Anda di halaman 1dari 42

PENDAPATAN NASIONAL

EQUILIBRIUM
ANALISIS KESEIMBANGAN
INVESTASI (Pembentukan Modal)
 Adalah penanaman modal untuk suatu usaha yang menambah
barang dan jasa dari output yang ada sekarang.
 Penambahan ini dapat digunakan untuk menambah
barang/jasa baru maupun untuk menggantikan barang/jasa
yang telah Aus.
 Bila dilihat dari pelaksanaan Investasi, maka Investasi
dapat dibedakan menjadi 3 , yaitu :
 1) Investasi pemerintah (publict Investment)
 2) Investasi swasta (private Investment)
 3) private and publict Investment
INVESTASI (Pembentukan Modal)
 Bila dilihat dari hubungan antara Investasi dengan
Pendapatan Nasional, maka disebut fungsi Investasi yaitu :
 1) Investasi otonom (Otonomous Investment)
 2) Investasi Dorongan (Induced Investment)
INVESTASI

C C
I

0 0
Y Y

Investasi otonom Investasi dorongan


Faktor-factor yang mempengaruhi INVESTASI
1) Tingkat bunga, MEC (marginal Efficiency of Capital) dan MEI
(marginal efficiency of Investment)
MEC ad tk. Pengembalian yg diharapkan dari setiap tambahan barang
modal. (lihat hal 280 – 281)
2) Tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected Rate of Return)
jika kondisi internal (efisiensi, kualitas SDM, teknologi) baik 
tingkat pengembalian Investasi makin tinggi.
Jika kondisi eksternal (pertumbuhan ekonomi domestic maupun
internasional) optimis  pengembalian Investasi makin naik
3) Struktur perpajakan
kebijakan menaikkan pajak  investasi bisa menurun
PENDAPATAN NASIONAL
EQUILIBRIUM
P.N. Equilibrium /Keseimbangan
adalah
Tingkat PN, dimana tidak ada kekuatan ekonomi yg mempunyai
kecenderungan untuk mengubahnya. Jadi nilainya tetap untuk jangka
waktu yang lama.

MODEL KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERTUTUP

1. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR  Y = C + I atau Y = C + S

P.N. akan Equilibrium jika S = I


Dua Cara menentukan
Pendapatan Nasional Equilibrium

A) Pendekatan S = I
(kadang disebut pendekatan kebocoran dan injeksi)
Y – C = S
Y – C = I
Y – (a + bY) = I
Y – a - bY) = I
Y – bY = I + a
(1 – b) Y = I + a

Y = 1/(1-b) ( I + a )
Dua Cara menentukan
Pendapatan Nasional Equilibrium

b) Pendekatan Konsumsi – Investasi (kadang disebut


pendekatan penerimaan dan penawaran agregat)
Y = C + I
Y = a + b.Y + I
Y – b.Y = I + a
(1 – b) Y = I + a

Y = 1/(1-b) ( I + a )
Dua Cara menentukan
Pendapatan Nasional Equilibrium
Contoh :
Diketahui : fungsi konsumsi C = 25 + 0.85 Y
dan Investasi ( I ) = 50 M

Ditanya : a) Pendapatan Nasional Equlibrium (PN Eq)


b) Konsumsi Equilibrium (C Eq)
c) Saving/tabungan Equilibrium (S Eq)
Dua Cara menentukan
Pendapatan Nasional Equilibrium
Contoh :
Diketahui : fungsi konsumsi C = 25 + 0.85 Y dan Investasi ( I ) = 50 M
Ditanya : a) Pendapatan Nasional Equlibrium (PN Eq)
b) Konsumsi Equilibrium (C Eq)
c) Saving/tabungan Equilibrium (S Eq)
Jawab :
a) Y = 1/(1-b) (a + I) = 1/(1-0,85) (25 + 50) = 500 M
b) Jika Y Eq = 500 M  maka C Eq = 25 + 0,85 (500) = 450 M
c) S Eq = Y Eq – C Eq = 500 – 450 = 50 M
Dua Cara menentukan
Pendapatan Nasional Equilibrium

Bagimana dampaknya terhadap Pendapatan Nasional


Equilibrium (PN Eq) jika terjadi perubahan pada Investasi
dan Saving.
a) Investasi
Bila Investasi Naik, maka PN akan Naik dalam jumlah yg
berlipat ganda. Pengaruh perubahan Investasi thd PN yg
berlipat ganda disebut Koefisien Multiplier (K)
Dua Cara menentukan
Pendapatan Nasional Equilibrium

b) Koefisien Multiplier ( K )
adalah bilangan yg harus dikalikan dg perubahan
investasi untuk mengetahui besarnya perubahan PN,
yg disebabkan oleh Investasi.

