempat lain.

2. Jangka Waktu dan Kegiatan Kepaniteraan Madya

2.1. Jangka waktu kegiatan Kepaniteraan Madya IKM-KP adalah 8 (delapan) minggu
yang meliputi kegiatan di Laboratorium IKM dan Puskesmas
2.2. Selama masa Kepaniteraan Madya setiap mahasiswa harus mengikuti seluruh

rangkaian kegiatan Kepaniteraan Madya sebagai berikut : 2.2.1. Pembekalan 2.2.2. Kegiatan Internship Diskusi Akhir Minggu 2.2.3. Ujian Akhir Kepaniteraan Madya Jam Kerja dan Perijinan selama Kepaniteraan Madya IKMKP

2.3. Selama menjalani tugas Kepaniteraan Madya di Puskesmas, mahasiswa harus


mengikuti peraturan Jam Kerja Puskesmas .
2.4. Diluar jam kerja Puskesmas, terdapat tugas jaga yang sesuai dengan jadual

dan ketetapan di Puskesmas setempat.


2.5. Apabila Mahasiswa meninggalkan kegiatan Kepaniteraan Madya di Puskesmas,

maka harus ada SURAT IJIN TERTULIS yang ditujukan KEPADA KEPALA PUSKESMAS dengan TEMBUSAN Kepada Kepala Laboratorium IKM.
2.6. Apabila mahasiswa meninggalkan kegiatan Kepaniteraan Madya selama 3 (tiga)

hari berturut-turut atau kumulatif, DENGAN IJIN maka yang bersangkutan tidak diwajibkan mengganti kegiatan Kepaniteraan Madya.
2.7. Apabila mahasiswa meninggalkan kegiatan Kepaniteraan Madya selama

(empat) - 7 (tujuh) hari, berturut-turut atau kumulatif, DENGAN IJIN maka yang bersangkutan WAJIB MENGGANTI kegiatan Kepaniteraan Madya sejumlah hari yang ditinggalkan.
2.8. Apabila mahasiswa meninggalkan kegiatan Kepaniteraan Madya TANPA IJIN

maka yang bersangkutan wajib mengganti kegiatan Kepaniteraan Madya sejumlah DUA KALI HARI YANG DITINGGALKAN.
2.9. Apabila mahasiswa meninggalkan kegiatan kepaniteraan Madya selama lebih

dari 7 (tujuh) hari, berturut-turut atau kumulatif, dengan atau tanpa ijin, maka yang bersangkutan DINYATAKAN GUGUR dalam mengikuti Kepaniteraan Madya IKMKP 3. Prosedur Penggantian dan Pengulangan Kegiatan Kepaniteraan Madya

3.1. Untuk mengganti kegiatan Kepaniteraan Madya yang ditinggalkan, mahasiswa yang
bersangkutan wajib mengikuti prosedur sebagai berikut :

3.1.1.

Melapor

pada

Kepala

Laboratorium

IKM

dan

atau

Koordinator

Kepaniteraan madya 7 hari sebelum masa akan mengganti 3.1.2. Jadual dan bentuk kegiatan / kewajiban yang harus dijalankan selama masa penggantian ditetapkan oleh Kepala Lab. IKM.

3.1.3. Melapor kepada Dosen Pembimbing dan Dokter Wilayah / Kepala


Puskesmas dua hari sebelum masa penggantian, dengan membawa surat pengantar dari Laboratorium IKM.
3.1.4.

Melapor kepada Kepala Laboratorium IKM pada akhir masa penggantian, dengan membawa surat keterangan telah selesai menjalani kegiatan penggantian dari Kepala Puskesmas.

3.2. Bagi mahasiswa yang dinyatakan gugur dalam kepaniteraan madya diwajibkan

mengulang keseluruhan kegiatan Kepaniteraan Madya dengan prosedur sebagai berikut : 3.2.1. Masa pengulangan harus disesuaikan dengan siklus Kepaniteraan Madya yang sedang berlangsung.

3.2.2.

Tiga hari menjelang masa pengulangan yang bersangkutan harus melapor kepada Kepala Laboratorium IKM, dan selanjutnya mengikuti prosedur dan syarat pendaftaran Kepaniteraan Madya sebagaimana tertera pada butir 1.

3.2.3. Mahasiswa yang bersangkutan wajib mengikuti seluruh kegiatan dan kewajiban yang ditetapkan pada Kepaniteraan Madya 4. Bimbingan 5.1. 5.2. Bimbingan kepaniteraan meliputi Bimbingan Akademik dan Kegiatan/ Manajemen Program Pokok Puskesmas. Kegiatan bimbingan dilakukan oleh Dosen Pembimbing, Staf Pengajar Laboratorium IKM, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dan Dokter Wilayah/Puskesmas.
5.3. Kegiatan bimbingan oleh dosen pembimbing dilakukan melalui diskusi kelompok,

diskusi akhir minggu, konsultasi serta supervisi.


5.4. Supervisi dilakukan oleh dosen pembimbing sekurang-kurangnya

2 (dua) kali

kunjungan dalam satu periode Kepaniteraan Madya. 5. Evaluasi Evaluasi terhadap mahasiswa dilakukan oleh Pembimbing Lapangan, Dosen Pembimbing dan Dokter Wilayah 5.1. Kegiatan penilaian terhadap mahasiswa meliputi : 5.1.1. Nilai Pembekalan 5.1.2. Nilai Kinerja Keseluruhan 5.1.3. Nilai Laporan Kegiatan 5.1.4. Ujian Akhir Kepaniteraan Madya

5.2.

Mahasiswa dapat mengikuti Ujian Akhir Kepaniteraan Madya bila: 5.2.1. Telah selesai menjalankan seluruh rangkaian kegiatan dan kewajiban Kepaniteraan Madya.
5.2.2.

Telah mengumpulkan Buku Laporan Kegiatan Kepaniteraan Madya dan Penugasan-penugasan lainnya .

5.2.3. Tidak terkena sangsi sebagaimana tersebut pada poin 3.6 5.2.4. Tidak mempunyai tanggungan administratif pada Labortorium IKM dan atau Puskesmas tempat Kepaniteraan Madya. 6. Pelanggaran dan Sangsi : 6.1. Pelanggaran Sedang, Berat dan Sangsi: 6.1.1. Pelanggaran Berat :
6.1.1.1. Melampaui batas kewenangan dokter Puskesmas tempat KKM dalam

tindakan Medis terhadap Pasien Puskesmas 6.1.1.2. Melampaui batas kewenangan dokter Puskesmas tempat KKM dalam pengambilan keputusan dalam Koordinasi Lintas Sektoral (Menejemen Administratif) 6.1.2. Pelanggaran Sedang : 6.1.2.1. 6.1.2.2. 6.1.2.3. Penulisan resep untuk apotik luar tanpa sepengetahuan atau seijin Dokter Puskesmas tempat KKM Kecurangan saat menjalani ujian KKM dalam segala aspek Mempromosikan produk-produk kesehatan (multilevel marketing) kepada karyawan-karyawati Puskesmas dan klien-klien diwilayah kerja Puskesmas tempat KKM dalam jam kerja dinas 6.1.3. Sangsi Pelanggaran Sedang dan Berat :
6.1.3.1. KKM yang baru dijalani dinyatakan gugur sehingga tidak boleh

mengikuti ujian KKM


6.1.3.2. Harus

mengulang KKM secara penuh bagi pelanggaran berat bagi pelanggaran sedang

(Pembekalan dan Lapangan)


6.1.3.3. Harus mengulang separuh waktu KKM

(di Puskesmas) 6.1.3.4. Harus membuat surat pernyataan untuk tidak akan mengulangi kembali perbuatan-perbuatan yang telah dilakukannya, rangkap tiga yang ditujukan kepada Kepala Puskesmas dengan tembusan kepada Dekan FKUB dan Kepala Lab. IKM FKUB.

