Anda di halaman 1dari 26

Peran Pemerintah

dalam
MAKROEKONOMI
Kelompok 5 :
1. Ningrum Nurissalsabila (09)
2. Febiati Nur Wahyuni
(10)
Tujuan
Pembelajaran
Mampu menjelaskan peran
pemerintah dalam
makroekonomi
Indikator
Pembahasan
0 Ketepatan menjelaskan
03 Ketepatan menghitung
1 peran pemerintah angka pengganda
dalam perekonomian pajak dan belanja
pemerintah
02 Ketepatan menganalisis 04 Ketepatan
keseimbangan pendapatan menghitung angka
nasional dan campur pengganda anggaran
tangan pemerintah berimbang
0
Peran
1
Pemerintah dalam
Perekonomian
Menurut Teori Klasik Keynes campur tangan
pemerintah dalam ekonomi menentukan
pembangunan ekonomi dapat berjalan
maksimal. Implikasi pandangan Keynes adalah
bahwa untuk menjamin pertumbuhan yang
stabil diperlukan peranan pemerintah dalam
pengelolaan perekonomian baik melalui
kebijakan moneter (tingkat suku bunga dan
jumlah uang beredar) maupun kebijakan
fiskal (perpajakan dan belanja pemerintah)
Peranan Pemerintah
diklasifikasikan:
1. Peranan Alokasi
Menyediakan barang dan jasa yang
tidak dapat disediakan pasar sesuai
dengan standar pelayanannya.

2. Peranan Distribusi
Pemerataan pelayanan barang dan jasa.

3. Peranan Stabilitas
Pemerintah lebih berperan sebagai
stabilisator untuk menjaga agar
perekonomian berjalan normal.
02
Keseimbangan Pendapatan
Nasional Dan Campur Tangan
Pemerintah
a. Pendapatan Nasional Dalam Perekonomian
Tiga Sektor
Perekonomian tiga sektor yaitu perekonomian yang terdiri dari sektor-sektor rumah
tangga, perusahaan, dan pemerintah.
Campur tangan pemerintah dalam perekonomian menimbulkan dua perubahan
penting dalam proses penentuan keseimbangan pendapatan nasional:
1. Pemungutan pajak yang dilakukan pemerintah akan mengurangi pengeluaran
agregat melalui pengurangan konsumsi rumah tangga
2. Pajak memungkinkan pemerintah melakukan pembelanjaan yang akan
menaikan pembelanjaan negara.

MARS
Aliran pendapatan dalam perekonomian
tiga sektor

MARS
Pendapatan Nasional
Keseimbangan
Dalam perekonomian tertutup yang belum ada kebijakan fiskal,
pendapatan nasional akan mencapai keseimbangan apabila besarnya
saving sama besarnya dengan investasi.
Dalam perekonomian yang belum ada tindakan fiskal pemerintah,
sumber pendapatan nasional adalah pengeluaran masyarakat untuk
konsumsi dan pengeluaran masyarakat untuk investasi dan dalam
persamaan dapat ditulis Y = C + I.

Tapi, dalam perekonomian dimana pemerintah turut ikut campur tangan,


maka pendapatan nasional dapat ditulis Y = C + I + G.
Pemerintah juga melakukan pengeluaran baik terhadap masyarakat
(Tr) maupun konsumsi pemerintah berupa penarikan pajak terhadap
masyarakat (Tx)
Pendapatan Nasional
Keseimbangan
Pendapatan setelah
diperhitungkan penerimaan transfer dari pemerintah (Tr) dan pajak (Tx)
yang harus diserahkan kepada pemerintah disebut : ”Disposible Income”
yaitu pendapatan yang sudah siap untuk dikonsumsi dan ditabungkan.

bentuk persamaannya adalah :


● Jika tidak ada pajak maupun pembayaran transfer
Yd = Y
dimana Yd: pendapatan disposabel; Y: pendapatan nasional
● Jika ada pajak tetapi tidak ada pembayaran transfer
Yd = Y - Tx
dimana Tx: pajak
● Jika tidak ada pajak tetapi ada pembayaran transfer
Yd = Y + Tr
dimana Tr: Pembayaran transfer
● Jika ada pajak dan ada pembayaran transfer
Yd= Y - Tx + Tr
Syarat keseimbangan
perekonomian
tiga sektor
Perekonomian tiga sektor yang mencapai
keseimbangan akan berlaku keadaan Y = C + I +
G (Pendekatan Pengeluaran)
atau I + G = S + T (Pendekatan suntikan-
kebocoran) dimana
Y: penawaran agregat
C + I + G: permintaan agregat.
I dan G: bocoran dari sirkulasi aliran
pendapatan sedangkan S dan T: suntikan.
Contoh Perhitungan Keseimbangan Pendapatan
Nasional Fungsi konsumsi tetap C= 100 + 0,8Yd dan investasi
sebesar 50, bertambahnya peranan pemerintah sebesar
250 (G= 250) dan penerimaan pemerintah sebesar (Tx=
250), maka keseimbangan pendapatan nasional menjadi
1000.
a. Pendekatan pengeluaran
B. Pendekatan suntikan-
kebocoran
03
Ketepatan menghitung
angka pengganda
pajak dan belanja
pemerintah
angka pengganda pajak dan belanja
pemerintah
● Angka Pengganda Pajak

