Ekonomi
Tiga Sektor
Jordan 1506725685
Ramzy Mohammad 1506741266
Syamsuar Bahardi 1406573684
Theresia Lidya O 1506741360
Outline
• Aliran-aliran pendapatan dan pembelanjaan dalam
ekonomi tiga sektor
• Syarat keseimbangan dalam ekonomi tiga sektor
• Jenis-jenis pajak yang dikutip pemerintah
• Efek pajak ke atas konsumsi dan tabungan rumah
tangga
• Pengeluaran pemerintah dan faktor-faktor yang
menentukannya
• Keseimbangan dalam perekonomian tiga sektor
• Multiplier dalam perekonomian tiga sektor
• Masalah-masalah ekonomi dan kebijakan fiskal
Keseimbangan
Ekonomi Tiga Sektor
• Perekonomian tiga sektor: rumah tangga,
perusahaan, dan pemerintah
Kesimpulan
i. ΔC = MPC x T
ii. ΔS = MPS x T
Kecondongan Mengkonsumsi
dan Menabung
Kecondongan
Mengkonsumsi
Marginal (MPC)
• Fungsi Konsumsi:
C1 = -bT + a + bY
C1 = -0.75(40) + 90 + 0.75Y
C1 = 60 + 0.75Y
• Fungsi Tabungan:
S1 = – (1-b)T– a + (1-b)Y
S1 = – (1-0.75)40– 90 + (1-0.75)Y
S1 = – 10– 90 + 0.2Y
S1 = – (1-b)T– a + 0.2Y
Pengaruh Pajak
Proporsional
• Fungsi Tabungan:
S1 = -a + (1-b)(1-t)Y
S1 = -90 + (1-0.75)(1-0.20)Y
S1 = -a + 0.2Y
Pengaruh Pajak
Proporsional
• Fungsi Tabungan:
S1 = -a + (1-b)(1-t)Y
S1 = -90 + (1-0.75)(1-0.20)Y
S1 = -a + 0.2Y
Pendekatan
Grafik
Pendekatan Grafik
Pengeluaran
Pemerintah
Pajak yang diterima pemerintah akan
digunakan untuk membiayai kegiatan
pemerintahan
Grafik B
• Fungsi bocoran memotong sumbu X saat Y=240
• Pada saat pendapatan nasional ini, Y=C maka S+T
harus bernilai 0.
• Fungsi suntikan J = I+G akan dipotong fungsi
bocoran W= S+T saat pendapatan nasional
mencapai keseimbangan, yaitu Y=960
Keseimbangan Secara
Alajabar
• Pendekatan penawaran agregat – permintaan
agregat
Maka: Y = C+I+G
Y = 60 + 0,75Y + 120 + 60
Y = 960
Keseimbangan Secara
Alajabar
Permisalan :
1. Fungsi konsumsi C = a + bYd
• Y = C+I+G
• Y = a+bY+I+G
• Y = a+b(Y-Tx)+I+G
• Y = a+bY-bTx+I+G
• Y = (𝒂−𝒃𝑻𝒙+𝑰+𝑮)/(𝟏−𝒃)
Multiplier Investasi
Y1 =C+I+ ∆I+G
Y1 =a+bYd+I+ ∆I +G
Y1 =a+b(Y1-Tx)+I+ ∆I +G
Y1 – bY1 = a-bTx+i+ ∆I +G
Y1 = (𝒂−𝒃𝑻𝒙+𝑰+∆ 𝑰 +𝑮)/(𝟏−𝒃)
Multiplier Investasi
Y = (𝒂−𝒃𝑻𝒙+𝑰+𝑮)/(𝟏−𝒃) menjadi
Y1 = (𝒂−𝒃𝑻𝒙+𝑰+∆ 𝑰 +𝑮)/(𝟏−𝒃)
∆I
Dengan demikian kita dapatkan bahwa ∆Y=
𝟏−𝒃+𝒃𝒕
𝟏
𝟏 − 𝒃 + 𝒃𝒕
Multiplier Investasi
CONTOH:
Perubahan
Proses
Pendapatan
Multiplier
Nasional
Multiplier Pajak
Bila pajak naik sebesar ΔT maka pendapatan
disposebel akan turun sebanyak
ΔYd = ΔT
Kesimpulan :
Nilai multiplier pajak lebih kecil dari multiplier
yang diakibatkan oleh perubahan investasi
atau pengeluaran pemerintah.
Sistem Pajak Tetap
Pendapatan nasional yang asal dapat dihitung
dengan formula:
1
Y= a − bT + I + G
1−b
Fungsi:
i. Mengurangi gerak naik turun tingkat
kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu
ii. Menciptakan suatu tingkat kegiatan.
ekonomi yang mencapai tinkat konsumsi
tenaga kerja yang tinggi, tidak menghadapi
masalah inflasi dan selalu mengalami
pertumbuhan yang memuaskan.
Bentuk Kebijakan Fiskal
Diskresioner
Dua macam alat yang digunakan oleh pemerintah
untuk menjalankan kebijakan tersebut:
i. Membuat perubahan-perubahan ke atas
pengeluarannya
ii. Membuat perubahan-perubahan ke atas pajak
yang dipungutnya
1
ΔY = . ΔG
1 − b + bt
1
50 = . ΔG
1 − 0,75 + 0,75(20)
50 = 2,5. ΔG
50
ΔG = = 20
2,5
Pengurangan Pajak
Formula multiplier untuk sistem pajak
proporsional:
b
ΔY = . ΔT
1 − b + bt
0,75
50 = . ΔT
1 − 0,75 + 0,75(20)
0,75
50 = ΔT
0,4
1,875 ΔT = 50
ΔT = 26,6667