Anda di halaman 1dari 10

Disusun Oleh:

1. Faris Nufal ( 201914500873 )


2. Putri Fatwa Junianti ( 201914500836 )
3. Saepul Anwar ( 201914500944 )
4. Faldo Canigia ( 201614501290 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyusun makalah ini tanpa suatu halangan apapun. Makalah ini
telah saya susun semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya ucapakan
terimakasih kepada semua pihak yang membantu pembuatan makalah ini. Terlepas dari
semua itu, saya menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala
saran dan kritik dari Dosen selaku yang menerima makalah ini agar saya dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat untuk siapapun yang membaca. Saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, Maret 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

2
BAB I

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Investasi adalah kata kunci penentu laju pertumbuhan ekonomi, karena


disamping akan mendorong kenaikan output secara signifikan, juga secara otomatis
akan meningkatkan permintaan input, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan
kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat sebagai konsekuensi dari
meningkatnya pendapatan yang diterima masyarakat.
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki
dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di
masa-masa yang akan datang. berdasarkan teori ekonomi investasi berarti
pembelian dan produksi dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan
untuk produksi yang akan datang (barang produksi).  produk-produk yang tersedia
di pasaran antara lain bisa berupa tabungan deposito Reksadana obligasi saham
emas dan properti.
Pertumbuhan ekonomi pada saat ini berdampak pada kehidupan penduduk suatu
negara. semuanya ini berpengaruh pada kesejahteraan rakyat banyak. penguatan
peran dalam kelembagaan pemerintah sangat penting untuk mendukung
keberhasilan kebijakan investasi.

1.2 Rumus Masalah

a. Apa pengertian investasi?


b. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi investasi?
c. Apa peran investasi dalam perekonomian?
d. Apa jenis-jenis investasi?
e. Apa fungsi investasi?
f. Apa hubungan antara investasi dan tabungan (saving)?
g. Apa hubungan marginal efficiency of capital (MEC) dan Tingkat bunga?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah selain untuk menyelesaikan
tugas dari mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro, juga sebagai bahan referensi
dan tambahan ilmu pengetahuan bagi pihak yang ingin menambah wawasannya
mengenai teori investasi.

BAB II

4
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Investasi

Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan


dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu
bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan.
Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
Ada banyak pendapat yang di kemukakan oleh berbagai pihak terhadap
pengertian tentang investasi. Berikut ini adalah beberapa pengertian investasi menurut
para ahli:
 Pengertian investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK
adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan
(accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti: bunga, royalti,
dividen dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain
bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui
hubungan perdagangan.
 Pengertian investasi menurut KBBI in·ves·ta·si /invéstasi/ penanaman uang
atau modal dl suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh
keuntungan.
 Pengertian investasi menurut James C. Van Horn (1981): yaitu kegiatan yang
dilangsungkan dengan memanfaatkan kas pada masa sekarang ini, dengan
tujuan untuk menghasilkan barang di masa yang akan datang.
 Pengertian investasi menurut Henry Simamora (2000: 438): Investasi adalah
suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaannya
melalui distribusi hasil investasi (seperti pendapatan bunga, royalti, dividen,
pendapatan sewa dan lain-lain), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk
manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat yang diperoleh
melalui hubungan dagang.
 Pengertian investasi menurut Fitz Gerald (1978): yaitu aktivitas yang berkaitan
dengan usaha penarikan sumber-sumber yang dipakai untuk mengadakan modal
barang pada saat sekarang ini. Barang modal tersebut akan menghasilkan aliran
produk baru di masa yang akan datang.
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari
modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang
(barang produksi). Investasi adalah suatu komponen dari Produk Domestik Bruto atau
GDP (Gross Domestic Product), dengan rumus:
GDP = C + I + G + (X-M)
I = Investasi, C = Konsumsi G = Pengeluaran Pemerintah
X = Ekspor M = Impor GDP = Produk Domestik Bruto

Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, sebagai berikut:
I = f(Y, i).
Y = Pendapatan i = Tingkat Bunga

Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih


besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi

5
sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang.
Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri
untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana
tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis rencana
investasi pada dasarmya merupakan penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek
(baik besar atau kecil) dapat dilaksanakan dengan berhasil, atau suatu metode
penjajakan dari suatu gagasan usaha/bisnis tentang kemungkinan layak atau tidaknya
gagasan usaha/bisnis tersebut dilaksanakan, sehingga investasi tidak gagal dan dapat
menghasilkan rate of return sesuai dengan yang diharapkan.

