Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Pendapatan Nasional dalam Perekonomian 3 Sektor Tertutup


Mata kuliah pengantar ekonomi makro

Dosen pengampu:
Aminin, SE.M.Si

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI(STIE)


PGRI DEWANTARA JOMBANG
2020/2021

i
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………..……
1.3 Tujuan………………………………………………..…………………...

BAB II: PEMBAHASAN


2.1 Perhitungan Pendapatan nasional dalam perekonomian 3 sektor (tertutup)……….
2.2 Menghitung PN Ekuilibrium dalam perekonomian tertutup……………………

BAB III: PENUTUP


3.1 Kesimpulan ………………………………..……………………………........
3.2 Saran ……………………………………………………………….…………
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Pada dasarnya teori ekonomi makro adalah sebuah teori yang mempelajari dan
mambahas tentang segala peristiwa, fenomena atau masalh-masalah yang terkait dengan
ekonomi secara keseluruhan atau dalam ruang lingkup besar. Ekonomi makro juga
merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang memfokuskan kajian terhadap mekanisme kerja
perekonomian suatu bangsa secara menyeluruh. Karena pada dasarnya ekonomi makro
memiliki tujuan ekonomi makro adalah untuk mengerti dan memahami peristiwa atau
kejadian seputar perekonomian dan berusaha untuk membuat suatu rumusan yang menjadi
solusi untuk memperbaiki kebijakan ekonomi yang ada. Selain itu dalam ekonomi makro
ini ada beberapa hubungan yang terjadi. Hubungan yang dibahas di dalamnya meliputi
hubungan antar variabel yang agregatif, adapun hubungan tersebut, salah satunya adalah
tingkat pendapatan nasional.

Pendapatan Nasional ialah total nilai seluruh produksi negara pada masa yang sudah
ditentukan. Semua yang diproduksi dan dijual menghasilkan pendapatan. Maka dari itu,
keluaran dan pendapatan biasanya dianggap setara dan dua istilah tersebut sering
digunakan berganti-gantian. Keluaran bisa diukur sebagai jumlah pendapatan, atau, bisa
dilihat dari sisi produksi dan diukur sebagai jumlah nilai barang jadi dan jasa atau bisa juga
dari penjumlahan seluruh nilai tambah di dalam negeri. Keluaran ekonomi makro biasanya
diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau salah satu akun nasional. Ekonom yang
tertarik dengan kenaikan keluaran jangka panjang akan mempelajari pertumbuhan
ekonomi. Kemajuan teknologi, akumulasi mesin dan modal lainnya, serta pendidikan yang
lebih baik dan modal manusia semuanya akan berujung pada keluaran ekonomi lebih besar
di selama berjalannya waktu. Tetapi, keluaran tidak selalu naik secara konsisten. Siklus
bisnis bisa menyebabkan penurunan keluaran jangka pendek yang disebut resesi. Ekonom
mencari kebijakan ekonomi makro yang bisa mencegah ekonomi anjlok ke jurang resesi
dan akhirnya bisa memacu pertumbuhan jangka panjang dengan lebih cepat.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana cara menghitung PN Ekuilibrium dalam perekonomian 3 Sektor tertutup?

1.3 Tujuan
1. Dapat menghitung PN Ekuilibrium dalam perekonomian 3 Sektor tertutup.

iii
BAB II
Pembahasan

2.1 Perhitungan Pendapatan nasional dalam perekonomian 3 sektor tertutup


Sebagaimana juga dengan perekonomian 2 sektor, maka dalam perekonomian 3 sektor,
kondisinya juga masih tertutup, karena belum ada perdagangan luar negeri. Sektor ketiga adalah
sektor pemerintah.
Dalam perekonomian 3 sektor di mana pemerintah terlibat di dalamnya, tujuan utamanya
sebagaimana yang dikehendaki oleh Keynes adalah sebagai pembuat kebijakan dan regulator.
Kebijakan pemerintah yang paling populer adalah kebijakan dalam hal membelanjakan uang
negara untuk kepentingan masyarakat, oleh karenanya negara dalam hal ini diwakili oleh
pemerintah haruslah memiliki sumber pemasukan. Adapun sumber pemasukan pemerintah yang
paling utama adalah penerimaan pajak, pinjaman dalam negeri (mencetak uang dan obligasi), dan
pinjaman luar negeri atau % tertentu dari penerimaan usaha milik negara, dan sebagainya.

Keuntungan:

1. Perekonomian negara tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi global.


2. Tahan terhadap krisis moneter karena tidak tergantung pada sistem pasar bebas.
3. Menjadi negara dengan sistem perekonomian yang mandiri.

1
Data tersebut menunjukkan bahwa apabila pendapatan nasional adalah lebih kecil dari 960 triliun,
berlaku keadaan dimana : AE >Y yaitu pengeluaran agregat lebih besar dari pendapatan nasional.
Ini jelas terlihat dari membandingkan kolom satu dan tujuh. Kelebihan perbelanjaan agregat
berlaku dan ini akan mendorong dilakukannya ekspansi dalam kegiatan ekonomi sebaliknya,
apabila pendapatan nasional lebih besar dari 960 triliun, AE<Y.
Telah diterangkan bahwa apabila penawaran agregat adalah sama dengan pengeluaran agregat ( Y=
C+I+G) maka bocoran sama dengan suntikan ( S + T= I+G). dalam table tersebut juga
menunjukkan keseimbangan bocoran suntikan tersebut. Bocoran ( S+T) adalah 140+40= 180
triliun rupiah dan suntikan ( I+G) adalah 120+60= 180 triliun rupiah.