● Angka Pengganda Pajak Pengeluaran Pemerintah


Contoh
Diketahui (M), soal
● Fungsi konsumsi (C) = 20 + 0,75Y.
● Investasi (I) = 10
● Pengeluaran pemerintah (G) = 8
● Pajak (Tx) = 6,
● dan pembayaran transfer (Tr) = 5.

Ditanya :
a. Berapa pendapatan sekarang (Yek) apabila terdapat tambahan
pajak sebesar 2?
b. Berapa pendapatan sekarang (Yek) apabila terdapat
tambahan pengeluaran pemerintah sebesar 2?
Jawab
: a.

Apabila terdapat tambahan pajak 2


Y = C + I +G
Y = 20 + 0,75Yd +10 + 8
Y = 38 + 0,75 (Y + 5-6)
Y = 38 + 0,75Y + 3,75-
4,5 Y - 0,75Y = 37,25
0,25Y = 37,25
Y = 149

s
e
Jawab :
Y=C+I a. Apabila terdapat tambahan pengeluaran pemerintah
Y = 20 + 0,75Yd +10 + 8
+G 2
Y = 38 + 0,75 (Y + 5-6)
Y = 38 + 0,75Y + 3,75-
4,5 Y - 0,75Y = 37,25
0,25Y = 37,25
Y = 149

Y sekarang = Y sebelum + tambahan


Y
= 149 + 8
= 157 M
04
Ketepatan
menghitung angka
pengganda anggaran
berimbang
Angka Pengganda
Anggaran
Berimbang
● Anggaran belanja berimbang artinya
penerimaan pemerintah sama dengan
pengeluarannya. Penerimaan pemerintah
berasal dari pajak. Oleh sebab itu,
anggaran belanja berimbang t erjadi pada
saat Tx = G.

● Apabila Tx = G maka pertambahan


pendapatan nasional (∆Y) juga sama
dengan nilai Tx dan G.
● Pengeluaran yang lebih besar dari
pendapatan disebut defisit.
● Pengeluaran yang lebih kecil dari
pendapatan disebut surplus.
● Pengganda anggaran berimbang tidak berarti
terjadi ketika pemerintah menerapkan anggaran
berimbang, di mana pendapatan pemerintah
sama dengan pengeluaran. Namun, kata
“berimbang” dalam “pengganda anggaran
berimbang” mengacu pada besaran perubahan
pengeluaran dan perubahan pajak sama nilainya.
Jadi, ketika menjalankannya, pemerintah dapat
mengalami defisit anggaran atau surplus
anggaran.
● Karena perubahan pengeluaran disesuaikan
dengan perubahan pajak pada tingkat yang
setara, pemerintah menjaga defisit atau
surplus anggaran tidak berubah.
● Misalnya, pemerintah meningkatkan pengeluaran
sebesar Rp200, dari Rp600 menjadi Rp800. Pada
saat yang sama, pemerintah juga menaikkan
pajak sebesar Rp200, dari Rp 700 menjadi Rp900.
Jadi surplus anggaran tidak berubah, yaitu tetap
Rp 100.
Daftar
Pustaka
Mankiw, N. G., 2003, "Teori Makroekonomi", Edisi Kelima, Penerbit
Erlangga, Jakarta.

Samuelson, P.A., Nordhaus, W. D., 2004, "Ilmu Makroekonomi, Edisi Tujuh


Belas, PT Media Global Edukasi, Jakarta

Heripson, SE.,M.Si. Buku Ajar Ekonomi Makro. Riau, 2018. Accessed 16 03 23.

Azwar. “Kajian Ekonomi & Keuangan.” Peran Alokatif Pemerintah melalui

Pengadaan Barang/jasa dan Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Indonesia,

vol. 20, 2016, pp. 149-167.

file:///C:/Users/admin/Downloads/admin,+volume-20.2-halaman-149-167.pdf.

Accessed 16 03 23.
Do you have any
Pertanyaan questions?
1

Pertanyaan
2

Pertanyaan
3
THAN
K
YOU!

Anda mungkin juga menyukai