Anda di halaman 1dari 17

KESEIMBANGAN PENDAPATAN

NASIONAL
Pertemuan 3
Pokok Bahasan
1. Keseimbangan dalam Perekonomian Dua Sektor
2. Keseimbangan dalam Perekonomian Tiga Sektor
3. Keseimbangan dalam Perekonomian Empat
Sektor
4. Analisis Multiplier Effect
Keseimbangan dalam Perekonomian
Dua Sektor
 Perekonomian sederhana (perekonomian dua
sektor) adalah suatu perekonomian yang hanya
terdiri dari sektor peruasahaan memerlukan
faktor-faktor produksi yang berasal dari sektor
rumah tangga, sedangkan sektor rumah tangga
sebagai pemilik faktor-faktor produksi (seperti
alam/tanah, modal, tenaga dan interpreneur)
memerlukan barang-barang konsumsi dan jasa
yang dihasilkan oleh rumah tangga perusahaan.
Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi
Dua Sektor
Penjelasan
 Aliran faktor produksi (tanah, modal, tenaga kerja, dan
interpreneur) yang berasal dari sektor rumah tangga digunakan
oleh sektor perusahaan dalam kegiatan produksi. Kemudian sektor
perusahaan memberikan balas jasa/uang. Uang inilah sebenarnya
yang merupakan pendapatan bagi sektor rumah tangga.
 Aliran barang/jasa dihasilkan oleh sektor perusahaan dikonsumsi
oleh sektor rumah tangga. Sebagai gantinya sektor rumah tangga
memberikan uang kepada sektor perusahaan sebagai pembelian
barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan.
 Apabila seluruh pendapatan yang diperoleh rumah tangga
dibelanjakan untuk barang /jasa yang dihasilkan oleh sektor
perusahaan, maka perekonomian berada dalam keadaan seimbang,
karena sisi pendapatan sama dengan sisi pengeluaran.
Keseimbangan apabila sektor rumah tangga
menyisihkan pendapatan untuk tabungan
Penjelasan
 Bagian pendapatan yang tidak dibelanjakan oleh rumah tangga
(tabungan) disebut kebocoran (leakage).
 Agar perekonomian tetap pada keadaan seimbang. Maka
tabungan harus digunakan dalam perekonomian.
 Tabungan rumah tangga biasanya disalurkan kepada sektor
perusahaan melalui pasar modal atau sektor perbankan dan
oleh perusahaan digunakan untuk membiayai pengeluaran
investasinya.
 Investasi sektor perusahaan merupakan penyeimbang dari
adanya kebocoran tabungan dalam perekonomian.
Keseimbangan dalam Perekonomian
Tiga Sektor
Penjelasan
 Alur kegiatan perekonomian dengan adanya campuran tangan
pemerintah berupa adanya pajak (Tx), transfer pemerintah
(Tr), dan pengeluaran pemerintah (G).
 I (Investasi),G dan Tr adalah bocoran dari sirkulasi aliran
pendapatan, sedangakan S (Saving) dan Tx adalah suntikan.
 Keseimbangan akan berlaku dalam keadaan berikut :
I + G + Tr = S + Tx
 Penerimaan pemerintah (pajak netto) yang dipungut dari
sektor rumah tangga, digunakan untuk membiayai pengeluaran
dan aktivitas pemerintah. Kebijakan mengenai pengelolahan
belanja pemerintah diebut kebijakan fiskal.
Contoh kasus
 Diketahui : C = 120 + 0,75Y; I = 40
 Ditanya : a. Tentukan pendapatan nasional dengan
pendekatan pengeluaran & pendekatan bocoran-
suntikan?
b. Tentukan konsumsi dan tabungan keseimbangan
 Jawab :
Pendekatan pengeluaran : Y = C + I
= 120 + 0,75 (40) = 640
Pendekatan bocoran-suntikan : I = S
I=Y–C
40 = Y – (120 + 0,75Y)
40 = Y – 120 – 0,75Y
40 = 0,25Y – 120
160 = 0,25Y
Y = 160 : 0,25 = 640
Keseimbangan dalam Perekonomian
Empat Sektor
Penjelasan
a. Arus faktor produksi dan arus pengeluaran
b. Arus barang dan arus pendapatan
c. Layanan dari pemerintah untuk rumah tangga dan
perusahaan dalama bentuk berbagai pengeluaran
pemerintah
d. Pajak untuk pemerintah dari rumah tangga dan
perusahaan sebagai pendapatan bagi pemerintah
e. Kegiatan impor perusahaan dalam negeri dan luar negeri
f. Kegiatan ekspor perusahaan dalam negeri ke luar negeri
Analisis Multiplier Effect
 Perubahan pada besarnya tingkat investasi (I), melalui
perubahan pada tingkat konsumsi (C) mengakibatkan
perubahan pada tingkat pendapatan (Y) secara berganda.
 Contoh : apabila terdapat pertambahan investasi, melalui
pertambahan pada tingkat konsumsi mengakibatkan
pertambangan tingkat pendapatan secara berganda.
Demikian juga sebaliknya.
 Proses perubahan pada tingkat investasi melalui perubahan
konsumsi yang mengakibatkan perubahan-perubahan
secara berganda ini disebut dengan proses multiplier.
 Multiplier ibarat pedang bermata dua
 Pada suatu sisi multiplier bermanfaat (bila ada tambahan
investasi) sedang pada sisi lain merugikan (bila ada pengurangan
investasi).
 Apabila terjadi pengurangan jumlah investasi melalui
pengurangan jumlah konsumi mengakibatkan berkurangnya
pendapatan secara berganda yang berarti memperluas terjadinya
jumlah kemiskinan dalam masyarakat dan masalah sosial, serta
mengganggu stabilitas ekonomi nasional.
 Perubahan tingkat pendapatan nasional juga mempengaruhi
tingkat kesempatan kerja. Jika pendapatan nasional meningkat,
maka hal itu akan menambah kesempatan kerja dalam
masyarakat. Dengan pendapatan yang naik, permintaan
(konsumi) masyarakat akan bertambah, merupakan indikator
kesempatan kerja juga bertambah
Rumus Multiplier

K = 1 / 1-b
Atau bisa juga melalui persamaan
K = ∆Y / ∆I
Menghitung Perubahan Pendapatan Akibat Perubahan
Investasi yang Disebabkan Perubahan Konsumsi
 Diketahui : C = 20 + 0,75Y ; I = 10; Y = 120; ∆I = 2
 Ditanya : berapa pendapatan (Y) sekarang?
 Jawab : K = 1 / (1-b) ; K adalah multiplier
K = 1 / (1-0,75) = 4
∆Y = K . ∆I
∆Y = 4 . 2 = 8
Y sekarang = Y sebelum + ∆Y
= 120 + 8
= 128 (dalam milyar rupiah)

Dari perhitungan tersebut terlihat efek positif dari multiplier


akibat pertambahan investasi, dimana pendapatan nasional
semula 120 Milyar naik menjadi 128 Milyar.
Latihan Soal
 Diketahui : C = 100 + 0,25Y; I = 20 ; ∆I = 5
 Ditanya : a. Pendapatan nasional keseimbangan ?
b. Konsumsi dan tabungan keseimbangan ?
c. Multiplier ?
d. Pendapatan nasional setelah ada perubahan
investasi?

Anda mungkin juga menyukai