6.2. Pelanggraan Ringan dan Sangsi : 6.2.1. Pelanggaran Ringan: 6.2.1.1. 6.2.1.2. 6.2.1.3. Tidak hadir dalam ujian KKM yang terjadual tanpa alasan yang bisa dipertanggung jawabkan Meninggalkan Puskemas Tempat KKM tanpa seijin Dokter Puskesmas dalam jam kerja atau tugas jaga Meminta ijin kepada Dokter Puskesmas untuk meninggalkan Puskesmas tempat KKM pada saat jam kerja dengan alasan yang tidak benar atau tidak bisa dipertanggung jawabkan (Konfirmasi di Telp. 0341. 575 848) 6.2.2. Sangsi Pelanggaran Ringan : 6.2.2.1. Mengikuti ujian periode KKM berikutnya dengan syarat satu minggu sebelum ujian dilaksanakan, harus melapor kepada Kepala Lab IKMKP atau Koordinator KKM Lab IKMKP
6.2.2.2. Membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi perbuatan nya

kepada Kepala Puskesmas dengan tembusan kepada Kepala Lab. IKMKP

II. KURIKULUM KEPANITERAAN MADYA KOMPETENSI Penyusunan kompetensi Kepaniteran Madya (Co-Ass) untuk IKM-KP dikembangkan berdasarkan konsep Kompetensi Dokter Umum dari KIPDI III, AIPKI dan merujuk pada referensi Kompetensi Dokter Keluarga yang dikembangkan WONCA serta pertimbangan kebutuhan lokal hasil evaluasi proses Kepaniteraan Madya. Sehingga diharapkan kompetensi tersebut bukan hanya diterapkan saat ini tetapi juga mampu menampung perkembangan ke depan. TUGAS DOKTER Pada semua tahap pelayanan kesehatan Primer, Sekunder, Tersier tanggung jawab dokter adalah : 1. Melakukan profesi kedokteran dalam suatu sistem pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijaksanaan umum pemerintah yang berlandaskan pancasila, mencakup : a. Mengenal, merumuskan dan menyusun prioritas masalah kesehatan masyarakat sekarang dan yang akan datang, serta berusaha dan bekerja untuk menyeleseikan masalah-masalah tersebut melalui perencanaan, implementasi dan evaluasi program-program yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. b. Memecahkan masalah kesehatan pasien dengan menggunakan pengetahuan, keterampilan klinik dan laboratorium serta observasi dan pencatatan yang baik untuk mengidentifikasi, mendiagnosa, melakukan tindakan medik, melakukan usaha pencegahan, meminta konsultasi, mengerjakan usaha rehabilitasi masalah. c. Kesehatan penderita dengan berlandaskan etika dan hukum kedokteran, serta mengingat aspek jasmani, rohani dan sosiobudaya. d. Memanfaatkan sebaik-baiknya sumber dan tenaga lainnya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. e. Bekerja selaku unsur pimpinan dalam suatu tim kesehatan. f. Menyadari bahwa sistim pelayanan kesehatan yang baik adalah suatu faktor penting dalam ekosistim yang dapat meningkatkan kesehatan masyarakat. g. Mendidik dan mengikutsertakan masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatannya. 2. Senantiasa meningkatkan dan mengembangkan diri dalam segi ilmu kedokteran sesuai dengan bakatnya, dengan berpedoman pada pendidikan sepanjang hayat. 3. Menilai kegiatan profesinya secara berkala, menyadari keperluan untuk menambah pendidikannya, memilih sumber-sumber pendidikan yang serasi, serta menilai kemajuan yang telah dicapai secara kritis. 4. Mengembangkan ilmu kesehatan, khususnya ilmu kedokteran dengan ikut serta dalam pendidikan dan penelitian, serta mencari penyeleseian masalah kesehatan penderita, masyarakat dan sistim pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan dan asuhan medis. 5. Memelihara dan mengembangkan kepribadian dan sikap yang diperlukan untuk kelangsungan profesinya seperti integritas, rasa tanggung jawab, dapat dipercaya serta menaruh perhatian dan penghargaan terhadap sesama manusia, sesuai dengan etika kedokteran. 6. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, serta bersikap terbuka, dapat menerima perubahan dan berorientasi ke masa depan serta mendidik dan mengajak masyarakat ke arah sikap yang sama

KOMPETENSI DOKTER UMUM AIPKI: 1. 2. 3. 4. 5. Management of health problems Ethic Professionalism and Medico-Legal Effective Communication Management of Primary health Care and Family Medicine Practice Personal Development and Life Long Learning

KIPDI III 1. Komunikasi efektif 2. Klinik Dasar 3. Menerapkan dasar-dasar ilmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku dan epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga 4. Pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga ataupun masyarakat dengan cara komprehensif, holistic, bersinambung terkoordinir dan bekerjasama dalam konteks pelayanan kesehatan primer 5. Memanfaatkan, menilai secara kritis dan mengelola informasi 6. Mawas diri dan pengembangan diri/belajar sepanjang hayat 7. Etika, moral dan profesinalisme dalam praktek WONCA 1. Primary care management 2. Person-centered care 3. Specific problem solving skills 4. Comprehensive approach 5. Community orientation 6. Holistic modeling KOMPETENSI KHUSUS IKM-IKP A. Management of Health Problem : 1. Holistic and comprehensive approach in management of patients/clients health problem 2. Preventive management pada individu and/or Conducting health education for health promotion and disease prevention 3. Mobilizing community and empowering community to improve inadequate health conditions. B. Effective Communication 1. Communicating with patient/clents and family member 2. Communicating with colleagues 3. Communicating with community 4. Communicating with other sector C. Management of Primary health Care and Family Medicine Practice 1. act as a manager 2. managing people 3. managing facilities and utilities 4. managing information 5. managing finance and managed care system 6. managing quality

10

KOMPETENSI Holistic approach

UMUM Mampu melakukan proses manajemen kesehatan pasien secara holistic dan komprehensif Mengidentifikasi dan menyusun rencana manajemen preventif pada individu, keluarga dan komunitas Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan pelayanan kesehatan serta merancang strategi intervensi dan evaluasi program pada tingkat komunitas Bekerja dalam tim dan mengidentifikasi menganalisis fungsi dan peran manajer Menganalisis permasalahan manajemen SDM

KHUSUS mengumpulkan data pasien mengidentifikasi masalah kesehatan menyusun rencana manajemen pasien secara holistic dan komprehensif melakukan proses manajemen pasien secara holistik dan komprehensif Melakukan KIE pada pasien, keluarga dan komunitas sesuai analisis permasalahan

UKURAN KELUARAN Dokumen laporan data pasien dan manajemen Observasi proses diagnosis Dokumentasi analisis, materi dan metode KIE Observasi proses KIE Dokumen Diagnosa Komunitas, POA dan Program MonitoringEvaluasi Presentasi

FREKUENSI 1-2 pasien/mhs dengan kunjungan rumah dan perusahaan 1-2 pasien/mhs

Preventive management or Conducting health education for health promotion and disease prevention Mobilizing community and empowering community to improve inadequate health conditions

Melakukan proses diagnosa komunitas berbasis data primer dan sekunder pada satu komunitas yang ditetapkan Menyusun Plan of Action berdasarkan permasalahan kesehatan yang diidentifikasi pada diagnosa komunitas Menyusun metode dan indikator evaluasi dan monitoring program intervensi Mengidentifikasi fungsi dan peran manajer dalam tim Menganalisis kelemahan dan kelebihan fungsi dan peran manajer dalam tim Mengidentifikasi metode seleksi dan penempatan anggota tim Mengidentifikasi permasalahan dan

1 komunitas /kelompok

act as a manager

Dokumen laporan Presentasi dan diskusi dalam kelompok Dokumen laporan Presentasi dan diskusi dalam

1 tim program /mahasiswa

managing people

1 tim /mahasiswa

11

dan rencana intervensinya

managing facilities and utilities

Menganalisis sistem manajemen obat, sediaan dan alat kesehatan

rencana peningkatan keahlian SDM sesuai tugas dalam tim Mengidentifikasi permasalahan komunikasi tim (konflik, motivasi, absen) dan usulan penyelesaiannya Mengidentifikasi sistem Mengidentifikasi permasalahan Menyusun usulan manajemen obat, sediaan dan alat kesehatan pada program/bidang yang ditetapkan Menyusun form rekam medik dan manajemen pengelolaannya (penyimpanan, pengolahan) Mengidentifikasi sistem kerahasiaan rekam medik dan permasalahannya di institusi Mengumpulkan data rekam medik 1 bulan dan menyajikan laporan dan analisis berbasis komputer Mengidentifikasi sistem keuangan: sumber dana, alokasi dan evaluasi Mengidentifikasi sistem pembiayaan: tarif, penjaminan (asuransi, JPS, askes) Pada salah satu program yankes Mengidentifikasi masalah mutu Menyusun rencana peningkatan mutu (penyelesaian masalah mutu) Menerapkan prinsip manajemen keselamatan pasien

kelompok

Dokumen laporan Presentasi dan diskusi dalam kelompok Form usulan dan manajemen rekam medik Dokumen laporan

1 kasus/klp

managing information

Menyusun sistem manajemen rekam medik pasien dan mengolah rekam medik

Kelompok

managing finance and managed care system

Menganalisis sistem keuangan dan pembiayaan kesehatan yankes Mengaplikasikan siklus peningkatan mutu berkelanjutan pada salah satu program yankes

Dokumen laporan master dan analisis data Dokumen laporan analisis Dokumen laporan analisis Dokumen laporan kasus Dokumen laporan kasus

1 kasus/klp

managing quality

1 kasus/mhs 1 kasus/mhs

12

III. SIKLUS ROTASI INTERNAL KEPANITERAAN MADYA IKM-KP MG I Mahasiswa Hari 1 2 3 4 1 2 3 FARMASI KIA 4 5 6 KIA BP 1 2 3 BP FARMASI 4 5 6 POSYANDU KIA 1 2 3 BP POSYANDU 4 5 6 KIA BP 1 2 3 MANAJEMEN KIA 4 5 6 BP MANAJEMEN 1 2 3 KIA BP 4 5 DATA KIA 6 1 BP DATA 2 3 KIA BP 4 Presentasi 5 Ujian Akhir 5 6 BP FARMASI KIA BP KIA POSYANDU BP KIA MANAJEMEN BP KIA DATA 7

