DISUSUN OLEH
DEWI ARUN SARI 023001918001
Konsumsi (C)
Tabungan (S)
Perusahaan Rumah
Tangga
Bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi oleh rumah tangga pada periode
tertentu disebut Tabungan (S).
S = Y-C
Tabungan = Pendapatan - Konsumsi
C = a + bY
Y = output (pendapatan) agregat
C = konsumsi agregat
a = titik di mana fungsi konsumsi memotong sumbu C – suatu konstanta
b= slope garis tersebut
∆C
Dalam hal ini ( karena konsumsi C diukur pada sumbu vertikal dan
∆Y
pendapatan Y diukur pada sumbu horizontal). Setiap kali pendapatan
meningkat sebesar Y, konsumsi meningkat sebesar b dikali Y. Oleh sebab
itu C = b x Y dan b = C/Y.
Contoh : misalnya slope garis pada kurva adalah 0,75 (b = 0,75), maka
peningkatan pendapatan (Y) $100 akan meningkatan konsumsi sebesar bY
= 0,75 x $ 100 atau $ 75.
Kecenderungan marjinal mengkonsumsi (MPC)
MPC adalah bagian dari perubahan dalam pendapatan yang dikonsumsi.
Dalam fungsi konsumsi disini b = MPC. Jika MPC sebesar 0,75 berarti
konsumsi berubah sebesar 0,75 dari perubahan pendapatan.
∆S
MPS=
∆Y
S = perubahan tabungan
MPC +MPS = 1
Karena C adalah konsumsi agregat dan Y adalah penapatan agregat MPC
adalah kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi dari pendapatan
nasional dan MPS adalah kecenderungan marjinal masyarakat untuk
menabung dari pendapatan nasional.
AE = C+1
C= konsumsi
I = Investasi yang direncanakan
I = 25
Ekuilibrium terjadi ketika tidak ada kecenderungan berubah. Dalam pasar barang makro
ekonomi, ekuilibrium terjadi ketika pengeluaran agregat yang direncanakan sama dengan
output agregat.
Y = Output agregat
AE = C + I
Ekuilibrium : Y = AE atau Y = C + I
Definisi ekuilibrium ini bisa berlaku jika dan hanya jika, investasi yang direncanakan dan
investasi aktual itu sama. Untuk memahami sebabnya, anggap Y tidak sama dengan AE.
Mula-mula anggaplah output agregat lebih besar daripada pengeluaran agregat
yang direncanakan :
Y>C+I
Ketika output lebih besar daripada belanja yang direncanakan, ada investasi
persediaan yang tak direncanakan. Perusahaan merencanakan untuk menjual lebih
banyak barang daripada yang telah mereka jual dan selisihnya terlihat sebagai
peningkatan yang tak direncanakan dalam persediaan.
Anggaplah pengeluaran agregat yang direncanakan lebih besar dari output agregat
C+I>Y
Ketika belanja direncakan melebihi output, perusahaan telah menjual lebih dari
yang direncanakannya. Investasi persediaan lebih kecil daripada yang
direncankan. Investasi yang direncanakan dan aktual tidak sama. Hanya jika
output tepat sesuai dengan belanja yang direncanakan maka tidak akan ada
investasi persediaan yang tak direncankan. Jika ada investasi persediaan yang tak
direncanakan, hal ini akan menjadi kondisi disekuilibrium.
D. ANGKA PENGGANDA
Angka pengganda didefinisikan sebagai rasio perubahan dalam tingkat
ekuilibrium output terhadap perubahan dalam suatu variable otonom
Variabel otonom adalah variable yang diasumsikan tidak bergantung pada keadaa
perekonomian, yakni tidak berubah ketika perekonomian berubah.
Angka pengganda adalah
1
Angka Pengganda=
MPS
atau
1
Angka Pengganda=
1−MPC
Ketika rumah tangga meningkatkan tabungan mereka yang direncanakan,
pendapatan menurun dan tabungan tidak berubah. Tabungan tidak meningkat
karena dalam ekuilibrium, tabungan harus sama dengan investasi yang
direncanakan dani nvestasi yang direncanakan tetap. Jika investasi yang
direncankan juga meningkat, parasoks tabungan bisa dilawan dan ekuilibrium
baru bisa dicapai pada tingkat tabungan dan pendapatan yang lebih tinggi. Hasil
ini bergantung pada keberadaan saluran di mana tabungan rumah tangga mendanai
investasi tambahan
III. PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN DAN KEBIJAKAN FISKAL
A. Pemerintah bisa mempengaruhi ekonomi makro melaui dua saluran kebijakan spesifik
yaitu kebijakan fiscal dan kebijakan moneter
Kebijakan fiskal adalah perilaku perpajakan dan belanja pemerintah. Kebijakan
fiskal bebas adalah perubahan pajak atau belanja yang disebabkan oleh perubahan
disengaja dalam pemerintah.
Kebijakan moneter adalah perilaku bank sentral menyangkut penawaran uang
negara.
B. PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN
Pemerintah tidak memiliki kendali penuh atas penerimaan pajak dan pengeluaran
tertentu, yang khususnya diarahkan oleh kondisi perekonomian.
Sebagai partisipan dalam perekonomian, pemerintah melakukan pembelian barang
dan jasa (G), mengumpulkan pajak, dan melakukan pembayaran transfer pada
rumah tangga
Pajak neto (T) sama dengan pembayaran pajak yang dilakukan pada pemerintah
oleh perusahaan dan rumah tangga dikurangi pembayaran transfer yang diberikan
pada rumah tangga oleh pemerintah.
Pendapatan siap komsumsi atau pendapatan setelah pajak Yd sama dengan
jumlah pendapatan yang diterima oleh rumah tangga sesudah pajak
Yd = Y – T
Defisit anggaran = G - I
Ketika G > T pemerintah harus meminjam dari masyarakat untuk mendanai
defisitnya.
Dalam suatu perekonomian di mana pemerintah adalah partisipasinya,
pengeluaran agregat yang direncanakan sama dengan belanja konsumsi oleh
rumah tangga ( C ) plus belanja investasi yang direncanakan oleh perusahaan ( I )
plus belanja pemerintah atas barang dan jasa ( G )
AE = C + I + G
Karena kondisi Y = AE perlu bagi perekonomian agar berada dalam ekuilibrium,
maka
Y=C+I+G
S+T=I+G
1
.
MPS
−MPC
Perubahan perpajakan menyebabkan angka pengganda yang sama dengan
MPS
. Peningkatan atau penurunan serentak dan sama dalam belanja pemerintah dan
pajak memiliki efek angka pengganda 1.
Case, Karl E. dan Ray C.Fair.2007. Prinsip-Prinsip Ekonomi. Jilid 2. Diterjemahkan oleh: H.
Wibi Hardani dan Devri Barnadi.Jakarta: Erlangga.