Jika C dikurangi dari setiap ruas, maka dalam perekonomian tiga sektor I
dan G adalah suntikan kedalam sirkulasi aliran pendapatan, sedangkan S
dan T adalah kebocoran. Sebagai kesimpulan dapatlah dirumuskan bahwa
dalam perekonomian tiga sektor yang mencapai keseimbangan akan
berlaku keadaan : I + G = S + T
Contoh:
1.) Jika diket: C = 60 + 0,75 Y dan S = 0,25 Y – 100
I = 120
G = 60
Hitung Y keseimbangan!
(Ingat persamaan C diatas untuk pajak tetap T = 40)
2
Jawab :
Y=C+I+G
Y = 60 + 0,75 Y + 120 + 60
Y = 0,75 Y + 240
Y – 0,75 Y = 240
0,25 Y = 240
Y = 960
I+G=S+T
120 + 60 = 0,25 Y – 100 + 40
180 = 0,25 Y – 60
Y = 960
2.) Jika diket: C = 90 + 0,6 Y dan S = 0,2 Y – 90
I = 150
G = 240
Hitung Y keseimbangan!
(Persamaan C di atas untuk pajak proporsional T = 0,2 Y)
Jawab:
Y=C+I+G
Y = 90 + 0,6 Y + 150 + 240
Y = 0,6 Y + 480
0,4 Y = 480
Y = 1200
I+G=S+T
150 + 240 = 0,2 Y – 90 + 0,2 Y
480 = 0,4 Y
Y = 1200
C. Jenis-Jenis Pajak
Pajak objektif : pajak yg dikenakan berdasarkan aktivitas ekonomi para
wajib pajak Misalnya PPN dikenakan kpd mereka yang membeli barang
dan jasa kena pajak
Pajak subjektif : pajak yang dipungut dengan melihat kemampuan wajib
pajak. Mislanya pendapatan. Jika pendapatan makin besar, maka beban
pajaknya makin besar
3
Pajak langsung : jenis pungutan pemerintah yang secara langsung di
kumpulkan dari pihak yang wajib membayar pajak.( pajak yang secara
langsung di pungut dari orang yang berkewajiban untuk membayar pajak).
Pajak tak langsung : pajak yang bebannya dapat di pindah2 kan kepada
pihak lain.( yang menanagung beban pajak tersebut adalah para
konsumen. Ex : Impor.
4
∆C = MPC x T
∆C = MPS x T
Contoh:
1. Diketetahui fungsi konsumsi C = 150 + 0,75Yd dan T = 40. Tentukan
fungsi konsumsi dan tabungan setelah pajak!
Jawab :
Untuk Mencari nilai Yd = Y-T
Maka,
C = 150 + 0,75Yd
C = 150 + 0,75 (Y-T)
C = 150 + 0,75 (Y-40)
C = 150 + 0,75Y – (0,75 . 40)
C = 150 + 0,75Y – 30
C = 120 + 0,75Y
dan fungsi tabungannya:
S = -150 + 0,25Yd
S = -150 + 0,25 (Y-T)
S = -150 + 0,25Y – (0,25 . 40)
S = -150 + 0,25Y – 10
S = – 160 + 0,25Y
2. Jika diketahui C = 150 + 0,75 Yd, T = 40, I = 50, dan G = 80
Tentukan YE setelah pajak!
Jawab:
Y=C+I+G
Y = 150 + 0,75 Yd + 50 + 80
Y = 150 + 0,75 (Y-T) + 50 + 80
Y = 150 + 0,75Y – (0,75 . 40) + 50 + 80
Y = 150 + 0,75Y – 30 + 50 + 80
Y = 250 + 0,75Y
Y – 0,75Y = 250
0,25Y = 250
Y = 250/0,25
YE = 1000
F. Persamaan Fungsi Konsumsi dan Tabungan Setelah
Pajak
1. Efek Pajak Tetap
C = – bT + a + bY
S = -(1-b)T –a + (1-b)Y
Dimana:
b = MPC
5
T = tax
2. Efek Pajak Proporsional
C = a + b(1-t)Y
S = -a + (1-b)(1-t)Y
t = persentasi pajak dari Y
Contoh:
Diketahui : C = 0,75 Yd + 90
1. Keadaan setelah pemungutan pajak (pajak tetap).
Misalnya, T = 40
C = – bT + a + bY
= -0,75(40) + 90 + 0,75 Y
C = 60 + 0,75 Y
S = -(1-b)T –a + (1-b)Y
= -(1-0,75)40 – 90 + (1-0,75)Y
= -10-90 + 0,25Y
S = -100 + 0,25Y atau 0,25 Y – 100
2. Keadaan setelah pemungutan pajak (pajak proporsional.)
Misalnya, T = 20% dari Y atau T = 0,2 Y.
C = a + b(1-t)Y
= 90 + 0,75 (1-0,2)Y
C = 90 + 0,6 Y
S = -a + (1-b)(1-t)Y
= -90 + (1-0,75)(1-0,2)Y
S = -90 + 0,2 Y atau 0,2 Y – 90
G. Pengeluaran Pemerintah
Pajak yang diterima pemerintah akan digunakan untuk membiayai
berbagai kegiatan pemerintah. Dinegara-negara yang sudah sangat maju,
Pajak adalah sumber utama dari pembelanjaan pemerintah, sebagian dari
pengeluaran pemerintah adalah untuk membiayai administrasi
pemerintahan dan untuk membiayai kegiatan-kegiatan pembangunan,
membayar gaji pegawai-pegawai pemerintah, membiayai sistem
6
pendidikan dan kesehatan rakyat, membiayai pembelanjaan untuk
angkatan bersenjata dan membiayai berbagai jenis infrastruktur yang
penting artinya dalam pembangunan adalah beberapa bidang penting yang
akan dibiayai pemerintah.
Penentu-penentu pengeluaran pemerintah:
Proyeksi jumlah pajak yang di terima : Dalam menyusun anggaran belanja
pemerintah harus terlebih dahulu membuat proyeksi mengenai jumlah
pajak yang akan di terimanya.makin banyak jumlah pajak yang akan dapat
di kumpulkan, makin banyak pula perbelanjaan pemerintah yang akan di
lakukan.
Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai : mengatasi masalah
pengangguran, menghidari inflasi, dan mempercepat pembangunan
ekonomi. untuk mempercepat kegiatan tersebut seringkali membelanjakan
uang yang lebih besar dari pendapatan yang di peroleh oleh pajak.
Pertimbangan politik dan keamanan : pertimbangan-pertimbangan politik
dan kestabilan negara selalu menjadi salah satu tujuan penting dalam
menyusun anggaran belanja pemerintah. kekacauan
politik, keamanan.keadaan seperti itu akan menyebabkan kenaikan
perbelanjaan pemerintah yang sangat besar.
H. Contoh Tabel
Y C I S Ct St T G AEt
- -
150 50 150 120 160 40 80 250
- -
200 300 50 100 270 110 40 80 400
400 450 50 -50 420 -60 40 80 550
600 600 50 570 -10 40 80 700
800 750 50 50 720 40 40 80 850
1000 900 50 100 870 90 40 80 1000
1200 1050 50 150 1020 140 40 80 1150
Keterangan:
Y = Pendapatan nasional
C = Konsumsi
I = Investasi
S = Tabungan
Ct = Konsumsi setelah pajak
St = Tabungan setelah pajak
T = Pajak
G = Pengeluaran pemerintah
AEt = Pengeluaran agregat setelah pajak