Keseimbangan secara grafik

Grafik dalam gambar meneunjukan keseimbangan pendapatan nasional menurut pendekatan


menawaran agregat-pengeluaran agregat.berdasarkan data pada tabel diatas fungsi konsumsi adalah
C=60+0,75Y dan fungsi perbelanjaan agregat adalah AE=240+0,75Y.Fungsi konsumsi memotong
garis 45 drajat (yaitu dimana Y=C )pada Y=240 dan fungsi perbelanjaan agregat AE memotong
garis 45 derajat apabila PN mencapai keseimbangan pada E dan pendapatan negara Y=960.

2
Keseimbangan secara aljabar

Dalam pendekatan penawaran agregat-permintaan agregat,keseimbangan pendapatan nasional


dicapai apabila Y=C+I+G.Dalam contoh angka telah dimisalkan dan di terangkan bahwa

i. C = 60 + 0,75 Y dan S = -100 +0,25Y


ii. I = 120
iii. G = 60

Degan demikian pendapatan nasional pada kesimbangan adalah(dalam triliun rupiah)

Y=C+I+G

Y = 60 + 0,75Y + 120 +60

0,25Y = 240

Y = 960

Pendatan nasional pada keseimbangan dapat juga dapat dihitung dengan menggunakan pendekatan
suntikan(injection atau J)sama dengan bocoran (withdrawal atau w),yaitu J = I +G sama dengan W
= S + T (nilai dalam triliun rupiah)

I+G=S+T

120+60 = -100 + 0,25Y +40

0,25Y = 240

Y = 960

3
2.2 Menghitung PN Ekuilibrium dalam perekonomian tertutup
Rumus keseimbangan pendapatan nasional.
a. Y = C + I + G Y=C+I+G
b. C = a + byd = a + byd + I + G
c. Yd = Y – T = a + b (y – r) + I + G
=a + b (y – ty) + I + G
= a + b (1 – t) Y + I + G
= a + by – bty + I + G

y- by + bty = a + I + G

a+ I +G
Yeq =
1−b+ bt
1
= (a+ I +G)
1−b+ bt
Contoh :

Fungsi Konsumsi C = Rp 200T + 0,25yd Fungsi pajak T = 0,20y


Pengeluaran pemerintah G = 500T Investasi I = 400 T
Hitunglah nilai equilibrium dari Y,C,S?
JAWAB:

a+ I +G
Yeq = yd = y - T
1−b+ bt
200+ 400+500
= = 2750 - 550
( 1−0,75 ) +(0,75 .0,20)
1100
= =2750 = 2200
0,90
T = 0,20Y Ceq = 200T + 0,75yd

= 0,20 (2750) =200T + 0,75 (2200)

= 550T =1850

Seq = Yd - Ceq

=2200 – 1850

Syarat eq Y  S+T =I+G

350 + 550 = 400 + 500

900 = 900

Y=C+I+G C = 200 +0,75Yd

4
2750 = 1850 + 400 + 500 = 200 + 0,75 (2580)

2750 = 2750 = 1985 T

2.3 Perhitungan pendapatan nasioanal dalam perekonomian 4 sektor terbuka

Dalam perekonomian terbuka, perdagangan luar negeri ikut dimasukkan dalam perhitungan
pendapatan nasional. Indikator adanya perdagangan luar negeri adalah adanya eskpor dan
impor.

Keseimbangan Pendapatan Nasional


Untuk perekonomian terbuka di mana pemerintah terlibat di dalamnya, terkadang disebut
sebagai perekonomian terbuka dengan kebijaka fiskal dengan persamaan sebagai berikut:
Y = C + I + G + (X – M), khususnya untuk (X-M) kadang-kadang disebut sebagai eksport
netto = NX.

Contoh perhitungan perekonomian 4 sektor :


a. Bila diketahui model perekonomian suatu negara pada tahun 200X dalam ($US) adalah
sebagai berikut:
C = 20 + 0,65Yd, I = 80, G = 70, X = 120,
Tx = -10 + 0,2Y, M = 10 + 0,2Y
Hitunglah besarnya pendapatan nasional keseimbangan, pendapatan disposibel, konsumsi,
tabungan, pajak, dan impor keseimbangan!
Jawab :
Pendapatan nasional keseimbangan adalah :
Y = C + I + G + (X – M)
Yd = Y – Tx
C = 20 + 0,65Yd  20 + 0,65 (Y – (-10 + 0,2Y)
C = 20 + 6,5 – 0,13Y
C = 26,5 + 0,52Y

Y = 26,5 + 0,52Y + 80 + 70 + (120 – (10 + 0,2Y)


Y = 26,5 + 0,52Y + 150 + 120 – 10 – 0,2Y
Y = 26,5 + 150+120-10 + 0,52Y = 0,2Y
Y = 286,5 + 0,32Y
Y – 0,32Y = 286,5
Y = 286,5 / 0,68 = 421,32352

5
Jadi, besarnya pendapatan nasional keseimbangan adalah $US.421,32352

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

6
Daftar Pustaka

1. Boediono, (1999). Pengantar Ilmu Ekonomi makro. Seri Sinopsis, No.2Edisi 4.


Yogyakarta: BPFE
2. Denburg. F.T., (1985). Macroeconomics: Conceps, Theories, and Policies. 7 th Edition.
McGraw-Hill, Inc. Alih Bahasa: Karyaman Muchtar, Jakarta:Penerbit Erlangga.
3. Dornbusch, R., Fischer, S., (1987). Macroeconomics. Fourth Edition. McGraw-Hill,Inc.
Alih Bahasa: Julius A.Mulyadi, Jakarta:Penerbit Erlangga.
4. Kadariah, (1981). Pemhantar Teori Ekonomi Makro. Jakarta: Bina Aksara.
5. Nopirin, (2000). Pengantar Ilmu Ekonomi Makro&Mikro. Yogyakarta:BPFE.

Anda mungkin juga menyukai