Rumus : K = 1/(1-mpc) atau K = 1/mps

Besar kecilnya kenaikkan Y tergantung pada


berapakah angka koefisen dari Investasi (I)
Contoh

 Diketahui : kenaikkan Investasi ( ∆ I ) = 40 M


Mpc = 0,75 dan Y = 1200 M
Ditanya : Berapakah PN ( Y ) yang baru akibat adanya
tambahan Investasi ?
Contoh
 Diketahui : kenaikkan Investasi ( ∆ I ) = 40 M
Mpc = 0,75 dan Y = 1200 M
Ditanya : Berapakah PN ( Y ) yang baru akibat adanya
tambahan Investasi ?
Jawab :
Koefisien Multiplier ( K ) = 1 / (1-mpc) = 1/(1-0,75) = 1/0,25 = 4
Tambahan Pendapatan Nasional (∆ Y) = k X ∆ I = 4 X 40 = 160 M
Jadi PN yang baru menjadi = Y + ∆ Y = 1200 + 160 = 1.360 M
Kebocoran Dan Multiplier Perdagangan Luar
Negeri
 Proses pertambahan pendapatan yg berjalan diantara berbagai gol
masyarakat secara berturut-turut menjadi semakin berkurang. Proses
multiplier menjadi semakin melemah, dan akhirnya terhenti sama sekali.
Hal ini disebabkan karena masing-masing golongan hanya mengeluarkan
sebagian saja dari tambahan pendapatannya.
 Tiap-tiap golongan berturut-turut akan menabung sebagian dari tambahan
pendapatannya. Jika gol tersebut sama sekali tidak menabung, maka
secara teoritis tambahan pendapatan tidak akan ada batasnya.
 KM = tak terhingga.
 Sebaliknya jika gol pertama segera menabungkan seluruh tambahan
pendapatannya, maka selanjutnya tidak akan terjadi lagi tambahan
pendapatan untuk golongan lain  KM = 1
 Dalam hal ini pendapatan Nasional hanya akan bertambah satu kali dengan
Kebocoran Dan Multiplier Perdagangan Luar Negeri

 Tiap jumlah dari tambahan pendapatan yg ditabung, berarti jumlah


tersebut tersedot kembali dari arus pendapatan masyarakat. Dan jumlah
tersebut akan mengurangi pertambahan pada pendapatan seluruhnya.

 Dalam Analisa ekonomi gejala tersebut dinamakan LEAKAGE (Kebocoran)


 Kebocoran (Leakage) ini disebabkan oleh :
a) Adanya hasrat untuk menabung (MPS). Makin besar MPS, maka makin
besar pula kebocoran, dan makin kecil KM.
b) Tambahan pendapatan digunakan untuk melunasi hutang.
c) Proses ekonomi hamper mencapai keadaan full-employment.
SAVING
 Pengaruh kenaikkan saving/tabungan terhadap Pendapatan Nasional ( Y
) yaitu Y akan menurun
 Saving yg naik berasal dari konsumen yang mengadakan penghematan
untuk menambah savingnya.
 Jika semua konsumen mengadakan penghematan, maka menyebabkan
PN akan menurun.
 Hal ini ditunjukkan oleh Hukum Paradox of Thrift
(Paradox Penghematan)
Mekanismenya :
Sikap hemat seluruh masyarakat  Saving  konsumsi 
Produksi  Pendapatan
PENDAPATAN NASIONAL
EQUILIBRIUM

2. PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR


Dalam perekonomian 3 sektor, disamping pengeluaran konsumen (RTK)
dan pengeluaran perusahaan (RTP) ada pula pengeluaran pemerintah (G).
Pengeluaran pemerintah (G) menyebabkan pertambahan arus perputaran
PN. Sehingga G menjadi injeksi dlm arus perputaran PN.
Di sisi lain pemerintah menerima pajak ( T ), dimana pajak merupakan
kebocoran karena akan menciutkan arus perputaran PN. Jadi untuk
menstabilkan PN atau untuk menciptakan keseimbangan dalam perekonomian
3 sector, maka :
P.N. akan Equilibrium jika S + T = I + G
PENDAPATAN NASIONAL
EQUILIBRIUM

2. PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR  Y = C + I + G

CONTOH :
Diketahui : a = 50 ; MPC = 0,75 ; I = Io = 20 dan G = 15
Ditanya : a) tentukan PN Equilibrium
b) gambarkan grafiknya
PENDAPATAN NASIONAL
EQUILIBRIUM

2. PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR  Y = C + I + G


CONTOH :
Diketahui : a = 50 ; MPC = 0,75 ; I = Io = 20 dan G = 15
Ditanya : a) tentukan PN Equilibrium
b) gambarkan grafiknya
JAWAB :
Cara 1. pendekatan Y = C + I + G
C = 50 + 0,75 Y  Y = 50 + 0,75 Y + 20 + 15  Y = 85 + 0,75 Y
Y – 0,75 Y = 85  0,25 Y = 85  Y = 85/0,25 = 340
Jadi PN Eq. sebesar Rp. 340 Milyar
PENDAPATAN NASIONAL
EQUILIBRIUM

2. PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR


PN Eq pendekatan S + T = I + G
S = - 50 + 0,25 Y
T (Tax) = 0 ; I = 20 dan G = 15
PN Eq akan tercapai jika S + T = I + G
- 50 + 0,25 Y + 0 = 20 + 15
0,25 Y = 35 + 50  0,25 Y = 85  Y = 85/0,25 = 340
Jadi PN Eq. sebesar Rp. 340 Milyar
PENDAPATAN NASIONAL
EQUILIBRIUM

2. PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR


Y = C + I + G
= a + b Y + I + G
= (a + I + G) + b Y
= A + b Y
Contoh :
diket fungsi konsumsi C = 100 + 0,8 Y dan I = 200 dan G = 300
Tentukan Y equilibrium ?
PENDAPATAN NASIONAL
EQUILIBRIUM
2. PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Y = C + I + G
= a + b Y + I + G
= (a + I + G) + b Y
= A + b Y
Contoh : diket fungsi konsumsi C = 100 + 0,8 Y dan I = 200 dan G = 300
Y = 100 + 0,8 Y + 200 + 300 = 600 + 0,8 Y
Y = 600 + 0,8 Y  Y – 0,8 Y = 600  0,2 Y = 600
 Y = 600/0,2 = 3000
Shg pd tingkat Eq  C Eq = 600 + 0,8Y = 600 + 0,8 (3000) = 2.500
PENDAPATAN NASIONAL
EQUILIBRIUM

3. PEREKONOMIAN 4 SEKTOR  Y = C + I + G + (X – M)
(TERJADI DLM PEREKONOMIAN TERBUKA)
Dalam perekonomian 4 sektor, disamping pengeluaran konsumen (RTK),
pengeluaran perusahaan (RTP) dan pengeluaran pemerintah (G), ada juga
transaksi dg luar negeri melalui Ekspor – Impor ( X – M )
Maka, dlm perekonomian 4 sector :
P.N. akan Equilibrium
Y = C + I + G + (X – M)
PENDAPATAN NASIONAL
EQUILIBRIUM

3. PEREKONOMIAN 4 SEKTOR
Y = C + I + G + (X – M)
Y = a + bY + I + G + (X-M)
Jika A = total pengeluaran otonomous
A = a + I + G + (X-M)
Maka
Y = A + b Y maka akan terjadi keseimbangan
PENDAPATAN NASIONAL
EQUILIBRIUM
3. PEREKONOMIAN 4 SEKTOR
Contoh :
Diket : C = 150 + 0,75 Y dan I = 250, G = 400, X = 85
dan M = 25
Pertanyaan :
Berapakah PN Eq atau Y Eq ?
PENDAPATAN NASIONAL
EQUILIBRIUM

3. PEREKONOMIAN 4 SEKTOR
Contoh :
Diket : C = 150 + 0,75 Y dan I = 250, G = 400, X = 85 dan M = 25
Pertanyaan :
Berapakah PN Eq atau Y Eq ?
Y = C + I + G + (X-M)
Y = 150 + 0,75 Y + 250 + 400 + (85 – 25)
Y = 860 + 0,75 Y  Y – 0,75 Y = 860  0,25 Y = 860
Y = 860/0,25 = 3.440  jadi PN Eq sebesar 3.440 M
PENDAPATAN PERKAPITA

Pendapatan Perkapita
adalah
Besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu
negara. Pendapatan perkapita diperoleh dari hasil
pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan
jumlah penduduk negara tersebut.
PENDAPATAN PERKAPITA
DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur


kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara;
semakin besar pendapatan perkapita nya, semakin makmur
negara tersebut
Menghitung Pendapatan Perkapita

GNP : Gross National Product


IP =
Pop : Jumlah Penduduk
IP : Income Perkapita
PERBANDINGAN PENDAPATAN PERKAPITA
DENGAN NEGARA LAIN
DARI NILAI ATAS DASAR HARGA YANG BERLAKU KE
NILAI ATAS DASAR HARGA KONSTAN