II

III

IV

VI

13

PENJELASAN AKTIFITAS DI SETIAP ROTASI INTERNAL NO 1 ROTASI Balai Pengobatan AKTIFITAS Melaksanakan pemeriksaan pasien Melaksanakan tugas modul 1 diagnosa keluarga Melaksanakan tugas modul 2 promosi kesehatan pada individu, keluarga dan komunitas Melaksanakan tugas modul analisis manajemen keselamatan pasien Melaksanakan pemeriksaan pasien Melaksanakan tugas diagnosa keluarga Melaksanakan tugas promosi kesehatan pada individu, keluarga dan komunitas Melaksanakan tugas analisis manajemen keselamatan pasien Melaksanakan tugas pelayanan obat Melaksanakan tugas modul manajemen obat Melaksanakan tugas manajemen informasi Melaksanakan pelayanan POSYANDU Melaksanakan tugas manajemen mutu Mengamati proses manajemen SDM Puskesmas Menjalankan tugas manajerial sesuai petunjuk Kepala Puskesmas Melaksanakan tugas manajemen keselamatan pasien Melaksanakan tugas manajemen konflik Melaksanakan tugas epidemiologi* Melaksanakan tugas diagnosa komunitas*

Klinik KIA

Farmasi

4 5

Posyandu/UKP Manajemen

Data

Keterangan: * Rotasi Posyandu disesuaikan dengan penjadwalan oleh Puskesmas dan dapat dengan kegiatan Usaha Kesehatan Pokok lain yang menjadi unggulan misalnya P2M/PL, Kesehatan Reproduksi, dan lain-lain. * Tugas yang bersifat kelompok untuk penyelesaiannya diatur oleh kelompok sesuai dengan siklus rotasi anggota kelompok. * Tugas epidemiologi dan diagnosa komunitas dimulai sejak minggu ke dua dengan penjadwalan yang ditetapkan oleh kelompok. * Rotasi pada unit data yang diletakkan di akhir siklus hanya sebagai titik akhir analisis data dan pengumpulan tugas. digantii

14

JADWAL PRESENTASI Jadwal presentasi merupakan jadwal presentasi tugas kelompok sesuai dengan modul yang telah diberikan. Presentasi dilakukan di laboratorium IKM-KP Fakultas Kedokteran Unibraw pada Hari Kamis siang (pukul 12.30 -15.30) sesuai dengan minggu yang dijadwalkan. NO 1 2 Minggu * II (8 Mei 08) III (15 Mei 08) Materi Manajemen Obat (modul 3) - Diagnosa Keluarga (modul 1) - Promosi Kesehatan (modul 2) Penanggung jawab - dr. Tita Harijanti, MKes - dr.Jack Roebijoso, MSc.OM.PKK - dr. Sri Andarini, MKes - drg. Purwani Tirahiningrum, MPd - Dra. Asmika Madjri, Psi, SKM, MKes - dr. Harun Al Rasyid, MPH - dr. Tatong Harijanto, MSPH

IV (22 Mei 08)

- Rekam Medik dan Manajemen Informasi (modul 4) - Manajemen Keselamatan Pasien & Management mutu (modul 5)

- dr. Viera Wardhani, MKes

4 5

V (29 Mei 08) VI (5 Juni 08)

Manajemen Konflik (modul 6) - Epidemiologi (modul 7A)

- dr. Arif Alamsyah, MARS - dr. Siswanto, MSc - dr. Nanik Setijowati, MKes - Lilik Zuhriah, SKM, MKes - dr. Chusnul Chuluq Ar. MPH

- Diagnosa Komunitas (modul 7B)

* Minggu dihitung sejak di Puskesmas sehingga total ada enam minggu

15

DOKTER KELUARGA
I. DESKRIPSI MODUL

1
bisa dibahas menjadi lima

Overview

Pengertian bahasan.

Dokter Keluarga

1. Dokkel sebagai ilmu (science), perlu dikaji dan dikembangkan oleh Pusat Pendidikan Dokter. 2. Dokkel sebagai pendekatan (approach) pelayanan kesehatan yang holistik (vs non holitik / maszab liberalis dan sosialis) perlu dikaji, disusun, dibakukan dan diajarkan, oleh IDI dan Fakultas Kedokteran. 3. Dokkel sebagai menejemen klinik dan jaringan klinik dokter keluarga yang berstandard, berorientasi pada kemampuan dan pemberdayaan pada individu dan keluarga sebagai unit pelayanan, serta menejemen YanKes berwawasan mutu dengan mengutamakan upaya pembiayaan pra bayar. 4. Dokkel sebagai profesi dengan standard, kurikulum, dan akreditasi oleh persatuan profesi ( nasional dan lokal)
5.

Dokkel sebgai politik ekonomi pelayanan kesehatan yaitu Iklim politik dan supra struktur yang mampu mendukung berbagai pengembangan dokter keluarga diIndonesia.

10 Produk Yankes Klinik Dokter Keluarga (Modul): I. Diagnosa Holistik komprehensif dan intervensi rasional / berkelanjutan di klinik II. Edukasi dan Advokasi individu di klinik III. Edukasi dan advokasi keluarga di klinik IV. Tindakan medis khusus di klinik V. Dx. Hol & komprehensif di rumah VI. Edukasi & advokasi keluarga di rumah VII. Tindakan medis khusus dan perawatan di rumah VIII. Kunjungan mediasi di RS IX. Kunjungan/ pendampingan di tempat kerja X. Penyuluhan kesehatan pada komunitas sasaran Tujuan Pembelajaran 1. Memahami dan menerapkan praktek menjalankan produk pelayanan kesehatan dokter keluarga (produk yankes dokter) pada pelayanan kesehatan perorangan Strata I di poliklinik Puskesmas 2. Mengidentifikasi permasalahan dalam penerapan pendekatan dokter keluarga 3. Mampu menerapkan pendekatan dokter keluarga dalam proses klinis, hubungan dokter pasien dan penyusunan rencana manajemen penatalaksanaan pasien dan kelurga

16

Metode Peralatan Waktu Tutor Evaluasi

Referensi

belajar mandiri dengan bantuan modul dan supervisi, presentasi kasus dengan alat bantu. Alat tulis, LCD, ruang diskusi, modul 6 jam Dr. Jack Roebiyoso, MOcc, PKK Dr. Sri andarini, MKes Melakukan dengan benar semua prosedur dalam manajemen yankes dokkel dan menampilkan praktek pendekatan yankes dokter keluarga dengan mengisi dokumen kegiatan yang akan dievaluasi oleh evaluator (dokumentasi observasi audiovisual) A Primary On Family Medicine Practice Kuliah dr Jack Roebiyoso

DIMENSI I II. PROSEDUR MODUL PRODUK I, II, III, IV: DIAGNOSA HOLISTIK KOMPREHENSIF & TINDAKAN MEDIS KHUSUS DAN EDUKASI / ADVOKASI DI KLINIK PUSKESMAS Prosedur Teknis
1. Setiap mahasiswa wajib mengambil 2 macam kasus (masing-masing individu dalam satu Puskesmas berbeda kasus) pilih salah satu: - Infeksi (ISPA, GE, Dermatitis, muskuloskeletal ) - Non infeksi (DM, Cardiovaskuler, Hormonal, - Infeksi akut dan infeksi kronis - Infeksi akut KLB (DB, Diare, Conjunctivitis, dll) - Akut non KLB (Bronchitis, Laryngitis, Asthma Bronchale, dll) - Infeksi kronis progam (TB, MH, dll) - Infeksi kronis non program (Bronchitis chronis, Gastritis,dll) 2. Ambil data dari keluarga yg saudara pakai sebagai kasus 3. Buat Diagnosa holistik, komprehensif melalui pendekatan dokter keluarga dari kasus tersebut (Sesuaikan dengan form dokter Keluarga yang sudah ada) 4. Lakukan edukasi dan advokasi setelah melakukan tindakan medis (tentukan tujuan & materi edukasi- advokasi) 5. Buat laporannya (2 kasus) yang disepakati dalam kelompok 6. Presentasikan pengelolaan ........ meliputi diagnosa intervensi dengan mengingat ciri ciri pendekatan yankes dokkel sbb: a. Individu & keluarga b. Promotif & preventif diutamakan c. Holistik / komprehensif d. Rational intervention e. Berkelanjutan f. Advokatif

17

Masalah 2 (Status biomedis & lingkungan / upaya) Tujuan Edukasi & Advokasi Materi Hasil/ kesimpulan edukasi advokasi Ada tanda tangan dari kepala keluarga sasaran BERKAS REKAM MEDIK DOKTER KELUARGA Proses Verbal kegiatan PBL

Format proses verbal (I sd Nama/Macam, Dx & Hol & Komprehensif Masalah 1 (Status biomedis lingkungan / upaya) IV)

A. DATA PASIEN DAN KELUARGA IDENTITAS PASIEN Nama : Usia : Jenis Kelamin : Status Perkawinan : Pekerjaan : Pendidikan : Agama : Alamat Lengkap
DATA ANGGOTA KELUARGA

1. STATUS BIOMEDIS (KESEHATAN) ANGGOTA KELUARGA

2. DATA KONDISI FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN FISIK, KIMIA, BIOLOGI, SOSIAL EKONOMI, BUDAYA DAN ERGONOMI KELUARGA

3. DATA UPAYA KESEHATAN YANG TELAH DILAKUKAN / SEDANG DILAKUKAN

B. DATA PEMERIKSAAN PERTAMA KELUHAN UTAMA

18

ANAMNESIS

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA (ORANG TUA / SAUDARA KANDUNG)

HASIL PEMERIKSAAN FISIK

HASIL : EXPLORASI HASIL FAKTOR LINGKUNGAN

HASIL: EXPLORASI UPAYA KESEHATAN

HASIL PEMERIKSAAN PHYSIC DIAGNOSTIC TAMBAHAN

DIAGNOSIS DIAGNOSIS PERMASALAHAN KESEHATAN (STATUS BIOMEDIS)

19

DIAGNOSIS PERMASALAHAN LINGKUNGAN (FAKTOR RESIKO)

DIAGNOSIS UPAYA KESEHATAN RIWAYAT PENGOBATAN / PENCEGAHAN)

INTERVENSI : YANKES DOKTER KELUARGA 1. STATUS BIOMEDIS Dx .............