2.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Investasi

Laju investasi yang ditanam disuatu negara atau daerah, dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu:
1. Tingkat keuntungan yang diramalkan
Ramalan mengenai keuntungan-keuntungan masa depan akan memberikan
gambaran kepada pengusaha mengenai jenis-jenis usaha yang prospektif dan dapat
dilaksanakan dimasa depan, dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk
memenuhi tambahan barang-barang modal yang di perlukan.
2. Tingkat bunga (interest rate)
Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberikan keuntungan
kepada para pengusaha, dan para investor hanya akan menanamkan modalnya
apabila tingkat pengembalian modal dari modal yang di tanam, berupa persentase
keuntungan netto (belum dikurangi dengan tingkat bunga yang di bayar), modal
yang di peroleh lebih besar dari tingkat bunga. Seorang investor mempunyai dua
pilihan di dalam menggunakan modal yang dimilikinya yaitu :
pertama, adalah dengan meminjamkan atau membungakan uang tersebut
(deposito);
kedua, dengan menggunakannya untuk investasi. Dalam hal dimana pendapatan
yang diperoleh adalah lebih dari tingkat bunga, maka pilihan terbaik adalah
mendepositkan uang tersebut, dan akan menggunakannya untuk investasi apabila
tingkat keuntungan yang di peroleh adalah lebih besar dari tingkat bunga yang akan
dibayar.
3. Ramalan mengenai ekonomi di masa depan
Dengan adanya ramalan tentang kondisi masa depan akan dapat menentukan tingkat
investasi yang akan tercipta dalam perekonomian. Apabila ramalan di masa depan
adalah baik maka investasi akan naik. Sebaliknya, apabila ramalan kondisi ekonomi
di masa akan datang adalah buruk, maka tingkat investasi akan rendah.
4. Kemajuan teknologi
Dengan adanya temuan-temuan teknologi (inovasi), maka akan semakin banyak
kegiatan pembaharuan yang akan di lakukan oleh pengusaha, sehingga makin tinggi
tingkat investasi yang dicapai.
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahannya
Dengan bertambahnya pendapatan nasional maka tingkat pendapatan masyarakat
akan meningkat, daya beli masyarakat juga meningkat, total agregat demand yang
pada akhirnya akan mendorong tumbuhnya investasi lain (Induced Invesment).
6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan

6
Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka akan mendorong para
pengusaha untuk menyediakan sebahagian keuntunngan yang diperoleh untuk
investasi-investasi baru
7. Situasi politik
Kestabilan politik suatu negara akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi para
investor terutama para investor asing, untuk menanamkan modalnya. Mengingat
bahwa investasi memerlukan suatu jangka waktu yang relatif lama untuk
memperoleh kembali modal yang ditanam dan memperoleh keuntungan. Sehingga
stabilitas politik jangka panjang akan diharapkan oleh investor.
8. Pengeluaran yang dilakukan pemerintah.
Pengeluaran-pengeluaran yang di lakukan oleh pemerintah dapat berupa
pengeluaran pembangunan dan rutin baik itu dalam penyediaan sarana dan
prasarana atau fasilitas publik dalam menunjang kegiatan investasi dan juga
prekonomian secara keseluruhan baik itu skala nasional maupun daerah. Sehingga
menarik para investor dalam negeri maupun asing untuk berinvestasi di suatu
negara ataupun daerah.
9. Kemudahan yang diberikan oleh pemerintah setempat.
Tersedianya kemudahan-kemudahan dalam birokrasi, dalam perpajakan (tax
holiday), yaitu suatu keringanan di dalam pajak apabila suatu perusahaan mau
menanamkan keuntungan yang diperolehnya ke dalam investasi baru, ataupun
apabila perusahaan yang bersangkutan mau dan bersedia menanamkan investasinya
di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu sehingga mendorong para investor
untuk menanamkan modalnya.
10. Pengaruh nilai tukar (kurs)
Secara teoritis dampak perubahan tingkat/nilai tukar dengan investasi bersifat tidak
pasti (uncertainty). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang
berubah pada investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs
tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran
domestik. Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi
investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal
dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan tingkat kurs ini akan
menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-
harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik
masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan
pada pengeluaran/alokasi modal pada investasi. Pada sisi penawaran, pengaruh
aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan perubahan tingkat kurs
pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik
akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan
dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan/
barang-barang ekspor (traded goods) relatif terhadap barang-barang yang tidak
diperdagangkan (non traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar
mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang
perdagangan tersebut.

