1. Definisi Inflasi
2. Indikator-indikator Inflasi
3. Jenis-jenis Inflasi
4. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian
5. Kebijakan Mengatasi Inflasi
6. Teori-teori Inflasi
Inflasi adalah gejala yang menunjukkan kenaikan
tingkat harga umum yang berlangsung terus-
menerus
Tingkat inflasi biasanya dinyatakan sebagai
tingkat pertumbuhan tahunan pada harga yang
diukur dengan indeks
Inflasi sering dipicu oleh kenaikan harga minyak
dan listrik
Inflasi tak selalu buruk. Jika besarannya <10%
justru dibutuhkan agar perekonomian terus
bergerak. Namun jika sudah di > 10% mulai harus
waspada karena dapat menyebabkan
permasalahan serius pada perekonomian.
Indeks Harga Konsumen atau Consumer Price
Index (CPI) yaitu indeks harga dari barang-barang
(barang jadi) yang selalu digunakan para
konsumen
Indeks Harga Perdagangan Besar atau Producer
Price Index (PPI) mengukur inflasi berdasarkan
harga-harga barang (barang mentah dan barang
setengah jadi) pada tingkat produsen
GDP Deflator mencakup jumlah barang dan jasa
yang termasuk dalam hitungan GDP
GDP Deflator = (GDP Nominal/GDP Riil) x 100%
Tingkat inflasi =
(GDP deflator n – GDP deflator n-1/ GDP deflator n-1) x 100%
Inflasi tarikan permintaan (demand pull
inflation). Umum terjadi saat perekonomian
sedang berkembang pesat. Kesempatan kerja
tinggi pendapatan tinggi pengeluaran
tinggi > kemampuan produksi barang/jasa
harga naik inflasi. Juga bisa terjadi saat
perang atau kondisi negara sedang kacau.
Belanja pemerintah > pungutan pajak. Untuk
membiayai kelebihan pengeluaran tersebut
pemerintah mencetak uang atau meminjam
dari bank sentral demand naik >
kemampuan produksi harga naik inflasi
Inflasiini terutama berlaku dalam masa
perekonomian berkembang pesat dan tingkat
pengangguran sangat rendah. Ketika
pengusaha menghadapi permintaan yang
meningkat, ingin menaikkan produksi
mengeluarkan upah lembur + mencari
pekerja baru dengan tawaran upah lebih
tinggi + manawarkan upah lebih tinggi agar
pekerja tidak pindah biaya produksi naik
harga naik inflasi
Inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan
harga-harga barang yang diimpor di mana
barang-barang impor ini mempunyai peranan
penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaan
atau proses produksi, misal : minyak.
Harga impor minyak naik biaya produksi naik
harga naik inflasi.
Inflasi diimpor dapat menyebabkan stagflasi.
Stagflasi (stagnation + inflation) adalah inflasi
yang terjadi saat pengangguran di suatu negara
sedang tinggi (Indonesia th 1998 pendapatan
nasional turun 13 persen, pengangguran naik
sangat nyata, inflasi > 70%). Stagflasi bisa
disebabkan oleh inflasi diimpor dan penurunan
nilai mata uang
Inflasi merayap, ketika proses kenaikan harga
yang lambat jalannya < 3% per tahun. Contoh
di Malaysia dan Singapura
Inflasi sederhana (moderate) 5% - 10% umum
terjadi di negara-negara berkembang
Hiperinflasi, ketika proses kenaikan harga-
harga sangat cepat menyebabkan harga naik
beberapa kali lipat dalam waktu yang
singkat. Contoh : Indonesia tahun 1965-1966.
Hiperinflasi cenderung menyebabkan
stagflasi
Inflasi menurunkan pendapatan riil orang-orang yang
berpendapatan tetap karena kenaikan upah tidak secepat
kenaikan harga
Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk
uang. Nilai riil simpanan akan turun jika inflasi berlaku
Memperburuk koefisien gini karena distribusi pendapatan
semakin tidak merata karena pemilik kekayaan berupa
harta tetap seperti tanah, bangunan, rumah, dapat
mempertahankan atau justru menambah nilai riil
kekayaannya
Inflasi yang tinggi merugikan kegiatan produksi karena
investasi produktif akan menurun dan tingkat
perekonomian menurun. Harga barang dalam negeri yang
tinggi kalah bersaing di pasar internasional
Impor naik, ekspor turun neraca keuangan memburuk
Kebijakan moneter : mengurangi jumlah uang
beredar, menaikkan suku bunga SBI, memperbaiki
nilai tukar mata uang dengan melakukan intervensi
terhadap mata uang asing, membatasi kredit
Kebijakan fiskal : menaikkan pajak untuk mengurangi
permintaan agregat, menekan pengeluaran
pemerintah, mengurangi ekonomi biaya tinggi
Kebijakan segi penawaran : melakukan langkah-
langkah yang dapat mengurangi biaya produksi dan
menstabilkan harga seperti mengurangi pajak impor
dan pajak atas bahan mentah, melakukan penetapan
harga, menggalakkan pertambahan produksi dan
menggalakkan perkembangan teknologi
Teori kuantitas. Berdasarkan persamaan MV=PT,
inflasi hanya bisa terjadi jika ada tambahan
volume uang beredar yang tidak diiringi pasokan
supply barang. Juga ditentukan oleh ekspektasi
masyarakat mengenai kenaikan harga.
Teori Keynes. Inflsi terjadi karena masyarakat
ingin hidup diluar kemampuan ekonomisnya. Dan
permintaan masyarakat melampaui kapasitas
produksi.
Teori struktural. Inflasi disebabkan oleh struktur
perekonomian yang tidak mampu mengantisipasi
secara cepat atas perkembangan perekonomian.
Jelaskan mengenai inflasi yang sehat!
Carilah data mengenai kapan Indonesia
mengalami inflasi yang parah (sebutkan
tahun dan faktor pemicunya)