MEDIKA MENTOSA, PROSEDUR Tx

2. STATUS LINGKUNGAN Dx .............

HE & ADVOKASI

3. STATUS UPAYA Dx ............

HE & ADVOKASI

DIMENSI II MODUL PRODUK V VII : DIRUMAH PENDERITA

20

- Format produk V (Dx Holistik / komprehensif dan intervensinya)

- Format Edukasi & advokasi kasus(Produk VI) - Tindakan Medis Khusus dan Perawatan di Rumah (Produk VII)

Dimensi III - Kunjungan mediasi di RS (VIII) Dimensi IV - Kunjungan Pendampingan di tempat kerja (IX) Dimensi V - Penyuluhan kesehatan pada komunitas sasaran (X)

Masalah kesehatan yang dihadapi & konsep teorinya Topik / sasaran edukasi dan advokasi Materi edukasi dan advokasi Metode edukasi dan advokasi Evaluasi hasil edukasi dan advokasi 1. Identifikasi kasus 2. Masalah kesehatan yang dihadapi (diagnosa) 3. Tindakan medis dan perawatan yang dilakukan dan alasan 4. Identifikasi kondisi lingkungan di rumah (faktor pendukung dan faktor penghambat tindakan medis khusus) 5. Proses verbal kegiatan tindakan medis dan perawatan yang dilakukan dan alasan 6. Instruksi perawatan berkelanjutan kepada pasien maupun anggota keluarga yang diperlukan dalam pemberdayaan pasien dan keluarga Lihat modul mediasi, lakukan simulasi kasus mediasi di rumah sakit

Lihat modul kunjungan tempat kerja : 1. Risk identification 2. Simple intervention Lihat modul dan VCD edukasi kelompok sesuai dengan kasus yang dihadapi (lihat : produk X bab akhir)

21

SUB- MODUL PRODUK VI: EDUKASI DAN ADVOKASI DI RUMAH

Prosedur Teknis

Lakukan edukasi dan advokasi dirumah Tentukan masalah kesehatan yang dihadapi Topik / sasaran edukasi dan advokasi Materi edukasi dan advokasi Metode edukasi dan advokasi Evaluasi hasil edukasi dan advokasi 7. Mintakan tanda tangan kepala keluarga sebagai bukti anda telah melakukan kunjungan rumah

SUB- MODUL PRODUK VII: TINDAKAN MEDIS KHUSUS DAN PERAWATAN DI RUMAH Prosedur Teknis
1. 2. 3. 4. Identifikasi kasus Masalah kesehatan yang dihadapi (diagnosa) Tindakan medis dan perawatan yang dilakukan Identifikasi kondisi lingkungan di rumah (faktor pendukung dan faktor penghambat) 5. Proses verbal kegiatan tindakan medis dan perawatan yang dilakukan 6. Instruksi perawatan berkelanjutan kepada pasien maupun anggota keluarga yang diperlukan

SUB- MODUL PRODUK VIII: MEDIASI PERAWATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

SUB- MODUL PRODUK IX: KUNJUNGAN/PENDAMPINGAN DI TEMPAT KERJA Lihat modul kunjungan tempat kerja : Prosedur Teknis Risk1. Pelajari modul mediasi di Rumah Sakit identification Prosedur Teknis
Simple intervention K3 pada kasus dan beban kerja 2. buatlah simulasi kasus mediasi di Rumah Sakit

SUB- MODUL PRODUK X: PENYULUHAN KESEHATAN PADA KOMUNITAS SASARAN Prosedur Teknis
1. Kumpulkan 10 40 anggota keluarga sasaran penyuluhan 2. Buatlah model komunikasi dua arah dan relax (duduk santai seadanya dengan mendodrong peserta berani bertanya mengenai masalah kesehatan yang dialami / yang ingin diketahui (liat informasi pada kartu peserta dokter keluarga mengenai konsep Bloom yang disederhanakan) 3. gunakan modul informasi hidup sehat bersama dokter keluarga (10 modul) sebagai bahan untuk menjawab pertanyaan peserta sedangkan sebelumnya peserta sudah mendapat modul hidup sehat bersama dokter keluarga edisi umum, sedangkan dokter menggunakan informasi hidup sehat bersama dokter keluarga edisi dokter keluarga sebagai bahan petunjuk berkomunikasi 4. selanjutnya arahkan pembicaraan dengan tujuan edukasi kesehatan dan advokasi kesehatan pada isu yang realistis saat ini setelah anda menjawab atau menjabarkan berbagai pertanyaan yang muncul dari peserta saat itu agar mereka merasa puas bahwa masalahnya sudah dijabarkan didalam sistematika: a. pemahaman mengenai masalah kesehatan yang ditanyakan b. menjawab kekhawatiran / ketidak tahuan dari permasalahan yang ditanyakan

22

c. informasi mengenai faktor resiko yang perlu diperhatikan d. langkah langkah sederhana dan praktis untuk menghindari gangguan kesehatan tersebut e. cara cara mengevaluasi keberhasilan usaha yang dianjurkan dan cara berkomunikasi dengan para dokter keluarga selanjutnya 5. 1. Ajaklah peserta mengevaluasi hasil edukasi dan advokasi dengan mengisi daftar pertanyaan dengan skala rating mulai: a. sangat bermanfaat b. bermanfaat besar c. bermanfaat d. kurang bermanfaat e. tidak bermanfaat sedangkan untuk advokasi evaluasi menggunakan skala rating sebagai berikut: - sangat pasti dilakukan - pasti bisa dilakukan - bisa dilakukan - kurang pasti dilakukan - pasti tidak bisa dilakukan hasil evaluasi akan menunjukkan berapa proporsi orang - orang yang merasa bahwa edukasi dan advokasi memilih diatas rata rata. Catatlah topik topik masalah kesehatan yang ingin ditanyakan untuk saat pertemuan yang lain

23

MODUL 2. PROMOSI (KOMUNIKASI INFORMASI EDUKASI) KESEHATAN PENDAHULUAN Promosi kesehatan merupakan suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok, atau individu dan diharapkan dapat berdampak terhadap terjadi perubahan perilaku sasaran. Promosi kesehatan tampak unsur unsur pendidikan yaitu : 1) Masukan (input) yang meliputi sasaran pendidikan diantaranya individu, kelompok, masyarakat, dan pendidik ( pelaku pendidikan); 2). Proses ( upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain); 3). Keluaran (output) adalah apa yang diharapkan atau perilaku. Banyak factor yang dapat mempengaruhi oleh diantaranya adalah metode, materi atau pesan, pemateri, dan alat bantu atau alat peraga yang digunakan. Sasaran dalam Promosi Kesehatan adalah individu, kelompok dan masyarakat yang berdasarkan pentahapan upaya Promosi kesehatan ada 3 kelompk yaitu 1) Sasaran primer yaitu masyarakat pada umumnya; 2). Sasaran sekunder yaitu TOMA, Tokoh Adat, Tokoh Agama yang menjadi referensi bagi masyarakat untuk melakukan perubahan yang diharapkan program; 3). Sasaran tersier yaitu penentu kebijakan atau keputusan yang akan berdampak pada sasaran sekunder dan primer. Dengan Promosi Kesehatan diharapkan pada sasaran dapat terjadi perubahan perilaku kondusif terhadap kesehatan. Perubahan perilaku yang ada di masyarakat dari yang tidak kondusif menjadi kondusif terhadap kesehatan mengandung berbagai dimensi sebagai berikut : 1). Perubahan Perilaku dari negatif ke positif terhadap kesehatan; 2). Pembinaan Perilaku ditujukan kepada perilaku masyarakat yang sudah sehat agar tetapdipertahankan; 3). Pengembangan Perilaku terutama ditujukan untuk membiasakan perilaku hidup sehat sejak dini. Perencanaan pada Promosi Kesehatan, harus didasari oleh pengetahuan yang cukup tentang : Masalah yang akan ditanggulangi Sesuai dengan kebutuhan masyarakat Daerah dan masyarakat yang akan menjadi sasaran Bentuk kegiatan bersifat praktis dan dapat dilaksanakan sesuai situasi setempat (feasible dan fleksibel). Langkah langkah dalam perencanaan promosi kesehatan dapat disusun sebagai berikut : Mengenal masalah, masyarakat, dan wilayah Masalah yang ada dimasyarakat merupakan masalah yang perlu diperhatikan, dipecahkan, dan perlu kenali segi perilakunya dalam artian pelajarilah pengertian, sikap, dan tindakan atau perilaku apa dari individu, kelompok, dan masyarakat yang mendukung terjadinya masalah tersebut. Kelompok kelompok khusus, keadaan social ekonomi dan budaya, pola komunikasi dimasyarakat, sumber daya yang ada, dan pengalaman masa lalu masyarakat terhadap upaya pemecahan masalah. Lokasi yang meliputi letak geografis, adanya kemudahan transportasi untuk penjangkauan, pengaruh iklim atau cuaca. Menentukan prioritas masalah Berat ringannya dampak yang ditimbulkan oleh suatu masalah yang ada di masyarakat Pemanfaatan potensi atau sumber daya yang ada di masyarakat sebagai upaya intervensi sebagai prioritas Menentukan tujuan kegiatan diantaranya sebagai tujuan jangka pendek, menengah dan jangka panjang