2.3 Peran Investasi dalam Perekonomian

7
Investasi menghubungkan masa kini dengan masa depan. Investasi
menghubungkan pasar uang dengan pasar barang. Dan fluktuasi investasi berpengarhu
besar pada siklus bisnis.
a. Jangka pendek, mempengaruhi output/produksi dan kesempatan kerja
melalui dampaknya terhadap permintaan agregat (AD)
b. Jangka Panjang, berpengaru terhadap pertumbuhan ekonomi melalui
dampaknya terhadap output/produksi potensial dan penawaran agregat (AS)

Investasi dalam berbagai bentuknya akan memberikan banyak pengaruh kepada


perekonomian suatu negara ataupun dalam cakupan yang lebih kecil yakni daerah.
Karena dengan terciptanya investasi akan membawa suatu negara pada kegiatan
ekonomi tertentu.
Investasi yang akan berlanjut dengan suatu proses produksi akan menciptakan
lapangan kerja, menciptakan barang-barang dan jasa untuk di pasarkan kepada
konsumen, dan interaksi antara produsen, dalam hal ini investor, dan konsumen dalam
menawarkan dan mengkonsumsi barang-barang atau jasa, dan pada gilirannya akan
menciptakan kemajuan perekonomian dalam suatu negara. Adanya fluktuasi dalam
investasi seperti yang terlihat dalam ’’business cycle’’ merupakan salah satu dampak
dari adanya investasi di dalam suatu perekonomian.

Pengeluaran investasi merupakan topik utama dalam ekonomi makro karena dua alasan
berikut:
1. Fluktuasi investasi sangatlah besar sesuai dengan perubahan GDP (Gross Domestic
Product), misalnya karena adanya business cycle.
2. Pengeluaran investasi menentukan tingkat pertambahan stok kapital dalam
perekonomian, dimana stok kapital ini sangat menentukan tingkat pertumbuhan
suatu negara dalam jangka panjang (Nangan, 2005: 131).

Pada setiap momen, persediaan modal adalah determinan output perekonomian


yang penting, karena persediaan modal bisa berubah sepanjang waktu, dan perubahan
itu bisa mengarah ke pertumbuhan ekonomi. Biasanya, terdapat dua kekuatan yang
mempengaruhi persediaan modal: investasi dan depresiasi. Investasi mengacu pada
pengeluaran untuk perluasan usaha dan peralatan baru, dan hal itu menyebabkan

8
persediaan modal bertambah. Depresiasi mengacu pada penggunaan modal, dan hal itu
menyebabkan persediaan modal berkurang (Mankiw, N. Gregory, 2003, 178).

2.4 Jenis-Jenis Investasi

Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis investasi menurut para ahli:


Menurut Mulyadi (2001: 284), terdapat empat jenis investasi yaitu:
1. Investasi yang tidak menghasilkan laba.
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya.
3. Investasi dalam penggantian peralatan
4. Investasi dalam perluasan usaha.

Empat jenis investasi yang telah disebutkan di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Investasi yang tidak menghasilkan laba. Investasi ini timbul karena adanya
peraturan pemerintah atau karena syarat-syarat yang telah disetujui, yang
mewajibkan perusahaan untuk melaksanakannya tanpa mempertimbangkan laba
atau rugi.
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya. Investasi ini dimaksudkan untuk
menaikkan laba.
3. Investasi dalam penggantian peralatan. Investasi jenis ini meliputi pengeluaran
untuk penggantian mesin dan peralatan yang ada. Dalam pemakaian mesin dan
peralatan pada suatu saat akan terjadi biaya operasi mesin dan peralatan menjadi
lebih besar dibandingkan dengan biaya operasi jika mesin tersebut diganti dengan
yang baru atau produktivitasnya tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan.
4. Investasi dalam perluasan usaha. Tambahan kapasitas akan memerlukan aktiva
diferensial berupa tambahan investasi dan akan menghasilkan pendapatan
diferensial yang berupa tambahan pendapatan serta memerlukan biaya diferensial
yang berupa tambahan biaya karena tambahan kapasitas.
Menurut Guritno Mangkoesoebroto (Algifari, 1991: 75), investasi dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu investasi riil dan investasi finansial. Yang dimaksud dengan
investasi riil adalah investasi terhadap barang-barang yang tahan lama (barang-barang
modal) yang akan digunakan untuk proses produksi. Sedangkan investasi finansial
adalah investasi terhadap surat-surat berharga, misalnya pembelian saham, obligasi dan
lain sebagainya.

a. Investasi Riil (Investasi Tetap Bisnis)


Investasi terhadap barang modal untuk pembelian pabrik, mesin-mesin,
peralatan produksi atau gedung.
b. Investasi Persediaan
Investasi dalam bentuk persediaan baik bahan baku produksi maupun
barang jadi. Investasi persediaan barang-barang yang disimpan perusahaan di
gudang pada saat yang sama bisa tidak berniali apa-apa, atau memiliki
signikansi yang besar.
c. Investasi Residensial
Investasi dalam bentuk tempat tinggal, seperti rumah, kantor dan
apartemen.

2.5 Fungsi Investasi

9
Fungsi investasi merupakan suatu kurva yang menunjukan berkaitan antara
tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional. Berikut ini terdapat 2 fungsi
investasi, yakni sebagai berikut:

Sejajar dengan sumbu datar.

 Bentuknya naik keatas kesebelah kanan.

10

Anda mungkin juga menyukai