MakroEkonomika I
BAB
6
PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
A. Defenisi
Kebijaksanaan fiskal merupakan semua tindakan yang dilakukan
pemerintah untuk mempengaruhi jalanya perkonomian melalui
anggaran belanja negara (Penerimaan dan Pengeluaran pemerintah).
Penerimaan pemerintah diasumsikan berasal dari pajak (Tx), sedangkan
notasi untuk pengeluaran pemerintah (G)
Manfaat
Bagi negara maju
Kebijaksanaan fiskal bertujuan untuk mempengaruhi jalannya
perekonomian, agar terhindar dari inflasi, pengangguran, neraca
pembayaran yang defisit.
Bagi yang masih membangun
Supaya kapasitas produksi meningkat maka perlu adanya
pembentukan modal (Investasi). Tetapi investasi rendah,
menyebabkan pendapatan rendah dan tabungan rendah. Maka
pemerintah harus campur tangan dengan melaksanakan investasi
yang rendah.
Namun kenyataan menunjukan bahwa volume transaksi pemerintah
dikebanyan negara cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Defenisi Pajak
Iuran rakyat kapada kas negara berdasarkan undand-undang (yang
dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan imbalan jasa
(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum.
Unsur—unsur pajak
1. Iuran dari rakyat kepada negara, yang berhak memungut pajak
hanyalah negara, iuran tersebut harus berupa uang bukan
barang.
2. Berdasarkan undang-undang. Pajak dipungut berdasarkan atau
dengan kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya
3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara
langsung dapat ditunjuk.
4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni
pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Bab. 4 27
Perekonomian 3 Sektor
Bahan Ajar Marselina Ratu
MakroEkonomika I
Fungsi pajak
1. Fungsi budgetair
pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluarannya.
2. Fungsi mengatur (reguland)
pajak sebagai alat mengatur atau malaksanakan. Kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
Pengelompokan pajak
1. Menurut golongannya:
1) Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib
pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang
lain.(pph)
2) Pajak tak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. (ppn)
2. Menurut sifatnya:
1) pajak subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan
pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib
pajak.
2) pajak objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa
memperhatikan keadaan diri wajib pajak
Tarif pajak
1. Tarif sebanding/proporsional
tarif berupa prosentasi tetap.
2. Tarif tetap, tarif berjumlah tetap yang sama terhadap berapapun
jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang
tetap.
3. Tarif progresif, persentase tarif yang digunakan semakin besar bila
jumlah yang dikenai pajak semakin besar.
4. Tarif regresif, persentase tarif yang digunakan semaki kecil bila
jumlah yang dikenai pajak semakin besar.
Bab. 4 28
Perekonomian 3 Sektor
Bahan Ajar Marselina Ratu
MakroEkonomika I
Bab. 4 29
Perekonomian 3 Sektor
Bahan Ajar Marselina Ratu
MakroEkonomika I
AD
Y=E
E C+I+G
C = Co + bYd
Co + Io + Go
Co
S = - Co + (1-b) Yd
Io + Go I=I+G
Y
YBEP YEQ
-Co
Keseimbangan Pada Perekonomian Tiga Sektor
Keterangan :
Pada keadaan keseimbangan (titik E) dipenuhi syarat keseimbangan di
mana sisi pendapatan Y sama dengan sisi pengeluaran (C + I + G). atau
surplus swasta (S – I) sama dengan defisit anggaran belanja (G + Tx –
Tr).
Kasus :
Hasil penelitian pada negara X diperoleh informasi sebagai berikut :
Besarnya hasrat marginal berkonsumsi 0.9 dan konsumsi minimum sebesar 2500 milyar
rupiah. Besarnya pengeluaran investasi perusahaan (I) 1700 milyar rupiah, pengeluaran
pemerintah (G) 2000 milyar rupiah, pajak (Tx) sebesar 750 milyar rupiah dan transfer 680
Tentukan (fungsi konsumsi dengan adnya pajak)
1. Besarnya pendapatan nasional keseimbangan
2. Besarnya konsumsi keseimbangan
3. Besarnya tabungan keseimbangan
4. Jelaskan dengan grafik
ΔY 1
kI = =
ΔI (1-b)
ΔY 1
kG= =
ΔG (1 –b)
Bab. 4 30
Perekonomian 3 Sektor
Bahan Ajar Marselina Ratu
MakroEkonomika I
ΔY -b
kTx = =
ΔTx (1 –b)
ΔY b
kTr = =
ΔTr (1 –b)
Kasus:
Fungsi konsumsi Negara INA adalah: 1600 + 0,9 Yd
Apabila pengeluaran pemerintah naik sebesar Rp 3, investasi naik
sebesar 4, transfer naik sebesar 2, maka apa akibatnya pada
pendapatan nasional?
Bab. 4 31
Perekonomian 3 Sektor
Bahan Ajar Marselina Ratu
MakroEkonomika I
Bab. 4 32
Perekonomian 3 Sektor
Bahan Ajar Marselina Ratu
MakroEkonomika I
Y 1
kG
G 1 b bt
Y b
kTr
Tr 1 b bt
Y b
kTx
Tx 1 b bt
Bab. 4 33
Perekonomian 3 Sektor