24

Menentukan sasaran kegiatan dalam hal ini berkaitan dengan strategi yang digunakan pada suatu kegiatan atau program untuk tujuan merubah perilaku masyarakat. Menentukan isi materi dalam suatu kegiatan diusahakan dalam urut urutan yang logis dengan bahasa yang mudah dipahami, singkat, sederhana, dan dapat dilakukan sasaran dengan sarana yang mereka mimiliki atau terjangkau Menentukan metoda yang akan dipergunakan hal ini tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dapat dikelompokkan menjadi 3 bidang yaitu pengertian, sikap, dan ketrampilan atau tindakan. Secara umum dapat dipakai sebagai pedoman pemilihan metoda yaitu : Kalau saya mendengar, saya akan lupa Kalau saya melihat , saya akan ingat Kalau saya mengerjakan, saya akan paham dan tahu Menentukan alat peraga atau media yang diperlukan Menyusun rencana penilaiannya Apakah dalam tujuan yang sudah dijabarkan, sudah secara khusus dan jelas mencantumkan kapan, kelompok sasaran, dan lokasi yang akan dievaluasi Penetuan indikator atau kriteria penilaian terhadap keberhasilan program adalah perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku sasaran. Metode dan alat yang digunakan untuk evaluasi Menyusun rencana kerja / pelaksanaannya

TUJUAN PEMBELAJARAN Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk dapat melakukan kegiatan dalam usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok maupun individu agar dapat memperoleh pengetahuan dan berpengaruh pada perubahan perilaku dengan cara memberikan penyuluhan kepada mereka (masyarakat, kelompok, individu) METODE DAN MEDIA : - Metode Pendidikan Individu, kelompok, massa - Alat Bantu / peraga yang digunakan untuk memperjelas penyampaian materi pengajaran Evaluasi Check list dengan criteria dalam melakukan dengan benar terhadap prosedur keterampilan pada pelaksanaan penyuluhan Referensi : 1. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan Ilmu Perilaku 2. World Health Organization. 1992, Pendidikan kesehatan TUGAS 1. Tetapkan komunitas yang dipilh (dapat berdasarkan diagnosa keluarga) 2. Identifikasi permasalahan kesehatan pada komunitas tersebut 3. Lakukan analisis kebutuhan promosi kesehatan 4. Susunlah rencana promosi kesehatan meliputi masalah, materi, metode dan media 5. Lakukan proses promosi kesehatan sesuai dengan perencanaan 6. Susunlah indikator untuk menilai keberhasilan promosi kesehatan 7. Dokumentasikan keseluruhan proses penugasan dalam laporan

25

MODUL 3: MANAJEMEN OBAT DAN ALAT KESEHATAN

Tujuan Menyusun perencanaan obat Mengidentifikasi sistem (alur dan prosedur) manajemen obat dan permasalahannya Sifat Tugas: Tugas ini dilakukan secara berkelompok dan diselesaikan pada saat siklus farmasi. Presentasi dilakukan pada minggu II siklus Puskesmas Petunjuk Tugas/Prosedur
1.

Identifikasikan kebutuhan obat di puskesmas berdasarkan 5 jenis penyakit dari 10 penyakit terbanyak dengan prosedur berikut: a. Identifikasikan 5 penyakit terbanyak di instalasai rawat jalan Puskesmas (BP/KIA) b. Untuk setiap penyakit tetapkan jenis dan nama obat yang dibutuhkan (susunlah dalam tabel) c. Diskusikan dan tetapkan obat yang menjadi pilihan untuk setiap jenis penyakit d. Hitunglah kebutuhan obat yang diperlukan berdasarkan data jumlah pasien dalam satu bulan e. Hitunglah harga yang dibutuhkan untuk biaya pengadaan obat tersebut

2. Bagaimana struktur organisasi dan pembagian tugas tanggungjawab (job deksripsi) dalam puskesmas untuk tim manajemen obat dan alkes di organisasi pelayanan kesehatan tersebut? Apakah ada tim khusus yang menangani? 3. Perencanaan Apa dasar yang digunakan dalam menetapkan perencanaan atau kebutuhan obat dan alkes di puskesmas tersebut? 4. Pengadaan: a. b. a. b. Bagaimana proses pemesanan obat dan alkes di puskesmas? Apakah melalui Gudang Obat Farmasi atau melalui Kabupaten? Apakah ada tim pengadaan khusus atau menggunakan staf yang ada di farmasi? Apakah disimpan di rak, di almari kaca,dll. Jika disimpan di rak, apakah ada persyaratan khusus untuk menyimpannya (apakah harus di tempat lembab, apakah harus jauh dari matahari, apakah harus dikunci, apakah harus ditaruh di rak yang mudah terjangkau, dll), apakah membutuhkan label pada rak tersebut 5. Penyimpanan

26

c.

Apakah ada buku untuk keluar masuk obat dan alkes, disimpan di gudang obat/alkes atau langsung disimpan di poli umum, bagaimana mekanisme keluar masuknya?

6. Pemantauan dan pemeliharaan a. b. Bagaimana mekanisme pemantauan, siapa yang bertanggung jawab memantau, berapa hari/minggu sekali dipantau Apakah penggunaan obat sudah sesuai dengan kegunaan, apakah ada obat-obat yang diresepkan oleh dokter tapi tidak disediakan oleh BP (untuk farmasi), apakah ada analisis obat yang sering digunakan. c. Bagaimana mekanisme pemeliharaan atau perbaikan alkes? Apakah ada tim pemeliharaan? Jika perlu, gambarkan secara skematis. 7. Form apa saja yang digunakan dalam proses perencanaan, penyimpanan dan pendistribusian obat dan apa fungsi masing-masing form tersebut (bila memungkinkan dapat meminta fotokopi form kosong). 8. Permasalahan apa saja yang sering ditemukan dalam manajemen obat dan equipment pada aspek: Perencanaan Pengadaan Penyimpanan Pendistribusian Perawatan (untuk alkes)

Panduan Analisis 1. Apakah sistem manajemen obat telah menerapkan prinsip preventif management 2. Apakah sistem pemeliharaan terutama alat kesehatan bersifat aktif atau pasif 3. Apakah sistem manajemen obat telah dapat menjamin kualitas dan keamanan obat serta ketersediaan obat Laporan Tuliskan hasil analisis perencanaan obat dan analisis sistem manajemen obat berdasarkan item tugas dan panduan analisis.

27

MODUL 4 MANAJEMEN REKAM MEDIK Tujuan Mengidentifikasi sistem (alur dan prosedur) manajemen rekam medik, informasi kesehatan, pengolahan data dan penggunaan informasi serta permasalahannya Menganalisis format dan data rekam medik. Sifat Tugas Tugas ini dilakukan secara berkelompok diselesaikan dalam pada saat siklus rotasi farmasi Panduan Tugas
1.

Bagaimana format rekam medik pasien rawat jalan dan rawat inap (mintalah satu contoh format.

