Penyusun
DAFTAR ISI
2
BAB I
3
PENDAHULUAN
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah selain untuk menyelesaikan
tugas dari mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro, juga sebagai bahan referensi
dan tambahan ilmu pengetahuan bagi pihak yang ingin menambah wawasannya
mengenai teori investasi.
BAB II
4
PEMBAHASAN
Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, sebagai berikut:
I = f(Y, i).
Y = Pendapatan i = Tingkat Bunga
5
sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang.
Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri
untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana
tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis rencana
investasi pada dasarmya merupakan penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek
(baik besar atau kecil) dapat dilaksanakan dengan berhasil, atau suatu metode
penjajakan dari suatu gagasan usaha/bisnis tentang kemungkinan layak atau tidaknya
gagasan usaha/bisnis tersebut dilaksanakan, sehingga investasi tidak gagal dan dapat
menghasilkan rate of return sesuai dengan yang diharapkan.
Laju investasi yang ditanam disuatu negara atau daerah, dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu:
1. Tingkat keuntungan yang diramalkan
Ramalan mengenai keuntungan-keuntungan masa depan akan memberikan
gambaran kepada pengusaha mengenai jenis-jenis usaha yang prospektif dan dapat
dilaksanakan dimasa depan, dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk
memenuhi tambahan barang-barang modal yang di perlukan.
2. Tingkat bunga (interest rate)
Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberikan keuntungan
kepada para pengusaha, dan para investor hanya akan menanamkan modalnya
apabila tingkat pengembalian modal dari modal yang di tanam, berupa persentase
keuntungan netto (belum dikurangi dengan tingkat bunga yang di bayar), modal
yang di peroleh lebih besar dari tingkat bunga. Seorang investor mempunyai dua
pilihan di dalam menggunakan modal yang dimilikinya yaitu :
pertama, adalah dengan meminjamkan atau membungakan uang tersebut
(deposito);
kedua, dengan menggunakannya untuk investasi. Dalam hal dimana pendapatan
yang diperoleh adalah lebih dari tingkat bunga, maka pilihan terbaik adalah
mendepositkan uang tersebut, dan akan menggunakannya untuk investasi apabila
tingkat keuntungan yang di peroleh adalah lebih besar dari tingkat bunga yang akan
dibayar.
3. Ramalan mengenai ekonomi di masa depan
Dengan adanya ramalan tentang kondisi masa depan akan dapat menentukan tingkat
investasi yang akan tercipta dalam perekonomian. Apabila ramalan di masa depan
adalah baik maka investasi akan naik. Sebaliknya, apabila ramalan kondisi ekonomi
di masa akan datang adalah buruk, maka tingkat investasi akan rendah.
4. Kemajuan teknologi
Dengan adanya temuan-temuan teknologi (inovasi), maka akan semakin banyak
kegiatan pembaharuan yang akan di lakukan oleh pengusaha, sehingga makin tinggi
tingkat investasi yang dicapai.
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahannya
Dengan bertambahnya pendapatan nasional maka tingkat pendapatan masyarakat
akan meningkat, daya beli masyarakat juga meningkat, total agregat demand yang
pada akhirnya akan mendorong tumbuhnya investasi lain (Induced Invesment).
6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan
6
Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka akan mendorong para
pengusaha untuk menyediakan sebahagian keuntunngan yang diperoleh untuk
investasi-investasi baru
7. Situasi politik
Kestabilan politik suatu negara akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi para
investor terutama para investor asing, untuk menanamkan modalnya. Mengingat
bahwa investasi memerlukan suatu jangka waktu yang relatif lama untuk
memperoleh kembali modal yang ditanam dan memperoleh keuntungan. Sehingga
stabilitas politik jangka panjang akan diharapkan oleh investor.
8. Pengeluaran yang dilakukan pemerintah.
Pengeluaran-pengeluaran yang di lakukan oleh pemerintah dapat berupa
pengeluaran pembangunan dan rutin baik itu dalam penyediaan sarana dan
prasarana atau fasilitas publik dalam menunjang kegiatan investasi dan juga
prekonomian secara keseluruhan baik itu skala nasional maupun daerah. Sehingga
menarik para investor dalam negeri maupun asing untuk berinvestasi di suatu
negara ataupun daerah.
