(1) Jasa FP
RTK RTP
(3) Belanja/Expenditure
(7) (5) (4) Barang/Jasa (6) (8)
S Lembaga Keuangan I
T Pemerintah G
Peran Pemerintah &
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiscal :
Tindakan yang diambil pemerintah dalam bidang
anggaran belanja negara dengan tujuan untuk
mempengaruhi jalannya perekonomian.
Anggaran Belanja Negara terdiri :
A. Penerimaan Negara :
Diterima dari berbagai sumber seperti
keuntungan perusahaan milik negara, pajak dan
lain-lain. Pajak merupakan sumber penerimaan
terbesar bagi pemerintah
Jenis Pajak berdasarkan hubungannya dengan
tingkat pendapatan masyarakat :
1. Lump Sum Tax (To): besarnya tetap tidak
terpengaruh oleh tingkat aktivitas ekonomi dan
pendapatan yang diterima masyarakat.
2. Income Tax (t.Y) : besarnya menyesuaikan
dengan tingkat kegiatan ekonomi dan
pendapatan yang diterima masyarakat.
Total Pajak ; T = To + tY
Berdasarkan hubungannya dengan tariff
pajak (t), income tax dibagi menjadi :
I < 1 juta 10 15 0
II 1 – 9,9 juta 10 12,5 10
III 10–100 juta 10 7 12,5
IV > 100 juta 10 5 20
B. Pengeluaran / Belanja Negara :
1. Fungsi Alokasi :
Mengalokasikan factor-faktor produksi yang
tersedia guna memenuhi kebutuhan masyarakat
terhadap barang-barang publik
2. Fungsi Distribusi :
Berkaitan dengan peran pemerintah untuk dapat
terselenggaranya pembagian pendapatan yang
adil.
3. Fungsi Stabilisasi :
Bertujuan untuk meningkatkan kesempatan
kerja, stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi
yang tinggi.
Posisi Anggaran Belanja Pemerintah :
1. Seimbang
jika penerimaan negara sama dengan
belanja negara (T) = (G + Tr)
2. Surplus
jika penerimaan negara lebih besar dari
belanja negara (T) > (G + Tr)
3. Defisit
jika belanja negara lebih besar dari
penerimaan negara (T) < (G + Tr)
Peran Pemerintah dan Pendapatan Nasional
Keseimbangan (YE)
Yd = Y – T + Tr
Yd = Y – (To+tY) + Tr
T=To+tY
Berubahnya daya beli akan mempengaruhi tingkat
konsumsi yang dilakukan masyarakat.
C = Co + bYd
C = Co + b[Y – (To+tY) + Tr]
C = Co+ bY – bTo – btY + bTr
Pendapatan Nasional
Keseimbangan (YE) Ek. 3 Sektor
1) Y = Aggregat Expenditure
Y= C + I + G
Y= [Co + bY– bTo–btY+ bTr]+ Io + G
Y–bY+btY = Co – bTo + bTr + Io + G
(1–b+bt)Y = Co – bTo + bTr + Io + G
2) Total Kebocoran = Total Injeksi
S + T = I + G + Tr
-Co + (1-b)Yd + To + tY= Io + G + Tr
-Co + (1-b){ Y-T+Tr}+To+tY = Io + G+Tr
-Co +(1-b){Y-To-tY+Tr} To+tY= Io + G +Tr
-Co+Y-To-tY+Tr-bY+bTo+btY-bTr+To+tY=
Io+G+Tr
Y-bY+btY=Co-bTo+bTr+Io+G
(1-b+bt)Y=Co-bTo+bTr+Io+G
YE = {Co-bTo+bTr+Io+G} / {1-b+bt}
Keterangan variabel:
Scale Line
C+
E2
C,I,G I+G
C+
I
E1 C=C0+bYd
800
C0+bTr-bTo+I0+G
C0+I0 I0
C0
0
YBEP YE1 1900 2000
Y
Grafik keseimbangan 3 Sektor ; S+T=I+G
Scale Line
C,S
E2 C+
CI+G
+
I
E1 C=C0+bYd
-bTo+bTr+Io+G S+T
C0+-bTo+bTr+I0 E S
I+
C0-bTo+bTr
G
I
0
YBEP YE1 YE2 Y
-C0+To
-C0
Proses Multiplier dalam Perekonomian 3 Sektor
Posisi Perekonomian :
• Seimbang :YE = YF
• Inflationary Gap : YE > Y F
• Deflationary Gap : YE < YF
Contoh Soal :
Diketahui :
C = 400 + 0,8 Yd
I = 200
G = 200, Tr = 50
T = 100 + 0,25 Y YF = 2100
Ditanyakan ”
1. Hitung besarnya pendapatan nasional keseimbangan perekonomian 3
sektor dan Gambarkan !
2. Hitung besar pajak dan konsumsi !
3. Jelaskan bagaimana posisi anggaran pemerintah & Posisi Perekonomian !
Supaya perekonomian seimbang, berapa perubahan G yang harus
dilakukan ?
4. Jika pemerintah menambah subsidi bagi masyarakat sebesar 25, tentukan
berapa besarnya perubahan pendapatan nasional keseimbangan serta
hitung koefisien multipliernya (Km(Tr)) & Gambarkan !
5. Jika pajak lump sum yang ditarik pemerintah ditambah sebesar 30,
tentukan berapa besarnya perubahan pendapatan nasional keseimbangan
serta hitung koefisien multipliernya (Km(To))
6. Jika pemerintah menambah belanja sebesar 40, tentukan berapa besarnya
perubahan pendapatan nasional keseimbangan serta hitung koefisien
multipliernya (Km(G)) dan gambarkan
Cara 1 ;
Y=C+I+G
1900=C+200+200
C= 1500
Cara 2 ;
C = Co+ bY – bTo – btY + bTr
C=1500