2. Apakah format tersebut telah dapat memenuhi fungsi rekam medik 3. Bagaimana alur dokumen rekam medik mulai dari loket sampai dengan penyimpanan di gudang data atau ruang rekam medik. 4. Bagaimana proses manajemen rekam medik pasien yang meliputi Pengisian dan penyimpanan o o o Apakah terdapat petunjuk pengisian rekam medik yang lengkap dan benar Siapa yang bertanggung jawab terhadap pengisian rekam medik? Siapa yang bertanggung jawab atas kelengkapan pengisian rekam medik? Dimana dan bagaimana penyimpanan rekam medik? Apakah ada petugas yang khusus bertugas dalam menyimpan dan merawat rekam medik? Penggunaan o o o o Digunakan apa saja data rekam medik yang dimiliki? Data apa saja yang dilaporkan Kepada siapa laporan diberikan Apakah ada umpan balik dari laporan yang diberikan rumah sakit, jika ya apa bentuk dan kegunaannya 5. Apakah dilakukan analisis rutin terhadap data rekam medik, jika ya analisis apa saja yang dilakukan siapa yang melakukan analisis

6. Bagaimana alur informasi dari puskesmas hingga nasional untuk data yang bersifat khusus seperti data penyakit menular dan wabah 7. Lakukan analisis data rekam medik pasien selama satu bulan di instalasi rawat jalan (BP/KIA)

28

Tetapkan tujuan analisis atau informasi apa yang dibutuhkan dan dapat diolah dari data rekam medik Identifikasi data yang dibutuhkan untuk menjawab analisis Lakukan pengolahan data dalam bentuk tabel dan grafik untuk tujuan yang telah ditetapkan Interpretasikan informasi yang sudah anda peroleh Identifikasikan apa manfaat data dan informasi tersebut bagi manajemen Puskesmas.

PANDUAN ANALISIS 1. Apakah format atau komponen dalam form rekam medik sudah mencakup seluruh data pasien yang dibutuhkan (holistik dan komprehensif)
2.

Apakah sistem manajemen dan format rekam medik telah memenuhi fungsi manajemen rekam medik?

3. Apakah penggunaan data rekam medik sudah maksimal dalam mendukung manajemen rumah sakit/klinis secara umum, manajemen pasien dan manajemen pelayanan klinis

29

MODUL 5

APLIKASI SIKLUS PENINGKATAN MUTU BERKELANJUTAN PADA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER PENDAHULUAN Keberhasilan suatu upaya perbaikan mutu, dalam hal ini adalah mutu pelayanan kesehatan dasar (PKD) di Puskesmas dan pelayanan kesehatan primer lain (praktek dokter) sangat tergantung pada pemahaman yang mendalam tentang permasalahan yang ada dan akar penyebabnya sehingga memungkinkan untuk mengambil langkah - langkah pemecahan. Dalam keseluruhan proses pemecahan masalah baik pada tahap identifikasi masalah, tidak akan dapat dilakukan mencari penyebab ataupun pada tahap pemecahan masalah guna.

dengan memuaskan tanpa adanya dukungan data yang lengkap, benar, tepat waktu dan tepat

TUJUAN Melakukan aplikasi siklus peningkatan mutu berkelanjutan pada salah satu usaha kesehatan pokok Puskesmas. PROSEDUR Langkah 1 dan 2. Identifikasi Masalah Berdasarkan data kegiatan program Usaha Kesehatan Pokok misalnya Posyandu lakukan analisis untuk mengumpulkan daftar permasalahan Pilihlah salah satu permasalahan dan jelaskan alasan pemilihan masalah tersebut Langkah 3. Pernyataan Masalah Rumuskan pernyataan masalah dari identifikasi masalah yang ditetapkan kelompok Petunjuk: Pernyataan masalah yang baik harus bersifat terukur sehingga bisa dianalisis apakah masalah tersebut cukup besar, dapat diselesaikan atau tidak dan dapat dipantau kemajuan dari pemecahan masalah tersebut. Langkah 4. Memahami proses dimana lokasi permasalahan terjadi. Proses langkah kelima dilakukan dengan menyusun diagram alur dari proses pelayanan yang menjadi tempat terjadinya permasalahan mutu yang diidentifikasi. (lihat contoh penyusunan flowchart pada lampiran)

30

Tugas: Buatlah diagram alur proses pelayanan kesehatan yang terkait dalam permasalahan mutu yang anda pilih. Langkah 5. Penentuan Penyebab Masalah Metode yang paling sering digunakan untuk mengidentifikasi penyebab masalah adalah cause effect diagram atau fishbone. Dalam kedua metode ini dilakukan diskusi untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang diduga menjadi penyebab masalah dari berbagai aspek yang ditetapkan. (lihat contoh cause and effect diagram pada lampiran) Tugas: Buatlah cause and effect diagram permasalahan mutu yang anda pilih Langkah 6. Pengumpulan Data Penyebab Masalah Pengumpulan data penyebab masalah dilakukan dengan mengidentifikasi data apa yang harus dikumpulkan untuk setiap faktor yang diduga menjadi penyebab masalah mutu yang telah diidentifikasi pada langkah enam. Langkah ini penting dilakukan karena langkah kelima masih merupakan dugaan faktor penyebab yang harus dibuktikan dengan data apakah memang penyebab itu terjadi di instansi anda. Penyebab Potensial Tugas: Berdasarkan potensi penyebab masalah yang anda identifikasi dalam langkah kelima, identifikasikan pertanyaan data, sumber, metode yang diperlukan untuk klarifikasi penyebab masalah. Ingat bahwa anda harus melakukan pengumpulan data sehingga pilih metode yang feasibel Langkah 7. Memilih Penyebab yang Paling Mungkin Lakukan pengumpulan data sesuai yang ditetapkan kelompok dan tuliskan hasilnya pada tabel berikut Penyebab potensial Tugas: Buatlah pareto chart dari penyebab permasalahan yang anda identifikasi pada langkah 7. Atau lakukan analisis dengan cara lain untuk menetapkan penyebab yang paling penting dan direncanakan untuk di atasi pada permasalahan mutu yang ditetapkan kelompok. Pertanyaan data Sumber Metodologi Hasil Pertanyaan Data Sumber Metode

31

Langkah 8 Rencana Peningkatan Mutu Susunlah program peningkatan mutu yang terdiri dari: 1. Tujuan 2. Sasaran 3. Bentuk Kegiatan

Langkah 9. Monitoring dan Evaluasi Hasil Tetapkanlah indikator apa yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan program sesuai dengan tujuan pada aspek input, proses, output dan outcome.

MANAJEMEN KONFLIK Di Puskesmas

MODUL 6

I. DESKRIPSI MODUL Overview Dalam kehidupan berorganisasi yang terdiri dari berbagai macam karakter dan kepentingan, konflik dapat saja terjadi. Pandangan tradisional tentang konflik mengatakan bahwa konflik merupakan sesuatu yang tidak diinginkan dan berbahaya bagi kehidupan berorganisasi. Pandangan baru memandang konflik tidak hanya dalam perspektif negatif. Konflik dapat berakibat ganda, yaitu menguntungkan (functional conflict) atau merugikan (dysfunctional conflict). Agar konflik tetap berada pada efek menguntungkan, maka pemimpin dalam suatu pelayanan kesehatan primer harus dapat mengelola konflik dengan baik. Pandangan baru diatas dirasa lebih operasional karena organisasi tidak dapat terus menghindar dari permasalahan dan konflik. Cara seseorang dalam menangani konflik tergantung gaya yang disebut disebut conflict handling styles yaitu Avoiding, Obliging, Dominating, Integrating, dan Compromising. Untuk dapat memilih pendekatan yang tepat maka seorang pemimpin harus dapat melakukan A C E S way (Asses the situation), C (Clarify the issues), E (Evaluate Alternative Approaches) dan S (Solve the problem/ Action). Untuk menyelesaikan konflik, manajer/pemimpin harus mengetahui sebab-sebab konflik yang dalam modul ini menggunakan Moore/s Model yang menyatakan bahwa konflik disebabkan oleh 5 hal yaitu Relation, Interest, Structure, Value, dan Data. Moores model tidak hanya berusaha memahai penyebab konflik secara terintegrasi tetapi juga memberikan solusi-solusi

32

Tujuan Pembelajaran

untuk masing-masing sebab konflik Tujuan pembelajaran dalam modul ini adalah agar mahasiswa dapat : a. Melakukan analisa situasi untuk mengidentifikasi konflik yang terjadi di PKM b. Mendeskripsikan konflik yang terjadi di PKM c. Mengidentifikasi penyebab konflik menggunakan Moores Model d. Mencari alternatif pemecahan berdasarkan Moores Model

33

Metode

- Praktek Lapangan Mahasiswa menganalisa situasi untuk mengidentifikasi konflik yang terjadi di PKM - Presentasi LCD, Komputer, papan tulis, Modul 4 minggu dr. Arief Alamsyah, MARS Penilaian dilakukan terhadap beberapa aspek :

Peralatan Waktu Tutor Evaluasi

- Hasil Analisa menggunakan MooreModel (50%) - Aspek Penulisan (20 %) - Presentasi (30 %) Kreitner .R, Kinicki.A, 2004, Organizational Behaviour, sixth ed. Mc- Gaw Hill Luthans.F, 1995, Organizational Behaviour, seventh ed. Mc Graw- Hill WHO, 2000, On being In Charge