9. Kemudahan yang diberikan oleh pemerintah setempat.
Tersedianya kemudahan-kemudahan dalam birokrasi, dalam perpajakan (tax
holiday), yaitu suatu keringanan di dalam pajak apabila suatu perusahaan mau
menanamkan keuntungan yang diperolehnya ke dalam investasi baru, ataupun
apabila perusahaan yang bersangkutan mau dan bersedia menanamkan investasinya
di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu sehingga mendorong para investor
untuk menanamkan modalnya.
10. Pengaruh nilai tukar (kurs)
Secara teoritis dampak perubahan tingkat/nilai tukar dengan investasi bersifat tidak
pasti (uncertainty). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang
berubah pada investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs
tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran
domestik. Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi
investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal
dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan tingkat kurs ini akan
menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-
harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik
masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan
pada pengeluaran/alokasi modal pada investasi. Pada sisi penawaran, pengaruh
aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan perubahan tingkat kurs
pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik
akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan
dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan/
barang-barang ekspor (traded goods) relatif terhadap barang-barang yang tidak
diperdagangkan (non traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar
mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang
perdagangan tersebut.
7
Investasi menghubungkan masa kini dengan masa depan. Investasi
menghubungkan pasar uang dengan pasar barang. Dan fluktuasi investasi berpengarhu
besar pada siklus bisnis.
a. Jangka pendek, mempengaruhi output/produksi dan kesempatan kerja
melalui dampaknya terhadap permintaan agregat (AD)
b. Jangka Panjang, berpengaru terhadap pertumbuhan ekonomi melalui
dampaknya terhadap output/produksi potensial dan penawaran agregat (AS)
Pengeluaran investasi merupakan topik utama dalam ekonomi makro karena dua alasan
berikut:
1. Fluktuasi investasi sangatlah besar sesuai dengan perubahan GDP (Gross Domestic
Product), misalnya karena adanya business cycle.
2. Pengeluaran investasi menentukan tingkat pertambahan stok kapital dalam
perekonomian, dimana stok kapital ini sangat menentukan tingkat pertumbuhan
suatu negara dalam jangka panjang (Nangan, 2005: 131).
8
persediaan modal bertambah. Depresiasi mengacu pada penggunaan modal, dan hal itu
menyebabkan persediaan modal berkurang (Mankiw, N. Gregory, 2003, 178).
Empat jenis investasi yang telah disebutkan di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Investasi yang tidak menghasilkan laba. Investasi ini timbul karena adanya
peraturan pemerintah atau karena syarat-syarat yang telah disetujui, yang
mewajibkan perusahaan untuk melaksanakannya tanpa mempertimbangkan laba
atau rugi.
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya. Investasi ini dimaksudkan untuk
menaikkan laba.
3. Investasi dalam penggantian peralatan. Investasi jenis ini meliputi pengeluaran
untuk penggantian mesin dan peralatan yang ada. Dalam pemakaian mesin dan
peralatan pada suatu saat akan terjadi biaya operasi mesin dan peralatan menjadi
lebih besar dibandingkan dengan biaya operasi jika mesin tersebut diganti dengan
yang baru atau produktivitasnya tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan.
4. Investasi dalam perluasan usaha. Tambahan kapasitas akan memerlukan aktiva
diferensial berupa tambahan investasi dan akan menghasilkan pendapatan
diferensial yang berupa tambahan pendapatan serta memerlukan biaya diferensial
yang berupa tambahan biaya karena tambahan kapasitas.
Menurut Guritno Mangkoesoebroto (Algifari, 1991: 75), investasi dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu investasi riil dan investasi finansial. Yang dimaksud dengan
investasi riil adalah investasi terhadap barang-barang yang tahan lama (barang-barang
modal) yang akan digunakan untuk proses produksi. Sedangkan investasi finansial
adalah investasi terhadap surat-surat berharga, misalnya pembelian saham, obligasi dan
lain sebagainya.
9
Fungsi investasi merupakan suatu kurva yang menunjukan berkaitan antara
tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional. Berikut ini terdapat 2 fungsi
investasi, yakni sebagai berikut:
10