BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sistem penghantaran obat (Drug Delivery System) Intranasal dan paru-
paru adalah suatu teknologi penyampaian obat alternatif yang diciptakan
untuk mencapai tempat kerja yang optimal di intranasal.
2. Pulmonary drug delivery system atau sistem penghantaran obat pulmonar
(melalui paruparu) memiliki keunggulan yaitu bekerja cepat dan langsung
pada saluran pernapasan. Metode ini biasanya digunakan dalam proses
perawatan penyakit saluran pernafasan yang akut maupun kronis, misalnya
pada penyakit asma. Pada dasarnya permukaan paru-paru dapat dicapai
dengan mudah dalam satu kali pernapasan. Dalam penghantaran obat
secara inhalasi, deposisi (proses turunnya partikel obat ke paru-paru
bagian bawah) partikel obat bergantung padasifat partikel dan cara pasien
bernapas.
3. Kelebihan dari sistem penghantaran obat intranasal, antara lain:
Untuk pengobatan lokal dan sistemik
Kerja obat optimal, langsung pada target obat
Dosis obat saluran nasal dapat diabsorpsi secara maksimal ( > 90 % )
4. Kekurangan dari sistem penghantaran obat intranasal, antara lain:
Difusi obat terhalang oleh mucus dan ikatan mucus
Mukosa nasal dan sekresinya dapat mendegradasi obat
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
University Press.
IJAP-Vol.5 Issue 3
Evelyn. Pearce, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Tahun 1992, Hal 219
M.Alagusundara et al.2010. Nasal drug delivery system - an overview. Int. J. Res.
Kedokteran EGC.
Price, S.A., dan Wilson, L.M. (1994). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses
376-378, 389-409
Soetjipto D., Wardani RS.2007. Hidung. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan
WHO, 1995. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja, Penerbit Buku Kedokteran
ECG. Jakarta.