Referensi

Prosedur Teknis : 1. Mahasiswa melakukan analisa situasi di Puskesmas dan Identifikasi 1 konflik yang terjadi di PKM 2. Mahasiswa mendeskripsikan konflik yang terjadi secara tertulis 3. Mahasiswa mengklarifikasi konflik yang terjadi kepada pihak-pihak terkait secara kualitatif (indepth interview) (Cantumkan pihak-pihak yang diwawancarai dan hasil wawancaranya) 4. Mahasiswa mencari sebab konflik berdasarkan Moores Model (Sebab Konflik dapat lebih dari satu) 5. Mahasiswa memberikan alternatif-alternatif pemecahan berdasarkan Moores Model 6. Mahasiswa mempresentasikan hasil kepada pembimbing di Fakultas (Note : Tidak dipresentasikan di Puskesmas)

34

MODUL 7A PENERAPAN EPIDEMIOLOGI DAN BIOSTATISTIK UNTUK DIAGNOSA KOMUNITAS LATAR BELAKANG : Pendekatan Epidemiologi dan Biostatistik pada saat ini dapat digunakan untuk memecahkan masalah kesehatan baik di masyarakat maupun di klinik. Untuk menerapkan ilmu-ilmu tersebut maka perlu dilakukan praktek memecahkan masalah kesehatan yang ada di masyarakat secara nyata dengan menggunakan data primer maupun data sekunder yang ada di puskesmas maupun di luar puskesmas. Kompetensi yang diharapkan adalah peserta didik mampu menentukan permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat dan membuat usulan pemecahan masalah tersebut berdasarkan hasil kajian epidemiologis dan biostatistik. TUJUAN : 1. Dapat menerapkan epidemiologi deskriptif untuk menentukan besarnya masalah kesehatan dan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi permasalahan kesehatan di masyarakat 2. Dapat mengembangkan metode pengumpulan data kualitatif 3. Mengembangkan hipotesis-hipotesis dari data epidemiologi deskriptif dan penelitian kualitatif untuk selanjutnya disusun rencana analisis data dalam rangka menentukan faktor risiko yang paling berperan dalam masalah kesehatan yang dikaji METODE PEMBELAJARAN : 1. Pengumpulan data primer dapat menggunakan form kuesioner untuk survey dan form FGD yang telah disediakan oleh Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat 2. Pengumpulan data sekunder yang bersumber dari puskesmas, kelurahan, atau desa/ dusun/ RW 3. Diskusi kelompok untuk menentukan prioritas masalah kesehatan dengan menggunakan prinsip diagnosa komunitas 4. Eksplorasi informasi secara mendalam terhadap masalah kesehatan yang telah dipilih dengan menggunakan desain penelitian kualitatif untuk menentukan penyebab dan atau rencana pemecahan masalah ALAT BANTU : 1. Form kuesioner untuk survey dan Form FGD dari Lab. IKM 2. Form rekam medis yang ada di puskesmas, pustu, posyandu, maupun catatan lainnya yang ada di luar puskesmas 3. Alat perekam suara WAKTU : Pelaksanaan pengumpulan data bisa dimulai sejak awal di puskesmas dan dipresentasikan pada minggu ke delapan LOKASI : Pilihlah salah satu RW/ Dusun yang belum pernah dilakukan pengambilan data oleh Coass sebelumnya. PETUNJUK PRAKTIKUM :

35

1. Pilihlah salah satu desa/ kelurahan yang ada di wilayah salah satu desa di wilayah cakupan puskesmas saudara (catatan : desa/ kelurahan tersebut belum pernah dijadikan objek untuk diagnose komunitas Coass sebelumnya) 2. Kumpulkan data sekunder mengenai angka kesakitan, angka kematian, dan angka kecacatan yang ada di tingkat desa tersebut dan di tingkat kecamatan/ puskesmas. Kumpulkan pula data mengenai profil desa dan data demografi lainnya. Apabila memungkinkan kumpulkan data dalam 3 tahun terakhir. Data bisa diperoleh dari bidan desa/ kantor kelurahan/ puskesmas setempat. Bandingkan data di tingkat kelurahan/ desa dengan data di tingkat kecamatan/ puskesmas. Bandingkan pula trend data menurut waktu. Analisalah apakah dari data sekunder tersebut terdapat masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. 3. Galilah permasalahan kesehatan melalui pengumpulan data primer dengan metode survey terhadap minimal 30 responde. Responden bisa merupakan tokoh masyarakat, kader kesehatan, bidan desa dan pasien. 4. Buatlah analisis deskriptif dari data yang telah anda peroleh. Bandingkan data primer dan data sekunder yang Anda peroleh. Apakah data primer yang Anda peroleh didukung oleh data sekunder ? 5. Buatlah daftar beberapa masalah kesehatan yang ada 6. Susunlah prioritas masalah kesehatan yang ada. Tetapkan satu masalah kesehatan yang akan ditangani 7. Berdasarkan kajian teori yang ada serta data primer yang Anda dapatkan susunlah rencana penelitian kualitatif. a. Tentukan tujuan penelitian b. Tentukan waktu dan tempat penelitian c. Tentukan key informant yang akan diwawancarai (bisa tokoh masyarakat, bidan desa, atau pasien/ keluarga pasien) d. Susunlah pertanyaan untuk wawancara mendalam e. Anda dapat menggunakan alat perekam suara dan kamera (dengan izin responden) sebagai dokumentasi. Rekaman suara yang anda dapatkan perlu dibuatkan transkripnya untuk menjadi data penelitian Anda. f. Buatlah laporan penelitian kualitatif dari data yang telah Anda ambil

36

MODUL 7B PLAN OF ACTION LATAR BELAKANG : Penyusunan Plan of Action idealnya didasarkan pada kajian diagnose komunitas dari data primer maupun sekunder yang telah disusun. Harapannya adalah program dan kegiatan yang dilakukan dapat tepat sasaran dan dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kesesuaian data primer dan data sekunder menunjukkan bahwa kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan kesehatan direpresentasikan oleh pengunjung puskesmas. Sebaliknya, apabila terdapat ketidaksesuaian antara data primer dan data sekunder maka kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan kesehatan tidak dapat direpresentasikan oleh pengunjung puskesmas. TUJUAN : 1. Dapat menerapkan metode pemilihan kegiatan yang sesuai untuk mengatasi masalah kesehatan 2. Dapat mengembangkan metode penanganan masalah kesehatan yang kreatif dan inovatif METODE PEMBELAJARAN : 1. Diskusi kelompok untuk menentukan program dan kegiatan yang sesuai dengan masalah kesehatan ALAT BANTU : 1. Form PEARL WAKTU : Penyusunan POA dilakukan setelah diagnose komunitas dirumuskan dan dipresentasikan pada minggu ke delapan LOKASI : Pilihlah salah satu RW/ Dusun yang belum pernah dilakukan pengambilan data oleh Coass sebelumnya. PETUNJUK PRAKTIKUM : 1. Pilihlah satu atau beberapa factor risiko yang mungkin untuk diintervensi dari sudut pandang kesehatan ! 2. Buatlah daftar pemecahan masalah yang mungkin dilakukan untuk masing-masing faktor risiko tersebut ! Daftar pemecahan masalah yang anda susun hendaknya mempertimbangkan upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier. 3. Lakukan scoring dengan metode PEARL FACTOR terhadap daftar pemecahan masalah yang anda buat ! Pilihlah yang skornya paling tinggi sebagai pemecahan masalahnya. Pertimbangkan pula pemecahan masalah yang bersifat pencegahan primer, sekunder, dan tersier. 4. Dari pemecahan masalah yang anda pilih, tentukan program-program di puskesmas yang akan dilibatkan dalam mengatasi masalah tersebut ! 5. Susunlah Plan of Action dengan format sebagai berikut : a. Strategi Intervensi (alternative solusi utama) b. Tujuan : haruslah fleksible, terukur, dan mempunyai batasan waktu c. Metode : cara mencapai tujuan d. Tempat dan Waktu Pelaksanaan e. Sasaran strategis dan sasaran antara

37

f. Peran dan tanggung jawab g. Sumber daya yang diperlukan h. Monitoring dan evaluasi : tentukan metode monitoring evaluasi dan indikatornya 2. Monitoring : yaitu melakukan pengamatan secara langsung dan berkala untuk dapat segera mengatasi kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan 3. Evaluasi : melakukan analisis dari hasil yang dicapai (dengan indicator yang ditetapkan) dengan yang telah direncanakan berorientasi pada input proses out put outcome feed back dengan cara evaluasi formatif (saat program dilaksanakan) dan Evaluasi Summatif (ketika program berakhir). SURVEI PENDAPAT MASYARAKAT TENTANG MASALAH KESEHATAN Survei ini adalah bagian dari penilaian kesehatan masyarakat yang tengah terjadi di lingkungan Anda. Penilaian kesehatan masyarakat adalah proses menilai status kesehatan dan kebutuhan pada tingkat lokal dan mengembangkan strategi berbasis masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan. Kuesioner berikut dikembangkan untuk menilai opini masyarakat tentang kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan, perhatian, dan masalah. Bagian I : Data Responden 1. Nama : 2. Umur : ..........tahun 3. Jenis Kelamin : 1. Perempuan 2. Laki-laki 4. Pekerjaan : A. Formal 1. PNS/ ABRI/ POLRI 2. Karyawan swasta B. Informal 4. Buruh swasta 5. Buruh tani 6. Lain-lain 5. Pendidikan : 1. Tidak Tamat SD 4. Tamat SMA Terakhir 2. Tamat SD 5. Diploma/ Perguruan Responden Tinggi 3. Tamat SMP 6. Pendidikan Tertinggi Keluarga : di 1. 2. 3. Tidak Tamat SD Tamat SD Tinggi Tamat SMP 4. Tamat SMA 5. Diploma/ Perguruan