 Apabila tingkat harga tidak mengalami perubahan, maka peningkatan daya


beli sama dengan peningkatan pendapatannya.
 Apabila tingkat harga meningkat persis sama dengan peningkatan
pendapatan nominal yang diperoleh, maka daya beli konsumen tidak
berubah.
 Apabila tingkat harga naik, tetapi kenaikannya dibawah kenaikan
pendapatannya, maka daya beli yang diperoleh konsumen naik lebih rendah
daripada kenaikan pendapatan nominalnya.
 Apabila tingkat harga meningkat lebih dari kenaikan pendapatan
nominalnya, maka daya beli yang diperoleh konsumen akan menurun.
 Apabila terjadi penurunan tingkat harga, maka daya beli akan meningkat
dengan prosentase yang lebih tinggi daripada prosentase kenaikan
pendapatan nominalnya.
LATIHAN 1

1. Diketahui :
 GNP : Rp. 9.760 M
 Depreciation /Penyusutan : Rp. 500 M
 Indirect Tax/ pajak tak langsung : Rp. 250 M
 Insurance/asuransi : Rp. 72 M
 Social Security Payment/
jaminan social : Rp. 50 M
 Transfer Payment : Rp. 147 M
 Direct Tax/pajak langsung: Rp. 625 M
Berapa Personal Income….?
LATIHAN 2

Diketahui suatu Negara mempunyai data dalam satu tahun (dalam


jutaan rupiah) sbb:
 Net National Product : Rp. 1.900.000
 Iuran Tunjangan Hari Tua : RP. 180.300
 Undistributed Profit : Rp. 175.000
 Direct Tax : Rp. 30.500
 Corporate Tax : RP. 160.500
 Transfer Payment : Rp. 80.000
 Depreciation : Rp. 50.000

Dari data tersebut berapa besarnya Disposible Income…


LATIHAN 3
Diketahui pendapatan Negara “Zorro” tahun 2007 (dalam jutaan rupiah)
sebagai berikut :
 GNP : Rp. 1.200.000
 Social Security Payment : Rp. 61.000
 Depreciation : Rp. 347.000
 Indirect Tax : RP. 75.000
 Transfer Payment : RP. 65.000
 Direct Tax : RP. 40.300

Berdasarkan data di atas besarnya Disposable Income…


 
LATIHAN 4
Data yang dimiliki untuk perhitungan pendapatan nasional suatu Negara
adalah sebagai berikut:
 Government Expenditure : $ 200.500
 Wages : $ 95.000
 Society Expenditure : $ 250.400
 Interest : $ 81200
 Export : $ 50.200
 Rent : $ 92.000
 Investment : $ 130.000
 Import : $ 50.000
 Profit : $ 100.000
Berdasarkan data di atas, maka besarnya Pendapatan Nasional dengan
Latihan 5
Konsumsi RT 46.90
Konsumsi Pemerintah 8.48
Pembentukan modal tetap domestik bruto 17.63
Perubahan persediaan barang akhir 1.02
Expor barang dan jasa 22.75
Impor barang dan jasa 18.72
Pendapatan Netto thdp LN dari faktor produksi 4.59
Penyusutan 3.76
Pajak Tak Langsung 1.23
Hitunglah GDP, GNP, NNP dan Pendapatan Nasionalnya dengan
Pendekatan Pengeluaran!
LATIHAN 6

Tabel pendapatan nasional dan jumlah penduduk dari beberapa negara


terlihat sebagai berikut :
(Dalam milyar rupiah)
No Negara Pendapatan Nasional Jumlah Penduduk

1 Indonesia Rp120.000.000,00 210.000.000 jiwa

2 Malaysia Rp 70.000.000,00 80.000.000 jiwa

3 Brune Darusalam Rp 40.000.000,00 15.000.000 jiwa

4 Philipina Rp 90.000.000,00 120.000.000 jiwa

Berdasarkan data di atas urutan negara yang mempunyai pendapatan


perkapita yang tertinggi adalah….
Latihan 7

Di suatu negara data PNB menurut harga yang berlaku, indeks harga konsumen dalam
tabel berikut:
Tahun PNB Harga Berlaku (Triliun Indeks Harga Konsumen
Rupiah)

2000 21,98 100


2001 24,18 101
2002 27,81 105
2003 31,70 109

a.Carilah pendapatan nasional dengan harga riil tiap tahun!


b.Hitunglah pertumbuhan ekonomi negara tersebut dari tahun 2001 sampai 2003!

Anda mungkin juga menyukai