Anda di halaman 1dari 15

Pertemuan 7

 1. Definisi Inflasi
 2. Indikator-indikator Inflasi
 3. Jenis-jenis Inflasi
 4. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian
 5. Kebijakan Mengatasi Inflasi
 6. Teori-teori Inflasi
 Inflasi adalah gejala yang menunjukkan kenaikan
tingkat harga umum yang berlangsung terus-
menerus
 Tingkat inflasi biasanya dinyatakan sebagai
tingkat pertumbuhan tahunan pada harga yang
diukur dengan indeks
 Inflasi sering dipicu oleh kenaikan harga minyak
dan listrik
 Inflasi tak selalu buruk. Jika besarannya <10%
justru dibutuhkan agar perekonomian terus
bergerak. Namun jika sudah di > 10% mulai harus
waspada karena dapat menyebabkan
permasalahan serius pada perekonomian.
 Indeks Harga Konsumen atau Consumer Price
Index (CPI) yaitu indeks harga dari barang-barang
(barang jadi) yang selalu digunakan para
konsumen
 Indeks Harga Perdagangan Besar atau Producer
Price Index (PPI) mengukur inflasi berdasarkan
harga-harga barang (barang mentah dan barang
setengah jadi) pada tingkat produsen
 GDP Deflator mencakup jumlah barang dan jasa
yang termasuk dalam hitungan GDP
 GDP Deflator = (GDP Nominal/GDP Riil) x 100%
 Tingkat inflasi =
(GDP deflator n – GDP deflator n-1/ GDP deflator n-1) x 100%
 Inflasi tarikan permintaan (demand pull
inflation). Umum terjadi saat perekonomian
sedang berkembang pesat. Kesempatan kerja
tinggi  pendapatan tinggi  pengeluaran
tinggi > kemampuan produksi barang/jasa 
harga naik  inflasi. Juga bisa terjadi saat
perang atau kondisi negara sedang kacau.
Belanja pemerintah > pungutan pajak. Untuk
membiayai kelebihan pengeluaran tersebut
pemerintah mencetak uang atau meminjam
dari bank sentral  demand naik >
kemampuan produksi  harga naik  inflasi
 Inflasiini terutama berlaku dalam masa
perekonomian berkembang pesat dan tingkat
pengangguran sangat rendah. Ketika
pengusaha menghadapi permintaan yang
meningkat, ingin menaikkan produksi 
mengeluarkan upah lembur + mencari
pekerja baru dengan tawaran upah lebih
tinggi + manawarkan upah lebih tinggi agar
pekerja tidak pindah  biaya produksi naik
 harga naik  inflasi
 Inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan
harga-harga barang yang diimpor di mana
barang-barang impor ini mempunyai peranan
penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaan
atau proses produksi, misal : minyak.
 Harga impor minyak naik  biaya produksi naik
 harga naik  inflasi.
 Inflasi diimpor dapat menyebabkan stagflasi.
 Stagflasi (stagnation + inflation) adalah inflasi
yang terjadi saat pengangguran di suatu negara
sedang tinggi (Indonesia th 1998 pendapatan
nasional turun 13 persen, pengangguran naik
sangat nyata, inflasi > 70%). Stagflasi bisa
disebabkan oleh inflasi diimpor dan penurunan
nilai mata uang
 Inflasi merayap, ketika proses kenaikan harga
yang lambat jalannya < 3% per tahun. Contoh
di Malaysia dan Singapura
 Inflasi sederhana (moderate) 5% - 10% umum
terjadi di negara-negara berkembang
 Hiperinflasi, ketika proses kenaikan harga-
harga sangat cepat menyebabkan harga naik
beberapa kali lipat dalam waktu yang
singkat. Contoh : Indonesia tahun 1965-1966.
Hiperinflasi cenderung menyebabkan
stagflasi
 Inflasi menurunkan pendapatan riil orang-orang yang
berpendapatan tetap karena kenaikan upah tidak secepat
kenaikan harga
 Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk
uang. Nilai riil simpanan akan turun jika inflasi berlaku
 Memperburuk koefisien gini karena distribusi pendapatan
semakin tidak merata karena pemilik kekayaan berupa
harta tetap seperti tanah, bangunan, rumah, dapat
mempertahankan atau justru menambah nilai riil
kekayaannya
 Inflasi yang tinggi merugikan kegiatan produksi karena
investasi produktif akan menurun dan tingkat
perekonomian menurun. Harga barang dalam negeri yang
tinggi kalah bersaing di pasar internasional
 Impor naik, ekspor turun  neraca keuangan memburuk
 Kebijakan moneter : mengurangi jumlah uang
beredar, menaikkan suku bunga SBI, memperbaiki
nilai tukar mata uang dengan melakukan intervensi
terhadap mata uang asing, membatasi kredit
 Kebijakan fiskal : menaikkan pajak untuk mengurangi
permintaan agregat, menekan pengeluaran
pemerintah, mengurangi ekonomi biaya tinggi
 Kebijakan segi penawaran : melakukan langkah-
langkah yang dapat mengurangi biaya produksi dan
menstabilkan harga seperti mengurangi pajak impor
dan pajak atas bahan mentah, melakukan penetapan
harga, menggalakkan pertambahan produksi dan
menggalakkan perkembangan teknologi
 Teori kuantitas. Berdasarkan persamaan MV=PT,
inflasi hanya bisa terjadi jika ada tambahan
volume uang beredar yang tidak diiringi pasokan
supply barang. Juga ditentukan oleh ekspektasi
masyarakat mengenai kenaikan harga.
 Teori Keynes. Inflsi terjadi karena masyarakat
ingin hidup diluar kemampuan ekonomisnya. Dan
permintaan masyarakat melampaui kapasitas
produksi.
 Teori struktural. Inflasi disebabkan oleh struktur
perekonomian yang tidak mampu mengantisipasi
secara cepat atas perkembangan perekonomian.
 Jelaskan mengenai inflasi yang sehat!
 Carilah data mengenai kapan Indonesia
mengalami inflasi yang parah (sebutkan
tahun dan faktor pemicunya)

Anda mungkin juga menyukai