7. Penghasilan : 1. Rp. 500.000,Keluarga per 2. > Rp. 500.000,- dan Rp. 1.000.000,bulan (total dari 3. > Rp. 1.000.000,- dan Rp. 2.000.000,seluruh anggota 4. > Rp. 2.000.000,keluarga) 8 Jumlah balita : ..............balita dalam 1 rumah 9 Jumlah lansia : ..............orang dalam 1 rumah Bagian II : Identifikasi Masalah Kesehatan Lingkarilah jawaban yang paling sesuai dengan pendapat Anda. Keterangan : 1 : Tidak masalah/ Tidak pernah 4 : Masalah besar/ sering (> 4 kali) 2 : Masalah kecil/ 1- 2 kali saja 9 : Tidak tahu 3 : Kadang-kadang masalah/ 3-4 kali a. Penyakit dan Keluhan Kesehatan

38

Menurut Anda, seberapa sering penyakit/ masalah kesehatan berikut terjadi pada Anda atau keluarga Anda dan masyarakat sekitar Anda dalam 6 bulan terakhir ? Bagi anda / Bagi No Masalah kesehatan Keluarga anda masyarakat sekitar Anda 1 2 3 4 9 1 2 3 4 9 1 Penyakit Mata a. Beleken b. Katarak c. Rabun jauh/ dekat 2 Sakit perut : a. disentri (berak darah) b. muntah-berak (muntaber) c. diare (Mencret) d. Gastritis (sakit maag) e. usus buntu f. Tifus (tipes) 3 ISPA : a. flu, batuk, pilek b. radang tenggorokan 4 Penyakit hati : a. Hepatitis(radang hati) b. Kanker hati c. Serosis (hati mengkerut) 5 Jantung : jantung bengkak, jantung koroner, nyeri dada 6 Pembuluh darah : a. tekanan darah tinggi b. tekanan darah rendah c. stroke 7 Ginjal: batu ginjal, gagal ginjal, radang ginjal 8 Diabetes melitus (kencing manis) 9 Rematik (asam urat) 10 Penyakit paru : a. Bronchitis (infeksi tenggorokan) b. pneumonia(radang paru) c. asma d. penyakit paru obstruksi menahun/PPOM e. TBC paru f. Kanker paru 11 Penyakit THT : a. Otitis Media (kopoken) b. polyp hidung c. allergi hidung d. tenggorokan 12 Penyakit syaraf : a. Epilepsi(ayanen) b. Radang otak c. kanker otak 13 Kesehatan Jiwa : Sizoprin, psikosis (sakit jiwa )

39

No 14

Masalah kesehatan Penyakit kulit : a. alergi b. Eksim c. skabies (gudik) d. kusta e. herpes f. cangkrang g. infeksi Kelamin : a. GO (Gonorrhea/ Kencing nanah) b. Sifilis (Raja Singa) c. HIV/ AIDS Tetanus Gigi dan mulut : a. gusi bengkak b. pulpitis (gigi berlubang) c. sariawan Kandungan : a. kanker kandungan b. infeksi kandungan Kanker Payudara Flu burung/Avian flu Demam Berdarah Chikungunya Gondok Keracunan : a. obat tanaman/ Pestisida b. makanan

Bagi anda / Keluarga anda 1 2 3 4 9

Bagi masyarakat sekitar Anda 1 2 3 4 9

15

16 17

18 19 20 21 22 23 24

b. Kesehatan Ibu dan Anak No 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 Masalah kesehatan Adanya kehamilan di usia muda Rendahnya kunjungan ibu hamil ke tenaga kesehatan Persalinan oleh dukun bayi Berat Bayi Lahir Rendah/ Prematur Adanya Cacat bayi Keengganan mengimunisasikan anak Anak/ keluarga yang hidup dalam kemiskinan Adanya kekerasan pada anak Rendahnya kunjungan ke Posyandu Kurangnya pemberian ASI Adanya Berat Badan balita berada di Bawah Garis Merah Adanya kasus diare pada balita Bagi anda / Keluarga anda 1 2 3 4 9 Bagi masyarakat sekitar Anda 1 2 3 4 9

40

14 15 16

Adanya kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut balita Adanya kasus Campak/ Gabak Rendahnya kepemilikan Akta Kelahiran

c. Kesehatan Lansia No 1 2 3 4 5 Masalah kesehatan Lansia kurang mandiri dalam aktivitas keseharian Kurangnya aktivitas sosial bagi lansia Kurang aktifnya kegiatan Posyandu Lansia Keaktifan lansia dalam kegiatan sosial rendah Adanya kasus kurang gizi pada lansia Bagi anda / Keluarga anda 1 1 2 3 4 6 7 8 9 10 Minum minuman keras Merokok Memakai narkoba/ obat-obatan terlarang Melakukan Seks bebas Kurangnya kegiatan Olah raga Makan makanan kurang bergizi Kurangnya kesadaran mencuci tangan dengan sabun Membuang sampah sembarangan Rendahnya partisipasi anggota keluarga/ masyarakat dalam kegiatan desa/ warga Bagi anda / Keluarga anda 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tidak memiliki jamban / WC/ kakus Buruknya pengelolaan sampah Kurangnya ketersediaan air bersih Lantai rumah dari tanah Masih adanya sampah di sungai/ selokan Penggunaan pestisida/ pupuk kimia yang berlebihan Pencemaran air oleh industri/ usaha rumah Pencemaran udara oleh industri/ usaha rumah Pencemaran tanah oleh industri/ usaha rumah 2 3 4 9 Bagi masyarakat sekitar Anda 1 2 3 4 9 2 3 4 9 Bagi masyarakat sekitar Anda 1 2 3 4 9 Bagi anda / Keluarga anda 1 2 3 4 9 Bagi masyarakat sekitar Anda 1 2 3 4 9

d. Perilaku Kesehatan No Masalah kesehatan

e. Kesehatan Lingkungan No Masalah kesehatan

41

Panduan Wawancara Mendalam kepada Kader/ Petugas Kesehatan Pertanyaan :


1.

Kegiatan kesehatan apa saja yang anda berikan pada masyarakat desa/ kelurahan ini ? menggunakan pelayanan anda ?

2. Hal-hal apa saja yang menarik warga untuk ikut dalam kegiatan yang anda lakukan atau 3. Bagaimana warga mendengar tentang kegiatan yang anda lakukan ? 4. Apa saja kendala bagi warga untuk ikut dalam kegiatan yang anda lakukan menggunakan pelayanan anda ? 5. Suku apa dan dari jenis kelamin apa yang sering ikut dalam kegiatan yang anda lakukan atau menggunakan pelayanan anda ? 6. Metode apa yang paling mungkin untuk meningkatkan partisipasi/ kemauan warga dalam kegiatan yang anda lakukan atau menggunakan pelayanan anda ? 7. Bagaimana dengan pembiayaan dari kegiatan yang anda lakukan ? Apakah warga mau menanggung ? 8. Bagaimana evaluagi kegiatan/ pelayanan dilakukan ? 9. Menurut anda, apa kekuatan dari desa/ kelurahan anda ? 10. Menurut anda, apa tantangan dari desa/ kelurahan anda ? 11. Menurut anda, apa kebutuhan warga yang belum disampaikan ? 12. Menurut anda, apa masalah kesehatan yang sedang menjadi perhatian warga ? 13. Apakah ada informasi lain yang ingin anda sampaikan ? Panduan Focus Group Discussion untuk Tokoh Desa/ Kelurahan Pertanyaan : 1. Menurut anda apa kelebihan dari kegiatan pelayanan kesehatan yang ada di desa/ kelurahan anda? 2. Menurut anda apa masih ada yang perlu diperbaiki dari kegiatan pelayanan kesehatan yang ada di desa/ kelurahan anda? 3. Kegiatan pelayanan kesehatan apa yang ada untuk lansia ? 4. Kegiatan pelayanan kesehatan apa yang belum ada di sini tapi diinginkan oleh warga ? 5. Kegiatan pelayanan kesehatan untuk remaja diinginkan/ dibutuhkan oleh warga/ remaja? 6. Kegiatan pelayanan kesehatan untuk anak-anak yang bagaimana belum ada di sini tapi diinginkan/ dibutuhkan oleh mereka ? 7. Pekerjaan apa yang banyak digeluti oleh warga ? 8. Menurut anda bagaimana kondisi ekonomi di daerah ini ? 9. Bagaimana dengan hubungan antar warga baik yang sama suku maupun yang beda suku ? 10. Menurut anda apa yang menjadi masalah kesehatan yang utama bagi warga anda ? yang bagaimana belum ada di sini tapi atau

42

11. Bagaimana anda/ warga mengatasi masalah kesehatan tersebut ?

43

Anda mungkin juga menyukai